Bunyi sila ke 4 Pancasila mengatakan: “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan”. Kalimat ini mengandung 3 kandungan pokok yaitu
Pertama, kerakyatan merupakan objek yang bersifat umum. Diharapkan para petinggi negara
dan kebijakan atau perundangan yang dibuat dapat berpihak kepada rakyat. Serta memberikan
kesempatan yang lebih baik bagi masyarakat untuk terlibat dalam proses pembuatan kebijakan,
tanpa mendekatkan mereka dengan (konflik) politik.
Kedua, dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, rakyat pada dasarnya terserah dan mengikuti
pemimpin. Hikmat adalah sesuatu yang apabila digunakan atau diperhatikan akan menghalangi
terjadinya keburukan sehingga mendatangkan kebaikan dan kemudahan. Dan diharapkan
pemimpin Negara ini bijaksana.
Maka dalam demokrasi permusyawaratan yang telah dikandung dalam prinsip Negara ini,
diharapkan pemerintah dapat menerapkan kebijakan-kebijakan yang mendasari sikap
demokratisasi sehingga menciptakan suatu Negara yang melibatkan rakyatnya dalam memajukan
Negara Indonesia tercinta ini.
Tujuan Mengetahui Demokrasi Pancasila :
Tujuan dari mengetahui Demokrasi Permusyawaratan yang juga berhubungan dengan Pancasila
dalam sila yang keempat, yaitu demokrasi permusyawaratan menyediakan wahana bagi
perwujudan semangat kekeluargaan dan keadilan sosial di bawah bimbingan hikmat-
kebijaksanaan. Hal ini juga dipertimbangkan dengan tradisi gotong-royong masyarakat
Indonesia, watak multikultural kebangsaan Indonesia, dan pengalaman keterjajahan yang
ditimbulkan oleh kolonialisme sebagai perpanjangan dari kapitalisme dan individualisme. Itu
semua membuat masyarakat mengetahui cita-cita kerakyatan dan permusyawaratan.
Demokrasi permusyawaratan juga bertujuan agar rakyat mendapatkan kebajikan dan kesentosaan
masa depan. Selain itu demokrasi permusyawaratan dipandang sebagai nostrum, obat bagi segala
masalah kebangsaan.
Demokrasi yang berdasarkan nilai persatuan dan keadilan, dituntut untuk dapat melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasarkan atas
persatuan dengan mewujudkan keadilan social bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Demokrasi yang berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab bertujuan untuk para penyelenggara Negara dalam memelihara budi-pekerti
kemanusiaan yang luhur dan memegang cita-cita moral rakyat yang luhur.