STANDARISASI HCl
Dalam membuat larutan dengan konsentrasi tertentu seringkali dihasilkan konsentrasi yang
Standarisasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode titrasi asam basa yaitu proses
Standarisasi larutan dilakukan dengan menggunakan larutan baku primer atau dengan larutan
baku sekunder.
Larutan baku adalah larutan yang sudah diketahui dengan pasti konsentrasinya. Larutan baku
ada dua macam yaitu larutan baku primer dan larutan baku sekunder.
Larutan baku primer adalah larutan yang dibuat dari zat yang memenuhi syarat-syarat
tertentu yaitu :
Pada pembuatan larutan baku primer penimbangan harus teliti dan dilarutkan dengan volume
yang tepat dengan menggunakan labu takar. Zat yang dapat dibuat sebagai larutan baku primer
Larutan baku sekunder adalah larutan yang zat terlarutnya tidak harus zat yang memiliki
standarisasi dengan cara titrasi terhadap larutan baku primer. Zat yang dapat digunakan sebagai
larutan baku sekunder adalah natrium hidroksida ( NaOH ) dan asam klorida ( HCl ). Larutan baku
sekunder umumnya tidak stabil sehingga perlu distandarisasi ulang setiap minggu.
- Buret 25 ml
- Pipet volum 10 ml
- Pipet ukur 5 ml
- Pipet tetes
- Erlenmeyer 100/125 ml
- HCl pekat ( 37 % )
- Boraks
- Natrium carbonat
- Natrium hidroksida
- Indikator MO dan PP
sebelumnya telah diberi aquadest. Tambahkan aquadest sampai tanda batas. Gojog hingga
homogen.
Untuk cara menghitungnya bisa buka artikel sebelumnya di Cara Membuat Larutan HCl
dengan rumus :
M = gr/ (Mr x V)
gr = 1.908 gram.
- Timbang dengan tepat boraks sebanyak 1.908 gram, larutkan dengan aquadest dalam gelas
piala 50 ml.
- Pindahkan larutan ke dalam labu takar, tambahkan aquadest sampai tanda batas. Gojog
hingga homogen
untuk membuat larutan MO silahkan buka link ini Membuat Larutan Indikator pada nomor 20.
** Cara Standarisasi
- Kemudian dititrasi dengan larutan HCl 0.1 M sampai terjadi perubahan warna ( dari kuning
menjadi merah ).
** Cara Menghitung
M boraks = 0.05 M
V boraks = 25 ml
M HCl = ....?
** Cara Standarisasi
Timbang lagi botol timbang + tutup ( perbedaan antara penimbangan awal dan akhir
Masukkan aquadest 50 ml ke dalam erlenmeyer yang berisi Na2CO3 tersebut. Aduk hingga
larut sempurna.
Titrasi dengan larutan HCl 0,1 M. Hentikan titrasi apabila sudah terjadi perubahan warna ( dari
Catat volume hasil titrasi dan ulangi percobaan diatas sebanyak 3 kali.
** Cara Menghitung
M HCl = ....?
** Cara Standarisasi