Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK I

PERCOBAAN V

ASIDIMETRI

OLEH :

NAMA : RISKA MELIANA SYAHFITRI

NIM : FICII7059

KELAS :A

KELOMPOK : V (LIMA)

ASISTEN : RAHMA AULIA

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Titrasi merupakan salah satu metode atau cara yang dilakukan pada

analisis volumetri. Analisis volumetri dikenal sebagai titrimetri, dimana zat yang

dianalisis direaksikan dengan zat lain yang konsentrasinya diketahui dan dialirkan

dari buret dalam bentuk larutan. Metode volumetri secara garis besar dapat

diklasifikasikan dalam empat kategori yaitu titrasi asam-basa, titrasi redoks, titrasi

pengendapan, dan titrasi kompleksometri. Penentuan konsentrasi suatu larutan

basa dengan larutan asam yang diketahui konsentarasinya dan sebaliknya, kadar

dalam larutan ini didasarkan pada reaksi netralisasi disebut sebagai reaksi asam-

basa.

Asidimetri merupakan salah satu tipe reaksi penetralan yang ada dalam

titrasi asam-basa. Asidimetri adalah pengukuran atau penentuan konsentrasi

larutan asam dalam suatu campuran. Larutan asam yang telah diketahui

konsentrasinya dijadikan sebagai titran atau larutan baku dan diletakkan dalam

buret. Larutan basa berperan sebagai analit yang akan ditentukan konsentrasinya.

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan percobaan asidimetri sehingga

diketahui konsetrasi larutan basa yang akan ditentukan.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari percobaan asidimetri adalah bagaimana cara

menentukan kadar bikarbonat dalam larutan natrium bikarbonat 0,1 N.


C. Tujuan

Tujuan dari percobaan asidimetri adalah untuk menentukan kadar

bikarbonat dalam larutan natrium bikarbonat 0,1 N.

D. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari percobaan asidimetri adalah dapat

menentukan kadar bikarbonat dalamlarutan natriumbikarbonat 0,1N.


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis Volumetrik

Analisis volumetrik adalah salah satu teknik kuantitatif utama. Dalam

titrimetri, titik ekuivalen biasanya ditentukan oleh titik akhir dalam titrasi. Titik

akhir titrimetri tradisional biasanya ditunjukkan oleh beberapa zat yang

ditambahkan ke dalam larutan analit, yang segera berubah warna setelah titik

ekuivalen tercapai. Zat-zat ini umumnya disebut sebagai indikator. Beberapa jenis

indikator tersedia untuk berbagai jenis analisis titrimetri (Bahadori dan Maroufi,

2016).

Analisis titimetri berbasis pada pengukuran volume, karena disebut

sebagai analisis volumetri, yang merupakan jenis analisis kuantitatif. Volume

larutan yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti disebut sebagai larutan

standar atau baku atau larutan lembaga atau titer, sedangkan volume larutan yang

akan diukur disebut titran, pereaksi, penitrasi. Salah satu analisis volumetri adalah

asidimetri atau alkalimetri yang berbasis pada reaksi netralisasi. Dalam asidimetri

yang digunakan sebagai larutan standar adalah senyawa asam (Hartutik, 2012).

B. Titrasi

Titrasi adalah suatu cara untuk menentukan konsentrasi asam atau basa

dengan menggunakan larutan standar. Larutan standar dapat berupa asam atau

basa yang telah diketahui konsentrasinya dengan teliti. Keadaan dengan jumlah

ekivalen asam sama dengan basa disebut titik ekivalen. pH larutan mengalami
perubahan selama titrasi dan titrasi diakhiri pada saat pH titik ekivalen telah

tercapai (Pratama et al, 2015).

C. Indikator Dalam Titrasi

Indikator yang digunakan dalam titrasi ditambahkan dalam jumlah kecil

kedalam larutan, sehingga pH (keasaman atau kebasaan) dari larutan dapat

ditentukan secara visual. Indikator pH ini digunakan sebagai pendeteksi titik akhir

titrasi. Dideteksi dengan mengamati perubahan warna indikator. Indikator adalah

zat warna atau pigmen yang dapat diisolasi dari berbagai sumber, termasuk

tanaman, jamur, dan alga (Mane et al, 2016).

Indikator asam-basa adalah suatu senyawa organik yang dapat berubah

warna dengan seiring berubahnya pH, digunkan untuk membedakan suatu larutan

bersifat asam atau basa dengan cara memberikan perubahan wrna yang berbeda

pada larutan asam dan basa. Indikator yang biasa digunkan dalam bentuk

indikator sintesis. Setiap indikator sintesis memiliki karakteristik berupa trayek

pH yang ditunjukkan oleh perubahan warna pada kondisi asam dan basa serta

harga tetapan indikator (Rahmawati dan Ratman, 2016).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan asidimetri dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Oktober 2018

pukul 7.30-9.55 Wita dan bertempat di Laboratorium Kimia Anorganik, Jurusan

Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat – alat yang digunakan dalam percobaan asidimetri adalah erlenmeyer,

pipet tetes, labu ukur 100 ml, spatula besi, batang pengaduk, gelas ukur, botol

gelap, buret, statif dan klem.

2. Bahan

Bahan – bahan yang digunakan dalam percobaan asidimetri adalah

bikarbonat (NaHCO3) 0,1 N 20 mL, natrium klorida (HCl) 0,1 N, akuades,

aluminium foil, tissue, dan indikator pp.


C. Prosedur Kerja

1. Pembuatan HCl 0,1 N

0,83 ml HCl 37%


- dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml yang

sudah berisi 25 ml akuades

- diencerkan sampai tanda batas

- ditera, diseka, dan dihomogenkan

HCl 0,1 N

2. Pembuatan Larutan Bikarbonat NaHCO3 0,1 N

0,84 gramNaHCO3
- dimasukkan dalam gelas kimia

- dilarutkan dengan sedikit akuades

- dipindahkan kedalam labu ukur 100 ml

- diencerkan dengan akuades sampai tanda batas

- ditera, diseka, dan dihomogenkan

Hasil NaHCO3 0,1 N


3. Penentuan Kadar Bikarbonat

20 ml NaHCO3 0,1 N
- dimasukkan dalam erlenmeyer

- ditambahkan 2 tetes indikator pp

- dititrasi dengan HCl 0,1 N

- diamati perubahan warnanya

- dicatat volume HCl 0,1 N yang dipakai

- dihitung kadar bikarbonat dalam larutan

NaHCO3 0,1 N

- ditentukan kadar bikarbonat

Hasil Kadar NaHCO3 0,1 N


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Data Pengamatan
Hasil Pengamatan
No Perlakuan
Perubahan Volume HCl 0,1 N
Larutan bening
20 ml natrium
menjadi pink setelah
bikarbonat 0,1 N + 2
ditetesi indikator pp,
1. tetes indikator pp 2 ml
setelah dititrasi
dititrasi dengan HCl
menjadi pink
0,1 N
keputihan.
20 ml natrium Setelah ditetesi
bikarbonat 0,1 N + 2 indikator pp berwarna
2. tetes indikator pp pink, setelah dititrasi 4 ml
dititrasi dengan HCl menjadi bening dan
0,1 N keruh.

2. Analisis Data

a. Pengenceran HCl 37% menjadi HCl 0,1 N

Diketahui : kadar HCl pekat = 37%

Berat jenis (𝜌)= 1.19 gram/mol

Valensi (a) =1

Mr HCl = 36,5 gram/mol

Ditanyakan : V1 HCl 0,1 N = .... ?

Jawab :

Misalkan, N1 = Konsentrasi HCl pekat


N2= Konsentrasi HCl encer

V1= Volume HCl pekat

V2= Volume HCl encer

((10 x % xρ)xa)
𝑁1 =
Mr

((10 x 37x1,19gram/ml)1
=
36,5 gram/mol

= 12,06 N

N1 xV1 = N2 xV2

12,06N x V1 = 0,1 N x 100 ml

10 Nml
𝑉1 =
12,06 N

𝑉1 = 0,83 ml

b. Pembuatan larutan Natrium Bikarbonat 0,1 N

Diketahui : Mr NaHCO3 = 84 gram/mol

V = 100 ml

Valensi (a) =1

Konsentrasi = 0,1 N

Ditanya : massa NaHCO3 = ......?


gr 1.000
Jawab : N = Mr 𝑥 𝑥𝑎
𝑉

gr 1.000
0,1 N = 𝑥 𝑥1
84 gram/mol 100 ml

0,1 N = 0,119 gram

NaHCO3 = 0,84 gram


c. Mencari kadar Bikarbonat (HCO3-)
(x − y)x N HCl x Mr Ion Bikarbonat
KadarNaHCO3 =
V
(4ml − 2ml)x 0,1N x 61gram/mol
=
20 ml
= 0.61%
d. Reaksi – Reaksi
HCO3 + H3O → H2CO3 + H2O

B. Pembahasan

Analisis volumetri atau biasa disebut titimetri merupakan suatu analisis

yang digunakan untuk mengukur volume larutan dengan konsentrasi yang telah

diketahui. Salah satu pembagian dalam analisis volumetri adalah asidimetri.

Asidimetri adalah salah satu reaksi netralisasi yang melibatkan larutan asam

sebagai larutan standarnya, sedangkan basa berperan sebagai analitnya. Selain itu

asidimetri dapat diartikan pula sebagai titrasi terhadap larutan basa bebas dan

larutan garam terhidrolisa dari asam lemah, yang larutan standarnya asam.

Percobaan asidimetri ini dilakukan untuk menentukan kadar bikarbonat

dalam campuran. Kadar bikarbonat (HCO3-) dapat dilakukan dengan melakukan

metode asidimetri dan mengkalkulasi hasil pengamatan. Larutan yang digunakan

dalam percobaan asidimetri ini adalah NaHCO3 sebagai analitnya dan HCl

sebagai larutan baku standar.

Larutan natrium bikarbonat (NaHCO3) ketika ditetesi indikator pp berubah

warna menjadi pink. Hal ini menunjukkan bahwa larutan tersebut dalam keadaan

basa karena terjadinya perubahan warna yang nampak. Sifat basa yang muncul
pada larutan NaHCO3 dikarenakan garam jenis ini berasal dari basa kuat dan asam

lemah. Sehingga sifat kebasaannya masih mendominasi pada larutan tersebut.

Setelah dititrasi dengan larutan HCl, larutan berubah warna menjadi

bening kembali. Saat itulah terjadi titik akhir titrasi karena telah terjadinya

perubahan warna indikator. Perubahan warna yang semula berwarna pink menjadi

bening menunjukkan bahwa setelah dititrasi larutan menjadi bersifat asam. Pada

tahap ini semua ion hidroksida akan bereaksi menghasilkan air, sedangkan ion

karbonat akan bereaksi dengan asam, menghasilkan ion bikarbonat.

Kadar bikarbonat dapat ditentukan dengan melakukan perhitungan

berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh. Berdasarkan hasil

pengamatan dan perhitungan kadar HCO3- sebanyak 0,61%.


V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan percobaan asidimetri ini dapat

disimpulkan bahwa, kadar bikarbonat (HCO3-) pada campuran yang didapatkan

adalah 0,61%.
DAFTAR PUSTAKA

A Bahadori dan Maroufi N G. 2016. Volumetric Acid-Base Titration by using of


Natural Indicators and Effects of Solvent and Temperature. Austin
Chromatography. ISSN : 2379-7975.

Hartutik. 2012. Metode Analisis Mutu Pakan. UB Press : Malang.

Mane A N, Dhanashri S K, dan Vinayak B K. 2016. Use Of Combretum Indicum


Flower Extract As A Natural Indicator In Acid-Base Titration.
International Journal Of Institutional Pharmacy And Life Sciences. ISSN:
2249-6807

Pratama Y, Agung T P, dan Latifah. 2015. Pemanfaatan Ekstrak Daun Jati


Sebagai Indikator Titrasi Asam-Basa. Indonesia Journal of Chemical
Science. ISSN : 2252-6951.

Rahmawati, Siti N, dan Ratman. 2016. Indikator Asam-Basa Dari Bunga Dadap
Merah (Erythrina crista-galli L). Jurnal Akademika Kimia. ISSN : 2302-
6030.

Anda mungkin juga menyukai