Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

MAKALAH KIMIA ANALITIK VOLUMETRI

OLEH : KELOMPOK 2 BILLY OTNIEL S. BELLA STAYSIE R.C. IRFAN BONDO PASALLI IYAN FADHLURROHMAN MEGA PUTRI ARISANDA MUH. IRFAN IMI RESTI FATMALA KURAIS (D61112103) (D61112106) (D61112265) (D61112263) (D61112255) (D61112273) (D61112006)

MAKASSAR 2013

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan baik . Tulisan ini adalah hasil diskusi kami dalam melaksanakan tugas mata kuliah Kimia Analitik berjudul Volumetri. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan makalah seperti ini, dapat memberikan wawasan baru bagi pembaca. Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini, terutama kepada Bapak Ir. M. Fauzi Arifin M.Si, sebagai dosen mata kuliah Kimia Analitik yang telah memberikan banyak saran dan wawasan. Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Makassar, 21 November 2013 Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1 1.3 Tujuan ............................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN..3 BAB III PENUTUP Kesimpulan..................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimia analisa adalah ilmu yang mempelajari cara cara penganalisaan zat kimia yang terdapat didalam suatu senyawa atau larutan yang akan dianalisa baik jenis maupun kadarnya : 1. Analisa Kualitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai jenis unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. 2. Analisa Kuantitatif Adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Reaksi pengendapan telah digunakan secara meluas dalam kimia analisis dalam titrasi-titrasi, dalam penetapan gravimetri, dan dalam memisahkan suatu sampel menjadi komponen-komponennya (Underwood, 1986). Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunan

persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel. 1.2 Rumusan masalah 1. Apa yang dimaksud dengan volumetri? 2. Apa saja syarat-syarat volumetri? 3. Bagaimana cara menganalisis volumetri? 4. Apa saja manfaat volumetri dan apa sajakah aplikasi analis volumetri dalam berbagai bidang, khususnya bidang geologi?

1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi dari volumetri 2. Untuk mengetahui syarat-syarat dari penggunaan volumetri 3. Mengetahui cara dari analisis volumetri 4. Untuk mengetahui manfaat serta aplikasi dari analisis volumetri dalam berbagai bidang khususnya di bidang geologi.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Volumetri Volumetri adalah analisa yang didasarkan pada pengukuran volume dalam pelaksanaan analisanya. Analisa volumetri biasa disebut juga sebagai analisis titirimetri atau titrasi yaitu yang diukur adalah volume larutan yang diketahui konsentrasinya dengan pasti yang disebut sebagai titran dan diperlukan untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah tepat volume titrat (analit) atau sejumlah berat zat yang akan ditentukkan. Titran adalah larutan standar yang telah diketahui dengan tepat konsentrasinya Volumetri/titrasi merupakan salah satu cara analisis secara kuantitatif, yaitu analisis yang bertujuan untuk menentukan jumlah suatu zat atau komponen zat. Salah satu contoh dari analisis volumetri adalah titrasi, dimana suatu bahan direaksikan dengan suatu pereaksi sedemikian rupa sehingga jumlah zat-zat yang direaksikan itu ekuivalen satu sama lain atau tepat saling menghasilkan sehingga tidak ada sisa. Beberapa analisis yang dapat kita ketahui dalam volumetri atau titrasi ini yaitu: 1. Analisis kesadahan total melalui titrasi kompleksometri Kesadahan total adalah jumlah ion-ion Ca2+ dan Mg2+ yang terdapat dalam suatu sampel air. Kesadahan total salah satunya dapat ditentukan melalui volumetri. Titrasi menggunakan EDTA (etilendiamintetraasetat) sebagai titran dan EBT (Eriochrome Black T, Erio T) sebagai indikator. 2. Analisis keasaman melalui titrasi asam lemah dengan basa kuat

Titrasi asam basa adalah titrasi yang menyangkut asam dan basa aik kuat maupun lemah. Titrasi asam basa dapat memberikan titik akhir yang cukup tajam dan untuk itu digunakan pengamatan dengan indicator bila pH ekuivalen antara 4 sampai 10. 3. Analisis kadar H2O2 melalui titrasi redoks. Reaksi redoks merupakan suatu reaksi yang menyebabkan terjadinya perubahan bilangan oksidasi pada atom-atom dalam komponen yang terlibat dalam reaksi. Reaksi redoks dapat dijadikan sebagai dasar dalam titrasi karena seringkali atom atau senyawa yang sama dengan bilangan oksidasi berbeda memiliki perbedaan warna yang cukup jelas. 4. Analisis kadar Cl dalam larutan NaCl melalui titrasi argentometri metode volhard. Argentometri merupakan metode titrasi yang menggunakan larutan pekat nitrat (AgNO3) sebagai titran. Hasil reaksi titrasinya adalah endapan atau garam yang sukar larut.

2.2 Syarat-Syarat Penggunaan Volumetri cara titrasi harus memenuhi syarat-syarat berikut. 1. Reaksi harus berlangsung sempurna, tunggal, dan menurut persamaan yang jelas; 2. Reaksi harus cepat dan reversible. Bila tidak cepat, titrasi akan memakan waktu terlalu banyak apalagi menjelang titik akhir reaksi. Bila reaksi tidak reversible, penentuan akhir titrasi tidak tegas;

3. Harus ada penunjuk akhir (indikator). Indikator tersebut berasal dari cara berikut. a. Timbul dari reaksi titrasi itu sendiri. Misalnya, pada titrasi campuran asam oksalat + asam sulfat oleh KMnO4, selama titrasi belum selesai titrat tidak berwarna, tetapi setelah akhir titrasi tercapai, larutan menjadi berwarna karena kelebihan setetes saja dari titran menyebabkan warna menjadi jelas; b. Berasal dari luar, dapat berupa suatu zat atau suatu alat yang dimasukkan ke dalam titrat. Misalnya, titrasi asam asetat dengan larutan NaOH menggunakan indikator fenolftalein. 4. Larutan standar yang direaksikan dengan analit harus mudah dibuat dan sederhana penanganannya serta harus stabil sehingga konsentrasinya tidak mudah berubah. Larutan Standar adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya pada suatu proses titrasi. Larutan standar dibedakan atas larutan standar primer dan larutan standar sekunder Standar Primer: dibuat dengan menimbang sejumlah zat murni dan melarutkan dengan aquades secara teliti dan konsentrasinya diketahui. Contoh larutan standar primer yaitu: K2Cr2O7, KBrO3, Na2CO3, KI. Dalam membuat larutan standar primer dibutuhkan beberapa persyaratan, yaitu: 1. Kemurnian tinggi (Murni atau < 0,02% pengotoran) 2. Stabil terhadap udara 3. Bukan kelompok hidrat

4. Tersedia dengan mudah 5. Mudah larut Larutan standar sekunderr adalah konsentrasi ditentukan melalui standarisasi menggunakan larutan standar primer. Contoh larutan standar sekunder yaitu: NaOH, KOH, Ba(OH)2, KMnO4. Standarisasi adalah suatu usaha untuk menentukan konsentrasi calon larutan standar yg tepat sehingga dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan. Standarisasi dapat dilakukan dengan cara titrasi dengan larutan standar primer. Berdasarkan jenis reaksi yang digunakan dalam proses analisisnya, analisis volumetri dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut. 1. Analisis volumetri reaksi metatetik, yang didasarkan pada pertukaran ion dengan tanpa perubahan bilangan oksidasi. Analisis volumetric metatetik meliputi titrasi asam basa (aside alkalimetri), titrasi argentometri, dan titrasi

kompleksometri; 2. Analisis volumetric reaksi redoks, yang didasarkan pada perpindahan electron atau perubahan bilangan oksidasi. Analisis reaksi redoks meliputi titrasi permanganometri, titrasi iodimetri, dan titrasi bikromatometri.

2.3 Cara Menganalisis Volumetri Volumetri (titrasi) dilakukan dengan cara menambahkan (mereaksikan) sejumlah volume tertentu (biasanya dari buret) larutan standar (yang sudah

diketahui konsentrasinya dengan pasti) yang diperlukan untuk bereaksi secara sempurna dengan larutan yang belum diketahui konsentrasinya. Untuk mengetahui bahwareaksi berlangsung sempurna, maka digunakan larutan indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang dititrasi.

Larutan standar disebut dengan titran. Jika volume larutan standar sudah diketahui dari percobaan maka konsentrasi senyawa di dalam larutan yang belum diketahui dapat dihitung dengan persamaan berikut :

Dimana: NB VB NA VA = = konsentrasi volume larutan larutan yang yang belum belum diketahui diketahui konsentrasinya konsentrasinya

= konsentrasi larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar) = volume larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar) Dalam setiap metode titrimetri selalu terjadi reaksi kimia antara komponen

analit dengan zat pendeteksi yang disebut titran.

Reaksi dasar antara komponen analit dengan titran dinyatakan dengan persamaan umum berikut ini: Analit + Titran Reaksi umum: aA + tT Hasil reaksi aATt

A = zat yang dititrasi= titrat = analit T = pentitrasi = titran a dan t = jumlah molekul masing-masing A dan T. Jadi a mol A bereaksi dengan t mol T (konsentrasi diketahui). Larutan T dapat disebut larutan standar = larutan baku.

Macam macam analisa volumetri yaitu 1. Gasometri

Adalah volumetri yang didasarkan pada pengukuran volume gas yang dibebaskan atau diserap dalam suatu reaksi kimia. 2. Titrimetri atau Titrasi Adalah pengukuran volume dalam larutan yang diperlukan untuk bereaksi sempurna dengan sevolume atau sejumlah berat zat yang akan ditentukan. Berdasarkan jenis reaksinya, metode titrimetri dapat dibagi menjadi 4 golongan,yaitu: 1.Asidi-alkalimetri, 2.Oksidimetri, 3.Kompleksometri, Dan 4.Titrasi Pengendapan.

2.4 Manfaat Volumetri Salah satu diantaranya yaitu dalam bidang ilmu kedokteran yang diaplikasikan untuk mendiagnosa suatu penyakit. Kemudian, digunakan juga dalam bidang industri, Contohnya untuk penelitian korosi pada logam atau penentuan kadar bahan tambang. Hal inilah yang membuat metode kimia analitik khususnya volumetri banyak diaplikasikan diberbagai bidang industri diseluruh dunia.

10

Dalam bidang geologi, volumetri umumnya biasa digunakan untuk mencairkan HCl menjadi HCl 0,1 M agar dapat digunakan dilapangan untuk mengetahui komposisi kimia suatu batuan.

11

BAB III PENUTUP Kesimpulan Volumetri merupakan salah satu cara analisis secara kuantitatif, yaitu analisis yang bertujuan untuk menentukan jumlah suatu zat atau komponen zat. Dalam penggunaan volumetri ada beberapa syarat yang harus terpenuhi diantaranya ialah reaksi harus berlangsung sempurna, tunggal, dan menurut persamaan yang jelas, reaksi harus cepat dan reversible karena jika tidak cepat

titrasi akan memakan waktu terlalu banyak apalagi menjelang titik akhir reaksi. Bila reaksi tidak reversible, penentuan akhir titrasi tidak tegas, harus ada penunjuk akhir (indikator), larutan standar yang direaksikan dengan analit harus mudah dibuat dan sederhana penanganannya serta harus stabil sehingga konsentrasinya tidak mudah berubah. Volumetri mempunyai banyak manfaat diantaranya pada bidang industri, pada bidang kesehatan, dan pada ilmu geologi.

12

DAFTAR PUSTAKA http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/titrasivolumetri/prinsip-titrasi/, diakses pada Minggu 17 November 2013 pukul 19.20 WITA http://tothelastbreath.wordpress.com/2011/05/24/analisa-volumetri/ diakses pada Minggu 17 November 2013 pukul 19.42 WITA http://volumetri.blogspot.com/, diakses pada Minggu 17 November 2013 pukul 20.38 WITA http://www.scribd.com/doc/72373693/Laporan-Praktikum-Analisis-Volumetri, diakses pada Minggu 17 November 2013 pukul 22.53 WITA

Anda mungkin juga menyukai