Biologi
Alat Bahan
NaOH 0,1 N
Labu ukur 100 ml
Pipet volume 0,1; 0,2 dan 2 ml
Alkohol 70%
Pipet ukur 1 ml dan 5 ml Heparin
pH meter HCL 0,1 N
Alat suntik Kloroform
Thermostat Isopropil alcohol
Vial, alat pemusing, lemari pendingin
Plasma
Kuvet, spektrofotometer
Kalkulator fx
Stopwatch, kertas grafik semilog dan
numeric
Pembuatan Kurva Baku
Theophylin
Pembuatan larutan induk theophylin 20 μg/ml
Kemudian 2 ml larutan obat dalam plasma ditambahkan kedalam 0,4 ml HCl 0,1 N dan 20 ml
campuran chloroform isopropil alkohol (20:1). Campuran dikocok selama 1 menit, lapisan air
dipisahkan ke fase organik disaring.
Filtrat yang diperoleh dipipet sebanyak 10 ml dan dimasukkan kedalam tabung ekstraksi yang kering
dan bersih.Filtrat yang diperoleh dipipet sebanyak 10 ml dan dimasukkan kedalam tabung ekstraksi
yang kering dan bersih.
Hasil ekstraksi kemudian disaring kembali dengan penambahan 4ml larutan NaOH 0,1 N , dikocok
selama 1 menit, kemudian dipusingkan selama 10 menit dengan kecepatan1500 rpm. Lapisan NaOH
dipisahkan. Nilai absorbansi larutan diamati menggunakan spektrofotometri UV pada panjang
gelombang maksimum.
Hasil dan Pengamatan
Hasil pengukuran absorbansi larutan baku theophylin pada
panjang gelombang 270 nm
No Konsentrasi Absorban
μg/ml
1 2 0,605
2 4 0,646
3 6 0,942
4 8 0,989
5 10 0,985
A = 0,502
B = 0,055
r2 = 0,911
Grafik hubungan antara konsentrasi dan absorbansi
1.2
0.8
absorbansi
absorbansi
0.65
Linear (absorbansi)
0.61
0.6
0.4
0.2
0
1 2 3 4
konsentrasi
5 6 7 8 9 10 11
Hasil pengukuran absorbansi
theophylin dalam plasma
5 μg/ml 15 µg/ml
y = a + bx y = a + bx
0,518 = 0,502 + 0,055x 0,774 = 0,502 + 0,055x
X == 0,2909 X == 4,9459
10 μg/ml Xrata-rata =
y = a + bx
0,531 = 0,502 + 0,055x = = 1,9212
X == 0,5273
Perhitungan % perolehan
kembali o 15 μg/ml
o 5 μg/ml
= x 100%
= x 100% = x 100%
= x 100% = 32,96 %
= 5,818 %
10 μg/ml
o
= x 100%
= x 100%
= 5,273 %
Kesalahan acak
Kesalahan acak =
= 136,46 %
Pembahasan