Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS BIOMEDIK

PERCOBAAN I
PENETAPAN KADAR TEOFILIN DALAM PLASMA DARAH SECARA
INVITRO MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

Disusun Oleh:
Kelompok A
Erika Safitri 1711015220010
Fachrida Rahmah Yulistati 1711015120006
Khafifah Nur Ma’rifah 1711015320011
Nida Riska Amalia 1711015420004
Rina 1711015120018
Shafira Aliefia 1711015220025

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


PROGRAM STUDI S-1 FARMASI F-MIPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2020
ABSTRAK

PENETAPAN KADAR TEOFILIN DALAM PLASMA DARAH SECARA


INVITRO MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS (Oleh : Erika
Safitri, Fachrida Rahmah Yulistati, Khafifah Nur Ma’rifah, Nida Riska Amalia,
Rina, Shafira Aliefia; Pembimbing : Normaidah ; 2020, 16 Halaman)

Teofilin merupakan obat bronkodilator dalam penyakit asma. Pemerian teofilin


adalah serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa pahit; stabil di
udara.Teofilinsukarlarutdalam air, tetapi lebih mudah larut dalam air panas,
mudah larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam ammonia, agak sukar larut
dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter. Fungsi teofilin adalah sebagai
terapi penunjang untuk asma kronis yang gejala-gejalanya masih sulit dikontrol
oleh kombinasi agonis β 2 dan obat antiinflamasi. Praktikum ini bertujuan untuk
menetapkan kadar teofilin dalam plasma darah secara in vitro menggunakan
spektrofotometer UV-vis. Hasil yang didapat dari penetapan kadar teofilin dalam
plasma darah menggunakan spektrofotometer UV-vis adalah kadar teofilin
sebesar 136,775%. Berdasarkan praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa Darah
merupakan sampel yang diambil bagian plasmanya sebagai matriks biologis dan
sampel obat yang digunakan yaitu Teofilin yang akan diukur kadarnya dalam
matriks biologis menggunakan Spektrofotometer UV-Vis.

Kata kunci : Plasma, teofilin, spektrofotometer UV-VIS

2
I. LATAR BELAKANG
(Shafira Aliefia)
Xxxxx

II. TINJAUAN PUSTAKA


(Fery Ramadhan)
Azitromisin merupakan antibiotik semisintetik golongan makrolid (Hartoyo
et al., 2006). Azitromisin merupakan antibakterial yang mengandung nitrogen dan
merupakan derivat metal dari eritromisin dengan mekanisme kerja dan
penggunaan yang mirip eritromisin (Ramdani & Sibero, 2015). Azitromisin
merupakan basa lemah yang dapat terakumulasi secara intraseluler dalam vesikel
endosome dan lisosom, sehingga dapat meningkatkan pH dan menghambat
endositosis dan replikasi virus. Selain itu golongan makrolid juga memiliki
aktivitas immunomodulator melalui regulasi respon inflamasi, mengurangi sekresi
mucus yang berlebih, mengurangi ROS, dan menghambat aktivitas neutrophil
(Sari, 2019).
Azitromisin memiliki pemerian serbuk putih atau hampir putih dengan
kelarutan yaitu praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol
mutlak dan dalam metil klorida (Kemenkes RI, 2020). Azitromisin memiliki
indikasi antibiotik untuk infeksi bakteri yaitu pencegahan kasus sekunder infeksi
streptococcal infection grup A invasif pada pasien yang alergi terhadap penisilin,
infeksi saluran pernafasan, otitis media, infeksi kulit, jaringan lunak, non
gonococcal urethritia, gonore tanpa komplikasi, penyakit lyme dan radang paru-
paru (BNF 74, 2017). Berikut merupakan struktur dari azitromisin.

(Kemenkes RI, 2020)

3
Obat azitromisin dalam dianalisis menggunakan instrumen analisis untuk
mengetahui keefektifan kerja obatnya. Salah satu instrumen analisis yang sering
digunakan adalah spektrofotometri UV-Vis. Keuntungan dari instrument ini yaitu
dapat menganalisis sampel dalam jumlah yang kecil dan biaya yang tidak terlalu
mahal (Retnani et al., 2010). Hal ini sesuai dengan judul percobaan yang akan
dilakukan, yaitu “Penetapan kadar obat Azitromisin dalam urin secara in vitro
menggunakan spektrofotometri UV-Vis “.

III. METODE
(Nida Rizka Amalia)
III.1 Alat
Xxxxxxxx (paragraf)
III.2 Bahan
Xxxxxx (paragraf)
III.3 Prosedur Kerja
III.3.1 Pembuatan Plasma Darah
xxxxx (paragraf)
III.3.2 Pembuatan Larutan Stok Teofilin Baku
Xxxxxx (paragraf)
III.3.3 Pembuatan Blanko
Xxxxxx (paragraf)
III.3.4 Penetapan Kadar Teofilin dalam Plasma Darah menggunakan
Spektrofotometer UV-Vis
Xxxxxx (paragraf)
III.3.5 Penetapan Kadar Teofilin Sampel dalam Plasma Darah
menggunakan Spektrofotometer UV-Vis
Xxxxxx (paragraf)

IV. HASIL
(Fachrida Rahmah Yulistati)
IV.1 Pembuatan Plasma Darah

4
Plasma darah yang diperoleh dari sampel darah 300 ml dicampurkan dengan
TCA 10% sebesar 150 ml.
IV.2 Pembuatan Larutan Stok Teofilin Baku 100 ppm
100 mg
100 ppm= maka teofilin baku yang ditimbang untuk membuat
1000 ml
larutan stok 100 ml adalah:

100 mg x
=
1000 ml 100ml

10000 mg. ml
x= =10 mg
1000 ml

IV.3 Pembuatan Seri Kadar Baku Teofilin


Larutan baku teofilin 100 ppm diencerkan menjadi 10, 12, 14, 16, dan 20
ppm.
1. Pengenceran 10 ppm
M1. V1= M2. V2 100 ppm. x = 10 ppm. 10 ml

100 ppm .ml


x= =1 ml
100 ppm

Dst…
Konsentrasi Baku Larutan Stok Teofilin
Aquades (ml)
Teofilin (ppm) 100 ppm (ml)
10 1 10
12 1,2 10
14 1,4 10
16 1,6 10
18 1,8 10
20 2 10

Tabel Absorbansi Kurva Baku


Konsentrasi (ppm) Absorbansi
10 3,000

5
12 2,743
14 1,643
16 0,362
18 0,916
20 1,084

IV.4 Penetapan Kadar Teofilin dalam Plasma Darah menggunakan


Spektrofotometer UV-Vis
1. Pembuatan larutan kloroform: isopropanol (20:1) v/v dalam 8 ml
20
Kloroform = × 8 ml=7 ,62 ml
21
1
Isopropanol = ×8 ml=0,38 ml
21
2. Pengenceran sampel 16 ppm
M1. V1= M2. V2 100 ppm. x = 16 ppm. 10 ml

160 ppm .ml


x= =1,6 ml
100 ppm
Absorbansi sampel : 0,027
3. Profil sampel pada 275 nm

2.5

1.987
2

1.5
Absorbansi

0.369
0.5
0.027
0
12 14 16
Konsentrasi (ppm)

4. Profil kurva baku

6
3.5

3 3.000
2.743
Absorbansi 2.5

2
1.643
1.5

1 1.084
0.916
0.5
0.362
0
10 12 14 16 18 20
Konsentrasi (ppm)

5. Penetapan kadar teofilin dalam plasma darah


Persamaan regresi linear kurva baku: y = 5,126 – 0,233x R= - 0,8304
Absorbansi sampel = 0,027
Kadar teofilin dalam plasma :
y = 5,126 – 0,233x
0,027 = 5,126 – 0,233x
0,233x = 5,099
x = 21,884 ppm
Konsentrasi dalam plasma
% Recovery = ×100 %
Konsentrasi yang dibuat
21,884 ppm
= × 100 %
16 ppm

7
= 136.775%

V. PEMBAHASAN
(Rina)
Xxxxxxxx

VI. KESIMPULAN
(Rina)
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini yaitu :
1. Xxxxxxx
2. Xxxxx

8
VII. DAFTAR PUSTAKA
BNF 74. 2017. British National Formulary 74th Edition. BMJ Publishing Group
and Pharmaceutical, London.

Hartoyo, E., A. Yunanto & L. Budiarti. 2006. Uji Sensitivitas Salmonella typhi
Terhadap Berbagai Antibiotik di Bagian Anak RSUD ULIN Banjarmasin.
Sari Pediatri. 8: 18-121.

Kemenkes RI. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia, Jakarta.

Ramdani, R & H. T. Sibero. 2015. Treatment For Acne Vulgaris. J Majority. 4:


87-95.

Retnani, N. I. D., P. I. Utami & D. Setiawan. 2010. Analisis Kuantitatif Tablet


Levofloksasin Merk dan Generik dalam Plasma Manusia Secara In Vitro
dengan Metode Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel. Jurnal Pharmacy. 7:
122-127

Sari, G. A. P. L. P. 2019. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19): Review. Jurnal


Sains dan Kesehatan. 2: 548-557.

Anda mungkin juga menyukai