DISUSUN OLEH :
GOLONGAN I
KELOMPOK 11
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
0
SPEKTROFOTOMETRII SIMULTAN PENETAPAN KADAR TEOFILIN
SPEKTROFOTOMETR
DAN PARASETAMOL
I. TUJUAN
1.1 Membuat kurva absorpsi campuran dua zat.
1.2 Menentukan panjang gelombang pengukuran.
1.3 Menentukan absortivitas molar kedua zat pada setiap panjang
gelombang pengukuran.
1.4 Menentukan kadar zat campuran secara simultan.
1
kromofor yang mampu menyerap sinar UV maka parasetamol dapat ditetapkan
kadarnya dengan spektrofotometri UV (Moffat
(Moffat et al., 2011).
2.2 Teofilin
Teofilin (C6H8 N4O2H2O) memiliki berat molekul 198,18 g/mol. Teofilin
berupa serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit dan stabil di udara dengan
titik lebur 270°C-274°C.
270°C-274°C. Teofilin sukar larut dalam
dalam air, tetapi mudah larut dalam
dalam
air panas, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam ammonium
hidroksida, agak sukar larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter
(Depkes RI, 1995).
2
2.3 Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri sinar tampak (UV-Vis) adalah pengukuran energi cahaya
oleh suatu sistem kimia pada panjang gelombang tertentu. Sinar ultraviolet
mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm, dan si nar tampak mempunyai
panjang gelombang 400-750 nm. Prinsip penentuan spektrofotometri UV-Vis
adalah aplikasi dari Hukum Lambert-Beer yang menyatakan bahwa intensitas
yang diteruskan oleh larutan zat penyerap berbanding lurus dengan tebal dan
konsentrasi larutan (Gandjar dan Rohman, 2007). Rumus dari Hukum Lambert-
Beer adalah sebagai berikut:
A = - log T = - log It / Io = ε . b . C
Gambar 6. Spektra dua buah senyawa, senyawa I dan senyawa II (Gandjar dan
Rohman, 2007).
3
III. ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
a. Pipet ukur
b. Beaker glass
c. Labu ukur
d. Botol vial 10 mL
e. Pipet tetes
f. Ballfiller
g. Spektrofotometer UV-Vis dan Kuvet
h. Neraca Analitik
i. Tissue
3.2 Bahan
a. Akuades
b. Baku Parasetamol
c. Baku Teofilin
4
Jawab : Massa Teofilin = CTeofilin. VTeofilin
Massa = 1 mg/mL . 10 mL
Massa = 10 mg
5
Dikembalikan ke mode menu untuk mematikan spektrofotometer
dengan menekan tombol return. Ditekan tombol ON/OFF
14
VI. HASIL DAN PERHITUNGAN
6.1 Hasil Pengamatan
6.1.1 Tabel Absorbansi Parasetamol, Teofilin, dan Campuran pada Rentang
Panjang Gelombang 200-300 nm.
15
257 0,347 0,206 0,474
1 Larutan
Paracetamol 0,524 0,141
Tunggal
2 Larutan Teofilin
0,131 0,305
Tunggal
3 Larutan Sampel 0,561 0,437
16
senyawa tunggal, baik pada panjang gelombang maksimum parasetamol
maupun teofilin. Hal ini dapat dikarenakan ketidaktepatan dalam pemipetan
saat pembuatan larutan campuran tersebut, yang mengakibatkan adanya
perbedaan konsentrasi dari senyawa tunggal dengan komponen penyusun
dalam campuran. Berikut adalah kurva absorbansi larutan campuran:
7.3 Kurva Absorbansi Parasetamol, Teofilin, dan Campuran pada Panjang
Gelombang Maksimum 242 nm dan 272 nm.
27
A = ɛ. b. c
28
baik, maka kadar teofilin dalam sampel yang didapat mendekati kadar yang
sebenarnya (akurat).
VIII. KESIMPULAN
8.1 Kurva absorbansi parasetamol, teofilin, dan campuran pada panjang
gelombang 200-300 nm.
29
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto, Y. K. 2009. Validasi Metode Penetapan Kadar Campuran Parasetamol
dan Ibuprofen Secara Spektrofotometri UV dengan Apikasi Panjang
Gelombang Berganda. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Day, R.A. dan A.L. Underwood. 1981. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Keenam.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
30
TUGAS DAN PERTANYAAN
1. Buat kurva absorpsi larutan baku parasetamol, teofilin dan tentukan panjang
gelombang maksimumnya.
Jawab:
31
Absorbansi larutan campuran:
Pada panjang gelombang 242 nm adalah 0,538
Pada panjang gelombang 272 nm adalah 0,412
5. Bahas hasil yang diperoleh pada percobaan hari ini dalam laporan!
Jawab:
(Telah dilampirkan dalam bab pembahasan).
32