Anda di halaman 1dari 21

Analisis alkaloid xantin

Fitratul wahyuni 1921012017


Ully chairunnisa
 Xantin merupakan senyawa organik heterosiklik yang
dibangun dari gabungan cincin pirimidion dan
imidazol
 Senyawa xantin yang banyak digunakan adalah kafein,
teobromin dan teofilin

Nama Nama kimia Berat Molekul

Kafein 1,3,7-trimetil xantin 194,19

Teofilin 1,3-dimetil xantin 180,17

Teobromin 3,7-dimetil xantin 180,17


Metode spektrofotometri ultraviolet
Pada pH 6 kafein, teobromin dan theofilin menunjukkan λ
maksimum antara 272- 273 nm
Cara penetapan kadar secara spektrofotometri UV:
1. Teofilin 500 mg lar kan dalam air encerkan ad 1 liter
2. Larutan disaring 50 ml filtrat pertama dibuang
3. Pada 10ml+ 5 ml HCl pekat encerkan dengan air ad 500
ml
4. Larutan diukurabsorbansinya pada 270 nm
Metode spektrofotometri visibel

Prosedur yang direkomendasikan Prosedur uji tablet

1. Larutan baku labu takar 25 ml 1. 10 tablet, digerus labu konikal


2. + 1 ml lar natrium periodat dan 5 100 ml ekstraksi dgn 5 ml etanol
ml as.asetat encerkan ad 10 ml labu takar 200 ml, encerkan
dengan aquades penangas air 10 sampai tanda batas
menit 2. Diencerkan, hingga konsentrasi
obat 10 μg/ml
3. + 2 ml MBTH dan pemanasan
3. Lalu dilanjutkan sesuai prosedur
dilanjutkan 2 min
4. Dinginkan pd suhu kama ad
kan 25 ml dengan aquades
5. Absorbansi dibacapd panjang gel
630 nm
Kromatografi Lapis Tipis
Matriks Larutan sampel
Analit kafein
Fase diam Silika gel 60F 254 GLP
Fase gerak Etil asetat – asam asetat glasial ( 95:5 v/v)
Kuantifikasi Densitometri 254 nm
Kisaran linier 0,2- 0,80 μg (untuk kafein)

Matriks Minuman berenergi (sumber: aranda dan murlock, 2007)


Analit kafein
Fase diam Silika gel 60F 254 (10x20 cm, ketebalan lapisan 0,25mm)
Fase gerak Etil asetat – metanol ( 85:15 v/v)
Kuantifikasi Densitometri UV 275 nm
Kisaran linier 50-500 μg/bercak
Matriks Produk herbal, minuman serbuk (abourashed and moussa, 2004)
Analit kafein
Fase diam Silika gel 60F 254 (10x20 cm, ketebalan lapisan 0,25mm)
Fase gerak Etil asetat – metanol ( 85:15 v/v)
Kuantifikasi Densitometri UV 275 nm
Kisaran linier 214 -1248 μg/bercak

Matriks Plasma (sumber: Mirfazaelian dkk, 2002)


Analit Teofilin
Fase diam Silika gel 60F 254 (10x20 cm, ketebalan lapisan 0,25mm)
Fase gerak Asm asetat – isopropanol – toluen ( 1: 12 : 6 v/v/v)
Kuantifikasi UV 272 nm
Kisaran linier 500-10.000/bercak
Metode kromatografi Cair Tingkat Tinggi

 Penyiapan sampel (untuk cairan)


1. 2g sampel labu takar 100 ml + buffer fosfat pH 4 ad kan sampai tanda
batas
2. Kocok kuat saring filtrat cartridge dgn kevepatan 2ml/min
3. Metil xantin dielusi dengan 10 ml campuran metanol:air:bufer fosfat 0,2 M (pH
5) dengan perbandingan 5:13:2
4. Eluen diencrkan dgn air hingga 20 ml
5. 100 μl diinjeksikan ke dalam sistem kromatografi
 Penyiapan sampel (untuk padat)
1. 2g sampel gelas beker 100 ml + 80ml air panas dipanaskan di atas
penangas air 60 menit saring filtrat didinginkan labu takar 200 ml
+ 20ml buffer fosfat 0,2 M (pH 4) lalu ad kan sampai tanda batas
2. Kocok kuat saring filtrat dituang kedalam cartridge
Metode elektroforesis kapiler

 Penyiapan sampel
1. 0,2 ml plasma manusia dipipet dalam vial effendorf 1,5 ml
2. + larutan (yg mengandung kafein, teofilin, teobromin ) imidazol
sebagai standar internal dicampur selama 10 detik
disentrifugasi selama 5 min
3. 0,2 ml supernatan di pindahkan ke vial mini tempatkan di
autosampler, lalu lakukan analisis
Metode volumetri
 Argentometri
1. Teobromin 500 mg + 125 ml air
2. Lalu + lar merah fenol 0,1% dlm alkohol + 4 ml as.sulfat 1
N
3. Didihkan 10-15 min dinginkan + NaOH 1N ad merah
kebiruan +as.sulfat 0,1N ad kuning
4. Lar + 40 ml AgNO3 0,1 N dititrasi dng NaOH 0,1N ad
merah kebiruan
Penetapan kadar teofilin dengan metode volhard
1. Teofilin 250 mg + 50 ml air + 8 ml amonia encer panaskan di
penangas air
2. + 20 ml AgNO3 0,1 N lanjutkan pemanasan ad 15 menit
3. Larutan didinginkan saring cuci 3 kali
4. Filtrat dan air cucian diasamkan + 2 ml besi (III) amonium sulat 8 %
titrasi dengan ammonium tiosianat 0,1 N
Iodometri

1. 500mg kafein larutkan dengan air, lalu encerkan ad 100


ml
2. Larutan dipipet 5ml erlenmeyer bertutup kaca + 10 ml
iodat-iodida 0,1 N dan 5ml asam klorida 3,5% diamkan
selama 20 menit suhu 20 derajat
3. Larutan tabung sentrifugal pusingkan 3-5 min dgn
putaran 2000 putaran/min
4. 10 ml larutan jernih titrasi dengannatrium tiosianat 0,1 N
menggunakan lar indikator kanji
Titrasi Bebas Air
1. Kafein 200 mg larutkan dengan 10 ml anhidrida as.asetat
dan 20 ml benzen
2. Lar dititrasi dengan as.perklorat 0,1N
Metoda gravimetri
1. Teofilin dalam (aminofilin) disari menggunakan pelarut (3
volume klorofor dan 1 volume isopropanol, teofilin juga mengendap
dengan perak amonium klorida kelebihan perak ditetapkan dengan
mengsam kan filtrat dan ditimbang sebagai perak klorida
Spektrofotometri UV-Vis

• merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah


ultra-violet dan sinar tampak. Alat ini digunakan guna
Spektrofotometri mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh
UV-Vis suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang
dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap oleh
zat yang terdapat dalam larutan tersebut

Kegunaan
spektrofotometri • untuk identifikasi senyawa organik dan cairan berwarna

UV-Vis
Analisis Spektrofotometri UV-VIS terbagi 2:
Analisis kualitatif Analisis kuantitatif
 Masih terbatas, karna Keuntungan:
menghasilkan puncak  Dapat digunakan secara luas
 Memiliki kepekaan tinggi
puncak yang lebar  Keselektifannya cukup baik dan

 Namun, masi bisa terkadang tinggi


 Ketelitian tinggi
memperoleh keterangan  Tidak rumit dan cepat

ada atau tidaknya gugus


fungsional tertentu. Langkah-langkah analisis kuantitatif
adalah ;
 Pembentukan warna ( untuk zat yang

yang tak berwarna atau warnanya


kurang kuat ),
 Penentuan panjang gelombang

maksimum,
 Pembuatan kurva kalibrasi,
 Pengukuran konsentrasi sampel.
Kuantitas energi yang diserap oleh suatu senyawa berbanding
terbalik dengan panjang gelombang radiasi

Analisis ini dapat digunakan yakni


dengan penentuan absorbansi dari larutan
sampel yang diukur.
Prinsip penentuan spektrofotometer
UV-VIS adalah aplikasi dari Hukum
Lambert-Beer, yaitu:
A = - log T = - log It / Io = ε . b . C

Dimana :
A : Absorbansi dari sampel yang akan diukur
T : Transmitansi
I0 : Intensitas sinar masuk
It : Intensitas sinar yang diteruskan
ε : Koefisien ekstingsi
b : Tebal kuvet yang digunakan
C Konsentrasi dari sampel
Faktor-faktor yang mengatur pengukuran serapan
(absorbansi) UV-Vis

1. Adanya gugus-gugus penyerap (kromofor)


2. Pengaruh pelarut yang digunakan untuk melarutkan
sampel
3. Pengaruh suhu
4. Ion ion anorganik
5. Pengaruh pH
Instrumen UV-Vis

Secara sederhana Instrumen spektrofotometri yang disebut spektrofotometer terdiri dari :


Berdasarkan sistem optiknya terdapat 2 jenis spektrofotometer.
 Spektrofotometer single beam (berkas tunggal)

 Spektrofotometer double beam (berkas ganda)


Hal hal yang harus diperhatikan dalam analisis
secaraspektrofotometri UV-Vis

1. Pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-Vis


2. Waktu operasional
3. Pemilihan panjang gelombang
4. Pembuatan kurva baku
5. Pembacaan absorbansi sampel atau cuplikan
PARAMETER INSTRUMEN SPEKTROSKOPI UV-VIS

 Resolusi Spektral
kemampuan instrumen untuk membedakan dua atau lebih
panjang gelombang yang berdekatan (hampir sama panjang
gelombangnya).
 Akurasi Panjang Gelombang dan Presisi
membandingkan hasil pengukuran antara instrumen yang satu
dengan yang lainnya.
 Akurasi Fotometri dan Presisi
Akurasi fotometri dan prisisi meliputi penyimpangan cahaya
(stray light), gangguan (noise), dan penyimpangan (drift)
Thankyou :D

Anda mungkin juga menyukai