MULTIKOMPONEN
PENETAPAN KADAR INH
DAN VITAMIN B6
MAKALAH ANALISIS INSTRUMENTAL
MODUL IV
SPEKTROFOTOMETRI UV MULTIKOMPONEN
PENETAPAN KADAR INH DAN
VITAMIN B6
Disusun Oleh:
Kelompok
Anggota
Korektor
:A5
: 1) Eka Setianisa
(K 100 110 008)
2) Eka Prasna P.
(K 100 110 013)
3) Dyah Riswari Pitaloka S. (K 100 110 036)
4) Eldesi Medisa I.
(K 100 110 038)
:
ABSTRAK
Metode persamaan simultan dilakukan dengan mengukur 2 atau lebih panjang
gelombang yang mana masing-masing komponen tidak akan menganggu. Kromofor
yang berbeda-beda dari tiap komponen akan mempunyai keuatan absorbs cahaya yang
berbeda pula pada satu daerah panjang gelombang. Pengukiran dilakukan pada
masing-masing larutan pada tiap panjang gelombang (menurut banyaknya komponen),
sehingga diperoleh persamaan hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi pada
panjang gelombang tersebut.
PENDAHULUAN
DASAR TEORI
Spektrofotometri serap adalah pengukuran serapan radiasi elektromagnetik
panjang gelombang tertentu yang smpit, mendekati monokromatik yang diserap zat.
Pengukuran serapan dapat dilakukan pada daerah ultraviolet (
190 380 nm) atau
380 780 nm). Daya serap atau serapan jenis zat pada
batas-batas kadar tertentu adalah tetap, tidak tergantung dari intensitas radiasi, panjang
jalan sinar dan kadar larutan, sehingga spektrofotometri serap dapat digunakan untuk
penetapan kadar.
Alat spektrofotometer pada dasarnya terdiri atas sumber sinar monokromator,
tempat sel untuk zat yang diperiksa, detector, penguat arus, dan alat ukur atau pencatat.
Spektrofotometer dapat bekerja secara otomatik ataupun tidak, dapat mempunyai system
sinar tunggal atau ganda.
(Anonim, 1979)
Bagian molekul yang mengabsorbsi dalam daerah ultraviolet dan daerah sinar tampak
dinyatakan sebagai kromofor. Dalam satu molekul dapat dikandung beberapa kromofor.
Jika kromofor dipisahkan satu sama lain paling sedikit oleh dua atom karbon jenuh, maka
tidak ada kemungkinan adanya konjugasi antara gugus kromofor.
(Hermann dan Gottfried, 1998)
Aspek Kualitatif
Data spektra UV secara tersendiri tidak dapat digunakan untuk identifikasi
kualitatif obat atau metabolitnya. Akan tetapi digabung dengan cara lain seperti
Spektrostopi Inframerah, resonansi magnet inti, dan spektrostopi massa, dapat digunakan
untuk maksud identifikasi/analisis kualitatif senyawa tersebut.
Aspek Kuantitatif
Dalam aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan pada cuplikan (larutan
sampel) dan intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya.
Analisis 2 campuran secara bersama-sama
Bila diinginkan pengukuran 2 buah senyawa secara bersama-sama secara
spektrofotometri, maka dapat dilakukan pada 2 panjang gelombang yang mana masingmasing komponen tidak saling mengganggu atau gangguan dari komponen yang lain
paling kecil. Dua buah kromofor yang berbeda akan mempunyai kekuatan absorbsi
cahaya yang berbeda pula pada satu daerah panjang gelombang. Pengukuran dilakukan
pada masing-masing larutan pada dua panjang gelombang, sehingga diperoleh dua
persamaan hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi pada dua panjang
gelombang, akibatnya konsentrasi masing-masing komponen dapat dihitung.
(Gandjar, 2007)
TUJUAN
Praktikan diharapkan mampu menetapkan kadar INH dan vitamin B6 dalam
sampel yang mengandung dua komponen atau lebih menggunakan alat spektrofotometer
UV dengan metode persamaan simultan.
METODOLOGI
ALAT DAN BAHAN
- Alat
1. Spektrofotometer UV
2. Kuvet
3. Labu takar 10 mL
4. Bekker glass 100 mL
5. Pipet volume
6. Mikropipet
7. Propipet
8. Erlenmeyer
9. Timbangan analitik
10. Pipet tetes
-
Bahan
PROSEDUR RESMI
Vitamin B6 (Piridoxin Hidroklorida)
Golongan analisis
:V
: C8H12NO3Cl (205,6), titik leleh 210oC, bubuk kristal putih, tak berbau, rasa asam-pahit.
Kelarutan
dalam
air
Etanol
aseton
Eter
kloroform
1:8
1 : 100
Tak larut
Tak larut
Tak larut
Pemeriksaan kualitatif :
1) Reaksi besi (III) klorida
: warna merah
Golongan analisis
: IV, V
: C6H7H30 (137,1), jarak cair 170 174oC, Kristal putih, rasa pahit.
Kelarutan
air
Etanol
aseton
Eter
kloroform
dalam
1:8
1 : 45
1 : 1000
Tak larut
1 : 1000
Pemeriksaan kualitatif :
1) Isoniazid (INH) mereduksi larutan Perak Nitrat, Amoniak, pereaksi Fehling, dan larutan
Kalium Permanganat dingin.
2) Larutan 50 mg zat direaksikan dengan 1 mL larutan 2,4 di-nitroklorobenzol (1,0 gr/100
m2 etanol dibuat segera) dan 4 tetes 3 N NaOH. Dalam waktu singkat, terbentuk larutan
merah coklat yang tidak berubah sekalipun diencerkan dengan air.
3) Sejumlah 20 mg zat dan 100 mg Natrium Karbonat kering dipanaskan pada kaca
porselen, tercium bau piridin.
Pemeriksaan kuantitatif :
1) Titrasi : Larutan zat dalam 18 mL Asam Asetat bebas air dan 2 mL Anhidrida Asetat
dititrasi dengan 0,05 N Asam Perklorat (1/20 mmol) sampai timbul warna hijau. Indikator
1 tetes larutan ungu kristal.
2)
dalam air : 380 pada 266 nm.
CARA KERJA
1. Menentukan / Mencari Harga
INH
Vitamin B6
dalam air
dalam air
3. A. Ditentukan
Diambil 100
max
L larutan stok INH 0,1 % b/v
B. Diambil 100
max.
max.
4. A. Pengukuran Absorbansi
Diambil 100
L larutan stok INH 0,1 % b/v
B. Diambil 200
.b.c
324,5 nm
= 41 CA + 381 CB
Diambil 25
Diselesaikan persamaan tersebut dengan metode eliminasi untuk mencari kadar senyawa
yang dianalisis.
Senyawa INH
320 pada 266 nm
Pelarut
Aquadest
Pelarut
Larutan stok yang
0,1 (%)
dibuat
dibuat
Berat (mg)
Berat (mg)
Kertas kosong
Kertas kosong
Kertas + zat
Kertas + zat
*Berat zat
*Berat zat
Penentuan
0,1 (%)
max
Penentuan
V1 . C1 = V2 . C2
V1 . C1 = V2 . C2
V1 . 0,1 = 10 . 0,002
V1 . 0,1 = 10 . 0,001
V1
V1
= 0,2 mL
max
= 0,1 mL
Diambil 0,2 mL larutan stok (0,1%) diambah Diambil 0,1 mL larutan stok (0,1%) diambah
pelarut (aquadest) ad 10 mL.
Data pencarian
nm
Data pencarian
nm
Abs
max
Abs
324,5
0,748
Berdasarkan data di atas, maka
max
265,0
0,312
Berdasarkan data di atas, maka
max
max
Nilai
Absorbansi
(A)
Senyawa
Konsentras
i
Nilai
Absorbansi
(A)
(%) b/v
INH
0,001 %
0,374
0,037
Vit. B6
0,002 %
0,299
0,752
INH
0,001 %
0,372
0,045
Vit. B6
0,002 %
0,315
0,771
0,374
0,041
0,307
0,762
Rata-Rata
Rata-Rata
324,5 nm ; 0,041 =
265 nm ; 0,307 =
324,5 nm ; 0,767 =
A1 = 373
A . 1 . 0,001
B . 1 . 0,001
A2 = 41
B1 = 153,5
B . 1 . 0,001
B2 = 381
CA = INH
CB = Vitamin B6
Persamaan yang didapat :
A pada
265 nm : 373 CA + 153,5 CB = ......... persamaan (1)
A pada
Add
10 mL
Larutan yang
dibaca 25
L ad 10 mL
Berat kertas
Berat kertas +
zat
Berat kertas +
zat sisa
Berat zat
Pada
Pada
max 1
265,0 nm
max 2
324,5 nm
0,632
0,042
0,2670
0,3679
0,2672
0,1007
Data Replikasi
Berat (mg)
Berat (mg)
Berat (mg)
(A)
(B)
(C)
Berat kertas
0,2682
0,2670
0,2650
0,3682
0,3672
0,3655
0,2694
0,2672
0,2654
0,099
0,1000
0,1001
Add
10 mL
Larutan yang
dibaca 25
L ad 10 mL
Pada
Pada
ax 1 (265,0
nm)
ax 2 (324,5
nm)
RI
0,631; 0,727
0,035; 0,040
R II
0,679; 0,559
0,032; 0,029
R III
0,746; 0,575
0,041; 0,026
Rata-rata :
max 1
RI
R II
= 0,679
= 0,619
R III
= 0,661
max 1
RI
= 0,0375
= 265 nm
R II
= 0,0305
R III
= 0,0335
= 324,5 nm
Konsentrasi awal
A = CA = 75,47 % b/v
B = CB = -5 % b/b
CA = 78,54 % b/v
C = CA = 74,31 % b/b
CB = -4,144 % b/b
PERHITUNGAN
Orientasi
0,632 =
373 CA
153,5 CB
381
0,042 =
41 CA
381 CB
153,5
240,792
142.113 CA +
58.483,5 CB
6,447
CA
243,345
CA
CA
58.483,5 CB
135666 CA
=
=
0,042 =
41 CA + 381 CB
0,042 =
0,042 =
0,071 + 381 cb
CB
=
=
100 %
100 %
100 % = 68,62 % b/b
6.447
Replikasi I
0,632 =
373 CA
153,5 CB
381
0,0375 =
41 CA
381 CB
153,5
258,699
142.113 CA +
58.483,5 CB
5,75625
5 CA
58.483,5 CB
252,943
CA
CA
135419,5 CA
=
=
100 % = 75,47 %
100 % = 68,62 % b/b
0,0375
0,0375
0,07658 + 381 CB
381 CB
-1,0257 10
6293,
-0,03908
-4
CB
CB
-1036 10-4 % b/b
-4,144 % b/b
Replikasi II
0,679 =
373 CA
153,5 CB
381
0,0305 =
41 CA
381 CB
373
27,84
15293 CA
6293,5 CB
11,38
3 CA
142113 CB
152,9
16,46
-135819,5 CB
=
=
0,0305
41 CA + 381 CB
0,0305
0,0305
41 CA + (-0,05)
=
=
CB
CA
Replikasi II
0,661 =
373 CA
153,5 CB
381
0,0335 =
41 CA
381 CB
373
251,841
142113 CA
6293,5 CB
5,14225
5 CA
251,8358
142113 CB
135419,5 CA
=
=
0,185 400
74,31 % b/b
0,0335
0,0335
0,076 + 381 CB
CA
CA
-1,115 10-4 =
100 % = -5 % b/b
CB
6293,
-1,115 10-4
CB
CB
Kadar
Vitamin
= 76,107 % b/b
B6
rata-rata
= -3,048 % b/b
EVALUASI HASIL
x
75,47
78,54
76,107
74,31
d| x - x
d2
0,637
0,406
2,433
5,919
1,797
3,229
Jumlah
d
SD
d2 = 9,554
d = 4,867
= 1,622
=
= 2,186
> 2,5
= 1,5 < 2,5 = 78,54 % b/b (Jadi harga diterima)
P = 0,95; n = 3; t = 2,353
Kadar INH
=xt
= 76,107 2,353
= (76,107 2,96971) % b/b
Kadar Vitamin B6
x
1,036 10-4
-5
-3,048
-4,144
Jumlah
SD
d| x - x
d2
3,048
9,290
1,952
3,810
1,096
1,201
d = 6,096
d2 = 14,301
= 2,032
=
= 2,674
> 2,5
= 1,5 < 2,5 = 78,54 % b/b (Jadi
harga diterima)
P = 0,95; n = 3; t = 2,353
Kadar Vitamin B6
=xt
= -3,048 2,353
= (-3,048 3,633) % b/b
PEMBAHASAN
Praktikum ini dilakukan untuk menetapnkan kadar senyawa dalam sampel yang
mengandung dua komponej atau lebih, menggunakan alat spektrofotometer UV dengan
metode persamaan simultan.
Praktiku ini menggunakan metode persamaan simultan karena metode ini dapat
mengukur lebih dari satu komponen dalam senyaqwa, yang mempunyai serapan pada
panjang gelombang yang berdekatan, hal ini dapat terjadi karena metode persamaan
simultan dilakukan dengan mengukur pada 2 atau lebih panjang gelombang yang mana
masing-masing komponen tidak akan menganggu. Kromofor yang berbeda-beda dari tiap
komponen yang akan mempunyai kekuatan absorbs cahaya yang berbeda pula pada satu
daerah panjang gelombang. Tetapi tidak dapat digunakan untuk senyawa yang
mempunyai gugus kromofor sama.
Sampel yang digunakan dalah tablet yang mengandung INH (Isoniazid) dan
Vitamin B6. INH dan Vitamin B6 mempunyai gugus kromofor yang berbeda, maka data
ditetapkan kadarnya menggunakan metode simultan. Kromofor adalah gugus atau system
yang bertanggung jawab pada penyerapan sinar yang merupakan gugus tidak jenuh yang
dapat menyerap radiasi dalam daerah UV-Vis. Penyerapan sejumlah energi tersebut akan
menghasilkan transisi electron dan orbital bereksitasi. Eksitasi adalah transisi atau
perpindahan electron dari orbital rendah ke orbital yang tinggi.
Izoniazid mempunyai harga
dalam pelarut air adalah 380 pada
nm. Yang artinya Isoniazid dengan kadar 1 % b/v dibaca absorbansinya pada
266
266 nm
harga
konsentrasi larutan INH yang digunakan adalah 0,001 % b/v dan didapat
max 324,5
praktikum,
pembacaan
absorbansi
dilakukan
pada
maxkarena
max 1
max 1 (265
max 2
(324,5 nm) adalah 0,762. Berdasarkan hokum Lambert-Beer yang menyatakan bahawa
intensitan yang diteruskan oleh larutan zat penyerap berbanding lurus dengan tebal dan
konsentrasi larutan.
A=
.b.c
),
tebal kuvet (b), dan konsentrasi (c). supaya nilai b tetap, maka selama pengukuran
digunakan kuvet dengan ketebalan yang sama. Dala hokum Lambert-Beer terdapat
beberapa pembatasan yaitu sukar digunakan dianggap monokromatis, penyerapan terjadi
dalam suatu voume yang mempunyai penampang luas yang sama, senyawa yang
menyerap dalam lautan tersebut, dan tidak terjadi peristiwa fluorosensi dan fosforesensi.
Dan didapat persamaan :
A pada
265 nm : 373 CA + 153,5 CB = ......... persamaan (1)
A pada
Kemudian diukur absorbansi sampel, tetapi karena sampel dalam bentuk tablet
maka berat satu tablet ditimbang kemudian digerus dan dibuat larutan terlebih dahulu.
Dengan cara sampel ditimbang 100,0 mg dengan seksama yang dilakukan pada neraca
analitik kepekaan 0,1 mg. menimbang seksama yang dimaksud adalah deviasi
penimbangan tidak boleh lebih dari 0,1 % dari berat zat yang ditimbang. Selanjutnya
dilakukan dengan pelarut yang sama dengan larutan stok baku yaitu aquadest dalam labu
takar 10,0 mL kemudian disaring supaya larutan jernih, karena bila tidak jernih bisa
terjadi penghamburan warna pada saat pembacaan absorbansinya.
Pada pembacaan absorbansi, larutan diambil 25L dan ditambahkan aquadest ad
10,0 mL dalam labu takar. Dilakukan orientasi pada pembacaan
max 1 (265 nm)
didapat absorbansi 0,632, pada
Pada
max 1 (265 nm), absorbansi rata-rata dari ketiga replikasi adalah 0,679; 0,619;
0,661. Pada
0,0375; 0,0305; 0,0335. Dengan persamaan sebelumnya dapat dihitung konsentrasi sampel.
Konsentrasi rata-rata INH dalam sampel yang didapat adalah 76,107 % b/bdan konsentrasi
Vitamin B6 rata-rata dalam sampel adalah -3,048 % b/b. hasil yang diperoleh Vitamin B6
dalam sampel adalah negatif, maka dimungkinkan dalam sampel kadar kafein sudah
berkurang atau bahkan sudah tidak ada. Tetapi hasil ini dapat juga dimungkinkan karena
ada beberapa factor kesalahan dalam praktikum seperti menimbang sampel kurang teliti,
pada saat pembuatan larutan untuk dibaca absorbansinya, mengadkannya kurang tepat,
dan pada saat pengambilan larutan dengan mikropipet kurang benar. Pada saat
pembacaan absorbansi semua larutan, digunakan larutan blanko yaitu aquadest (sama
seperti pelarut). Karena blanko berfungsi untuk menetralkan atau menghilangkan
absorbansi dari pelarut dalam sampel, sehingga yang terbaca pada alat absorban hanya
absorbansi dari sampel tanpa ada gangguan dari pelarut.
Dari evaluasi hasil didapatkan kadar INH dalam tablet tersebut adalah (76,107
2,9697) %b/b dan untuk kadar Viamin B6 dalam tablet adalah (-3,048 3,633) % b/b.
KESIMPULAN
1) Sampel mengandung INH dan Vitamin B6 dapat ditetapkan darnya dengan metode
persamaan simultan, karena INH dan Vitamin B6 mempunyai gugus kromofor.
2) Hasi negatif pada Vitamin B6 dapat diartikan bahwa masih terbacanya INH pada
pembacaan karena mempunyai
yang tidak begitu jauh.
3) Dari hasil percobaan diperoleh kadar dalam sampel =
INH
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI. Jakarta
Auterhoff dan Kovar. 2002. Identifikasi Obat. ITB. Bandung. 165
Gandjar, Ibnu Gholib dan Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 249
Roth, Hermann. J. dan Blaschke, Gottfried. 1988. Analisi Farm asi.UGM.
Yogyakarta. 368-369
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Untukmengetahuicarapenetapankadartablet isoniazid
menggunakanspektrofotometriuvdenganmetodesimultan
II.
DASAR TEORI
Radiasielektromagnetik,
yang
dansinartampakmerupakansalahsatunya,
dan
manasinar
pyridoxine
ultraviolet
dapatdianggapsebagaienergi
yang
merambatdalambentukgelombang.
Beberapaistilahdanhubungandigunakanuntukmenggambarkangelombangini.
Panjanggelombangmerupakanjarak
yang
bersebelahanpadagelombang
linear
darisuatutitikpadasatugelombangketitik
yang
berdekatan(IbnuGholibGinanjardan
Rohman,2007).
Biladiinginkanpengukuranduabuahsenyawasecarabersama
alin
paling
kecil.
berbedaakanmempunyaikekuatanabsorbsicahaya
padasatudaerahpanjanggelombang.
Duabuahkromofor
yang
berbeda
Pengukurandilakukanpadamasing
yang
pula
masinglarutanpada
panjanggelombang,
sehinggadiperoleh
persamaanhubunganantaraabsorbansidengankonsentrasipadaduapanjanggelombang,
akibatnyakonsentrasimasing
masingkomponendapatdihitung(IbnuGholibGinanjardan Rohman,2007).
Padapercobaaninibertujuanuntukmenetapkankadar INH dalamsediaan tablet
yang
mengandung
INH-vitamin
B6 denganmetodepersamaansimultanmenggunakanspektrofotometri
UV-
Multikomponen.
Spektroskopiadalahdasarsuatupercobaanpokokdanmenyangkutabsorpsi,
emisi/
pengeluaranataupenyebaranradiasielektromagnetikoleh
atom
ataumolekul(IbnuGholibGinanjardan Rohman,2007).
Spektrofotometri
UV-
Multikomponenmerupakansuatupengukuranuntukanalisis
ataulebihkomponensenyawadenganmenggunakanmetodesimultanataumetodederifatif.
Padapercobaanini, metode yang digunakanuntukmenetapkan INH dalam tablet INHvitamin
B6 adalahmetodepersamaansimultan.
Metodepersamaansimultandilakukandenganmengukurpada
ataulebihpanjanggelombang,
yang
manamasing-
masingkomponentidakakansalingmengganggu.
duapanjanggelombangdidapatdari
max
B6.
max
Padapercobaanini,
padasenyawabaku
INH
dan
(Isoniazin)
101,0% C6H7N3O,
mengandungtidakkurangdari
dihitungterhadapzat
98,0%
yang
dantidaklebihdari
dikeringkan.
INH
Bekerjatuberkulosidterhadaphasil
yang
sedangbertumbuh,
mekanismenyabekerjaberdasarkanantagonismesainganhingga
metabolism
selmenjaditerganggu(Fessenden,1997).
Vitamin
B6 (piridoksin)
jugadigunakanuntukmelawanmual,
selaindigunakandalamkeadaandevisiensi,
muntahdanpadadepresi
yang
disebabkanolehpilantihamil,
yang
manadikiraadahubungannyadenagnkekurangan
panjanggelombang.
Ketelitiandantinggi
di
dapatkandenganmemilihpanjanggelombangdimanapanjanggelombangpengukuranmer
upakanpanjanggelombangdimanaserapanyamaksimal,
karenadenganpergeseransedikitpadakurvaserapantidakmenyebabkanperubahanserapa
n yang terlampaujauh(www.digilib.ui.ac.id).
Jumlahkomponendalamcampurandapatmencapai
komponendengansyaratselisihpanjanggelombangmaksimumantarakomponen minimal
5 nm. Jikajumlahkomponendalamsampellebihdari 3, makauntukmenghitungkadar di
gunakan software multikomponen yang terdapatpadaalatspektrofotometri UV-Vis
(www.digilib.ui.ac.id).
Metodeanalisis
yang
digunakanpadaanalisismultikomponenjugaharusdivalidassepertianalisiszattunggal(ww
w.digilib.ui.ac.id).
Absortivitas
(a)
tidaktergantungpadakonsentrasi,
merupakansuatukonstanta
tebalkuvet,
daninteraksiradiasi
yang
yang
mengenaisampel.
Absortivitastergantungpadasuhu,pelarut,strukturmolekuldanpanjanggelombangradiasi
. Satuanditentukanolehsatuan-satuan b (tebalkuvet), c (konsentrasi). Jikasatuan c
adalah
(molar)
dandisimbolkandengan
makaabsortivitasdisebutdenganabsortivitas
dengansatuan
M-1cm-1atau
liter.mol-1 cm-1.
molar
Jika
kali
ditulisdengan A1%1cm(IbnuGholibGinanjardan
Rohman,2007).
E1%1cm merupakanabsorbansisuatusenyawa yang diukurpadakonsentrasi 1%
b/v (1g/100ml) dandengankuvet yang mempunyaiketebalan 1cm padaketebalan 1cm
padapanjanggelombangdanpelaruttertentu(IbnuGholibGinanjardan Rohman,2007).
Panjanggelombang
yang
digunakanuntukanalisiskualitatifantarapanjanggelombang
yang
mempunyaipanjanggelombangmaksimal. Untukmemilihpanjanggelombangmaksimal,
dilakukandenganmembuatkurvahubungantaraabsorbansidenganpanjanggelombangdar
isuatularutanbakupadakonsentrasitertentu(IbnuGholibGinanjardan Rohman,2007).
III.
SIFAT BAHAN
Isoniazid/INH (Md 36 hal 288)
Rumusmolekul :
Bm :137,1
Pemeriaan :tidakberwarna, putihtidakberbau ,Kristal ataububuk Kristal putih
Kelarutan
:
1:8
air,
1:50
alkohol,
sedikitlarutdalamklorofom,
sangatsedikitlarutdalameter.
Pyridoxine /vitamin B6 (Md 36 hal 1978)
Rumusmolekul :
Bm :205,6
Pemerian :putih/praktisputih,Kristal /bubuk Kristal
Kelarutan : 1:5 (air), 1:115 (alkohol), tidaklarutdalameter
Lambda Max
265
263
267
296
A1% 1cm
420
370
374
292
Solvent
0,01 N HCl
95% EtOH
0,5 N H2SO4
0,5 N NaOH
A1% 1cm
345
425
350, 180
Solvent
95% EtOH
0,1 N HCl
H2O
Lambda Max
288
290
324, 254
Pelarutterpilih= 95%EtOH
Rentangabsorbansi 0,5 1,5
Isoniazid
0,2
x 10000
C = 370
= 5,4 ppm
Rentangterpilih = 5,4- 40,5
C=
1,5
x 10000
370
= 40,5 ppm
Pyridoxine
0,2
x 10000
C = 345
=5,8 ppm
C=
1,5
x 10000
345
=43,5 ppm
Rentangterpilih = 5,8-43,5
Larutanbakuinduk isoniazid
56,1 mg
1000=2244 ppm
Konsentrasi : 25 ml
Cara kerja:
Timbang 50 mg pyridoxine
Larutkandalamlabutakar 25 ml denganetanol ad 25 ml
Kocok ad homogen
Laruanbaku :
C1
2244 ppm
0,03
=6,732 ppm
10
0,05
=11,22 ppm
10
2244 ppm
0,07
=15,71 ppm
10
2244 ppm
0,1
=22,44 ppm
10
2244 ppm
0,13
=29,17 ppm
10
C2 2244 ppm
C3
C4
C5
C6
2244 ppm
0,16
=35,90 ppm
10
Cara kerja :
Pipetlarutanbakuinduk (30 l, 50l, 70l, 130l, 160l)
Masing masingditambahkanetanol ad 10 ml, cekabsorbansinya
Larutanbakuinduk pyridoxine
Konsentrasi :
50,4 mg
1000=1008 ppm
50 ml
Cara kerja:
Timbang 50 mg pyridoxine
Larutkandalamlabutakar 50 ml denganetanol ad 50 ml
Kocok ad homogen
Laruanbaku :
C1
1008 ppm
0,03
=3,02 ppm
10
0,05
=5,04 ppm
10
1008 ppm
0,07
=7,06 ppm
10
1008 ppm
0,1
=10,08 ppm
10
C2 1008 ppm
C3
C4
C5
C6
1008 ppm
0,13
=13,10 ppm
10
1008 ppm
0,16
=16,13 ppm
10
Cara kerja :
Pipetlarutanbakuinduk (30 l, 50l, 70l, 130l, 160l)
Masing masingditambahkanetanol ad 10 ml, cekabsorbansinya
Preparasisampel
Cara kerja :
Timbangsampelsebanyak 25 mg
Tambahkanetanol ad 25 ml dalamlabutakar 25 mll
Saringdengankertaswhatman
Pipet 0,3 ml (300 l) denganmikropipet
Tambahkanetanol ad 10 ml dalamlabutakar (30 ppm)
Isoniazid
1,6901
=0,56 g 563 mg
3
x
563=25 mg
400
x=17,76 mg
Pyridoxine =
x
563=25 mg
10
x = 0,44 mg
Penimbangansampel
Sampel I
= 0,0268 g
Sampel II
= 0,0269 g
Sampel III
= 0,0258 g
Perhitungankonsentrasisampel
Sampel I
26,8 mg
1000=1072 ppm
25 ml
= 1072 x
Sampel II
= 32,16
26,9 mg
1000=1076 ppm
25 ml
= 1076 x
Sampel III
0,3 ml
10 ml
0,3 ml
10 ml
= 32,28
25,8 mg
1000=1032 ppm
25 ml
= 1032 x
0,3 ml
10 ml
= 30,96
Konsentrasi
A1%1cm Pyridoxine
(286,5)
6,73
0,183
0,079
271,92
117,38
11,22
0,319
0,318
284,31
283,42
15,71
0,459
0,204
292,17
129,85
22,44
0,633
0,275
282,09
122,55
29,17
0,826
0,367
283,17
125,81
35,30
0,953
0,432
265,46
120,33
Rata-rata = 279,85
Rata-rata = 149,89
Isoniazidpada isoniazid
0,183
C 1=
10.000
6,73
= 271,92
0,319
C 2=
10.000
11,22
= 284,31
0,459
C 3=
10.000
15,71
= 292,17
C 4=
0,633
10.000
22,44
= 282,09
C 5=
0,826
10.000
29,17
= 283,17
C 6=
0,953
10.000
35,90
= 265,46
Isoniazidpada pyridoxine
0,079
C 1=
10.000
6,73
= 117,38
C 2=
0,138
10.000
11,22
= 283,42
C 3=
C 5=
0,204
10.000
15,71
= 125,81
= 129,85
C 4=
0,367
10.000
29,17
C 6=
0,275
10.000
22,44
0,432
10.000
35,90
= 120,33
= 122,55
(286,5)
0,057
0,110
0,184
0,238
0,311
0,419
46,36
55,55
84,95
82,34
79,39
94,85
Rata-rata = 73,91
= 84,95
C 4=
0,083
10.000
10,08
= 82,34
C 5=
0,104
10.000
13,10
= 79,39
C 6=
0,153
10.000
16,13
A1%1cm Pyridoxine
188,74
218,25
260,62
236,11
237,40
259,76
Rata-rata = 233,48
= 94,85
Pyridoxinepada pyriddoxine
0,057
C 1=
10.000
3,02
= 188,74
0,110
C 2=
10.000
5,04
= 218,25
0,184
C 3=
10.000
7,06
= 260,62
C 4=
0,238
10.000
10,08
= 236,11
C 5=
0,311
10.000
13,10
= 237,40
C 6=
0,419
10.000
16,13
= 259,76
TabelPengamatansampel
Konsentrasi
32,16
32,28
30,96
Perhitungankadar isoniazid
Sampel 1
22,75
x 100
32,16
= 70,74 %
Sampel 2
15,85
x 100
32,28
= 49,10 %
Sampel 3
22,13
x 100
30,96
= 71,47 %
Perhitunganberat
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Perhitungan 4d
Kadar (%)
S1
276,43
S2
396,75
S3
402,37
Rata-rata %
d
2,81
X = 399.56
2,81
4d
= 4 x 2,81
=11,24
d*
= 399,56 276,43
= 123,13
d* > 4d
data dibuang
396,75+ 402,37
=399,56
berat =
mg / tablet
2
PEMBAHASAN
Sinar
UV
tidakdapatdideteksiolehmata,
dapatmenyerapsinariniterkadangmerupakansenyawa
beningdantransparan.
makasenyawa
yang
Olehkarenaitu,
tidakberwarnatidakperludibuatberwarnadenganpenambahan
yang
tidakmemilikiwarna,
sampel
yang
reagent
Bahkansampeldapatlangsungdianalisameskipuntanpapreparasi.
sampelkeruhtetapharusdibuatjernihdenganfiltrasiatausentrifugasi.
Prinsipdasarpadaspektrofotometriadalahsampelharusjernihdanlarutsempurna,
tertentu.
Namunperludiingat,
tidakadapartikelkoloidapalagisuspensi,
karenaapabilasampeltidakjernihataudikatakanterdapatsenyawa
lain
yang
tidaklarutmakahasilpembacaanabsorbansimenjaditidaktepat.
Padapenetapankadarkapsulkloramfenikolinipraktikanmelakukanpreparasisampeldenganmetodefil
trasiatau di disaringmenggunkankertassaring.
Padapraktikuminikelompok kami mendapatkanhasiljumlah isoniazid 399,56 mg / tablet.
sedangkankadarsebenarnyaadalah
400
mg/tablet
sedangkankadarpyridoksinetidakterbaca.
Kesalahandalampenetapankadarinidisebabkankarenakelarutanpyridoxynesangatbesardankadarpy
ridoxyne yang terlalukecilyaitu 10 mg/tablet sedankankadar isoniazid 400 mg/tablet
dankearutannyayaitu
1:115
dalametanoldankelarutan
isoniazid
1:50
dalametanol.
yang
Jakarta.
Rohman, Abdul, IbnuGandjar. 2007. Kimia FarmasiAnalisis. PustakaBelajar : Yogyakarta. 2008.
Kimia FarmasiAnalisis.PustakaPelajar : Yogyakarta.
Fessenden, Ralp J. dan Joan S. Fessenden, 1997, Kimia Organik, jilid 1 edisiketiga,
terjemahanoleh : Aloysius H. P, PenerbitErlangga, Jakarta.
Martindale. (2009). Martindale The Complete Drug Reference.
ed.Pharmaceutical Press.
- 36th Edition