Disusun Oleh :
4B Reguler Sore
1. Tujuan
Untuk mempelajari cara menganalisis kadar Mn(VII) dalam sampel
secara kuantitatif dengan menggunakan hukum Lambert-Beer.
II. Teori Dasar
Spektrofotometri Sinar Tampak (UV-Vis) adalah pengukuran
energi cahaya oleh suatu sistem kimia pada panjang gelombang tertentu.
Sinar ultraviolet (UV) mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm,
dan sinar tampak (visible) mempunyai panjang gelombang 400-750 nm.
Panjang gelombang (λ) adalah jarak antara satu lembah dan satu
puncak, sedangkan frekuensi adalah kecepatan cahaya dibagi dengan
panjang gelombang (λ). Bilangan gelombang adalah (v) adalah satu satuan
per panjang gelombang. Pengukuran spektrofotometri menggunakan alat
spektrofotometer yang melibatkan energi elektronik yang cukup besar
pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometer UV-Vis lebih
banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif.
Spektrum UV-Vis sangat berguna untuk pengukuran secara kuantitatif.
Konsentrasi dari analit di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur
absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum
Lambert-Beer.
Hukum Lambert-Beer (Beer`s law) adalah hubungan linearitas
antara absorban dengan konsentrasi larutan sampel. Konsentrasi dari
sampel di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur absorban pada
panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-Beer.
Adapun hukum Lambert-Beer ditulis dengan persamaan:
A=ε.b.C (4.1)
Dimana : A = Absorban
-1 -1
ε = Koefisien ekstingsi molar (M cm
<400 Ultraviolet
400-450 Violet Kuning
450-490 Biru Jingga
490-550 Hijau Merah
550-580 Kuning Ungu
580-650 Jingga Biru
650-700 Merah Hijau
>700 Inframerah
Bahan-bahan :
1.
Larutan standar KMnO4 (pro analis)
2.
Larutan sampel yang mengandung KMnO4
3.
Aquades
IV. Prosedur
A. Pembuatan Larutan Standar Induk
1. Pembuatan larutan standar induk Mn(VII) 1000 ppm yaitu dengan
menyiapkan padatan KMnO4 sebanyak 2,873 gram dan dilarutkan
dengan aquades, kedalam labu takar 1000 ml lalu diencerkan hingga
tanda batas, dengan rincian perhitungan sebagai berikut:
Ppm =
W Mn(VII) = 1000 . 1L
W Mn(VII) = 1000 mg = 1g
Berat Mn yang diperlukan:
2. Sampel Cu
3. Sample konsentrasi 2, 4, 6, 8, 10
VI. Pembahasan
VII. Kesimpulan
1. Alat spektrofotometer UV-Vis Single beam dapat digunakan untuk
menentukan kadar sampel dari parasetamol.
2. Sampel yang dibuat pada praktikum kali ini yaitu sampel dengan
konsentrasi 2, 4, 6, 8, 10.
3. Prinsip kerja spektrofotometer berdasarkan hukum Lambert Beer,
yaitu bila chatty monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan),
maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir),
dan sebagian lagi dipancarkan (It).
4. Rumus hukum Lambert Beer yaitu A=ε.b.C.
VIII. Daftar Pusaka
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
Basset. J., R.C. Denny, G.H. Jeffrey, J. Mendham, 1994, Kimia Analisis
Kuantitatif Anorganik, EGC, Jakarta.
Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Rohman. 2008. Kimia Farmasi Analisis.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Rahmawati, Irma. 2023. “Panduan Praktikum Kimia Farmasi 2”.Bandung :
Akademi Farmasi Bumi Siliwangi.