Anda di halaman 1dari 6

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

DIPLOMA III

Jalan Srijaya Negara Bukit Besar, Palembang 30139

Telp. 353414, Fax. 355918 Email : Info@polisriwijaya.ac.id

TUGAS KIMIA ANALITIK INSTRUMEN


Dosen Pengampu : Ir. Muhammad Taufik, M.Si.

Dikerjakan oleh :

1. Farah Nafilah
2. Nabilah
3. Oktarina
4. Rini Triani

Kelas : 2 KB

1. Apakah yang dimaksud dengan instrument spektrofotometer UV-VIS?

Spektrofotometer UV-Vis adalah suatu instrument yang digunakan untuk mengukur


absorban suatu sampel pada panjang gelombang tertentu. Spektrofotometer Uv Vis
merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible spektrofotometer yang
digunakan untuk pengukuran didaerah ultra violet dan didaerah tampak. Semua metode
spektrofotometri berdasarkan pada serapan sinar oleh senyawa yang ditentukan, sinar yang
digunakan adalah sinar yang semonokromatis mungkin. Spektrofotometer umum digunakan
karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta
kepraktisannya dalam hal preparasi sampel apabila metode dibandingkan dengan beberapa
analisa. Spektrofotometri UV/Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar saat
analisis, sehingga spetrofotometer UV/Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif
dibanding kualitatif. Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu
sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar
ultra violet atau sinar tampaknya. Konsentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding dengan
jumlah sinar yang diserap oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut.
2. Sebutkan instrumen – instrumen spektrofotometer UV-VIS!

a. Sumber Cahaya
b. Monokromator
c. Tempat Sampel
d. Detektor
e. Amplifier
f. Pengolah Data

3. Gambarkan dan Jelaskan rangkaian instrumen spektrofotometer UV-VIS!

a. Sumber Cahaya

Sumber energi atau cahaya pada spektrofotometer diperoleh dari lampu, lampu pada
spektrofotometer yang paling umum digunakan adalah Lampu Tungsten atau disebut juga
Wolfram dan Lampu Deuterium.

Lampu tungsten biasa digunakan untuk mengukur sample pada daerah tampak,
sedangkan pada daerah UV sering dianalisa dengan lampu deuterium. Pada lampu tungsten
memiliki spektrum radiasi berupa garis lengkung, sedangkan pada lampu deuterium memiliki
spektrum energi radiasi lurus. Lampu deuteurium memiliki bentuk yang khas, sedangkan
bentuk lampu tunsten seperti bohlam atau lampu pijar pada umumnya.

b. Monokromator

Monokromator merupakan bagian komponen pada spektrofotometer yang berfungsi


untuk memecah cahaya polikromatis menjadi monokromatis untuk kemudian digunakan
sesuai dengan kebutuhan panjang gelombang yang diinginkan. Komponen pada
monokromator itu sendiri terdapat beberapa bagian, diantaranya:

> Slit in

> Prisma

> Slit out


c. Tempat Sampel

Merupakan bagian pada spektrofotometer yang digunakan untuk meletakan sample


dalam kuvet. Kuvet sendiri merupakan komponen atau wadah yang terbuat dari kaca, kuarsa
ataupun silica untuk menaruh sample yang akan di analisis.

d. Detektor

Memiliki fungsi untuk menangkap sinar yang telah melewati sample untuk kemudian
diubah menjadi signal listrik oleh amplifier, sehingga didapatkan besaran nilai pengukuran
dan dicatat oleh recorder. Hasil pengukuran biasanya akan ditampilkan di layar atau di
monitor komputer jika memang sudah terhubung.

e. Amplifier

Berfungsi untuk memperbesar/memperkuat arus yang dihasilkan oleh detektor agar


dapat dibaca oleh recorder.

f. Pengolah Data

Berfungsi untuk membaca sinyal listrik yang dihasilkan pada detektor yang telah
diperkuat arusnya oleh amplifier agar dikonversikan ke dalam besaran absorbans atau %
tansmitan

Berikut adalah gambar rangkaian instrumen spektrofotometer UV-VIS :


4. Jelaskan aplikasi dari alat spektrofotometer UV-VIS!

Ketika ada sumber sinar berupa cahaya uv-vis (monokromatik) diteruskan melalui
suatu media (larutan bewarna) yang merupakan suatu sampel, maka sebagian cahaya tersebut
ada yang diserap, dipantulkan dan ada yang diteruskan. Cahaya yang diserap tersebut akan
menyebabkan elektron terekstasi dari keadaan dasar ke keadaan yang memiliki energi yang
lebih tinggi. Serapan sinar ini tidak terjadi pada semua struktur. Tetapi, hanya terjadi pada
sistem terkonjugasi yang memiliki ikatan phi atau gugus kromofor, gugus ausokrom (gugus
yang memiliki vibrasi yang besar karena adanya pasangan elektron bebas) contohnya adalah -
OH, -NH2, -SH, dan lain-lain. Karena memiliki vibrasi yang besar, maka jika terikat dengan
gugus kromofor, dia akan menyebakan pergeseran serapan kearah panjang gelombang yang
lebih besar dan meningkatkan intensitas puncak serapan.

Sedangkan, cahaya yang tidak diserap atau diteruskan akan muncul sebagai nilai
transmitansi. Sehingga, hasil pengukuran spektroskopi UV-Vis akan disajikan dalam bentuk
spektra serapan atau transmitansi. Bentuk spektra pita serapan UV-Vis suatu molekul
cenderung berbentuk bukit atau parabola terbalik, berbeda dengan bentuk spektra atom yang
berbentuk garis-garis. Hal ini dikarenakan transisi elektronik yang terjadi memiliki perbedaan
energi yang tidak terlalu besar. Contohnya transisi dari memiliki perbedaan energi yang
kecil. Sehingga, bentuk transisi akan digambarkan seperti himpunan garis-garis yang
berdekatan. Adanya himpunan garis-garis yang berdekatan itulah yang menyebabkan
terbentuknya spektra pita serapan yang berbentuk bukit melandai lebar atau parabola terbalik.

1. Nyalakan spektrofotometer.
2. Bersikan kuvet atau tabung reaksi.
3. Tuang sampel secukupnya ke dalam kuvet.
4. Siapkan larutan kontrol.
5. Lap sisi luar kuvet.

1. Tentukan dan atur panjang gelombang cahaya untuk menganalisis sampel.


2. Kalibrasi spektrofotometer dengan larutan blank.
3. Keluarkan blank dan uji hasil kalibrasi spektrofotometer.
4. Ukur absorbansi sampel.
5. Ulangi eksperimen dengan panjang gelombang cahaya berbeda.
:

1. Hitung transmitan dan absorbansi sampel.


2. Buat grafik nilai absorbansi vs panjang gelombang.
3. Bandingkan spektrum absorbansi Anda dengan grafik senyawa tertentu yang telah
diketahui.

Pastikan Spektrofotometer anda terkalibrasi

5. Berikan contoh penggunaan spektrofotometer UV-VIS dalam percobaan serta


berikan gambarnya !

Penggunaan spektrofotometer UV-VIS pada percobaan untuk menentukan kadar Cu


dalam air. Terdapat beberapa sampel yang diuji yaitu air kolam dan limbah (hasil
pembuangan sampel). Untuk mengetahui kadar Cu pada masing-masing sampel dengan cara
menambahkan larutan standar yang dicampur dengan amoniak lalu mengisi aquadest pada
labu ukur tersebut sampai tanda batas. Dengan menggunakan spektrofotometri, prinsip
kerjanya ada pada sumber cahaya yang masuk (diserap) serta diteruskan. Maka didapatkan
hasil absorbansi pada masing-masing sampel yaitu, pada air kolam sebesar –0,0007, air
limbah -0,0173. Jika dalam ppm pada absorbansinya mengandung nilai negatif ( -) berarti
tidak terdapat kandungan Cu akan tetapi jika mengandung nilai positif ( + ) berarti pada
sampel tersebut mengandung Cu. Pada percobaan ini dilakukan nilai ppm dalam absorbansi
bernilai positif, itu itu berarti sampel yang teruji terdapat kadar Cu dalam masing-masing
sampel.

Langkah kerja yang harus diperhatikan dalam percobaan yaitu sebagai berikut :

1. Pembuatan Larutan Standar


2. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum
3. Pembuatan kurva kalibrasi dan penentuan konsentrasi
4. Menganalisa hasil sampel
Gambar penggunaan spektrofotometer UV-VIS :

Anda mungkin juga menyukai