Nama : Ahmad Yusuf

Kelas : 2 KB
NIM : 062130401214
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengajar : A. Rizqi Turama S,Pd., M,A.

Tugas meangarang dengan kutipan dan daftar pustaka

Pemanfaatan Abu Batu Bara Sebagai Bahan Penunjang Pembuatan Semen

Batu bara merupakan batuan sedimen yang mudah terbakar dan terbentuk dari
endapan organik, seperti sisa-sisa tumbuhan. Batu bara memiliki unsur-unsur utama yang
terdiri dari karbon(Ca), Hidrogen(H), Nitrogen(N), Oksigen(O). Di Indonesia, batu bara
merupakan salah satu sumber energi penting yang berlimpah, hal ini dapat dibuktikan dengan
banyaknya tambang batu bara di Indonesia. Banyaknya tambang batu bara di Indonesia
didasari oleh banyaknya permintaan batu bara sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit
listrik. Akan tetapi, banyaknya tambang batu bara dapat menyebabkan kualitas udara di
sekitar tambang memburuk. Penambahan abu batu bara juga juga mampu menstabilisasi
tanah ekspensif dengan menurunkan indeks plastisitas. Hal ini sesuai dengan pendapat
Albertus dan Zalukhu (2019) yang menyatakan bahwa “Penambangan batu bara
menyebabkan polusi udara, hal ini diakibatkan dari pembakaran batu bara. Menghasilkan gas
nitrogen oksida yang terlihat cokelat dan juga sebagai polusi yang membentuk hujan asam
dan tipe lain dari polusi yang dapat membuat kotor udara ”

Pemanfaatan abu batu bara fly ash yang sebelumnya dimanfaatkan oleh PT Amman
Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT) di tambang batu hijau substitusi semen dalam pembuatan
beton. Walaupun selama ini tambang batu bara memang sangat buruk apabila dikaitkan
dengan pencemaran dan perusakan lingkungan. Proses pembakaran batu bara menghasilkan
banyak limbah, salah satunya adalah fly ash. Meskipun mempunyai potensi pencemaran yang
tinggi, penggunaan batu bara tidak dapat dihindarkan. Maka dari itu, perlu adanya
pemanfaatan secara optimal dari limbah batu bara tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat
Retno, (2008) yang menyatakan bahwa “kecenderungan naiknya peranan batu bara dalam
penyediaan energi nasional akan menjadi problem lingkungan yang cukup serius ke depannya
bila limbah fly ash yang dihasilkan dari pembakaran tersebut tidak dimanfaatkan secara
optimal.”

Abu batu bara merupakan material yang berasal dari sampingan proses pembuatan
batu bara. Tidak berbeda jauh dari namanya, material ini memiliki warna abu-abu dengan
tekstur berupa butiran. Abu batu bara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu abu batu bara
normal yang dihasilkan dari pembakaran batu bara antrasit atau batu bara bitumen, dan abu
batu bara yang dihasilkan dari batu bara jenis lignit atau subbitumes. Abu batu bara memiliki
ph tinggi dan beberapa unsur hara sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki sifat sifat
kimia tanah, seperti meningkatkan ph tanah dan meningkatkan unsur hara yang tersedia di
dalam tanah. Abu batu bara memiliki kandungan silik yang cukup tinggi yaitu sekitar 70%,
dengan kandungan silika yang cukup tinggi ini membuat abu batu bara sangat memungkin
digunakan sebagai bahan baku semen karena memenuhi kriteria. Hal ini sependapat dengan
pendapat Munir, (2008) yang menyatakan bahwa “Abu batu bara memiliki berbagai
kegunaan seperti bahan baku keramik, gelas dan refraktor, bahan penggosok(polisher), filler
aspal, serta pengganti bahan baku semen”
 DAFTAR PUSTAKA

Albertus, Frendly dan Zalukhu. 2019. DAMPAK DAN PENGARUH PERTAMBANGAN

BATUBARA TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN DI
KALIMANTAN TIMUR. Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum. 2019. 49.( http://ejurnal.untag-
smd.ac.id/index.php/LG/article/view/4421, Diakses tanggal 19 Juni 2022 )
Munir, Misbachul. 2008. PEMANFAATAN ABU BATUBARA (FLY ASH) UNTUK
HOLLOW BLOCK YANG BERMUTU DAN AMAN BAGI LAINGKUNGAN.
(Disertai Doktoral, Universitas Diponogoro, 2008) Diakses dari
https://onesearch.id/Record/IOS2852.18161/Details
Wardani, Sri Prabandiyani Retno. 2008. PEMANFAATAN LIMBAH BATUBARA (FLY
ASH) UNTUK STABILITAS TANAH MAUPUN KEPERLUAN TEKNIK SIPIL
LAINNYA DALAM MENGURANGI PENCEMARAN LINGKUNGAN.
(Pidato Pengukuhan, Universitas Diponogoro, 2008) Diakses dari
https://onesearch.id/Record/IOS2852.7029