Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)

Volume 5 Nomor 2

POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH ABU BATUBARA


SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI DI DAERAH RAWA

Irfan Prasetia1, Ma’ruf1 dan Riswan1


1Faculty of Engineering, Lambung Mangkurat University

ABSTRAK

Penelitian mengenai Abu batubara (baik fly ash maupun bottom ash) telah banyak dilakukan
khususnya pada bidang ilmu sipil bahkan pertanian. Pada bidang sipil, penelitian sering dilakukan pada
sampel bata, batako dan beton. Adapun untuk bidang ilmu pertanian, sering dilakukan penelitian abu
batubara sebagai campuran pupuk tanaman. Akan tetapi, kandungan oksida logam berat pada limbah abu
batubara membuat limbah ini dikategorikan sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3) pada PP
Nomor 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. Berkaitan dengan hal
tersebut, hasil penelitian uji potensi toxisitas yang telah dilakukan terhadap abu batubara PLTU
asam-asam, membuktikan sebaliknya. Sebenarnya abu batubara PLTU Asam-Asam relatif aman untuk
digunakan sebagai bahan konstruksi. Dari hasil tersebut, maka abu batubara PLTU Asam-Asam
memiliki potensi yang cukup baik untuk dimanfaatkan. Salah satu potensi abu baubara di daerah rawa
yang dapat dikembangkan adalah pemanfaatannya sebagai material konstruksi komposit yang padat
seperti batako ataupun beton. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan rasio
penggantian semen oleh fly ash sebesar 40% dapat meningkatkan kekuatan batako sebesar 3,5%.
Sedangkan untuk hasil pengujian kuat tekan beton, penambahan fly ash sebesar 20% dapat meningkatkan
kekuatan beton sebesar 16%. Berdasarkan dari hasil pengujian yang didapatkan, dapat diberikan
rekomendasi pemanfaatan abu batubara di daerah rawa yaitu sebagai bahan campuran untuk pembuatan
batako dan beton.

Kata kunci: abu batubara, PLTU sektor Asam-Asam, dan bahan konstruksi.
1. PENDAHULUAN konstruksi dan pertanian. Khususnya dalam
dunia konstruksi, beberapa contoh
PLTU asam-asam menghasilkan limbah pemanfaatan abu batubara yang dilakukan
hasil pembakaran berupa abu batubara dalam ialah pemanfaatan abu batubara sebagai
jumlah yang sangat besar yaitu sekitar 26.400 bahan baku pembuatan bata, campuran beton,
ton pertahun (Yanuar and Umar 2013). Hal stabilitas tanah, portland pozzolanic cement,
ini mengakibatkan pihak PLTU asam-asam campuran pupuk tanaman, dll. Terutama
mengalami kesulitan dalam hal pengelolaan dalam tinjauan abu batubara sebagai material
limbah. Sampai saat ini, metode pengeloaan stabilitas tanah, merupakan potensi abu
limbah yang utama digunakan oleh PLTU batubara yang bernilai sangat tinggi
asam-asam ialah dengan menggunakan khususnya Kalimantan Selatan yang memiliki
metode konvensional yaitu penumpukan abu struktur tanah yang lunak.
batubara pada landfill yang telah disiapkan. Penelitian Henry Liu di tahun 2007
Akan tetapi, metode ini tidak akan menghasilkan sebuah metode pembuatan batu
menyelesaikan masalah utama karena jumlah bata yang terbuat dari fly ash dan air (Liu
abu batubara yang semakin bertambah setiap 2007). Dengan metode tersebut dihasilkan
harinya. Untuk mengatasi hal tersebut, pembuatan batu bata yang hemat energi dan
banyak penelitian yang telah dilakukan untuk dapat mengurangi polusi merkuri dengan
dapat memanfaatkan limbah abu batubara. biaya produksi yang lebih rendah. Kemudian,
Salah satu penelitian tentang selain sebagai material pembuatan batu bata,
pemanfaatan abu batubara (terutama fly ash) fly ash juga dapat dimanfaatkan untuk
yang banyak dilakukan yaitu penelitian meningkatkan kekuatan beton. Penambahan
pemanfaatan abu batubara dalam dunia fly ash hingga rasio 25% semen dapat
meningkatkan kuat tekan beton secara drastis

Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)


Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id
Vol. 5 No. 2 (2016) pp. 71-78
71
POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH ABU BATUBARA SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI DI DAERAH RAWA
Irfan Prasetia, Ma’ruf dan Riswan

(Suarnita 2011). Sejalan dengan itu, ini tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.
penelitian beton dengan fly ash dari pujianto Terutama yang disebabkan oleh kandungan
menyatakan bahwa walaupun kuat tekan oksida logam berat dalam abu batubara yang
beton dengan mutu sangat tinggi (> 80 MPa) dapat mencemari lingkungan, Oleh karena itu,
belum dapat dicapai, namun kuat tekan beton penting kiranya untuk melakukan penelitian
mutu tinggi sudah dapat dicapai (> 50 MPa) mengenai tingkat toxisitas abu batubara
(Pujianto 2010). Selain meningkatkan kuat PLTU Asam-asam. Penelitian tersebut dapat
tekan, nilai pengukuran pH, TSS, TDS dan memberikan gambaran mengenai potensi
kesadahan total semakin naik dengan dampak berbahaya yang mungkin
bertambahnya komposisi fly ash yang ditimbulkan terhadap pencemaran lingkungan
digunakan (Refnita, Zuki and Yusuf 2012). maupun kesehatan manusia apabila limbah
Adapun pemanfaatan fly ash sebagai stabilitas abu batubara digunakan sebagai material
tanah, menurut Junaidi penambahan fly ash konstruksi.
dapat meningkatkan kadar air optimum Dari hasil penelitian sebelumnya dengan
(OMC) tanah sebesar 6.475% yaitu dari menggunakan uji Toxicity Characteristic
31.97% menjadi 34.04%, dan dapat Leaching Prosedure (TCLP), didapatkan
meningkatkan UCS tanah sebesar 68.36% bahwa abu batubara PLTU asam-asam
yaitu dari 20,86 kPa menjadi 35,12 kPa diidentifikasi sebagai Limbah B3 kategori 2
(Junaidi 2008). karena memiliki kandungan kadmium (Cd)
Dilihat dari potensi yang dimiliki abu yang melebihi baku mutu yang ditentukan
batubara PLTU asam-asam di Kalimantan dalam PP Nomor 101 Tahun 2014. Akan
Selatan dan juga karakteristik tanah sekitanya tetapi untuk kandungan logam berat lainnya
yang merupakan lahan rawa, maka hal ini seperti arsen dan timbal, nilainya jauh lebih
dirasakan menjadi sebuah solusi yang effektif rendah dari baku mutu yang ditetapkan dalam
yang saling menguntungkan dari segi PP Nomor 101 Tahun 2014 (Prasetia and
pengelolaan limbah abu batubara PLTU Prihatini 2015). Akan tetapi, pada penelitian
asam-asam dan stabilisasi lahan rawa di tersebut belum memperlihatkan bahaya secara
Kalimantan Selatan. Selain itu, potensi langsung yang dapat ditimbulkan oleh abu
pengolahan limbah batubara menjadi olahan batubara terhadap pencemaran lingkungan
industri seperti batubata, batako ringan, dan dan kelangsungan hidup dan kesehatan
pupuk tanaman tentunya dapat dimanfaatakan makhluk hidup.
sebagai suatu bentuk home industry yang Berdasarkan latar belakang tersebut,
dapat dijadikan sebagai mata pencaharian maka penelitian mengenai pemanfaatan
penduduk disekitar PLTU asam-asam. limbah abu batubara khususnya sebagai
Sehingga, diharapkan hasil produksi ini dapat material konstruksi dirasa sangat perlu untuk
meningkatkan taraf hidup penduduk sekitar dilakukan. Diharapkan dengan adanya
PLTU asam-asampada khususnya dan penelitian ini dapat memberikan rekomendasi
penduduk Kalimantan Selatan pada pemanfaatan abu batubara yang tidak hanya
umumnya. Akan tetapi, karena terdapat dapat memberikan solusi bagi manajemen
kandungan oksida logam berat yang dapat pengelolan limbah abu batubara PLTU asam-
mencemari lingkungan, abu batubara juga asam, tetapi juga dapat memberikan solusi
dikategorikan sebagai limbah bahan masalah lingkungan yang ada dan dapat
berbahaya dan beracun (B3) sesuai PP Nomor digunakan sebagai usaha yang dapat
101 Tahun 2014 tentang pengelolaan limbah meningkatkan kehidupan ekonomi
bahan berbahaya dan beracun, walaupun masyarakatnya.
sebenarnya beberapa penelitian telah
membuktikan bahwa abu batubara relatif 2. METODE PENELITIAN
tidak berbahaya (Prasetia and Prihatini
2015)(Dutta, Khanra and Mallick
Pada Penelitian ini, penelitian akan lebih
2009)(Wardani 2008). Maka diperlukan
difokuskan pada kajian pemanfaatan abu
penanganan khusus agar limbah abu batubara
batubara PLTU asam-asam sebagai material
Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)
Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id
Vol. 5 No. 2 (2016) pp. 71-78
72
Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)
Volume 5 Nomor 2

konstruksi. Penelitian akan dimulai dengan batako dengan komposisi 60% semen dan
pembuatan sampel bahan konstruksi seperti 40% fly ash PLTU Asam-Asam (selanjutnya
batako atau beton yang terbuat dari abu disebut sebagai BK 3). Selain itu, telah
batubara PLTU asam-asam. Kemudian disiapkan pula 4 jenis sampel beton yaitu
sampel tersebut akan dilakukan uji kuat tekan. beton normal sebagai sampel kontrol
Hasil uji kuat tekan akan dibandingkan (selanjutnya disebut sebagai BT 1), beton
dengan batako/beton normal tanpa dengan komposisi 70% semen dan 30%
menggunakan abu batubara. Dari hasil ini fly ash PLTU Asam-Asam (selanjutnya
akan diketahui apakah abu batubara akan disebut sebagai BT 2), beton dengan
memberikan pengaruh yang cukup signifikan komposisi 60% semen dan 40% fly ash PLTU
dalam menambah kekuatan bahan konstruksi. Asam-Asam (selanjutnya disebut sebagai
Pada penelitian ini, telah disiapkan 3 BT 3) dan beton dengan komposisi 100%
jenis sampel batako yaitu batako normal semen dan 20% fly ash PLTU Asam-Asam
sebagai sampel kontrol (selanjutnya disebut (selanjutnya disebut sebagai BT 4). Job mix
sebagai BK 1), batako dengan komposisi 80% design masing-masing sampel tersebut terlihat
semen dan 20% fly ash PLTU Asam-Asam pada Tabel 1 berikut.
(selanjutnya disebut sebagai BK 2) dan

Tabel 1. Job Mix Design Sampel Pada Penelitian

No Jenis Semen Fly Ash Air Pasir Agregat Jumlah


Sampel (gr) (gr) (ml) (gr) (gr) Sampel
1 BK 1 500 0 250 3500 0 3 buah
2 BK 2 400 100 250 3500 0 3 buah
3 BK 3 300 200 250 3500 0 3 buah
4 BT 1 13.578 0 6.789 18.479 43.119 5 buah
5 BT 2 9.505 4.073 6.789 18.479 43.119 5 buah
6 BT 3 8.147 5.431 6.789 18.479 43.119 5 buah
7 BT 4 13.578 2.716 6.789 18.479 43.119 5 buah

3. HASIL DAN PEMBAHASAN satu sumber antropogenik utama emisi


kadmium ke lingkungan. Oleh karena itu,
3.1. Potensi bahaya logam berat pada terdapat kekhawatiran bahwa kandungan
fly ash PLTU Asam-Asam kadmium yang terdapat didalam abu batubara
Sampel abu batubara PLTU asam-asam PLTU asam-asam dapat mencemari
yang diujikan adalah abu terbang (fly ash) lingkungan, menggangu kesehatan dan
PLTU asam-asam yang telah berada di kelangsungan hidup manusia serta makhluk
landfill selama lebih dari 6 bulan. hidup lain.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, fly ash kadmium merupakan salah satu jenis
PLTU asam-asam dapat di klasifikasikan logam berat yang berbahaya karena elemen
kedalam Kelas C ( (Mursadin, Prasetia and ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah.
Prihatini 2015). Hal ini dikarenakan kadungan kadmium berpengaruh terhadap manusia
SiO2 yang rendah dibawah 50%. Selain itu, dalam jangka waktu panjang dan dapat
seperti yang telah disebutkan diatas, hasil terakumulasi pada tubuh khususnya hati dan
analisa uji TCLP memperlihatkan bahwa ginjal. Secara prinsipil pada konsentrasi
kadmium merupakan satu-satu parameter rendah berefek terhadap gangguan pada paru-
yang melampaui baku mutu PP No.101/ 2014 paru, emphysema dan renal turbular disease
dari semua jenis sampel yang di uji (Prasetia yang kronis. Jumlah normal kadmium di
dan Prihatini 2015). Faktanya, pembakaran tanah berada di bawah 1 ppm, tetapi angka
bahan bakar fosil memang merupakan salah tertinggi (1.700 ppm) dijumpai pada
Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)
Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id
Vol. 5 No. 2 (2016) pp. 71-78
73
POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH ABU BATUBARA SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI DI DAERAH RAWA
Irfan Prasetia, Ma’ruf dan Riswan

permukaan sample tanah yang diambil di tingkat tinggi akan sangat merusak paru-paru
dekat pertambangan biji seng (Zn). Kadmium dan menyebabkan kematian; memakan
lebih mudah diakumulasi oleh tanaman makanan atau meminum air dengan tingkat
dibandingkan dengan ion logam berat lainnya kadmium yang sangat tinggi akan
seperti timbal. Logam berat ini bergabung sangat mengiritasi sistem pencernaan,
bersama timbal dan merkuri sebagai the big mengakibatkan muntah-muntah dan diare.
three heavy metal yang memiliki tingkat Pemaparan kadmium tingkat rendah di udara,
bahaya tertinggi pada kesehatan manusia. makanan, atau minuman dalam waktu yang
Menurut badan dunia FAO/WHO, konsumsi lama akan terakumulasi dalam ginjal dan
per minggu yang ditoleransikan bagi manusia menyebabkan penyakit ginjal. Efek jangka
adalah 400-500 μg per orang atau 7 μg per kg panjang lainnya diantaranya kerusakan paru-
berat badan. paru dan keropos tulang.
Emisi kadmium ke atmosfer didominasi Hewan-hewan yang terkena kadmium
oleh sumber antropogenik dan umumnya dalam makanan atau air memiliki tekanan
kadmium hadir dalam bentuk aerosol dan darah tinggi, animea, penyakit hati, dan
partikular-partikular berukuran kecil (dengan kerusakan saraf atau otak. Departement
rata-rata ukuran diameter massanya ~1 mm). of Health and Human Services (DHHS) telah
Bentuk ini sangat mudah terdispersi oleh menetapkan bahwa kadmium dan senyawanya
angin dan kemudian terdeposisi oleh deposisi layak dinatisipasi sebagai penyebab kanker.
basah dan deposisi kering. Bentuk dengan EPA telah menetapkan batas kadmium pada
ukuran yang kecil tersebut menyebabkan air minum adalah sebesar 5 ppb (part
kadmium terdispersi sejauh ribuan kilometer per billion). EPA tidak mengijinkan kadmium
dari sumbernya dan mencemari lingkungan dalam pestisida. Food and Drug
yang lebih luas lagi (Cullen and Maldonado Administration (FDA) membatasi jumlah
2013). Sehingga apabila abu batubara hanya kadmium dalam pewarna makanan sampai 15
dibiarkan ditumpuk di landfill, maka ppm (part per million). Occupational Safety
dikhawatirkan abu batubara tersebut and Health Administration (OSHA)
berpotensi untuk mencemari lingkungan dan membatasi kadmium di udara tempat kerja
menggangu kesehatan makhluk hidup. sampai 100 mikrogram per kubik
Kadmium masuk ke udara dari (100 µg/m3) dalam bentuk uap/asap dan
penambangan, industri, pembakaran batubara 200 µg kadmium/m3 dalam bentuk debu.
dan limbah rumah tangga. Partikel kadmium Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat
di udara dapat menyebar ke arah yang cukup disimpulkan bahwa potensi pencemaran
jauh sebelum jatuh ke tanah atau perairan. lingkungan yang dapat ditimbukan oleh abu
Kadmium memasuki perairan dan tanah dari batubara PLTU Asam-Asam, khususnya
pembuangan limbah dan tumpah atau bocor kadmium, cukup besar terutama apabila terus
dari suatu tempat limbah berbahaya. ditumpuk di landfill. Oleh karena itu, penting
Kadmium terikat kuat dengan partikel tanah. untuk dapat memanfaatkan limbah abu
Beberapa kadmium terlarut dalam perairan. batubara tersebut agar potensi pencemaran,
Paparan kadmium dapat melalui: terhirup khususnya udara, yang ditimbulkan dapat
udara yang terkontaminasi kadmium di dikurangi. Selain itu, penelitian harus
tempat kerja (pabrik baterai, pematerian atau difokuskan pada pemanfaatan limbah abu
pengelasan logam); mengkonsumsi makanan batubara yang sekaligus dapat
yang mengandung kadmium; tingkat rendah meng”immobilisasi” atau menahan keluarnya
dalam semua makanan (tertinggi dalam logam berat yang ada dalam abu batubara
kerang-kerangan, hat, dan daging ginjal); agar tidak mencemari lingkungan.
menghirup kadmium dalam asap rokok
(resiko dua kali lipat jika tiap hari); meminum 3.2. Hasil Uji LD50 fly ash PLTU Asam-
air yang terkontaminasi; menghirup udara Asam
yang terkontaminasi dekat pembakaran Nilai LD50 menunjukan dosis yang
limbah perkotaan; menghirup kadmium diperlukan untuk mematikan 50% kelompok
Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)
Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id
Vol. 5 No. 2 (2016) pp. 71-78
74
Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)
Volume 5 Nomor 2

hewan uji tikus dengan memberikan sampel Toksikologi LD50 kurang atau sama dengan
abu batubara PLTU asam-asam secara oral 5.000 mg/kg berat badan hewan percobaan.
selama 7 (tujuh) hari. Berdasarkan lampiran Berdasarkan kedua aturan tersebut, maka
PP No. 101 Tahun 2014, Limbah Uji Toksikologi LD50 dilakukan dengan nilai
diidentifikasi sebagai Limbah B3 dalam dua 10.000 mg/kg berat badan pada hewan uji
kategori. Limbah diidentifikasi sebagai mencit. Dengan nilai tersebut, maka
Limbah B3 dalam kategori 1 jika memiliki berdasarkan penjelasan PP No. 74 Tahun
nilai sama dengan atau lebih kecil dari Uji 2001 sampel fly ash PLTU asam-asam dapat
Toksikologi LD50 oral 7 (tujuh) hari dengan dikategorikan sebagai Praktis tidak beracun
nilai lebih kecil atau sama dengan 50 mg/kg (Practically non toxic). Adapun jumlah
(lima puluh miligram per kilogram) berat mencit yang digunakan sebagai hewan uji
badan pada hewan uji mencit. Sedangkan berjumlah 30 ekor dengan lama waktu
limbah diidentifikasi sebagai Limbah B3 pengujian sesuai dengan lampiran PP No. 101
kategori 2 jika memiliki nilai lebih besar dari Tahun 2014 selama 7 (tujuh) hari. Gambar 1
Uji Toksikologi LD50 oral 7 (tujuh) hari menunjukkan proses pemberian sampel
dengan nilai lebih kecil atau sama dengan fly ash PLTU asam-asam secara oral kedalam
50 mg/kg (lima puluh miligram per kilogram) tubuh hewan uji mencit.
berat badan pada hewan uji mencit dan lebih Hasil pengujian Toksikologi LD50 yang
kecil atau sama dari Uji Toksikologi LD50 dilakukan menunjukkan bahwa dengan
oral 7 (tujuh) hari dengan nilai lebih kecil pemberian dosis sampel sebesar 10.000
atau sama dengan 5000 mg/kg (lima ribu mg/kg berat badan hewan uji mencit selama
miligram per kilogram) berat badan pada 7 (tujuh) hari tidak didapati adanya hewan uji
hewan uji mencit. Selain itu, berdasarakn mencit yang mati. Hal ini menunjukkan
penjelasan PP No. 74 Tahun 2001 Pasal 5 bahwa berdasarkan Uji Toksikologi LD50 fly
Ayat 1 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya ash PLTU asam-asam tidaklah memiliki sifat
dan Beracun, disebutkan bahwa suatu zat atau toksisitas akut. Sehingga dapat dikatakan
bahan kimia dinyatakan sebagai limbah bahan bahwa fly ash PLTU asam-asam tidak
berbahaya dan beracun (B3) dengan nilai Uji membahayakan lingkungan, kelangsungan
hidup dan kesehatan makhluk hidup.

Gambar 1. Pemberian Sampel Secara Oral Kedalam Tubuh Hewan Uji Mencit

3.3. Hasil Uji Kuat Tekan Sampel dengan 3 sampel. Sedangkan untuk batako, terdiri
fly ash PLTU Asam-Asam dari 5 jenis sampel batako yaitu sampel BT
Pada penelitian ini, telah dilakukan 1,BT 2, BT 3, dan BT 4, yang masing-masing
pengujian kuat tekan terhadap 29 sembilan terdiri dari 5 sampel. Adapun asil pengujian
sampel. Sampel tersebut terdiri dari 3 jenis kuat tekan sampel Batako dan Beton dapat
sampel batako yaitu sampel BK 1, BK 2 dan dilihat pada Tabel 2 dan 3 berikut.
BK 3 yang masing-masing terdiri dari

Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)


Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id
Vol. 5 No. 2 (2016) pp. 71-78
75
POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH ABU BATUBARA SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI DI DAERAH RAWA
Irfan Prasetia, Ma’ruf dan Riswan

Tabel 2. Hasil Uji Kuat Tekan Sampel Batako


Kuat Tekanan
Umur Kuat Tekanan
No Jenis Sampel Sampel Rata-Rata
(hari) (Mpa)
(Mpa)
BK 1 - 1 28 2.344
1 Batako Normal BK 1 - 2 28 2.344 2.355
BK 1 - 3 28 2.378
BK 2 - 1 28 2.213
Batako dengan
2 BK 2 - 2 28 2.529 2.320
20% fly ash
BK 2 - 3 28 2.219
BK 3 - 1 28 2,207
Batako dengan
3 BK 3 - 2 28 2,976 2.438
40% fly ash
BK 3 - 3 28 2,130

Tabel 3. Hasil Uji Kuat Tekan Sampel Beton


Kuat Tekanan
Umur Kuat Tekanan
No Jenis Sampel Sampel Rata-Rata
(hari) (Mpa)
(Mpa)
BT 1 - 1 28 19.995
BT 1 - 2 28 20.550
1 Beton Normal BT 1 - 3 28 14.441 18.662
BT 1 - 4 28 17.773
BT 1 - 5 28 20.550
BT 2 - 1 28 14.441
BT 2 - 2 28 13.330
Batako dengan
2 BT 2 - 3 28 13.330 13.885
30% fly ash
BT 2 - 4 28 12.775
BT 2 - 5 28 15.552
BT 3 - 1 28 12.775
BT 3 - 2 28 12.219
Batako dengan
3 BT 3 - 3 28 12.219 11.886
40% fly ash
BT 3 - 4 28 11.108
BT 3 - 5 28 11.108
BT 3 - 1 28 22.217
Batako dengan BT 3 - 2 28 23.883
4 tambahan BT 3 - 3 28 19.995 21.661
20% fly ash BT 3 - 4 28 19.439
BT 3 - 5 28 22.772

Dari Tabel 2 dapat terlihat bahwa dengan pembuatan batako dengan penggantian bahan
menggunakan rasio penggantian semen oleh semen oleh fly ash sebesar 40%. Pengurangan
fly ash sebesar 40% dapat meningkatkan jumlah semen yang cukup signifikan tersebut
kekuatan batako sebesar 3,5%. Berdasarkan tentunya dapat membuat ketergantungan
hasil tersebut, maka dapat direkomendasikan dunia konstruksi akan semen menjadi
Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)
Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id
Vol. 5 No. 2 (2016) pp. 71-78
76
Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)
Volume 5 Nomor 2

berkurang. Selain itu juga dapat menghasilkan bahan konstruksi, abu batubara kelas C
produksi batako yang lebih berkualitas. memang tidak sebagus abu batubara kelas F.
Adapun Tabel 3 memperlihatkan bahwa Adapun secara uji potensi toxisitas, abu
dengan menggunakan rasio penambahan fly batubara PLTU Asam-Asam relatif aman
ash sebesar 20% dapat meningkatkan untuk digunakan sebagai bahan konstruksi.
kekuatan beton sebesar 16%. Akan tetapi, Akan tetapi, agar lebih memberikan rasa
penggantian semen oleh fly ash sebesar 30% aman, abu batubara dapat saja dimanfaatkan
dan 40% malah mengakibatkan penurunan sebagai material konstruksi komposit yang
kekuatan beton masing-masing sebesar 25% padat seperti batako ataupun beton.
dan 36%. Terjadinya penurunan kekuatan ini Untuk hasil pengujian kuat tekan batako,
dimungkinkan karena pada umur 28 tahun dengan menggunakan rasio penggantian
reaksi pozzolan dari fly ash belum terjadi semen oleh fly ash sebesar 40% dapat
sehingga kekuatan beton belum maksimal. meningkatkan kekuatan batako sebesar 3,5%.
Reaksi pozzolan dari fly ash memang terjadi Sedangkan untuk hasil pengujian kuat tekan
sangat lambat. Salah satu penyebabnya adalah beton, penambahan fly ash sebesar 20% dapat
karena untuk terciptanya reaksi pozzolan dari meningkatkan kekuatan beton sebesar 16%.
fly ash memerlukan bahan bakar berupa Dari hasil tersebut, abu batubara PLTU
Kalsium Hidroksida (CH) yang merupakan Asam-Asam dapat dimanfaatkan sebagai
hasil proses kimia dari semen dan air. bahan campuran untuk pembuatan batako dan
Sehingga fly ash baru akan bereaksi dan beton.
memberikan pengaruh terhadap peningkatan Berdasarkan dari hasil pengujian yang
kekuatan beton apabila sudah terdapat CH didapatkan, dapat diberikan rekomendasi
yang cukup banyak dalam matriks beton. pemanfaatan abu batubara PLTU asam-asam
Berdahasarkan hasil yang didapat, maka yaitu sebagai bahan campuran untuk
terdapat beberapa hal yang dapat diambil pembuatan batako dan beton. Sebagai
sebagai rekomendasi. Pertama, untuk tambahan, apabila ingin digunakan sebagai
memanfaatkan fly ash sebagai material pengganti semen, maka perlu diperhitungkan
konsruksi pembuatan beton, maka yang bahwa bisa terjadi kekuatan yang dihasilkan
paling bagus adalah dengan menambahkan pada umur beton 28 hari hanya mencapai
fly ash bukan menggatikan sebagain semen 65 s.d 75% dari kekuatan rencana. Untuk
dengan fly ash. Kedua, apabila ingin penelitian selanjutnya, perlu dilakukan uji
digunakan sebagai pengganti semen, maka kuat tekan beton untuk umur sampel hingga
perlu diperhitungkan bahwa bisa terjadi 56 bahkan hingga 180 hari. Hal ini
kekuatan yang dihasilkan pada umur beton 28 dikarenakan pada umur 28 tahun reaksi
hari hanya mencapai 65 s.d 75% dari pozzolan dari fly ash belum terjadi sehingga
kekuatan rencana. Ketiga, perlu dilakukan uji kekuatan beton belum maksimal.
kuat tekan beton untuk umur sampel hingga
56 bahkan hingga 180 hari. DAFTAR RUJUKAN
4. KESIMPULAN Cullen, J, T, and M, T Maldonado. n.d.
"Chapter 2 Biogeochemistry of
Dari penelitian yang telah dilakukan Cadmium and Its Release to the
terhadap abu batubara PLTU asam-asam, ada Environment. Cadmium: From
beberapa point kajian yang dapat diambil Toxicity to Essentiality." In
sebagai kesimpulan potensi pengembangan Biogeochemistry of Cadmium and Its
pemanfaatan abu batubara PLTU Asam-Asam Release to the Environment, by Sigel
pada daerah rawa. Berdasarkan analisa A, Sigel H and K, O, Sigel R.
kandungan kimia dari sampel abu batubara Springer.
PLTU asam-asam menunjukkan bahwa
sampel ini dapat dikategorikan sebagai abu
batubara kelas C. Untuk pemanfaatan sebagai
Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)
Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id
Vol. 5 No. 2 (2016) pp. 71-78
77
POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH ABU BATUBARA SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI DI DAERAH RAWA
Irfan Prasetia, Ma’ruf dan Riswan

Dutta, Binay, K, Swapan Khanra, and Durjoy Pujianto, As'at. 2010. "Beton Mutu Tinggi
Mallick. 2009. "Leaching of Elements Dengan Bahan Tambahan
from Coal Fly Ash: Assessment of its Superplastisizer dan Fly Ash." Jurnal
Potential for Use in Filling Ilmiah Semesta Teknika 13 (2): 171-
Abandoned Coal Mines." Fuel 1314- 180.
1323. Refnita, Gifyul, Zamzibar Zuki, and Yulizar
Junaidi. 2008. "Analisis Penambahan Fly Ash Yusuf. 2012. "Pengaruh Penambahan
Pada Tanah Lempung Desa Senggoro Abu Terbang (fly ash) Terhadap Kuat
Terhadap Perilaku Daya Dukung Tekan Mortar Semen Tipe PCC Serta
Tanah." Seminar NAsional Industri Analisa Air Laut yang digunakan
dan Teknologi. Bengkalis. untuk Perendaman." Jurnal Kimia
Liu, Henry. 2007. Use of Fly Ash to Make Unad 1 (1).
Bricks, Question and Answer. Suarnita, I, Wayan. 2011. "KUAT TEKAN
Mursadin, Aqli, Irfan Prasetia, and Nopi BETON DENGAN ADITIF FLY
Stiyati Prihatini. 2015. Uji ASH EX. PLTU MPANAU
Karakteristik Abu Batubara PLTU TAVAELI." Jurnal SMARTek 1-10.
Asam-Asam Sebagai Material Wardani, Sri Prabandiani Retno. 2008.
Konstruksi. Research Grant, "Pemanfaatan Limbah Abu Batubara
Banjarmasin: Prodi Magister Teknik (Fly Ash) Untuk Stabilisasi Maupun
SIpil Universitas Lambung Keperluan Teknik Sipil Lainnya
Mangkurat. Dalam Mengurangi Pencemaran
Prasetia, Irfan, and Nopi Stiyati Prihatini. Lingkungan." Pidato Pengukuhan
2015. Uji Toxisitas Abu Batubara Pada Upacara Penerimaan Jabatan
PLTU Asam-Asam Sebagai Material Guru Besar Pada Fakultas Teknik
Konstruksi . Research Grant, Sipil Universitas Diponegoro,
Banjarmasin: Prodi Magister Teknik Semarang.
SIpil Universitas Lambung Yanuar, Khairil, and Umar. 2013.
Mangkurat. "Pemanfaatan Limbah Abu Terbang
PLTU Asam – Asam Sebagai
Pengganti Sebagian Semen Untuk
Pembuatan Beton Struktur Ditinjau
Dari Efesiensi Biaya." Jurnal
INTEKNA 104-108.

Jurnal Teknologi Berkelanjutan (Sustainable Technology Journal)


Available on line at:http://jtb.ulm.ac.id
Vol. 5 No. 2 (2016) pp. 71-78
78

Anda mungkin juga menyukai