“PEMANFAATAN BATUBARA”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Eksplorasi Batubara Dan Aspal Buton
OLEH:
KENDARI
2024
Kata Pengantar
Segala puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat, kekuatan, dan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah
ini. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Eksplorasi Batubara dan Aspal Buton.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah senantiasa membantu
dan mendukung dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini
masih banyak kekurangan sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun dalam
penyusunan makalah ini menjadi lebih baik. Penulis harapkan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca maupun penulis.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Batubara merupakan bahan bakar fosil yang terbentuk dari endapan organik.
Batubara juga menjadi salah satu sumber energi yang digunakan selain minyak
bumi,penggunaan atau konsumsi batubara yang ada di dalam negeri yang terbesar adalah
digunakan untuk kebutuhan pembangkit tenaga listrik. Sebagai bahan bakar, batubara
memiliki nilai kalor yang tinggi. Nilai kalor batubara bervariasi tergantung pada kadar abu,
kadar air, dan jenis batubaranya. Setiap tambang menghasilkan batubara dengan nilai kalor
yang bervariasi (Sepfitrah, 2016). Proses ini akan menghasilkan batubara dalam berbagai
tingkat kematangan material organiknya mulai dari lignit, sub-bitumunus, bitumius, semi
antrasit, antrasit, hingga meta antrasit. Tingkatan batubara yang tertinggi adalah antrasit,
sedangkan tingkatan yang lebih rendah dari antrasit akan lebih banyak mengandung
hidrogen dan oksigen (Muchjidin, 2006).
Banyaknya jenis penggunaan batubara juga memiliki kriteria batubara yang
diperlukan untuk memaksimalkan penggunaannya. Oleh karena itu, untuk memenuhi
kebutuhan konsumen tersebut, batubara yang diperlukan harus memenuhi persyaratan atau
spesifikasi kualitas sperti kadar air, kadar abu, volatile matter, nilai kalor dan sulfur.
Konsumen menginginkan jumlah produksi batubara untuk memenuhi kebutuhannya,
namun untuk memenuhi kebutuhan tersebut masih terdapat beberapa kendala, antara lain
kadar abu, sulfur dan kadar air di batubara yang mengalami perubahan kualitas. Maka
diperlukannya pencampuran batubara tersebut untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.Pemanfaatan batu bara sebagai salah satu sumber energi telah banyak dilakukan.
Dalam rangka efisiensi pemakaian dan pencegahan efek polusi yang dihasilkan, maka
pemakaian batu bara diarahkan pada aplikasi batu bara tercairkan melalui proses pirolisis.
Teknik pirolisis merupakan suatu teknik pemanasan batu bara dalam temperatur tinggi
(500-1000 oC), sehingga dihasilkan coke (batu bara dengan kalor pembakaran lebih tinggi),
gas dan tir (Hesley dkk, 1986).
Berdasarkan penjelasan diatas maka yang melatarbelakangi pembuatan makalah
ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu Batubara, dapat menyebutkan betuk
dari pemnfaatan dari Batubara, serta dapat mengetahui dampak yang di timbulkan dari
penggunaan Batubara.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Batubara?
2. Apa saja bentuk dari pemanfaatan Batubara?
3. Apa dampak yang tibulkan dari pemanfaatan Batubara?
1.3 Tujuan
Tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui apa itu Batubara
2. Dapat mengetahui pemanfaatan Batubara
3. Dapat mengetahui dampak dari pemanfaatan Batubara
.1 Definisi Batubara
Batu bara adalah jenis batuan sedimen, dengan kandungan karbon sebagai mineral
utama dan juga hidrogen, belerang serta oksigen dalam mineral sekundernya. Tingginya
kandungan senyawa ini membuat batu bara mudah terbakar. Batu bara ini merupakan batuan
fosil yang telah terbentuk secara alami lebih dari 340 juta tahun yang lalu.
Batu bara adalah batuan yang terbentuk dari fosil-fosil tumbuhan dan juga hewan yang
tertimbun dan mengalami proses pemanasan di dalam tanah untuk waktu yang sangat lama.
Sehingga yang menyebabkan batu bara terbentuk adalah tekanan, suhu panas dan waktu yang
lama. Indonesia sebagai negara tropis yang memiliki begitu banyak hutan dan pegunungan
menyebabkan negara ini menjadi penghasil batu bara yang sangat berpotensi.
Beberapa definisi batubara lainnya yang digunakan oleh para ahli dalam berbagai
literatur antara lain :
• Batubara adalah batuan yang diturunkan dari jasad tumbuh - tumbuhan yang telah
mengalami perubahan fisik dan kimiawi dalam kurun waktu yang panjang oleh
Winans & Crelling.
• Batubara adalah batuan yang tersusun dari dominasi senyawa organik dan senyawa
pengotor anorganik/mineral oleh Hendricks, Grimes & Meyer. “Batuan yang
mengandung senyawa anorganik >50 % dinamakan Hendricks sebagai carbonaceous
shale”
• Batubara adalah batuan sedimen yang tersusun dari maceral dan mineral oleh
Davidson. Maceral tersebut meliputi : vitrinite, exinite dan innernite.
• Batubara adalah batuan yang struktur utamanya tersusun dari senyawa-senyawa
aromatik dan hidro aromatic oleh Van Krevelen & Meyer.
• Batubara adalah batuan yang tersusun dari kopolimer yang amorphous melalui
ikatan silang dari gugus aromatik yang stabil oleh Edger.
2.2 Pemanfaatan Batubara
Batubara merupakan salah satu sumber daya alam yang digunakan secara luas di
berbagai bidang, terutama sebagai sumber energi. Pemanfaatan batubara dalam kehidupan
sehari-haridapat dibagi menjadi beberapa bentuk utama berdasarkan cara batubara diolah dan
digunakan. Berikut ini adalah bentuk-bentuk utama dari pemanfaatan batubara:
Pemanfaatan batubara memiliki berbagai dampak yang signifikan, baik secara positif
maupun negatif. Berikut adalah rincian dari dampak-dampak tersebut:
A. Dampak Positif
1) Perekonomian: Batubara merupakan sumber energi yang murah dan melimpah,
memberikan kontribusi penting bagi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, terutama
di negara-negara yang memiliki cadangan batubara besar.
2) Ketersediaan dan Akses Energi: Batubara memungkinkan produksi listrik skala
besar, menyediakan energi yang andal dan terjangkau untuk industri dan rumah
tangga.
3) Industri dan Pekerjaan: Sektor batubara menyediakan banyak lapangan pekerjaan,
baik langsung maupun tidak langsung, di pertambangan, transportasi, dan sektor-
sektor terkait.
B. Dampak Negatif
1) Polusi Udara:
• Emisi Gas Rumah Kaca: Batubara adalah sumber besar emisi karbon dioksida
(CO2), gas rumah kaca utama yang berkontribusi terhadap perubahan iklim
global.
• Polutan Lain: Pembakaran batubara menghasilkan berbagai polutan lain
seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikulat yang
dapat menyebabkan kabut asap, hujan asam, dan masalah pernapasan bagi
manusia.
2) Dampak terhadap Kesehatan:
• Penyakit Respirasi: Polusi dari batubara dapat menyebabkan atau
memperburuk kondisi kesehatan seperti asma, bronkitis, dan penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK).
• Kanker: Eksposur terhadap polutan tertentu dari batubara, seperti
benzo[a]pyrene dan lainnya yang terdapat dalam tar batubara, dikaitkan
dengan peningkatan risiko kanker.
3) Penggunaan Lahan:
• Pertambangan Batubara: Kegiatan ini sering kali mengakibatkan
penghancuran ekosistem lokal, hilangnya habitat, dan penggusuran komunitas.
• Subsiden Tanah: Pertambangan batubara bawah tanah dapat menyebabkan
tanah ambles, yang merusak struktur di atasnya dan mengubah bentang alam.
4) Pengelolaan Limbah:
• Abu Batubara: Abu sisa pembakaran batubara mengandung berbagai logam
berat dan bahan kimia berbahaya yang bisa mencemari tanah dan air jika tidak
dikelola dengan benar.
• Air Asam Tambang: Air yang terkontaminasi oleh reaksi kimia di situs
pertambangan batubara bisa sangat asam dan beracun bagi kehidupan akuatik
dan manusia yang bergantung pada sumber air tersebut.
5) Dampak Sosial:
• Relokasi dan Penggusuran: Pertambangan batubara sering kali memerlukan
relokasi komunitas, yang bisa mengganggu kehidupan sosial dan ekonomi.
• Ketergantungan Ekonomi: Daerah yang terlalu bergantung pada industri
batubara bisa menghadapi kesulitan ekonomi ketika permintaan global
menurun atau ketika beralih ke energi yang lebih bersih.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Menurut Undang – Undang No.4 tahun 2009 tentang mineral dan Batubara, Batubara
merupakan endapan senyawa kimia organik karbonan yang terbentuk secara alamiah
dari sisa tumbuh – tumbuhan dan bisa terbakar. Dalam pengertian lain, batubara adalah
batuan sedimen (padatan) yang dapat terbakar, berasal dari tumbuhan serta berwarna
cokelat sampai hitam, yang sejak pengendapannya terkena proses fisika dan kimia yang
menjadikan kandungan karbonnya kaya.
• Batubara merupakan salah satu sumber daya alam yang digunakan secara luas di
berbagai bidang, terutama sebagai sumber energi. Pemanfaatan batubara dapat dibagi
menjadi beberapa bentuk utama berdasarkan cara batubara diolah dan digunakan
antaralain, sebagai pembangkit Listrik, pemanasan industry, produksi energi,industry
kimia, bahan bakar dan lain sebagainya.
• Pemanfaatan batubara memiliki berbagai dampak yang signifikan, baik secara positif
maupun negatif. Dampak Positif pemanfaatan Batubara dapat dilihat dari segi ekonomi,
ketersediaan energi dan prodiksi. Sedangkan dampak negativenya yaitu polusi udara,
gangguan Kesehatan,pengolahan limbah dan lain sebagainya.
.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, I, 2014, Batubara Indonesia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Pasymi, 2008, Batubara ( jilid-1), Bung Hatta University Press, Padang
Undang- Undang RI no.4 tahun 2009. Pertambangan mineral dan Batubara
https://www.kompas.id/baca/paparan-topik/2022/01/31/batubara-sejarah-proses-
pembentukan-manfaat-dan-cadangan-dunia