Kehidupan
Written by Rahma R
Pengertian Batu Bara – Sekilas ketika mendengar kata batu bara, mungkin hal pertama yang
terbesit dalam benak adalah bahan bakar listrik tenaga uap. Tapi apakah kita sudah benar-benar
tahu apa itu batu bara?
Sebagai warga negara Indonesia, kita perlu bersyukur karena tinggal di negara yang kaya akan
sumber daya alamnya. Salah satu sumber daya alam terbesar dari Indonesia adalah batu bara.
Negara ini memiliki jutaan bahkan lebih ton batubara sejak ratusan tahun lalu dan tidak akan
habis hingga tujuh turunan kamu, alias hingga puluhan tahun kedepan.
Namun apakah itu artinya tidak perlu resah lagi akan industri pertambangan ini? Sebelum
menyimpulkan, simak ulasan berikut ini untuk mengenal lebih dalam apa sebenarnya batu bara
itu dan sebesar apa manfaatnya bagi kehidupan kita saat ini.
Daftar Isi
1. Tahap Biokimia
Pada ratusan tahun yang lalu pepohonan di hutan yang mati dan tertimbun tanah perlahan
menjadi gambut. Ini merupakan proses pertama yang disebut dengan tahap biokimia dimana
tanaman mati tersebut mulai berubah menjadi lignit. Dalam proses ini terjadi perubahan kadar
air, oksidasi dan proses biologis lainnya. pada tahap ini tumbuhan mengalami pembusukan yang
akhirnya membentuk gambut.
2. Tahap Geokimia
Selanjutnya tahap geokimia ini gambut perlahan menjadi fosil dan terus mengalami tekanan dan
pemanasan suhu. Proses ini membuat fosil tumbuhan tenggelam yang membentuk sedimen
organik dan menghasilkan bituminus. Pada waktu yang lebih lama lagi beberapa lapisan batubara
juga membentuk antrasit yang memiliki tekstur dan kandungan air paling sedikit diantara jenis
batu bara lain.
Proses panjang pembentukan batu bara ini menghasilkan berbagai jenis batu bara yang berbeda.
Hal ini membuat batu bara memiliki beberapa kelas yang pada akhirnya membedakan harga batu
bara saat ini.
1. Peat
Peat atau gambut ini merupakan bentuk awal pembentukan batu bara yang memiliki kandungan
mineral air yang paling tinggi yakni 75% dibanding jenis lainnya. Jenis ini dapat digunakan
untuk bahan bakar. Gambut atau peat ini merupakan penyerap minyak yang begitu efektif.
2. Lignite
Jenis lignite ini merupakan batu bara yang memiliki kandungan mineral air lebih rendah dari
pada gambut yaitu 35% hingga 37%. Tekstur batu bara lignite ini cukup lunak, dan sering
dijumpai untuk bahan bakar listrik tenaga uap.
3. Bituminous
Jenis bitumen atau bituminous ini merupakan batu bara yang sangat padat berwarna hitam atau
coklat. Batu ini memiliki kandungan mineral air 8% hingga 10% saja, dengan kandungan karbon
setinggi 68% hingga 86%. Jenis ini paling sering digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga
uap, dan juga pembangkit daya panas di sektor industri.
4. Anthracite
Jenis antrasit ini menduduki kasta batu bara tertinggi yang memiliki tekstur jauh lebih glossy dan
hitam. Antrasit memiliki kandungan air kurang dari 8% saja dan kandungan karbon 86% hingga
98%. Sehingga antrasit ini paling sering digunakan untuk pembangkit panas pada mesin alat
elektronik seperti pemanas ruangan.
Akan tetapi batu bara ini memiliki kandungan lainnya yaitu sulfur dan nitrogen. Ketika batubara
dibakar, akan ada zat kimia berupa nitrogen dan juga sulfur yang mengapung di udara dan
menjadi polutan.
Ada kalanya zat kimia tersebut bergabung dengan uap-uap air dan menetes ke permukaan bumi
sebagai hujan asam, karena terdapat senyawa asam sulfurik dan nitrit yang tinggi. Itulah
mengapa asap hasil pembakaran batu bara dapat berdampak buruk bagi lingkungan.
Batubara di Indonesia
Sebagai batuan yang terbentuk karena proses alami yang sangat
lama, batu bara ini sulit untuk diregenerasi atau bahkan tidak dapat diperbaharui. Sehingga sisa
batu bara yang telah dipakai tidak dapat digunakan lagi.
Meskipun di seluruh dunia terdapat ribuan ton batubara, namun selalu ada kemungkinan jika
sumber daya ini terus digunakan akan habis juga pada akhirnya. Di Indonesia sendiri daerah
tambang penghasil batubara terbesar berada di Sumatera dan Kalimantan.
Kamu mungkin pernah mendengar berbagai cekungan hasil galian batubara yang besar di
beberapa daerah di Kalimantan. Tambang batubara ini berada dibawah naungan dari banyak
perusahaan batubara milik Indonesia.
Untuk mendapatkan batubara para penambang harus menggali tanah dengan alat-alat galian yang
besar. Sebab, letak batubara yang berada di dalam tanah dan tertimbun selama jutaan tahun
menyebabkan batubara terkubur dan sulit didapatkan tanpa bantuan alat.
Lantas, bukankah kita seharusnya menjadi maju karena memiliki begitu banyak tambang serta
perusahaan batu bara? Jawabannya adalah tidak. Hal ini disebabkan negara indonesia belum
dapat membangun pabrik yang dapat mengolah bahan bakar tersebut.
Untuk mendirikan sebuah pabrik pengolah batu bara, masih menimbulkan banyak permasalahan
dan konflik seputar perizinan dan juga pencemaran lingkungan. Faktor lain yang semakin
mempersempit kemungkinan adanya pabrik pengolah batubara adalah untuk memanaskan batu
bara kita membutuhkan bantuan tenaga nuklir yang sangat beresiko di Indonesia.
Play
Unmute
Loaded: 0.20%
Fullscreen
Oleh karena itu batubara yang akan diproses dalam jumlah besar, akan di ekspor ke luar negeri
untuk diolah dan menjadi tenaga pembangkit listrik.
Jika sudah menyangkut perizinan dan juga hukum, tentu bisnis besar seperti perusahaan tambang
batubara ini memiliki resiko dan juga penuh pro dan kontra. Pada satu sisi bisnis batubara dapat
berperan penting meningkatkan devisa negara serta menjadi penghidupan utama bagi puluhan
ribu pegawainya disana.
Namun dari segi ekosistem bisnis batubara dapat membawa dampak negatif bagi lingkungan
akibat limbah dan polusi. Maka dalam buku berikut akan dipaparkan seperti apa prosedur hukum
dan solusi terhadap masalah ini.
Solusi Hukum Bisnis Raksasa Perusahaan Pertambangan Batubara
Ingin tahu dimana saja letak tambang batu bara di Indonesia? seperti apa
prosedur dan segala proses yang berhubungan dengan pabrik batubara? buku berikut membahas
secara lengkap kondisi batubara di Indonesia.
Batubara Indonesia
1. China
sebagai negara maju yang memiliki dataran terbesar di Asia ini, negara tirai bambu China sudah
menjadi pemasok batubara jauh sejak puluhan dekade lalu.China sendiri menjadi salah satu
negara dengan penggunaan energi terbesar, karena banyaknya populasi manusia yang tinggal
diatas dataran China. Negara ini setidaknya menghasilkan 3,55 miliar ton batubara setiap
tahunnya. Kendati sudah menjadi produsen terbesar negara ini juga begitu konsumtif terhadap
sumber daya yang satu ini.
2. India
Dengan produksi batubaranya yang sebanyak 771 juta ton setiap tahunnya, India menjadi urutan
kedua setelah China sebagai pengekspor batubara terbesar di dunia. India termasuk negara yang
juga begitu konsumtif dan tergantung pada batubara sebagai sumber daya pembangkit listriknya.
Amerika Serikat
Negeri Paman Sam ini memasuki jajaran produsen batubara terbesar ketiga di dunia. Setiap
tahunnya Amerika menghasilkan produksi batubara sebanyak 685 juta ton.
3. Indonesia
pada urutan keempat diduduki oleh Indonesia, yang secara global menjadi produsen batubara
terbesar. Indonesia mampu menambang 549 juta ton batubara pada tahun 2018 lalu. Namun
angka ini tidak sebesar produksi batubara Indonesia pada tahun 2005 hingga 2010.
4. Australia
Negara tetangga Indonesia yaitu Australia, juga menjadi produsen batubara terbesar sejak
puluhan dekade lalu. Di Australia setidaknya ada 483 juta ton batubara yang dikeruk dari
daratannya setiap tahun.
5. Produksi Semen
Meskipun bukan termasuk salah satu bahan material, namun keberadaan batu bara tetap
dibutuhkan oleh perusahaan semen sebagai salah satu bahan pembuat semen. Sehingga batu bara
ini masih sangat memberikan banyak manfaat
Akan tetapi batubara juga memiliki dampak negatif seperti menyebabkan polusi udara yang
begitu besar pada pabrik-pabrik PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Limbah buangan
pabrik yang menggunakan bahan dari batu bara juga dapat mencemari lingkungan. Apalagi sifat
batu bara yang tidak dapat diregenerasi menyebabkan semakin besarnya peluang limbah serta
sampah dari batu bara.
Pada beberapa daerah yang terdapat pabrik-pabrik yang mengolah batu bara juga merasakan
dampak polusi lingkungan, ekosistem serta mengalami masalah kesehatan. Sebab senyawa kimia
dan panas yang terkandung dalam batubara juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika
masuk ke dalam tubuh manusia. Untuk waktu yang lama dapat menyebabkan masalah yang lebih
serius.
Banyaknya jumlah batubara yang dimiliki Indonesia juga menjadikan negara ini masuk jajaran
pengekspor batubara terbesar di dunia. Namun semakin tingginya permintaan batu bara, juga
akan membuat semakin besarnya cekungan-cekungan bekas galian batu bara di dataran tanah
Sumatera dan Kalimantan.
Selain itu meskipun bermanfaat batubara juga memberikan dampak kurang baik pada lingkungan
kita jika digunakan dalam jumlah besar dan lama. Sehingga hal terbaik yang dapat kita lakukan
sebagai masyarakat modern adalah mengurangi dan menghemat sumber daya supaya mengurangi
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh proses produksi batu bara.
Salah satu cara pencegahannya adalah menggunakan sumber daya seperti listrik dan alat
pemanas dengan secukupnya. Sehingga tidak ada daya terbuang sia-sia, dan tidak ada polusi
berlebihan akibat proses pembakaran batu bara.
Bagi kamu yang tertarik dengan dunia pertambangan batu bara, maka kamu juga bisa membaca
buku referensi berikut untuk menambah ilmu kamu seputar batu bara. Simak juga buku lainnya
hanya di Gramedia.
Ensiklopedia Batubara