Anda di halaman 1dari 27

GEOLOGI BATUBARA

14
Pemanfaatan Batubara

Apa Kegunaan Batubara?

Pembangkit Listrik
Industri Baja
Industri Produksi Semen
Industri Pabrik Kertas
Molding sand
Tar Batubara
Pupuk
Bensin dan Diesel
Penggunaan Lain: keramik, Karet dan
serat sintetik, Insektisida, Pelarut dll

Source: U.S. Energy Information Administration,International Energy Outlook, September 2011,


Tables 5, 7, and 10.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam.


Tentunya kalimat ini sudah tidak asing di telinga kita. Akan tetapi kenyataan
berbicara sebaliknya, Indonesia bukanlah seperti apa yang dielu-elukan oleh
para pendahulu kita. U.S. Energy Information Administration, International
Energy Outlook pada September 2011 melansir bahwa Indonesia tidaklah
termasuk dalam 9 negara yang mempunyai cadangan energi batubara,
minyak, dan gas terbesar di dunia.

Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM)


menyatakan bahwa cadangan batubara Indonesia
hanya tersisa 2 3 persen dari cadangan batubara
dunia dan pada tahun 2015 hanya tersisa 31 miliar ton.
Namun, eksploitasi dari produsen batubara sangatlah
besar dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2011, Indonesia merupakan produsen batubara
terbesar ke-5 di dunia dan sebagian besar hasil
produksi tersebut lebih banyak diekspor dibanding
digunakan di dalam negeri. Pada tahun 2013, Indonesia
merupakan negara pengekspor batubara terbesar di
dunia.

Sumber: DJMB ESDM, 2015

BAURAN ENERGI SAMPAI DENGAN 2050


Energi Baru dan Terbarukan
Minyak Bumi
Gas Bumi
Batubara

2013
Total
194
MTO
E

Pembangkit:51 GW
Konsumsi Energi: 0.8
TOE/kap
Konsumsi Listrik: 776
KWh/kap

2025
Total
400
MTO
E

Pembangkit:115 GW
Konsumsi Energi: 1.4
TOE/kap
Konsumsi Listrik: 2500
KWh/kap

2050
Total
1000
MTO
E

Pembangkit:430 GW
Konsumsi Energi: 3.2
TOE/kap
Konsumsi Listrik: 7000
KWh/kap

Pemanfaatan Batubara Untuk


Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU)

Pemanfaatan Batubara Untuk


Pembangkit Listrik Tenaga Uap
terutama digunakan dalam
Saat ini, batubara (PLTU)

pembangkit listrik tenaga batubara untuk


menghasilkan listrik yang handal dan murah.
Di Amerika Serikat, sekitar 50% listrik
dihasilkan dari batubara. Lignit dan bituminous
sebagian besar digunakan untuk tujuan ini.
Dalam pembangkit listrik tenaga batu bara,
bahan bakar fosil ini pertama dihancurkan dan
kemudian dibakar untuk memanaskan air.
Air yang dipanaskan kemudian berubah
menjadi uap yang digunakan untuk memutar
turbin untuk menghasilkan listrik.

Industri Baja
Batubara bituminous digunakan untuk membuat kokas
yang terutama digunakan dalam industri baja.
Kokas pada dasarnya adalah residu batubara yang
dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan sebagai reduktor.
Kokas digunakan dalam peleburan bijih besi pada tungku
sembur untuk menghasilkan pig iron. Pig iron lebih lanjut
digunakan untuk memproduksi baja.
Untuk memproduksi kokas, batubara bituminous
dipanaskan dalam kondisi yang terkendali dengan tidak
adanya udara pada suhu setinggi 1.000 C.
Batubara bituminous yang memiliki kadar sulfur rendah
biasanya digunakan untuk memproduksi kokas.

Industri Produksi Semen


Batubara menjadi salah satu bahan bakar utama
dalam produksi semen. Semen merupakan salah
satu material untuk pembuatan produk kontruksi
seperti rumah, gedung atau produk lain. Semen
terbuat dari campuran antara kalsium karbonat,
oksida besi, oksida aluminum dan silica.
Batubara menjadi bahan bakar untuk mengolah
berbagai bahan mentah tersebut dan
merubahnya menjadi semen.
Batubara terbukti bisa menghasilkan suhu tinggi
hingga 1500 derajat Celcius.
Produk pembakaran batubara, seperti fly ash,
juga digunakan dalam pembuatan semen.

Industri Pabrik Kertas


Batubara juga menjadi bahan bakar utama untuk
menjalankan sebuah industri kertas. Kertas
terbuat dari komponen utama berupa sel serat
dari kayu. Sel serat dari kayu hanya bisa
didapatkan dari proses rumit yang mampu
memisahkan bagian serat dengan ukuran tertentu.
Batubara menghasilkan panas yang stabil dalam
sebuah mesin pengolahan serat untuk industri
bahan baku kertas. Jadi tanpa batubara mungkin
beberapa produk dari kertas tidak akan bisa kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Molding Sand
Batubara bituminous merupakan komponen dari
molding sand (cetakan pasir) yang terutama
digunakan membuat cetakan untuk pengecoran
logam.
Untuk membuat cetakan pasir, pasir (silika atau olivin)
dicampur dengan campuran tanah liat dan air,
batubara bituminous (pada rasio kurang dari 5%),
serta beberapa zat lainnya.
Ketika logam cair dituangkan ke dalam cetakan,
batubara terbakar pada kecepatan lambat dan
melepaskan gas, hingga dengan demikian mencegah
logam menembus pori-pori pasir.

Tar Batubara
Coal tar (tar batubara) adalah residu tebal dan
berwarna hitam yang diperoleh selama distilasi
batubara.
Coal tar memiliki berbagai aplikasi di sektor industri,
mulai dari sebagai insulator bangunan, membuat
bangunan tahan air, hingga produksi berbagai macam
produk, yang meliputi:
Tekstil, Cat, Sabun, Sampo, Plastik, Parfum, Pewarna,
Kapur barus, Aspirin
Sabun dan sampo yang mengandung tar batubara
digunakan untuk mengatasi berbagai masalah seperti
ketombe, luka kulit, dan psoriasis.

Pupuk
Tidak banyak orang menyadari bahwa batubara dapat diubah
menjadi amonia dan urea, yang digunakan sebagai pupuk.
Batubara pertama dipecah menjadi elemen-elemen
penyusunnya dengan proses yang disebut gasifikasi
batubara. Dalam proses ini, batubara dipaparkan pada
tekanan dan suhu tinggi.
Akibatnya, campuran gas yang disebut syngas diperoleh.
Syngas terutama terdiri dari karbon monoksida, hidrogen,
karbon dioksida, dan uap air.
Hidrogen yang diperoleh dalam proses gasifikasi ini dapat
digunakan untuk membuat amonia dengan
menggabungkannya dengan nitrogen.

Bensin dan Diesel


Syngas yang diperoleh selama proses gasifikasi
batubara juga dapat diubah menjadi bensin dan
solar.
Proses konversi batubara menjadi hidrokarbon
dikenal sebagai proses Fischer-Tropsch.
Dalam proses ini, campuran karbon monoksida
dan hidrogen diubah menjadi hidrokarbon cair
dengan bantuan sejumlah reaksi kimia.

Dampak Buruk Batubara


Batubara memang memiliki dampak yang
sangat baik untuk kemajuan berbagai
macam industri yang bermanfaat untuk
kehidupan manusia. Namun terkadang
beberapa prosedur yang harus dijalankan
oleh sebuah industri yang memanfaatkan
batubara masih banyak dilanggar. Jadi,
batubara juga memberikan beberapa
dampak buruk untuk lingkungan, sosial
ekonomi dan kesehatan. Berikut ini beberapa
dampak buruk dari batubara yang bisa kita
pelajari.

Potensi bencana geologi (meledak, terbakar,


longsor, tergenang dll)

Environmental effects of the use of coal as


an energy source

POTENSI AIR ASAM TAMBANG

*( AAT ) Air Asam Tambang

Bagi Lingkungan
Lingkungan menjadi salah satu elemen yang menerima akibat buruk dari
sebuah pertambangan batubara. Pertambangan batubara yang
dilakukan tanpa melihat kondisi dan situasi lingkungan dapat merusak
potensi alam, satwa liar dan menyebabkan bencana. Berikut ini
beberapa dampak lingkungan yang dirasakan secara langsung.
Proses pembakaran batubara bisa menghasilkan zat polutan sehingga
menyebabkan kondisi oksigen bersifat asam dan tidak baik untuk
kesehatan.
Proses pengolahan produk yang memakai bahan batubara dan tidak
melakukan prosedur kepentingan untuk lingkungan sering meninggalkan
polusi seperti abu, hujan asam dan air tanah yang mengandung racun.
Proses pembakaran dari batubara bisa menghasilkan beberapa zat
polutan yang merusak kualitas udara sehat seperti efek gas rumah kaca,
udara yang mengandung karbon dioksida, nitrogen oksida dan merkuri.

Bagi Tenaga Kerja


Proses pertambangan batubara memiliki
resiko yang sangat besar untuk tenaga kerja.
Kita tentu sering mendengar tentang
ledakan yang sering terjadi pada
pertambangan batubara. Sulit bagi tenaga
kerja untuk menyelamatkan diri saat terjadi
ledakan. Sehingga pertambangan batubara
selalu menimbulkan bahaya kehilangan
nyawa bagi para tenaga kerja.

Bagi Kesehatan
Masalah kesehatan disebabkan karena kondisi
yang terjadi pada industri yang memakai
tenaga bahan bakar batubara dan juga
masyarakat serta tenaga kerja di lingkungan
pertambangan batubara. Beberapa dampat
kesehatan yang paling banyak ditemukan
adalah tingginya resiko kanker paru-paru
karena senyawa merkuri dan karbon dioksida
yang dihasilkan dari pembakaran batubara.

Batubara memiliki dampak positif dan negatif bagi


manusia dan lingkungan secara umum. Salah
satu cara untuk menyeimbangkan beberapa hal
baik dan buruk dari batubara adalah menjalankan
semua industri dan pengolahan batubara sesuai
dengan prosedur dan standar lingkungan.
Dengan cara ini maka batubara akan memberikan
dampak positif dan tidak menimbulkan masalah
bagi manusia dan lingkungan hidup.

Quality improvement
Safe working
Environmental friendly

Thank You

Anda mungkin juga menyukai