14
Pemanfaatan Batubara
Pembangkit Listrik
Industri Baja
Industri Produksi Semen
Industri Pabrik Kertas
Molding sand
Tar Batubara
Pupuk
Bensin dan Diesel
Penggunaan Lain: keramik, Karet dan
serat sintetik, Insektisida, Pelarut dll
2013
Total
194
MTO
E
Pembangkit:51 GW
Konsumsi Energi: 0.8
TOE/kap
Konsumsi Listrik: 776
KWh/kap
2025
Total
400
MTO
E
Pembangkit:115 GW
Konsumsi Energi: 1.4
TOE/kap
Konsumsi Listrik: 2500
KWh/kap
2050
Total
1000
MTO
E
Pembangkit:430 GW
Konsumsi Energi: 3.2
TOE/kap
Konsumsi Listrik: 7000
KWh/kap
Industri Baja
Batubara bituminous digunakan untuk membuat kokas
yang terutama digunakan dalam industri baja.
Kokas pada dasarnya adalah residu batubara yang
dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan sebagai reduktor.
Kokas digunakan dalam peleburan bijih besi pada tungku
sembur untuk menghasilkan pig iron. Pig iron lebih lanjut
digunakan untuk memproduksi baja.
Untuk memproduksi kokas, batubara bituminous
dipanaskan dalam kondisi yang terkendali dengan tidak
adanya udara pada suhu setinggi 1.000 C.
Batubara bituminous yang memiliki kadar sulfur rendah
biasanya digunakan untuk memproduksi kokas.
Molding Sand
Batubara bituminous merupakan komponen dari
molding sand (cetakan pasir) yang terutama
digunakan membuat cetakan untuk pengecoran
logam.
Untuk membuat cetakan pasir, pasir (silika atau olivin)
dicampur dengan campuran tanah liat dan air,
batubara bituminous (pada rasio kurang dari 5%),
serta beberapa zat lainnya.
Ketika logam cair dituangkan ke dalam cetakan,
batubara terbakar pada kecepatan lambat dan
melepaskan gas, hingga dengan demikian mencegah
logam menembus pori-pori pasir.
Tar Batubara
Coal tar (tar batubara) adalah residu tebal dan
berwarna hitam yang diperoleh selama distilasi
batubara.
Coal tar memiliki berbagai aplikasi di sektor industri,
mulai dari sebagai insulator bangunan, membuat
bangunan tahan air, hingga produksi berbagai macam
produk, yang meliputi:
Tekstil, Cat, Sabun, Sampo, Plastik, Parfum, Pewarna,
Kapur barus, Aspirin
Sabun dan sampo yang mengandung tar batubara
digunakan untuk mengatasi berbagai masalah seperti
ketombe, luka kulit, dan psoriasis.
Pupuk
Tidak banyak orang menyadari bahwa batubara dapat diubah
menjadi amonia dan urea, yang digunakan sebagai pupuk.
Batubara pertama dipecah menjadi elemen-elemen
penyusunnya dengan proses yang disebut gasifikasi
batubara. Dalam proses ini, batubara dipaparkan pada
tekanan dan suhu tinggi.
Akibatnya, campuran gas yang disebut syngas diperoleh.
Syngas terutama terdiri dari karbon monoksida, hidrogen,
karbon dioksida, dan uap air.
Hidrogen yang diperoleh dalam proses gasifikasi ini dapat
digunakan untuk membuat amonia dengan
menggabungkannya dengan nitrogen.
Bagi Lingkungan
Lingkungan menjadi salah satu elemen yang menerima akibat buruk dari
sebuah pertambangan batubara. Pertambangan batubara yang
dilakukan tanpa melihat kondisi dan situasi lingkungan dapat merusak
potensi alam, satwa liar dan menyebabkan bencana. Berikut ini
beberapa dampak lingkungan yang dirasakan secara langsung.
Proses pembakaran batubara bisa menghasilkan zat polutan sehingga
menyebabkan kondisi oksigen bersifat asam dan tidak baik untuk
kesehatan.
Proses pengolahan produk yang memakai bahan batubara dan tidak
melakukan prosedur kepentingan untuk lingkungan sering meninggalkan
polusi seperti abu, hujan asam dan air tanah yang mengandung racun.
Proses pembakaran dari batubara bisa menghasilkan beberapa zat
polutan yang merusak kualitas udara sehat seperti efek gas rumah kaca,
udara yang mengandung karbon dioksida, nitrogen oksida dan merkuri.
Bagi Kesehatan
Masalah kesehatan disebabkan karena kondisi
yang terjadi pada industri yang memakai
tenaga bahan bakar batubara dan juga
masyarakat serta tenaga kerja di lingkungan
pertambangan batubara. Beberapa dampat
kesehatan yang paling banyak ditemukan
adalah tingginya resiko kanker paru-paru
karena senyawa merkuri dan karbon dioksida
yang dihasilkan dari pembakaran batubara.
Quality improvement
Safe working
Environmental friendly
Thank You