Anda di halaman 1dari 9

Makalah Batu Bara

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah


Pada alam ini terdapat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, salah
satunya adalah batu bara yang semakin lama persediaannya semakin menipis di
tambah lagi dengan adanya para penambang liar mulai marak di daerah-daerah
yang mempunyai potensi untuk dijadikan lahan penambangan secara berlebihan
tanpa disadari dapat merusak lingkungan guna memenuhi kebutuhan manusia
dalam segala bidang.
Dalam dunia pertambangan, penambangan batu bara yang berlebihan tanpa
izin atau illegal akan berdampak buruk bagi wilayah di sekitar tempat
penambangan tersebut serta dapat membahayakan kehidupan masyarakat di
sekitarnya.

B.

Identifikasi Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini Sumber Daya Alam Batubara, yang terkait
dengan penambangan batubara secara liar, kami penyusun bermaksud untuk
mengetahui permasalahan yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat dirumuskan sebagai
berikut :

1.

Apa yang terjadi apabila pemerintah tidak ikut berpartisipasi dalam usaha
moratorium tambang batubara ?

2.

Bagaimana cara menekan perkembangan penambangan batubara secara illegal ?

C.

Penyelesaian Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas
dibatasi pada masalah :

1.

2.

D.

Semakin menjamurnya pertambangan illegal yang bias berdampak buruk bagi


lingkungan dan social yang ditimbulkan.
Pemerintah harus mempersulit perizinan tentang penambangan batubara.

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penyusunan laporan dari tugas ini diantaranya dapat mengetahui
banyak tentang Sumber Daya Alam Batubara. Dengan adanya makalah yang kami
susun ini, para pembaca diharapkan dapat mengetahui akan petambangan
batubara serta dampak yang ditimbulkan dari pertambangan tersebut baik dari segi
positif maupun negative.

E.

Metode Penelitian
Metode yang dilakukan penyusun dalam menyusun tugas ini adalah metode
Literatur yaitu pengumpulan data yang digunakan penyusun dengan mengadakan
kunjungan perpustakaan online untuk membaca sebuah artikel maupun wacana
yang berkaitan dengan tema laporan yang ditentukan.

BAB II
PEMBAHASAN

Batubara merupakan batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari


endapan organic. Kandungan utama dalam batubara adalah sisa-sisa tumbuhan dan
terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri
dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Bentuk batubara mudah dikenali dari warnanya yang hitam legam sehingga
mencolok dibandingkan dengan bentuk batuan lainnya.
A.

Proses Pembentukan Batubara


Proses sedimentasi, kompaksi, maupun transportasi yang dialami oleh material
dasar pembentuk sedimen sehingga menjadi batuan sedimen berjalan selama
jutaan tahun.
Ketiga konsep tersebut merupakan bagian dari proses pembentukan batubara
yang mencakup beberpa proses, yaitu :
1.

2.

3.

4.

5.

Pembusukan, yakni proses dimana tumbuhan mengalami tahap pembusukan


(decay) akibat adanya aktifitas dari bakteri anaerob. Bakteri ini bekerja dalam
suasana tanpa oksigen dan menghancurkan bagian yang lunak dari tumbuhan
seperti selulosa, protoplasma, dan pati.
Pengendapan, yakni proses dimana material halus hasil pembusukan
terakumulasi dan mengendap membentuk lapisan gambut. Proses ini biasanya
terjadi pada lingkungan berair, misalnya rawa-rawa.
Dekomposisi, yaitu proses dimana lapisan gambut tersebut di atas akan
mengalami perubahan berdasarkan proses biokimia yang berakibat keluarnya
air (H20) clan sebagian akan menghilang dalam bentuk karbondioksida (C02),
karbonmonoksida (CO), clan metana (CH4).
Geotektonik, dimana lapisan gambut yang ada akan terkompaksi oleh gaya
tektonik dan kemudian pada fase selanjutnya akan mengalami perlipatan dan
patahan. Selain itu gaya tektonik aktif dapat menimbulkan adanya
intrusi/terobosan magma, yang akan mengubah batubara low grade menjadi
high grade. Dengan adanya tektonik setting tertentu, maka zona batubara yang
terbentuk dapat berubah dari lingkungan berair ke lingkungan darat.
Erosi, dimana lapisan batubara yang telah mengalami gaya tektonik berupa
pengangkatan kemudian di erosi sehingga permukaan batubara yang ada

B.

menjadi terkupas pada permukaannnya. Perlapisan batubara inilah yang


dieksploitasi pada saat ini.
Jenis Jenis Batubara
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan,
panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas :

1.

Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan
(luster) metalik, mengandung antara 86%-98% unsur karbon (C) dengan kadar
air kurang dari 8%.
Biasanya digunakan untuk proses sintering bijih mineral, proses pembuatan
elektroda listrik, pembakaran batu gamping, dan untuk pembuatan briket tanpa
asap.
2.

Bituminus mengandung 68-86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10%
dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia. Dan
batubara ini masih dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. batubara ketel uap atau batubara termal atau yang disebut steam coal, banyak
digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik, pembakaran umum seperti pada
industri bata atau genteng, dan industri semen
b.

batubara metalurgi (metallurgical coal atau coking


keperluan industri besi dan baja serta industri kimia

coal)

digunakan

untuk

3.

Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh


karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan
bituminus.
4.
Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang
mengandung air 35-75% dari beratnya.
5.
Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang
paling rendah.

C.

Manfaat Batubara
Sebagai sumber daya dari alam batubara bisa dimanfaatkan dengan baik oleh
para manusia, diantaranya adalah :

1.

2.

Pemasok bahan bakar yang potensial dan dapat dihandalkan untuk rumah tangga
dan industri kecil
Sumberdaya energi yang mampu menyuplai dalam jangka panjang / PLTU.

3.

Pengganti BBM/Kayu Bakar Dalam Industri Kecil dan Rumah Tangga

4.

Merupakan tempat penyerapan tenaga kerja yang cukup berarti baik di pabrik
briketnya, distributor, industri tungku, dan mesin briket dsbnya.

5.

Merupakan bahan bakar yang harganya terjangkau bagi masyarakat pada daerahdaerah terpencil.

6.

Memberikan sumber pendapatan kepada penyuplai bahan baku briket seperti


batubara, tanah liat, kapur, serbuk biomas, dsbnya.

7.

Sebagai wadah pengalihan teknologi dan keterampilan bagi tenaga kerja Indonesia
baik langsung maupun tidak langsung.

8.

Menghasilkan briket batubara yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat


berpenghasilan rendah dan UKM dalam kebutuhan energinya yang akan terus
meningkat setiap tahunnya

BAB III
PERTAMBANGAN BATUBARA

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan batubara


yang besar, yaitu sekitar 38,8 milyar ton dimana 70 persen merupakan batubara
muda dan 30 persen sisanya adalah batubara kualitas tinggi. Ini dilihat dari nilai
kalori pembakarannya yang rendah, dan kadar sulfur serta airnya yang tergolong
tinggi.

A.

Daerah Penghasil Batubara


Potensi sumberdaya batu bara di Indonesia sangat melimpah, dan daerah
penghasil batubara terbesar berada di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera,
sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batu bara walaupun dalam jumlah kecil
dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di Jawa Barat, Jawa
Tengah, Papua, dan Sulawesi.

B.

Antisipasi Penambang Batubara


Banyak wilayah maupun daerah penghasil batubara di Negeri ini, namun tak
sedikit pula tempat penambangan batubara yang tidak mengantongi surat izin dari
pemerintah sekitar dan tidak memikirkan keadaan akhir wilayah yang dijadikan
tempat penambangan.
Dengan melakukan moratorium atau penghentian sementara (penertiban dan
tata ulang)yang disesuaikan bagi seluruh aktivitas pertambangan batubara,
pemerintah daerah dapat menata kembali pijakan dasar kebijakan dan orientasi
pertambangan batubara ke depan yang berpihak pada kepentingan lingkungan
hidup, penduduk lokal, bangsa dan kepentingan generasi yang akan datang.
Tentunya untuk mempercepat terjadinya proses ini perlu didukung oleh kekuatan
rakyat untuk mendesak pemerintah daerah dan pusat serta para wakilnya yang ada
di parlemen (DPR-RI dan DPRD).

Adapun
langkah-langkah
untuk
mensukseskan moratorium
pertambangan batubara adalah sebagai berikut :
1.

dalam

Penghentian penggunaaan jalan umum untuk aktivitas angkutan batubara


Mesti ada ketegasan pemerintah daerah untuk menyetop dan menindak tegas
setiap pengusaha batubara yang mengunakan jalan umum untuk angkutannya. Jika
ini dilakukan jelas akan berdampak pada pengurangan aktivitas pertambangan
illegal yang selama ini semakin menjamur dan penurunan terhadap dampak
kerusakan lingkungan dan sosial yang ditimbulkannya.

2.

Tidak mengeluarkan perizinan baru


Agar tidak menambah semrawutnya pengelolaan sumber daya alam tambang
batubara, saat ini hal yang paling mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan
adalah dengan tidak mengeluarkan izin baru lagi. Sehingga memudahkan untuk
melakukan monitoring terhadap pertambangan batubara yang ada.

3.

Penghentian pertambangan batubara illegal secara total


Pemerintah harus melakukan penghentian pertambangan batubara illegal secara
tegas tanpa pandang bulu dan transparan. Kalau perlu melibatkan tim independen
yang terdiri dari unsur diluar pemerintah.

4.

Evaluasi perizinan yang telah diberikan dan lakukan audit lingkungan semua usaha
pertambangan batubara
Hal ini harus dilakukan secara sistematis dan menyeluruh terhadap semua jenis
perizinan yang ada. Audit lingkungan dilakukan dengan melihat sejauh mana
pelaksanaan tambang memenuhi kaidah-kaidah lingkungan dan memperhatikan
masyarakat disekitarnya. Jika ditemukan pelanggaran harus diproses dan ditindak
secara tegas dan kalau perlu izinnya dicabut. Bagi pertambangan yang ditemukan
melakukan eksploitasi secara destruktif dan melanggar hak-hak masyarakat maka
tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak melakukan pembekuan atau
pencabutan izin pertambangan tersebut.

5.

Meninggikan standar kualitas pengelolaan lingkungan hidup


Rendahnya komitmen untuk pelestarian lingkungan hidup terlihat dari berbagai
peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah, lemahnya
pengawasan dan penegakan hukum. Tumpang tindih peraturan dan kecilnya

kewajiban pengelolaan lingkungan hidup yang baik


lingkungan di kawasan pertambangan menjadi buruk.
6.

mengakibatkan

kondisi

Pelembagaan konflik
Hal ini diperlukan untuk menyelesaikan persengketaan rakyat dengan perusahaan
pertambangan agar tercapai solusi yang memuaskan berbagai pihak. Pelembagaan
konflik diprakarsai negara dan perusahaan tambang melalui mekanisme resolusi
konflik. Resolusi konflik hanya bisa tercapai jika melibatkan semua stake holder
yang berada pada posisi yang sederajat. Sebaiknya hal ini dijadikan kebijakan
pemerintah, dengan melibatkan fasilitator profesional agar terhindar dari dominasi
pihak-pihak yang bersengketa. Kesepakatan-kesepakatan yang dibangun sebaiknya
dijadikan bagian dari re-negosiasi kontrak, sehingga secara hukum mengikat pihak
perusahaan.

7.

Penyusunan kebijakan strategi pengelolaan sumber daya alam tambang dengan


segala perangkat peraturannya yang berpihak kepada kepentingan rakyat dan
lingkungan.
Pengelolaan sumber daya alam tambang batubara dengan menggunakan strategi
baru yang bijak berdasarkan pertimbangan yang rasional termasuk kepentingan
penduduk lokal, kualitas lingkungan hidup, penghitungan tingkat keterancaman
ekologi, jenis dan jumlah kebutuhan riil bahan tambang oleh masyarakat Kalsel dan
bangsa Indonesia umumnya dan pembiaran atau pencadangan sumber daya
tambang untuk kepentingan generasi mendatang.

BAB IV
PENUTUP

A.

Simpulan
Sumber daya batubara tidak hanya satu jenis melainkan di bagi menjadi
beberapa bentuk dan jenis, yaitu Antrasit, Bituminus, Sub-bituminus, Lignit atau
batu bara coklat dan Gambut.

Pertambangan secara liar atau ilegal dapat mengakibatkan kerusakan


lingkungan bahkan bisa sampai mengakibatkan bencana alam pada kawasan yang
didirikan pertambangan tersebut.

B.

Saran
Sebelum mendirikan proyek pertambangan sebaiknya perusahaan yang akan
dibangun terlebih dahulu meminta izin kepada pemerintah dan harus
bermusyawarah dengan warga disekitarnya agar dikemudian hari tidak ada
perselisihan dan perdebatan yang dapat merugikan salah satu pihak yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai