BAB III
PROSES PRODUKSI LISTRIK
25
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
26
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
27
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
28
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
29
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
4. Abu
Abu/ash adalah sisa pembakaran dari batubara, abu di
dalam batubara dapat terjadi peristiwa :
● Inherent Mineral Matter, adalah berhubungan dengan
tumbuhan asal pembentuk batubara, mineral ini tidak dapat
dihilangkan.
● Extraneous Mineral Matter, adalah berasal dari tanah
penutup atau lapisan yang terdapat di lapisan batubara.
Mineral matter ini dapat dikurangi sewaktu pencucian
batubara.
30
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
5. Nitrogen
Kandungan Nitrogen di dalam batubara umumnya tidak
lebih dari 2%.
6. Chlor
Chlor umumnya terbuat dari logam alkali, seperti Natrium,
Kalium, Litium yang terikat sebagai garam Chlorida, kadarnya
antara 0.3-0.4% dan garam ini berasal dari rembesan air laut
karena pengaruh geologi.
31
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
2. Bituminous
Bituminous merupakan mineral padat, berwarna hitam
dan kadang coklat tua, rapuh (brittle) dengan membentuk
bongkah-bongkah prismatik berlapis dan tidak
mengeluarkan gas dan air bila dikeringkan sering
digunakan untuk kepentingan transportasi dan industri
serta untuk pembangkit listrik tenaga uap. mengandung
68% - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8% - 10%
dari beratnya. Jenis batu bara yang paling banyak
ditambang di Australia.
3. Sub-bituminus
Golongan ini memperlihatkan ciri-ciri tertentu yaitu
warna yang kehitam-hitaman dan sudah mengandung lilin.
Endapan ini dapat digunakan untuk pemanfaatan
pembakaran yang cukup dengan temperatur yang tidak
terlalu tinggi. Subbituminous umum digunakan sebagai
32
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
4. Lignit
Lignit sering disebut juga brown-coal, golongan ini
sudah memperlihatkan proses selanjutnya berupa struktur
kekar dan gejala pelapisan. Apabila dikeringkan, maka gas
dan airnya akan keluar. Endapan ini bisa dimanfaatkan
secara terbatas untuk kepentingan yang bersifat sederhana,
karena panas yang dikeluarkan sangat rendah sehingga
seringkali digunakan sebagai bahan bakar untuk
pembangkit listrik. atau batubara coklat adalah batu bara
yang sangat lunak yang mengandung air 35% -75% dari
beratnya.
33
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
5. Gambut
34
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
air untuk menjadi uap air, lalu pada turbin proses ideal akan
menjadi reversible ekspansi adiabatik dari uap, pada kondenser
akan menjadi reversible tekanan konstan dari panas uap
kondensasi yang masih saturated liquid dan pada proses ideal dari
pompa akan terjadi reversible kompresi adiabatik pada cairan akhir
dengan mengetahui tekanannya. Ini adalah siklus reversible, yaitu
keempat proses tersebut terjadi secara ideal yang biasa disebut
Siklus Rankine.
35
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
Type 1800HLBK-20.2
Cipacity 26,328 m3/h
Head 20,5 m
Rated Speed 370 rpm
Power 1900 kW
36
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
37
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
38
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
Quantity 2 Sets
Rated Flow Q=130 m3/h
Fluid Flow Speed In Operation 30-50 m/h
Operating Temperature 0 ∘c-50 ∘c
Rated Pressure 0.75 MPa
Operational Pressure 0,6 MPa
Pressure Difference In Operation 0,1 MPa
Normal Pressure Difference 0,05 MPa
Diameter DN2000
Material For Man Body Carbon Steel
Water Inlet and Distributing Device Branch and Main
pipes
Lower Drainage device Perforated
Plate+water
cap
39
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
3.2.2.7 Hotwell
Hotwell adalah tangki penampung yang terletak di
bagian bawah kondensor dan berfungsi untuk menampung air
hasil kondensasi uap bekas didalam kondensor sebagai
pemasok utama sistem air kondensor. Tetapi perlu diketahui
bahwa hasil kondensasi uap bekas tidak selalu mencukupi
kebutuhan untuk sistem kondensat. Karenanya, level air
40
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
3.2.2.9 Condensor
Condensor adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengkondensasikan uap dari LP turbine dengan media
pendingin air laut yang dipompakan melalui CWP. Prinsip
kerjanya adalah uap dari LP turbine mengalir diluar pipa-pipa
41
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
42
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
43
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
Type JQ-1103
Surface 1100 m3
44
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
3.2.2.14 Deaerator
Deaerator dibagi menjadi dua tangki yang saling
berhubungan yaitu heater tank dan storage tank. Pada heater
tank terjadi proses perpindahan panas atau deaerasi antara uap
ekstraksi turbin dan kondensat pada tumpukan tray. Storage
tank digunakan untuk menampung air umpan dan tidak terjadi
proses perpindahan panas. Kedua tangki ini dihubungkan
dengan down comer pipe yang menyalurkan air umpan dari
heater tank ke storage tank. Sedangkan equalizer pipes
digunakan untuk menyeimbangkan tekanan antara kedua
tangki. Deaerator merupakan komponen pemanas tipe kontak
langsung (direct contact heater), Memiliki 2 fungsi utama
yaitu untuk memanaskan air kondensat dan sekaligus
menghilangkan gas O2 dari air pengisi. Media pemanas yang
digunakan adalah uap ekstraksi IP turbine. Di dalam
deaerator terjadi kontak langsung antara air kondesat dengan
uap pemanas. Akibat percampuran ini, maka temperatur air
kondensat akan naik hingga hampir mencapai titik didihnya,
semakin mudah pula proses pemisahan air dengan gas-gas
lainnya yang terlarut dalam air kondensat. Spesifikasi dari
Deaerator ditunjukkan pada tabel 3.7
45
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
46
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
BFPM BFPT
47
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
3.2.2.17 Boiler
Boiler merupakan alat yang digunakan untuk
menguapkan air pengisi, terjadi perubahan fase cair menjadi
fase uap basah dalam alat ini. Uap basah akan diuapkan
menjadi uap panas. Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan
(feed water system), sistem steam (steam system), dan sistem
bahan bakar (fuel system). Sistem air umpan (feed water
system) menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Berbagai kran untuk keperluan dan
perbaikan. Sistem steam (steam sistem) mengumpulkan dan
mengontrol produksi steam dalam boiler.Steam Dialirkan
melalui sistem pemipaan ketitik pengguna.
Boiler berfungsi sebagai pesawat konversi energi
yang mengkonversikan energi kimia (potensial) dari bahan
bakar menjadi energi panas. Boiler terdiri dari dua komponen
utama, yaitu :
1) Ruang bakar sebagai alat untuk mengubah energi kima
menjadi energi panas.
2) Alat penguap berupa (evaporator) yang mengubah energi
pembakaran (energi panas) menjadi energi potensial uap
(energi panas).
PT. PLN Nusantara Power UP Pacitan memiliki 2
(dua) unit boiler yang dioperasikan dengan jenis boiler pipa
air. Kapasitas maksimal uap yang dihasilkan sebesar 1025
ton/jam. Boiler PT. PLN Nusantara Power UP Pacitan
memiliki beberapa alat yang berfungsi untuk mengolah air
yaitu Economizer, Steam Drum, Superheater, dan Reheater.
Boiler dapat di lihat pada gambar 3.11.
48
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
49
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
d. Reheater
Reheater adalah suatu rangkaian pipa-pipa yang tertata
berbentuk elemen-elemen pemanas yang berfungsi
untuk menaikkan temperatur uap bekas memutar HP
turbine menjadi uap kering (uap panas lanjut) dengan
memanfaatkan gas buang bekas pembakaran. Tekanan
di dalam reheater mencapai 3.534 MPa dengan
temperatur 541oC. Prinsipnya yaitu uap hanya
dilewatkan lagi di ruang bakar.
50
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
Model N300-16.7/538/538-8
Type Sub-critical parameter, Single
intermediate reheat, double-
casing with double steam
exhaust condensing.
Manufacture Dongfang Rirbines Co.
Speed 300 rpm
Rotation Direction Clockwise (viewed from T to G)
Maximum Steam Temperature 538 oC
Reheat Steam Pressure 16.7 (befMPa ore HP main steam
valve)
Rated Output 300 MW
Maximum Output 325.838 MW
Reheated Steam Tempersature 538oC
Back Pressure 8.70 kPa
Rated/Mmax Steam Flow 927.8/1025 t/h
The Number Of Stages Governing Stage +8+6IP+2x6LP
Pressure Stages 8HP + 6IP + 2x6LP
Number Of Extraction Stages 8
51
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
52
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
3.2.2.21 Generator
Generator merupakan alat yang berfungsi untuk
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Generator
listrik tidak bisa mengeluarkan energi listrik tanpa digerakkan
mesin penggerak mula untuk menggerakan generator listrik,
misalnya uap turbin. Adapun spesifikasi Generator dapat
dilihat pada Tabel 3.11.
Model QFSN-300-2-20B
Manufacture Dongfang Electrical Machinery Co,Ltd
Rated Capacity 353 MVA
Rated Power 300 MV
Rated Power Factor 0,85
53
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
54
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
55
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
Gambar 3.16 Sampling Fly Ash Gambar 3.17 Sampling Bottom Ash
56
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
c. Filtrasi.
d. Deaerasi.
e. Thermal Desalination.
f. Reverse Osmosis.
g. Deionisasi (demineralization).
h. Chlorine.
57
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
Air laut pada dasarnya adalah garam dan air. Garam yang
berperan dalam proses produksi NaOCI adalah natrium
chlorida (NaCl). Dengan adanya arus listrik searah (DC) maka
air laut yang masuk ke elektroda akan dipisahkan menjadi
58
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
59
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
60
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
61
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
● Reverse Osmosis
62
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
63
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
64
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
R - C1 + C2A → R - C2 + C2A
65
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
Dimana :
R - A1 + CA2 → R - A2 + CA1
Dimana :
66
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
67
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
68
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
69
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
ke ketel (cold reheat) dan yang menyalurkan uap dari ketel ke turbine
tekanan menengah /rendah (hot reheat).
c. Sistem Uap Ekstraksi (Extraction/Bled Steam System)
Uap diekstrak di beberapa titik selama melitasi turbin sehingga keluar
ke kondensor, dan pada umumnya uap ini dialirkan ke pemanas awal
air pengisi untuk memanaskan air kondensat/air pengisi. Uap tersebut
dinamakan uap ekstraksi.
● injeksi Hidrazine
N2H4 + O2 → H2O + N2
70
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
3. menaikan pH feedwater
● Injeksi Amonia
● Injeksi Phospate
71
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
3.3.2.2 Troubleshooting
72
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
73
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
74
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
75
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
76
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
Alat alat yang dilalui oleh jalur bahan bakar cair ini adalah:
1. Fuel Oil Tank (HSD Storage Tank)
Fuel Oil Tank adalah bak penampung bahan bakar cair
(minyak HSD) dari truk pengirim bahan bakar.
Kapasitas HSD Storage Tank pada PT. PLN Nusantara
Power UP Pacitan adalah 2 x 1500 Kl.
2. Pompa Bahan Bakar (Forwarding Pump)
Pompa bahan bakar digunakan untuk memompakan
bahan bakar solar dari storage tank menuju gun
burner.
3. Burner Oil Gun
Burner oil gun adalah alat yang berfungsi sebagai
nosel untuk menyemprotkan bahan bakar solar di
ruang bakar boiler. Burner oil gun terdiri dari 3 layer
dan pada masing-masing layer terdapat 4 nosel/burner
pada masing-masing sudut. Jadi jumlah totalnya ada
12 buah burner oil gun
77
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
78
PT. PLN NUSANTARA POWER UP PACITAN
3.3.3.3 Biomass
Guna mencapai bauran energi nasional di tahun 2025
perlu adanya akselerasi pengembangan kapasitas pada energi
baru terbarukan. Salah satu energi baru terbarukan yang
berpotensi dikembangkan di Indonesia adalah biomassa untuk
bahan bakar, diantaranya dengan cara co-firing. Co-firing
merupakan pencampuran bahan bakar biomasaa pada furnace
boiler PLTU. Selain mengurangi penggunaan bahan bakar
fosil yaitu batubara, kombinasi pembakaran batubara dengan
biomassa merupakan alternatif yang layak untuk mengurangi
emisi tanpa mengganggu efisiensi.
Co-firing di PT. PLN Nusantara Power UP Pacitan di
lakukan dengan mengkombinasikan sawdust dan batubara
dengan persentase sawdust 2% dari pemakaian bahan bakar
fosil yang digunakan. semakin tinggi komposisi bahan bakar
alternatif berarti semakin rendah gas rumah kaca yang
dihasilkan. Biomasa juga lebih sedikit sulfur jika
dibandingkan dengan batubara. Oleh karena itu, batubara dan
biomasa berpotensi menurunkan emisi CO₂, dan SOX. Untuk
pencampuran sawdust dengan batu bara dilakukan di coal yard
dengan bantuan eskafator.
79