Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

PEMANFAATAN SUMBERDAYA MINERAL DAN ENERGI

DI SUSUN OLEH :

NAMA : Klisa Loro Marhijah


NIM : 03021181722005
KELAS :A
KAMPUS : Indralaya

TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019 – 2020
Batubara

a. Keadaan umum
Pengertian umum batubara adalah batuan sedimen yang dapat tarbakar, terbentuk dari
endapan organic, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses
Oembatubaraan. Unsur-unsur utamanaya terdiri dari karbon, hydrogen, dan oksigen.

b. Mineral Komersil dan Rumusnya


Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang
kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.
Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS untuk
bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit.

c. Sifat Fisik dan Kimia


Sifat fisik batubara tergantung kepada unsur kimia yang membentuk batubara
tersebut, semua fisik yang dikemukakan dibawah ini mempunyai hubungan erat satu
sama lain.

a. Specific gravity batubara berkisar dari 1.25 g/cm3 hingga 1.70 g/cm3,
pertambahannya sesuai dengan peningkatan derajat batubara. Specific gravity
batubara turun sedikit pada lignit yaitu 1.5 g/cm3 hingga bituminous yaitu 1.25
g/cm3. Kemudian akan naik lagi menjadi 1.5 g/cm3 untuk antrasit hingga 2.2 g/cm3
untuk grafit.
Berat jenis batubara sangat bergantung pada jumlah dan jenis mineral yang dikandung
abu dan juga kekompakan porositasnya. Kandungan karbon juga akan mempengaruhi
kualitas batubara dalam penggunaan. Batubara jenis yang rendah menyebabkan sifat
pembaka-ran yang tidak baik.

b. Kekerasan batubara berkaitan dengan struktur batubara yang ada. Keras atau
lemahnya batubara juga terkandung pada komposisi dan jenis batubaranya. Uji
kekerasan batubara dapat dilakukan dengan mesin Hardgrove Grindibility Index
(HGI). Nilai HGI menunjukan nilai kekersan batubara. Nilai HGI berbanding terbalik
dengan kekerasan batubara. Semakin tinggi nilai HGI , maka batubara tersebut
semakin lunak. Sebaliknya, jika nilai HGI batubara tersebut semakin rendah maka
batubara tersebut semakin keras.

c. Warna batubara bervariasi mulai dari berwarna coklat pada lignit hingga warna
hitam legam pada antrasit. Warna variasi litotipe (batubara yang kaya akan vitrain)
umumnya berwarna cerah.

d. Goresan batubara warnanya berkisar antara terang sampai coklat tua. Lignit
mempunyai goresan hitam keabu-abuan, batubara berbitumin mempunyai warna
goresan hitam, batubara cannel mempunyai warna goresan dari coklat hingga hitam
legam.

 Pecahan dari batubara memperlihatkan bentuk dari potongan batubara dalam sifat
memecahnya. Ini dapat pula memeperlihatkan sifat dan mutu dari suatu batubara.
Antrasit dan batubara cannel mempunyai pecahan konkoidal. Batubara dengan zat
terbang tinggi, cenderung memecah dalam bentuk persegi, balok atau kubus.

f. Jumlah karbon yang terdapat dalam batubara bertambah sesuai dengan peningkatan
derajat batubaranya. Kenaikan derajatnya dari 60% hingga 100%. Persentase akan
lebih kecil daripada lignit dan menjadi besar pada antrasit dan hamper 100% dalam
grafit. Unsur karbon dalam batubara sangat penting peranannya sebagai sumber
panas. Karbon dalam batubara tidak berada dalam unsurnya tetapi dalam bentuk
senyawa. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah karbon yang besar yang dipisahkan
dalam bentuk zat terbang.

g. Hidrogen yang terdapat dalam batubara berangsur-angsur habis akibat evolusi


metan. Kandungan hidrogen dalam liginit berkisar antara 5%, 6% dan 4.5% dalam
batubara berbitumin sekitar 3% hingga 3,5% dalam antrasit.

h. Oksigen yang terdapat dalam batubara merupakan oksigen yang tidak reaktif.
Sebagaimana dengan hidrogen kandungan oksigen akan berkurang selam evolusi atau
pembentukan air dan karbondioksida. Kandungan oksigen dalam lignit sekitar 20%
atau lebih. Sedangkan dalam batubara berbitumin sekitar 4% hingga 10% dan sekitar
1,5% hingga 2% dalam batubara antrasit.

i. Nitrogen yang terdapat dalam batubara berupa senyawa organik yang terbentuk
sepenuhnya dari protein bahan tanaman asalnya dan jumlahnya sekitar 0,55% hingga
3%. Batubara berbitumin biasanya mengandung lebih banyak nitrogen daripada lignit
dan antrasit.

j. Sulfur dalam batubara biasanya dalam jumlah yang sangat kecil dan kemungkinan
berasal dari pembentuk dan diperkaya oleh bakteri sulfur. Sulfur dalam batubara
biasanya kurang dari 4%, tetapi dalam beberapa hal sulfurnya bisa mempunyai
konsentrasi yang tinggi. Sulfur terdapat dalam tiga bentuk, yaitu :
 Sulfur Piritik (Piritic Sulfur),Sulfur Piritik biasanya berjumlah sekitar 20%
hingga 80% dari total sulfur yang terdapat dalam makrodeposit (lensa, urat, kekar,
dan bola) dan mikrodeposit (partikel halus yang menyebar).
 Sulfur Organik,Sulfur Organik biasanya berjumlah sekitar 20% hingga 80% dari
total sulfur, biasanya berasosiasi dengan konsentrasi sulfat selama pertumbuhan
endapan.
 Sulfat Sulfur, Sulfat terutama berupa kalsium dan besi, jumlahnya relatif kecil dari
seluruh jumlah sulfurnya

d. Jumlah Cadangan di Indonesia


Berdasarkan data terakhir dari Badan Geologi Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan batubara Indonesia mencapai 26,2
miliar ton. Dengan produksi batubara sebesar 461 juta ton tahun lalu, maka umur
cadangan batubara masih 56 tahun apabila diasumsikan tidak ada temuan
cadangan baru.
Selain cadangan batubara, masih ada juga sumber daya batubara yang tercatat
sebesar 124,6 miliar ton. Untuk itu, Pemerintah terus mendorong upaya eksplorasi
dalam rangka meningkatkan cadangan batubara tersebut.
e. Proses Pengolahan

f. Kualitas Hasil Pengolahan dan Hilirisasi


Hasil dari proses hilirisasi adalah gasifikasi batubara. Gasifikasi batubara
adalah mengubah batubara menjadi produk akhir yang memiliki nilai jual yang lebih
tinggi. Caranya dengan menggunakan teknologi gasifikasi yang memungkinkan
mengonversi batubara muda menjadi syngas yang merupakan bahan baku untuk
diproses lebih lanjut menjadi dimethyl ether sebagai bahan bakar, urea sebagai pupuk,
dan polypropylene sebagai bahan baku plastik.

g. Manfaat (SNI)
1. Sumber Tenaga Pembangkit Listrik
Batubara menjadi salah satu bahan bakar utama pada pembangkit listrik di beberapa
negara seperti China, India, Australia, Jepang, Jerman dan beberapa negara lain.
Batubara menjadi bahan bakar yang dikonversikan ke dalam bentuk uap panas dan
menjadi sumber tenaga pembangkit listrik. Batubara akan dihancurkan dengan mesin
penggiling dan berubah menjadi bubuk halus kemudian akan dibakar dalam sebuah
mesin dengan sistem ketel uap. Uap akan ditampung dalam sebuah tempat khusus dan
disalurkan ke turbin yang berisi kumparan magnet. Selanjutnya kumparan magnet
yang bergerak cepat akan menghasilkan listrik. Bahkan proses ini akan diulang
sebanyak dua kali sehingga sangat hemat. Tenaga listrik yang dihasilkan mencapai
tegangan sekitar 400 ribu Volt.

2. Industri Produksi Baja


Sebuah industri yang menghasilkan baja bergantung sepenuhnya pada ketersediaan
sumber batubara. Baja memiliki fungsi yang sangat penting dalam kehidupan kita
seperti berbagai macam perlengkapan industri yang terbuat dari baja, produk
kesehatan seperti perlengkapan kesehatan, peralatan pertanian, model transportasi dan
berbagai macam produk lain yang membutuhkan baja.
Produksi baja mentah banyak memakai metalurgi batubara dari bahan batubara kokas.
Produksi baja melibatkan karbon dan bahan besi. Karbon diperlukan untuk
memanaskan bahan besi dan mengolahnya menjadi baja. Karbon dari batubara
menghasilkan panas tinggi sehingga mendukung produksi batubara. Seperti
halnya manfaat tembaga dan manfaat bauksit, pemanfaatan batu bara pada produksi
baja juga akan menimbulkan efek samping.

3. Bahan Bakar Cair


Batubara ternyata juga bisa dirubah dalam bentuk bahan bakar cair dan sangat efektif
untuk menggantikan bahan bakar minyak. Pada dasarnya pengolahan batubara
menjadi bahan bakar cair akan merubah batubara bubuk atau bongkahan yang di
larutkan dalam suhu tinggi. produk batubara cair dapat dimurnikan dengan proses
ulang dan bisa menghasilkan bahan bakar minyak dengan kualitas yang lebih baik dari
bahan bakar minyak yang didapatkan dari kilang minyak secara langsung. Negara
yang sudah memakai sistem ini adalah Afrika. Afrika bisa mengatasi kekurangan
sumber minyak dengan memanfaatkan batubara.

4. Industri Produksi Semen


Batubara menjadi salah satu bahan bakar utama dalam produksi semen. Semen
merupakan salah satu material untuk pembuatan produk kontruksi seperti rumah,
gedung atau produk lain. Semen terbuat dari campuran antara kalsium karbonat,
oksida besi, oksida aluminum dan silica. Batubara menjadi bahan bakar untuk
mengolah berbagai bahan mentah tersebut dan merubahnya menjadi semen. Batubara
terbukti bisa menghasilkan suhu tinggi hingga 1500 derajat Celcius.

5. Industri Produk Aluminum


Batubara menjadi bahan bakar yang mendukung industri aluminum. Bahan ini
diperoleh sebagai hasil sampingan dari proses oksidasi besi pada industri baja.
Batubara mendukung proses pengolahan oksidasi besi yang menghasilkan panas
tinggi. Baja yang dihasilkan dari olahan besi akan dipisahkan sesuai dengan kualitas.
Dan selanjutnya produk yang tidak memiliki syarat baja tertentu akan diolah kembali
menjadi aluminum. Gas dan panas kokas dari batubara bisa memisahkan beberapa
produk baja sehingga bisa mendapatkan produk aluminum yang dipakai untuk
berbagai industri seperti pertanian, peralatan dapur, kontruksi dan berbagai industri
lain.

6. Batubara Menghasilkan Produk Gas


Batubara yang masih berada dalam tanah ternyata juga bisa menghasilkan gas secara
langsung. Proses ini memakai sebuah teknologi canggih untuk mengambil gas yang
dihasilkan oleh batubara murni. selanjutnya produk gas yang dihasilkan akan diolah di
tempat pertambangan dan bisa menjadi beberapa produl seperti untuk bahan bakar
industri, pembangkit listrik tenaga gas, produk gas hidrogen dan solar. China,
Australia, India, Jepang dan Indonesia menjadi negara yang menggunakan metode
teknologi perubahan gas batubara murni ke beberapa aplikasi industri.

7. Industri Pabrik Kertas


Batubara juga menjadi bahan bakar utama untuk menjalankan sebuah industri kertas.
Kertas terbuat dari komponen utama berupa sel serat dari kayu. Sel serat dari kayu
hanya bisa didapatkan dari proses rumit yang mampu memisahkan bagian serat
dengan ukuran tertentu. Batubara menghasilkan panas yang stabil dalam sebuah mesin
pengolahan serat untuk industri bahan baku kertas. Jadi tanpa batubara mungkin
beberapa produk dari kertas tidak akan bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

8. Industri Bahan Kimia


Batubara yang telah melewati berbagai macam proses bisa menghasilkan industri
sampingan yang ternyata berguna untuk kehidupan manusia. Hasil olahan batubara
menjadi sumber energi bisa menghasilkan produk bubuk batubara yang sangat halus
dengan ukuran skala kecil. Produk sampingan ini bisa digunakan untuk memproduksi
beberapa bahan lain seperti cairan fenol dan benzena. Produk ini penting untuk
beberapa industri kimia.

9. Industri Farmasi
Batubara ternyata juga memiliki peran yang sangat penting dalam industri farmasi.
Berbagai macam produk kimia yang dihasilkan dari olahan sampingan batubara bisa
menjadi bahan utama dalam produksi obat-obatan. Berbagai macam bentuk bahan
kimia telah melewati proses pemurnian dengan teknologi canggih sehingga bisa
dimanfaatkan menjadi obat-obatan. Industri ini telah melewati berbagai macam
sertifikasi sehingga sangat aman untuk mendukung produks farmasi.

10. Produksi Bahan Metanol


Metanol merupakan salah satu bahan bakar cair yang sangat penting untuk
menggerakkan berbagai macam industri. Hasil dari metanol sebenarnya didapatkan
dari proses pemurnian batubara yang masih berada dalam tanah menjadi gas. Hasil
sampingan berupa zat cair tertentu kemudian akan dimurnikan kembali hingga mampu
membuat produk metanol.

11. Produksi Naftalen


Naftalen adalah sejenis bahan kimia cair khusus yang didapatkan dari hasil olahan
batubara. Ini adalah hasil kedua dari pengolahan batubara dalam bentuk bongkahan.
Batubara yang telah dihancurkan akan menghasilkan bahan sampingan berupa bubuk
yang sangat halus. Kemudian bubuk ini akan dimurnikan dengan proses ulang
sehingga bisa menghasilkan produk naftalen.

12. Produksi Fenol


Fenol merupakan salah satu produk bahan bakar minyak yang didapatkan dari hasil
pengolahan batubara. Fenol dihasilkan dari tar batubara yang berbentuk bubuk halus.
Berbagai macam industri kimia memakai produk fenol untuk menjalankan industri
mereka. Fenol mampu menghemat pemakaian komposisi bahan kimia yang biasanya
didapatkan dari minyak murni. Jadi hasil sampingan olahan batubara sangat
mendukung proses industri fenol dan industri bahan kimia lain.

13. Produksi Benzena


Benzena menjadi salah satu komponen bahan bakar cair yang sangat penting dalam
menggerakkan transportasi dunia. Benzena didapatkan dari hasil pengolahan ulang
batubara yang bisa menghasilkan bubuk halus. Pengolahan benzena biasanya akan
didaur ulang dari batubara yang didapatkan dari pertambangan atau pembangkit
listrik.

14. Produksi Garam Amoniak


Garam amoniak dihasilkan dari sebuah industri pengolahan batubara. Uap atau gas
yang dikeluarkan dari oven untuk menampung kokas menghasilkan garam amoniak.
Produk ini penting untuk menjadi bahan khusus dari beberapa industri kimia seperti
pupuk pertanian atau produk bahan kimia lain. Jadi uap pembakaran batubara sangat
berperan untuk menghasilkan produk garam amoniak.

15. Produksi Asam Nitrat


Asam nitrat menjadi komponen bahan kimia dalam pengolahan produk industri bahan
kimia. Asam nitrat adalah hasil olahan sampingan lain yang didapatkan dari produk
gas oven kokas batubara. Batubara yang melewati proses pembakaran pada beberapa
industri akan menghasilkan bahan kokas batubara. Uang kokas inilah yang akan
dirubah menjadi asam nitrat untuk industri kimia.

16. Produksi Produk Pupuk Pertanian


Produksi pupuk pertanian selalu membutuhkan gas khusus atau pembakaran khusus
dari batubara. Bahkan beberapa macam produk kimia yang digunakan untuk membuat
pupuk pertanian adalah hasil olahan sampingan dari sisa pembakaran batubara.
Berbagai produk olahan sampingan akan dimurnikan dengan perlengkapan khusus
sehingga bisa membentuk produk atau bahan pembuatan pupuk kimia. Beberapa zat
penting seperti asam nitrat dan garam amoniak.

17. Komponen Bahan Sabun


Pabrik yang mengolah produk sabun juga membutuhkan bahan khusus yang
didapatkan dari hasil olahan sampingan batubara. Produk ini didapatkan dari hasil
sampingan olahan batubara yang telah melewati proses pembakaran, pemurnian
hingga produk akhir. Proses ini memang tidak secara langsung menghasilkan produk
khusus komponen sabun. Beberapa produk ini juga penting untuk produksi beberapa
zat pelarut dan pengikat aroma pada produk sabun.

18. Komponen Produk Aspirin


Aspirin menjadi salah satu jenis produk farmasi yang sangat penting dalam dunia
medis. Berbagai jenis obat yang mengandung aspirin mampu meredakan rasa sakit
dan meringankan berbagai keluhan terhadap penyakit. Dalam proses pengolahan
aspirin ternyata memerlukan beberapa komponen yang didapatkan dari hasil
pembakaran batubara. Proses pengolahan produk khusus ini biasanya dilakukan oleh
pabrik bahan kimia dan bukan oleh pabrik farmasi.

19. Produksi Zat Pelarut


Beberapa jenis zat pelarut memiliki peran yang penting dalam produksi bahan sabun,
bahan kimia dan farmasi. Zat pelarut ternyata juga didapatkan dari proses pengolahan
batubara seperti proses gasifikasi atau pengambilan gas secara langsung dari sumber
batubara. Zat ini didapatkan dari uap khusus yang dihasilkan dalam proses
pengambilan gas. Zat pelarut yang digunakan dalam beberapa industri saat ini ternyata
hanya bisa didapatkan dari proses pengolahan batubara.

20. Produksi Zat Pewarna


Zat pewarna sintetis yang digunakan oleh beberapa industri seperti garmen, bahan
kimia dan pewarna khusus untuk produk kimia ternyata juga didapatkan dari hasil
pengolahan batubara. Zat pewarna didapatkan dari proses batubara yang telah digiling
hingga menjadi bubuk berukuran kecil. Produk bubuk ini akan diolah kembali dan
dicampur dengan beberapa bahan pembuat warna khusus. Bubuk pewarna yang
digunakan oleh produksi zat pewarna sintetis dan didapatkan dari pengolahan
batubara terbukti memiliki tingkat keamanan dan kualitas yang lebih tinggi
dibandingkan bahan komponen lain.

21. Produksi Plastik


Batubara memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung industri plastik.
Batubara menjadi bahan khusus yang digunakan untuk pembakaran beberapa
komponen biji plastik. Bahan bakar dari batubara memiliki panas khusus sehingga
sangat baik untuk mendukung produk dan kualitas plastik. Beberapa pewarna untuk
plastik juga didapatkan secara langsung dari produk olahan batubara.

22. Produksi Serat ( Bahan Rayon dan Nilon)


Produksi serat seperti rayon dan nilon memiliki peran yang sangat penting dalam
industri plastik. Batubara menghasilkan panas khusus pada yang bisa mendukung
proses pengolahan biji plastik. Hasil sampingan dari pengolahan ini bisa membentuk
serat khusus yang didapatkan dari limbah plastik. Selanjutnya serat akan diolah
menjadi rayon dan nilon yang banyak digunakan dalam industri produk kemasan
plastik.

23. Produksi Karbon Aktif


Karbon aktif merupakan produk yang didapatkan dari sisa hasil pembakaran batubara
dalam industri pembangkit listrik, produk pembakaran untuk menjalankan industri
dan sisa bahan bakar batubara. Karbon aktif yang dihasilkan dalam pengolahan ini
berguna untuk mendukung sistem kerja filter yang digunakan pada mesin pengolah
kualitas udara dan juga mesin untuk cuci darah.

24. Produksi Bahan Pengeras


Produksi bahan pengeras seperti jenis baja ringan dan aluminum dihasilkan dari
pembakaran baja oleh tenaga batubara. Panas yang dihasilkan oleh batubara mampu
membuat produk baja akan terpisah sesuai dengan kualitas kekerasan. Setelah itu hasil
sampingan dari bahan baja akan diolah dengan batubara untuk menghasilkan baja
ringan dan aluminum. Sehingga produk pengeras ini berperan penting untuk industri
kontruksi alat transportasi dan olahraga lain.

25. Produksi Logam Silikon


Pernahkah Anda mendengar logam silikon. Logam silikon merupakan salah satu hasil
sampingan dari pengolahan baja oleh batubara. Produk ini bisa menghasilkan
beberapa jenis komponen yang berperan untuk mendukung industri produksi bahan
bakar cair seperti pelumas mesin, resin dan berbagai macam produk kosmetik. Proses
pengolahan silikon untuk membuat produk tertentu harus diolah dengan proses
pemurnian sehingga tidak bisa digunakan secara langsung.

26. Batubara Mendukung Ekonomi Negara


Negara yang memiliki sumber melimpah batubara akan menerima keuntungan dan
berpotensi untuk meningkatkan nilai ekonomi. Batubara bisa menjadi komoditi ekspor
untuk negara yang tidak memiliki sumber batubara. Secara umum hasil dari kerjasama
batubara bisa meningkatkan penghasilan negara melalui penerimaan pajak dan biaya
pengiriman. Sehingga batubara akan meningkatkan kerjasama antarnegara dan
mendukung proses regenerasi bahan bakar minyak dunia.

27. Batubara Meningkatkan Ekonomi Rakyat


Batubara membutuhkan proses pengolahan yang sangat panjang dengan rantai
produksi khusus. Dengan cara ini batubara akan membutuhkan tenaga kerja dari
berbagai bidang ilmu. Jadi, batubara akan meningkatkan penghasilan masyarakat
karena bisa mendukung menciptakan lapangan kerja dan beberapa pendukung
ekonomi lain.

28. Batubara Membuka Daerah Terisolasi


Penemuan batubara biasanya didapatkan di kawasan yang masih tertutup. Kawasan ini
memang memiliki penduduk yang tinggal di tempat tersebut. Pengolahan batubara
bisa mendukung pembukaan wilayah terisolasi sehingga meningkatkan kehidupan
masyarakat di sekitarnya. Sebuah pertambangan di kawasan pedalaman akan
mendukung pembukaan wilayah dengan beberapa dukungan seperti jalan raya,
fasilitas transportasi, fasilitas kesehatan dan berbagai fasilitas lain.

h. Pemasaraan (Harga)
Harga Batu Bara Acuan (HBA) bulan Oktober 2020 mengalami kenaikan sebesar 3,2
persen dibandingkan bulan September 2020. Setelah sempat turun pada September
menjadi 49,42 dolar Amerika Serikat (AS) per ton, bulan ini HBA ditetapkan sebesar
51,00 dolar AS per ton.

i. Permintaan dan Penawaran (5 Tahun Terakhir)


Harga batubara mulai menunjukkan tanda kenaikan setelah ambles ke level terendah
dalam 4 tahun terakhir. Namun harga komoditas ini masih sepi katalis positif
sehingga peningkatan harga cenderung mencerminkan faktor teknikalnya saja.
Kamis (13/8/2020) harga batu bara untuk kontrak yang aktif ditransaksikan ditutup
menguat 0,9% ke US$ 50,5/ton. Pada perdagangan sehari sebelumnya, harga batu
bara sempat menyentuh level terendah sejak 14 April 2016 di US$ 50/ton.

j. Tempat Terdapat di Indonesia


1. Aceh Barat
Daerah Indonesia pertama yang merupakan penghasil batubara terbesar yaitu Aceh
Barat. Daerah ini sudah lama dikenal sebagai pemasok batubara dunia dengan kualitas
terbaik. Meulaboh merupakan daerah di Aceh Barat yang merupakan penghasil
batubara terbesar di wilayah ini. Hanya saja, saat ini beredar kabar bahwa kawasan ini
akan ditutup.

2. Sawahlunto, Sumatera Barat


Daerah penghasil batubara terbesar di Indonesia selanjutnya terdapat di Sawahlunto,
Sumatera Barat. Pertambangan di daerah ini sudah terkenal sejak abad ke 19 lalu atau
tepatnya dimulai pada tahun 1860-an yang mana saat itu, Indonesia masih berada di
bawah naungan kolonial Belanda.Pertambangan pertama di Sawahlunto dikenal
dengan nama tambang Ombilin. Sampai saat ini, pertambangan ini adalah yang paling
tua di Indonesia. Kualitas batubara yang dihasilkan pertambangan ini tak perlu
diragukan karena sudah terbukti.
3. Tanjung Enim, Sumatera Selatan
Pindah ke Sumatera Selatan, lebih tepatnya di Tanjung Enim, anda juga bisa
menemukan daerah pertambangan batubara terbesar di Indonesia. Letak tepat dari
wilayah pertambangan ini adalah Bukit Asam. Saat ini, pertambangan ini bisa
menghasilkan antara 1.500 hingga 1.700 ton batu bara per jamnya yang kalau
dijumlahkan seharinya bisa mencapai 400 ton. Kapasitas yang besar tersebut karena
didukung dengan adanya kereta loader yang dapat menampung hingga 2.800 kubik
batubara per jam. Pertambangan ini telah beroperasi sejak tahun 1919 lalu di bawah
pemerintahan kolonial Belanda. Namun, sejak tahun 1950, pengoperasiannya pindah
ke tangan pemerintah Indonesia.
4. Sorong, Papua
Pindah ke ujung Indonesia, tepatnya di wilayah Sorong, Anda juga bisa menemukan
pertambangan besar batubara yang terkenal. Daerah penghasil batubara ini sudah
menggunakan teknik maju yakni blanding untuk mendapatkan batubara sejak
beberapa lama. Sampai saat ini, batubara dari Sorong memiliki kualitas yang sangat
terkenal di dunia.
5. Kota Baru
Kota Baru yang berada di Pulau Laut, Kalimantan Selatan juga merupakan tempat
penghasil batubara terbesar di Indonesia. Hasil batubara yang dari pertambangan ini
juga memiliki kualitas yang tak kalah dari tempat lainnya dan diekspor ke banyak
negara di luar negeri seperti Jepang, China dan Amerika Serikat.
6. Sungai Berau
Sungai Berau yang beradai di daerah Samarinda, Kalimantan Timur juga merupakan
salah satu tempat penghasil batubara terbaik di Indonesia.Batubara yang dihasilkan
tempat ini juga memiliki kualitas mumpuni sehingga bisa diekspor ke berbagai negara
di dunia seperti Jepang, China, Singapura dan Amerika Serikat.
7. Lahat
Kembali ke Sumatera Selatan, daerah Lahat juga dikenal sebagai salah satu penghasil
batubara terbesar di Indonesia.Wilayah tersebut antara lain, Desa Tanjung Baru,
Kebur Telatang, Muara Maung, Merapi, Sirah Pulau, Gunung Kembang,
Prabumenang, Banjarsari dan Arahan dengan kualitas yang tidak kalah dari tempat
lainnya.
Logam besi dan campuran (Mangan)
a. Keadaan umum
Mangan adalah suatu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 25 dan memiliki
symbol Mn. Mangan ditemukan oleh Johann Gahn pada tahun 1774 di Swedia. Logam
mangan berwarna putih keabu-abuan. Mangan termasuk logam berat dan sangat rapuh tetapi
mudah teroksidasi. Logam dan ion mangan bersifat paramagnetic. Hal ini dapat dilihat dari
obital d yang terisi penuh pada konfigurasi electron. Mangan mempunyai isotop stabil yaitu
55Mn.
Mangan termasuk golongan transisi . Memiliki titik lebur yang tinggi kira-kira 1250
°C. Ia bereaksi dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida dan hidrogen. Mangan
cukup elektropositif, dan mudah melarut dalam asam bukan pengoksidasi. Selain titik cairnya
yang tinggi, daya hantar listrik merupakan sifat-sifat mangan yang lainnya. Selain itu,
mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari cepat tersedianya elektron dan orbital
untuk membentuk ikatan logam

b. Mineral komersial dan rumus kimia


Mangan terjadi terutama sebagai pyrolusite (MnO 2), braunite, (Mn 2 + Mn 3 + 6)
(SiO 12), psilomelane (Ba, H 2 O ) 2 Mn 5 O 10, dan ke tingkat yang lebih rendah sebagai
rhodochrosite (MnCO 3).
Pyrolusite bijih mangan (MnO2) merupakan bentuk mangan yang paling pentiing yang
tersedia di alam. Lebih dari 80% dari sumber daya Bijih mangan penting biasanya
menunjukkan yang erat kaitannya dengan bijih besi.

c. Sifat fisik dan kimia


Sifat fisik mangan, diantaranya yaitu:
 Titik leleh mangan adalah 1.245 ° C (2.273 ° F) dan titik didihnya sekitar 2.100 ° C
(3.800 ° F).
 Kepadatannya 7,47 gram per sentimeter kubik.
 Mangan ada dalam empat bentuk alotropik. Alotrop adalah bentuk suatu unsur dengan
sifat fisika dan kimia yang berbeda. Unsur berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya
saat suhu naik. Bentuk yang ada dari suhu kamar hingga sekitar 700 ° C (1.300 ° F)
adalah bentuk yang paling umum.

Sifat kimiawi mangan, diantaranya yaitu:


1. Mangan adalah logam yang cukup aktif. Ini bergabung perlahan dengan oksigen di
udara untuk membentuk mangan dioksida (MnO 2). Pada suhu yang lebih tinggi,
mangan bereaksi lebih cepat. Itu bahkan bisa terbakar, mengeluarkan cahaya putih
terang.
2. Mangan bereaksi lambat dengan air dingin, tetapi lebih cepat dengan air panas atau
uap.
3. Ini larut di sebagian besar asam dengan pelepasan gas hidrogen.
4. Mangan juga bergabung dengan fluor dan klorida untuk membuat mangan difluorida
(MnF 2) dan mangan diklorida (MnCl 2).

d. Jumlah cadangan
Jumlah cadangan Mangan di tiga lokasi sebesar 284.650 ton

e. Proses pengolahan

f. Kualitas hasil pengolahan dan hilirisasi


Pada umumnya pengolahan bijih mangan dilakukan berdasarkan pemilahan kadar
mangannya, tidak dilebur langsung menjadi logam mangan ataupun menjadi sponge layaknya
pada bijih besi. Melainkan bijih mangan langsung dilebur dengan bijih besi (sponge) dengan
campuran kapur yang nantinya menjadi produk Fe-Mn yang merupakan bahan baku baja
sehingga nilai produk menjadi lebih mahal signifikan

g. Manfaat (SNI)
 Produksi Besi-bajaLogam mangan dalam proses pembuatan baja sangat
menguntungkan karena mangan dapat mengikat belerang, sehingga mencegah
terjadinya fes yang dapat merapuhkan baja. Selain itu, mangan juga mampu mengikat
oksigen sehingga dapat mencegah terjadinya rongga-rongga (gelembung) pada baja
yang terbentuk setelah proses pendinginan dilakukan.
 Campuran AlumuniumAluminium dengan kadar mangan sekitar 1.5% mempunyai
tingkat perlawanan yang lebih tinggi melawan karatan dan kerusakan disebabkan oleh
pembentukan urat yang menyerap kotoran.
 Untuk Industri Baterai KeringSalah satu peran atau manfaat mno2 (sebagai pirolusit)
dalam baterai-sel  kering yaitu sebagai   oksidator dan juga digunakan sebagai
pendepolarisasi pada sel kering baterai
 Dalam Pembuatan Keramik Dan GelasPada pembuatan keramik sebagai bahan pewarna
pada keramik dan pada gelas sebagai penghilang unsur organik dalam adonan
gelas,bahan penghilang warna dengan mengoksidasi ion besi dan bahan pewarna.
 Untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh pengotor besi.
 Mangan sendiri bermanfaat memberi warna lembayung pada kaca.
 dSenyawaan bentuk dioksidanya berguna untuk pembuatan oksigen dan klorin, dan
dalam pengeringan cat hitam.
 Pemanfaatan dalam Tubuh Manusia.Mangan merupakan unsur yang penting untuk
penggunaan vitamin b1. Mangan, kalsium, dan fosfor bersama-sama membentuk sistem
tulang dan gigi. Mangan bermanfaat dalam pembentukan hemosianin dalam sistem
darah dan enzimatik pada hewan air.
 Untuk industri, mangan sebagai bahan pembuat batang las,elektrosis seng dan bahan
pengoksida dalam produksi uranium

h. Pemasaran (harga)
Bijih mangan langsung dilebur dengan bijih besi (sponge) dengan campuran kapur yang
nantinya menjadi produk Fe-Mn yang merupakan bahan baku baja sehingga nilai produk
menjadi lebih mahal signifikan seharga rp.45000/kg untuk campuran logam Fe-Mn yang ada
dipasaran.

i. Tempat terdapat di Indonesia


Beberapa perusahaan asing pertambangan batu mangan dan bijih mangan yang ada di
indonesia (kebanyakan dikupang)
 Kupang resources
 Gulf minerals
 Bracken mining
Logam Jarang (zircon)

a. Keadaan umum
Zircon merupakan mineral ikutan pada batuan beku terutama pada
batuan beku dalam (plutonik) yang kaya akan sodium seperti granit dan
syenit. Zirkon juga merupakan salah satu batuhias (gemstone) dengan kekerasan
7,5, beraneka warna dan berbentuk kristal tetragonal prismatic. Zirkon di
Indonesia umumnya berupa endapan letakan bersama sama pasir  kuarsa
pantai atau pasir kuarsa sungai .Dengan demikian zirkon akan banyak
terdapat bersama-sama dengan  endapan sekunder yang batuan induknya berupa batu
an beku dalam diantaranya granit dan syenit.

b. Mineral komersil dan Rumus kimia


Mineral utama yang mengandung unsur zirkonium adalah zirkon/zirkonium silika
(ZrO2.SiO2) dan baddeleyit/zirkonium oksida (ZrO2). Kedua mineral ini dijumpai
dalam bentuk senyawa dengan hafnium.

c. Sifat fisik dan kimia


 Zirkonium adalah logam kuat, bisa ditempa, ulet, dan berwarna perak abu-abu.
 Sifat kimia dan fisika logam ini mirip dengan titanium.
 Zirkonium sangat tahan terhadap panas dan korosi. Zirkonium lebih ringan dari
baja dan kekerasannya mirip dengan tembaga.
 Saat berada dalam bentuk bubuk, logam ini dapat secara spontan menyala di udara,
terutama pada suhu tinggi.
 Zirkonium bubuk berwarna hitam dan dianggap berbahaya karena mudah terbakar.
 Zirkonium bukan merupakan unsur langka, tetapi karena mineralnya yang paling
umum, zirkon, sangat tahan terhadap pelapukan, persebaran unsur ini menjadi
terbatas.

d. Jumlah cadangan di Indonesia


Sumberdaya hipotetik mineral bukan logam dan batuan yang terdapat di daerah
Kabupaten Bangka Tengah adalah pasir zirkon sebesar 34.686 ton.

e. Proses pengolahan
f. Kualitas hasil pengolahan & hilirisasi

g. Manfaat

 Zirkonium digunakan dalam paduan seperti zircaloy yang digunakan dalam


aplikasi nuklir karena tidak mudah menyerap neutron.
 Logam ini juga digunakan dalam catalytic converters dan batu bata tungku.
Baddeleyite dan zirkonium tidak murni (zirkonia) digunakan dalam cawan lebur
di laboratorium.
 Zirkon (ZrSiO4) digunakan oleh refraktori, pewarna keramik, dan pasir
pengecoran.
 Zirkon juga dipasarkan sebagai batu permata yang digunakan dalam perhiasan.
 Logam ini juga memiliki banyak kegunaan lain, di antaranya digunakan pada
blitz fotografi dan instrumen bedah, untuk membuat kaca televisi, untuk
membersihkan sisa gas dari tabung vakum elektronik, dan sebagai agen
pengeras di paduan logam, terutama baja.
 Industri kertas dan kemasan menemukan senyawa zirkonium menjadi pelapis
permukaan yang baik karena kuat dan tahan air.

h. Tempat terdapat di Indonesia


Logam Dasar (timah)

a. Keadaan umum
Secara umum endapan timah di pulau Bangka berdasarkan genesanya terdiri dari
endapan timah primer dan endapan timah sekunder. Genesa endapan timah primer
terbentuk akibat dari intrusi batuan  granit biotite , dan  pada daerah kontak batuan
endapan malihan  biasanya berasosiasi dengan tourmaline dan urat kuarsa timah pada
zaman Triasic atas. Proses terbentuknya bermula dari adanya tekanan panas dari dalam
bumi (Pneumatik hydrothermal) yang menyebabkan cairan magma yang bersifat asam
mengandung gas SnF4  menerobos dan mengisi celah-celah rekahan, kemudian kontak
dengan lapisan tanah penutup yang berupa pasir, lanau, ataupun schist dan membeku
secara perlahan-lahan  maka terjadilah reaksi kimia dasar  yang membentuk endapan
timah primer.

b. Mineral komersil dan rumus kimia


Mineral utama bijih timah adalah Cassiterite (SnO2). Mineral ini secara alami
terbentuk dari proses hydrothermal magmatik.

c. Sifat fisik dan mekanik


d. Jumlah cadangan di Indonesia
Dengan cadangan terbukti 327.500 ton, Timah masih memproduksi sekitar 30.000
ton timah per tahun dari konsesi lepas pantai-darat seluas 512.369 hektare; perusahaan
swasta lainnya menambahkan 40.000 ton, menjadikan Indonesia produsen timah
terbesar dunia.

e. Proses pengolahan

f. Kualitas hasil pengolahan & hilirisasi


Secara garis besar, pengolahan bijih timah jadi logam timah terdiri atas operasi
konsentrasi atau mineral dressing maupun ekstraksi yaitu peleburan atau smelting dan
pemurnian atau juga refining

g. Manfaat
 Sebagai Lapisan Produk Baja
 Sebagai Penyambung Logam dengan Solder
 Sebagai Komponen Logam Ringan
 Menjadi Magnet Konduksi
 Sebagai Sensor Gas dalam Industri Keramik
 Sebagai Bahan Kemasan
 Sebagai Pelapis Kaleng
 Sebagai Bahan Produksi Kaca
 Sebagai Bahan Kombinasi Perunggu

h. Pemasaran harga
Setelah mengalami peningkatan 45% di tahun lalu, harga nikel diperkirakan masih
melanjutkan tren penguatan pada 2017 seiring dengan proyeksi naiknya permintaan
untuk bahan semi konduktor. Pada perdagangan 30 Desember 2016, harga nikel di
bursa London Metal Exchange ditutup di posisi US$21.125 per ton. Angka ini
menunjukkan harga meningkat 45,14% sepanjang tahun (year on year/yoy). Reli nikel
di LME menempati peringkat kedua pertumbuhan komoditas logam dasar sepanjang
2016. Seng menjadi jawara dengan catatan peningkatan 60,1% yoy menjadi US$2.576
per ton. Harga timah naik 0,36% ata 75 poin menjadi US$21.100 per ton. Angka ini
menunjukkan harga terkoreksi tipis 0,12% sepanjang tahun berjalan. Macquarie
Research dalam publikasinya menyampaikan, harga timah berhasil meningkat
signifikan pada tahun lalu di tengah kondisi pasokan dari Asia yang bercampur.
Indonesia, sebagai eksportir terbesar di dunia, diestimasi memangkas produksi hingga
13% yoy menjadi 61.000 ton pada 2016.
Penyebab turunnya suplai ialah penutupan sejumlah tambang sejak awal tahun
menyusul anjloknya harga pada 2015 sebesar 24,97% yoy menuju US$14.555 per ton.
Fenomena ini, meneruskan tren 2014 dimana harga merosot 13,2% yoy menjadi
US$19.400 per ton.
Di sisi lain, pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan pembatasan kuota
ekspor untuk menekan penambangan ilegal. Jumlah ekspor timah dari Indonesia pun
turun 9% yoy sepanjang 2016 menjadi 63.600 ton.

i. Tempat terdapat di Indonesia


1. Pulau Belitung
Daerah penghasil timah di Indonesia yang paling banyak adalah di pulau Bangka
Belitung tepatnya di daerah Manggar. 
Bahkan pulau Bangka Belitung ini telah diakui dunia sebagai pulau penghasil timah
terbanyak setelah China.
Adapun alasan yang menyebabkan Bangka Belitung dapat menghasilkan timah yang
sangat banyak adalah karena pulau tersebut kaya juga akan bebatuan yang memiliki
sifat asam.
Bangka Belitung dapat menghasilkan timah mencapai 100.000 ton dan jumlah tersebut
akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
2. Bakinang
Setelah Bangka Belitung, kini daerah dengan penghasil sumber daya alam timah
terbesar dan terbanyak adalah di daerah Bakinang tepatnya di Riau pulau Singkep. 
Jika Belitung adalah daerah terbesar yang sudah diakui dunia sebagai daerah penghasil
timah, maka Bakinang adalah daerah penambangan timah tertua di Indonesia. 
Selama catatan sejarah, penambangan timah di Bakinang ini sudah terjadi selama dua
abad yakni sejak tahun 1812 sampai dengan tahun 1992.
3. Sungai Liat
Daerah penghasil timah di Indonesia selanjutnya terdapat di bagian pulau Sumatera
yaitu pulau Bangka. 
Lebih spesifiknya lagi adalah terletak di wilayah Sungai Liat, hasil timah dari daerah
ini banyak ditemukan dalam kandungan pasir. 
Hal inilah yang menjadi keunikan tersendiri dibandingkan daerah-daerah penghasil
timah lainnya.
4. Dabo
Masih di pulau Singkep ternyata ada juga daerah lain yang menjadi pusat penghasil
timah terbesar di Indonesia yaitu daerah Dabo. 
Di daerah Dabo ini luas area tambang timah yang tersedia sekitar 45.000 ha dengan
kegiatan penambangan sudah dilakukan kurang lebih 180 tahun lamanya.
5. Muntok
Muntok yang berada di kabupaten Bangka bagian barat juga menjadi salah satu daerah
penghasil timah di Indonesia.  
Sama seperti daerah Bangka lainnya, jumlah timah di pulau ini sangat melimpah
sehingga setiap sudut daerahnya selalu dijadikan tambang timah termasuk daerah
Muntok.

Anda mungkin juga menyukai