Menurut Forbes, cara memaksimalkan pamor merk Anda agar tidak tergerus oleh
merek perusahaan lain, adalah,
Keaslian,
Perlu strategi, keunikan dan orisinalitas untuk menghasilkan merk yang bisa
menarik perhatian konsumen.
Reputasi,
Tingkatkan reputasi memalui media sosial dengan cara memasang logo dan
tampung komentar konsumen.
Respon,
Respon pelanggan, baik positif maupun negatif, bisa menjadi ide besar untuk
dimasukkan kembali ke konsep merek usaha Anda.
Berinteraksi dengan pelanggan,
Untuk lebih mengetahui apa yang diinginkan pasar, juga bisa lebih mendekatkan
merk Anda dengan masyarakat luas.
Pelayanan terbaik.
Konsumen adalah raja dan setiap merek harus mengamini ini. Segala masukan
pelanggan baiknya ditampung dan dipertimbangkan.
From Success to Significant
Sebetulnya kalau dijabarkan tersirat dua prinsip penting dalam berinovasi, yaitu,
Dengan pengorbanan sekecil-kecilnya menghasilkan hasil yang tertentu,
Dengan pengorbanan tertentu menghasilkan hasil sebesar-besarnya.
Pengorbanan sekecil-kecilnya menghasilkan hasil yang tertentu dan akan
menghasilkan nilai tambah.
Economic Anamal merupakan konsep bisnis yang orientasinya hanya pada
hasil yang sebesar-besarnya (profit) saja.
Nilai tambah dalam bahasa seorang accounting (dalam kontek ini) disebut
dengan profit,
Profit diperlukan untuk menumbuhkan usaha, pertumbuhan usaha yang paling
sehat sumber uangnya bukan dari bank, tetapi dari hasil operation yang berupa
profit.
Seorang entrepreneur harus punya nilai-nilai luhur seperti itu, itu sekali lagi
membedakan entrepreneur dengan seorang saudagar pedagang semata-mata.
Global Entrepreneurship
Berkenaan dengan Globalisasi terdapat tiga hal penting untuk diketahui, yaitu,
Bagaimana untuk mencapai globalisasi itu dengan cara ekspor,
Memanfaatkan fasilitas media sosial.
Memasuki pasar (Bigger Store) disebut Selling to Multinational Company,
Memanfaatkan kehadiran perusahaan Multi nasional
Franchise atau Waralaba (More Outlets).
Start up mulai satu store kemudian berkembang menjadi beberapa store
Contoh Kasus,
Bidang vegetarian food,
International Trade Fair (sumberdaya hasil laut, ikan asin, rumput laut)
Tantangan dalam Menghadapi Globalisasi
Kalau anda mau berubah, maka ada tiga tahapan yang harus kita lakukan,
yaitu,
Anda harus tahu dimana Anda berada saat ini.
Ini penting karena anda harus tahu startnya dimana.
Anda harus bisa mendefinisikan (menentukan tempat yang ingin dituju),
Tanpa anda bisa menentukan kemana anda mau pergi, tentunya anda juga
tidak tahu harus bagaimana, harus apa dan lain sebagainya.
Untuk sampai ke tempat tujuan, anda membutuhkan apa saja?
Hal-hal apa saja yang anda perlukan untuk bisa sampai ke sana.
Kurt Lewin dalam teorinya mengenai perubahan organisasi,
mengatakan,
Anda tahu bahwa perusahaan umumnya masuk dalam suatu keadaan yang
disebut dengan status quo atau masuk dalam hukum inertia. Biasanya untuk
berubah sulit sekali.
Menurut Kurt Lewin, pada tahap awal ada tiga hal yang harus dilakukan.
Lakukan unfreze, artinya jika kondisi perusahaan itu sebelumnya sudah
beku, itu harus diunfreze. Harus dicairkan kembali.
Setelah cair, anda baru bisa melakukan perubahan.
Setelah perubahan terjadi, lakukan refreze. Dibekukan kembali.
Jadi, budaya-budaya yang telah dibentuk dari perubahan itu, itu yang
kemudian digunakan untuk mencapai tujuan tadi.
Lakukan Perubahan ...
Perubahan-perubahan yang bisa anda lakukan biasanya dalam tiga hal, yaitu,
Perubahan dalam hal isi, yaitu,
Struktur Perusahaan,
Strategi Perusahaan,
Proses Bisnis,
Teknologi,
Budaya,
Perubahan dalam hal Produk dan Jasa yang diberikan.
Dari tiga perubahan yang bisa dilakukan, sebetulnya perubahan dalam hal manusia
ini yang paling sulit.
Mengapa ... ?
Karena mengelola manusia memang tidak mudah.
Hambatan-hambatan dalam Melakukan Perubahan
Ada tujuh macam hambatan yang bisa membuat perubahan itu sulit dilakukan,
yaitu,
1. Sikap tidak perduli dan berusaha mengabaikan dengan mengatakan, “Saya
tidak tahu, saya tidak butuh”,
2. Rejection atau penolakan. “Saya tidak butuh”, itu tadi,
3. Perubahan dihambat karena, “Saya tidak bisa”,
4. Ketika perusahaan mengharapkan staffnya melakukan sesuatu untuk tujuan
yang lebih baik, mereka mengatakan tidak bisa,
5. Merasa pesimis.
6. Sebelum melakukan sudah merasa, “Ini tidak mungkin berhasil”. Atau mungkin
merasa terlalu berat, terlalu complicated. Ini juga bisa menghambat.
7. Bersikap apatis,
Misalnya “Paling-paling ini juga untungnya bukan buat kita, buat orang lain buat
pemilik”.
Strategi untuk Melakukan Perubahan
Mengacu pada teori yang dikembangkan oleh John P. Kotter dalam bukunya yang
berjudul Leading Change dan The Heart of Change dikatakan bahwa ada delapan
langkah yang perlu dilakukan supaya sebuah perubahan bisa berhasil, yaitu,
1. Membangun Urgency,
Artinya, anda harus membuat orang-orang yang ada diperusahaan itu yakin
bahwa memang diperlukan ada perubahan.
Anda perlu keluar dari zona nyaman yang sudah dimiliki, tanpa berubah,
itu bisa berbahaya buat perusahaan.
Buku lain yang berhubungan dengan perubahan, yaitu Who Moved My
Cheese.
Buku ini juga bercerita tentang kalau suatu ketika keju yang hilang “Keju itu
sebagai metamorfora dari penghasilan anda” itu tiba-tiba hilang,
bagaimana? Apa yang harus kita lakukan? Apa tetap bertahan di tempat itu
atau anda harus segera berubah mencari tempat yang baru?.
Membangun urgency adalah merupakan langkah awal yang sangat penting.
Tanpa adanya rasa bahwa ini benar-benar penting, jelas orang susah untuk
diajak berubah.
2. Membentuk koalisi pimpinan yang kuat,
Anda mengetahui bahwa kalau perusahaan itu kecil, terdiri dari beberapa
orang, umumnya ada beberapa bagian. Paling tidak ada dua bagian yaitu
bagian operasional, tugasnya mengelola keuangan dan pemasaran, serta
bagian yang memang benar-benar mengerjakan main businessnya atau
bisnis utamanya.
Kadang-kadang dalam perjalanannya, tiba-tiba mereka saling tidak bisa
bersinergi dengan baik. Ini harus bisa diciptakan sebuah keadaan dimana
para pemimpin ini bisa bersatu, bisa berkoalisi dengan kuat.
Contohnya, sebuah media cetak, ada bagian wartawannya atau redakturnya
dan juga ada bagian keuangannya. Ini dua bagian yang berbeda.
3. Menciptakan visi (Visi yang harus bisa dibagikan),
Visi harus benar-benar dibuat memberikan gambaran tentang tujuan yang ingin
dicapai dan dipahami oleh seluruh anggota organisasi.
4. Mengkomunikasikan Visi,
Visi (V) ini harus jelas, harus dirasa penting bagi semua orang yang ada di
perusahaan itu.
5. Memberdayakan Orang lain untuk Bertindak sesuai Visi,
Maksudnya adalah kalau memang ada orang yang dirasa belum optimal, ini
harus bisa segera dioptimalkan.
Perlu adanya tim yang biasa disebut dengan Agent of Change.
Tim ini yang mengatur supaya membentuk urgency, mengatur supaya
mengkoordinir pemimpin supaya jadi koalisi yang kuat, menciptakan visi,
mengkomunikasikan visi, termasuk memberdayakan orang-orang yang ada.
6. Mencatat/menghasilkan Kemenangan-kemenangan jangka Pendek,
Prestasi-prestasi yang diraih dalam proses perkembangan ini harus dicatat.
Supaya apa? Supaya orang yang ikut dalam perubahan ini tahu, “O, iya.
Bahwa saya sudah mencapai ini. Saya berhasil membuat prestasi ini”.
Kemenangan-kemenangan jangka pendek ini harus diciptakan, artinya harus
dihasilkan supaya orang bisa merasakan perubahan.
7. Mengkonsolidasikan Perbaikan dan Menghasilkan lebih banyak Perubahan,
Jaka anda sudah punya kemenangan-kemenangan jangka pendek, maka semua
itu kita dorong sebagai sebuah langkah perbaikan, plus menambahkan tujuan-
tujuan untuk perubahan lebih banyak lagi.
8. Melembagakan Pendekatan yang baru tersebut,
Seperti teori Good Lewin, yaitu setelah melakukan perubahan, kita
melakukan refreze. Kita membentuk, melembagakan suatu budaya yang baru
yaitu budaya yang sudah merupakan perubahan.
Proses perubahan ini menjadi sangat penting karena supaya tadi, kalau kita
mengharapkan suatu hal yang berbeda dengan cara yang sama, sebetulnya
itu akan menjadi omong kosong.
Kita harus bisa berubah kalau kita melakukan hal yang berbeda. Kita tidak
bisa hanya berputar-putar di roda putar seperti tikus putih atau hamster yang
bermain berputar-putar saja.
Kita harus bisa melangkah keluar membuat perubahan dan menciptakan
kemenangan untuk bisa mencapai hasil yang baik dan bisa tumbuh seratus
kali.
Inovasi – Harapan Baru Entrepreneur Indonesia
Memasuki era digital saat ini, data menjadi bagian yang sangat penting dan tidak
boleh diabaikan oleh bisnis.
Semakin banyak data yang kita punya, maka semakin besar kesempatan bisnis
dan inovasi yang akan tercipta.
ASUMSI
HIPOTESA
TUJUAN
/ TESTING
NACO
AKADEMIS,
LOGIKA FORMAL LOOP
AKADEMIS
(TERLALU
BERHATI-HATI)
TEST DAN
KUMPULAN
KUMPULAN
DATA
DATA
KEPUTUSAN
8th Habits of Highly Effective People (Stephen Covey)
Bayangkan,
Roh kita sedang menatap jasad kita yang dimasukkan ke liang kubur pada
saat proses pemakaman kita.
Apa yang dikatakan para pelayat dengan jujur tentang kita.
Apakah kita senang dengan apa yang kita dengar? Apakah itu yang ingin kita
ingat tentang kita?
Jika tidak,
Jelas kita harus mengubah semua tindakan kita saat ini. Kita harus
mengendalikan hidup kita.
Ini dapat dilakukan dengan menuliskan kembali misi pribadi hidup kita yang
menggambarkan tujuan dan citra diri yang kita inginkan.
Menemukan misi pribadi jelas bukanlah hal yang mudah.
Terkadang, kita harus menemukannya dari kejadian-kejadian memilukan yang
membentuk kebajikan dan mendapatkan filosofi hidup.
Tidak Sekedar Tujuan, tetapi Tujuan Yang Benar
Agar Mencapai Tujuan Yang Benar,
Tuliskan misi pribadi hidup Anda yang menggambarkan tujuan dan citra diri
Misi pribadi ditemukan melalui serangkaian tindakan atau kejadian-kejadian pahit
sehingga membentuk kebajikan dan filosofi hidup.
Secara bertahap, kebajikan dapat diperoleh melalui tahap-tahap sebagai
berikut.
4. KEBAJIKAN FILOSOFI
3. KEILMUAN (VALIDITY /
REALITY) PEMBELAJARAN
TINGKAT
2. PENGALAMAN HIDUP SEJARAH
Ingatlah ....!!!
Tidak semua Masalah harus menjadi Prioritas,
Manusia yang gagal adalah manusia yang tidak bisa membedakan mana
pekerjaan prioritas dan bukan…
Contoh,
Tiap individu pasti mempunyai prioritas masing-masing dalam hidupnya.
Seorang wirausaha dalam bidang konsultan dapat menentukan mana yang
penting dan mana yang urgent,
Anda sebagai pebisnis,
Sudahkah anda menyusun skala prioritas?
Skala Prioritas dapat disusun dengan time matrix seperti berikut,
4. Berpikir & Bertindak Menang-menang (Win-win Solution)
MERESPON
KOOPERATIF
Seorang Wirausaha:
Harus mencari sinergi, yaitu suatu total yang lebih besar dari penjumlahan
elemen-elemen tunggalnya.
Sinergi yang efektif sangat bergantung pada komunikasi.
Carilah rekan usaha yang saling melengkapi, yang berorientasi pada sinergy
agar Anda dapat berorientasi pada tindakan.
Kebanyakan pemula memulai usahanya dengan terlalu memikirkan risiko.
Itulah sebabnya banyak pemula yang tidak berani berusaha sedirian, melainkan
mencari mitra usaha. Namun, saat memilih mitra, perlu dipikirkan sinergi apa
yang akan tercipta dari hubungan kemitraan (partnership) tersebut.
Banyak orang ingin mempunyai usaha, tetapi mereka lebih senang menjadi
mitra yang pasif.
Mereka tidak mau mengerti betapa bisnis memerlukan kesabaran, ketekunan,
dan kerja keras di samping juga menghadapi risiko rugi. Yang mereka bayangkan
hanyalah keuntungan belaka. Risiko tak dapat mereka bayangkan karena
mereka tak pernah berada di lapangan. Kalau demikian, yang terjadi bukanlah
sinergi, melainkan disergy.
Carilah rekan yang saling melengkapi, yang berorientasi pada sinergi agar
anda dapat berorientasi pada tindakan.
7. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas & Kekuatan
1. PIKIRAN (MIND)
POTENSI DIRI, PADA EMPAT ELEMEN 2. TUBUH
UTAMA 3. HATI
4. JIWA
MBTI (Myers Birggs Type Indicator)
MASALAH
(anggapan pihak lain)
Dalam bertindak, masing-masing pemilik warna itu mempunyai cara berpikir yang
unik.
Pemilik otak oranye cenderung hidup merdeka, bebas dari belenggu, tak
punya keragu-raguan. Namun, dia sering dianggap manipulatif, tidak stabil,
dan petualang oleh pemilik otak warna lain. Padahal dalam krisis, kaum
oranye sangat dibutuhkan karena dia inovatif dan banyak akal.
Pemilik otak hijau bersifat kritis dan logis, tetapi dia kurang didukung banyak
orang karena tidak bisa bekerja sama dengan orang lain dan kalau ditentang
kurang luwes dalam merespons. Masalahnya, dia tidak mendapat dukungan.
Pemilik otak biru yang berpotensi merekatkan orang dan senang menolong
orang lain sering kali kurang tajam dan moody.
Pemilik otak kuning yang biasa bekerja sistematis kurang mampu berpikir
paradoks dan masih terperangkap oleh cara kerja stabil dan tradisi sehingga
dalam beberapa hal dia dipandang orang lain sebagai orang yang rigid dan
kurang fleksibel.
C. STRATEGI MEMBENTUK SIKAP MENTAL POSITIP
Entrepreneur,
Adalah, Orang yang mengambil risiko mendirikan dan menjalankan suatu
bisnis baru.
Entrepreneur mempunyai inisiatif dan keberanian dalam menemukan
peluang-peluang bisnis baru, menemukan dan mengkomersialkan
barang-barang dan jasa-jasa maupun metode produksi baru.
Oleh karena itu, entrepreneur disebut juga sebagai orang yang
berkemampuan untuk melihat peluang.
Proses pengambilan risiko diperlulan strategi-strategi untuk menjadi, yaitu
1. Pribadi yang Tangguh,
2. Pemimpin yang Tangguh,
3. Cara dan Tindakan Pemimpin.
1. Strategi Untuk Menjadi Pribadi yang Tangguh
Entrepreneur dan cara-cara bertindak untuk menjadi pemimpin yang tangguh harus
memperhatikan hal-hal berikut,
Perilaku Pemimpin,
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama, yaitu,
Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran, merencanakan, dan
mencapai sasaran.
Konteksnya, seorang pemimpin dengan orientasi tugas, cenderung
menunjukkan pola perilaku,
Merumuskan secara jelas peranannya sendiri maupun stafnya.
Menetapkan tujuan yang dapat dicapai, dan memberitahukan orang-orang
apa yang diharapkan dari mereka.
Menunjukkan prosedur melalui rumusan secara jelas dan khas untuk
mengukur kemajuan menuju tujuan dan pencapaian.
Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan,
mengarahkan, membimbing, dan mengendalikan kegiatan yang
berorientasi pada tujuan.
Berminat mencapai peningkatan produktivitas.
Berorientasi pada orang, Memotivasi dan membina hubungan manusiawi.
Konteksnya, seorang pemimpin dengan orientasi pada orang, cenderung
menunjukkan pola perilaku, yaitu,
Menunjukkan perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam
organisasi dan menghilangkan ketegangan, jika timbul.
Menunjukkan perhatian, bahwa orang adalah manusia dan bukan sebagai
alat produksi saja.
Menunjukkan perhatian dan rasa hormat pada kebutuhan, tujuan,
keinginan, perasaan, dan ide karyawan.
Menciptakan komunikasi timbal balik yang baik dengan staf.
Menerapkan prinsip penekanan-ulang untuk meningkatkan prestasi
karyawan.
Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong
inisiatif.
Menciptakan suatu suasana kerjasama dan gugus kerja dalam organisasi.
Ciri-Ciri Umum Pemimpin yang Berperilaku dengan Orientasi Tinggi
Mereka mengerti kebutuhan, tujuan-tujuan, nilai-nilai, batas-batas, dan
kemampuan mereka sendiri.
Mereka peka terhadap orang lain.
Mereka dapat menerima dan menghargai nilai-nilai dan gaya hidup yang
berlainan.
Mereka melibatkan para karyawannya dalam tujuan perusahaan dengan
memahami kebutuhan para karyawan dan mendelegasikan kekuasaan serta
membagi tanggung jawab.
Mereka memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin dalam bertindak
memimpin organisasinya, yaitu,
a. Ciri-Ciri Umum Tindakan,
b. Keberanian Mengambil Risiko,
c. Kreativitas dalam Mengantisipasi Faktor Risiko,
d. Pengambilan Keputusan,
e. Penggunaan Waktu Secara Efektif.
a. Ciri-ciri Umum Tindakan Pemimpin
Tindakan Kepemimpinan
Tujuan Kepemimpinan
Mengambil tindakan untuk tujuan keberhasilan.
Pemimpin menganggap bahwa keberhasilan merupakan kebutuhan yang
tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Cara-Cara untuk Meningkatkan Kepemimpinan
Sekali Anda telah mengambil keputusan, ambilah tindakan secepat
mungkin.
Usahankanlah agar upaya-upaya Anda selalu dapat dilipatgandakan
melalui bakat dan kemampuan para staf Anda.
Jauhilah situasi di mana kelemahan-kelemahan Anda akan tampak.
Seorang pemimpin yang baik bersedia mengakui kesalahan - kesalahan
Meningkatkan Moral Kerja Karyawan
Tanggung jawab pimpinanlah untuk mengembangkan sikap-sikap para
karyawan dan semua itu tergantung kepada pimpinan.
Cara untuk Meningkatkan Moral Karyawan,
Berkomunikasi dengan baik,
Memahami kebutuhan-kebutuhan karyawan, dan
Dengan gigih melibatkan karyawan dalam mencapai sasaran perusahaan.
b. Keberanian Mengambil Risiko,
Dalam upaya mencapai cita-cita, target dan tujuan, manusia akan melalui suatu
proses dengan segala persyaratannya.
Proses biasanya dimulai dengan impian, obsesi, harapan, cita-cita, visi,
pemikiran, gagasan, perencanaan, taktik, strategi, evaluasi dan sebagainya.
Proses yang berupa usaha, ikhtiar dan kerja itu merupakan hal yang mutlak
dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan manusia.
Masalahnya, sepandai apapun dan bekerja sehebat apapun seorang manusia,
hanya ada dua alternative yang dihadapi oleh seorang manusia, yaitu kegagalan
dan keberhasilan.
Hukum Murphy mengatakan bahwa, bila sesuatu bisa menjadi salah, maka itu
pasti akan terjadi
Bentuk-bentuk Kegagalan
Bentuk-bentuk kegagalan dalam bisnis setidaknya ada dua belas macam, yaitu,
1. Tidak tercapainya tujuan seperti yang direncanakan semula.
2. Kalah.
3. Rugi.
4. Bangkrut.
5. Batal.
6. Tertipu, terperdaya, terkecoh.
7. Celaka.
8. Ditolak.
9. Disisihkan.
10. Diabaikan.
11. Tidak lulus.
12. Tidak ada kemajuan.
Kebanyakan orang akan berpikir bahwa kegagalan itu sesuatu yang sia-sia dan akhir
dari segala-galanya.
Padahal bila dipandang secara bijak, kegagalan yang dihadapi dapat memberi
beberapa manfaat.
Kita harus bisa memandang kegagalan itu dari sisi yang positif, karena,
Kegagalan adalah bahan evaluasi diri dan bekal dalam melanjutkan langkah
hidup kita untuk menuju kesuksesan,
Meski merupakan pengalaman pahit, kegagalan adalah pelajaran berharga bagi
kita untuk tidak mengulangi kembali kegagalan yang sama,
Kegagalan sama nilainya dengan kesuksesan karena tidak mungkin dapat
merasakan kegagalan atau kesuksesan jika tidak pernah mencoba,
Setiap orang yang sukses pasti sering atau pernah mengalami kegagalan.
Kegagalan akan membuat kita lebih menghayati betapa pentingnya proses untuk
meraih kesuksesan dan lebih berhati-hati dalam bertindak,
Kegagalan dapat menjadi motivasi atau cambuk agar mau maju terus untuk
menjadi orang sukses,
Kegagalan merupakan sukses yang tertunda,
Kegagalan saat ini adalah mungkin yang terakhir sebelum meraih kesuksesan,
karena itu teruslah mencoba.
Perhatikan ...
Seorang entrepreneur perlu mencari tahu kegagalan apa yang pernah dialami
oleh orang yang sudah sukses, dengan cara memperbanyak bertanya dan
membaca buku tentang proses orang-orang dalam meraih keberhasilan.
Kegagalan yang pernah dialami orang lain tidak perlu diulangi atau dialami.
Terlalu singkat hidup ini kalau harus membuang waktu dengan membuat
kegagalan yang pernah dilakukan orang lain.
Dengan kegigihan dan tetap bermodalkan semangat, optimism, keinginan untuk
terus belajar, serta doa kepada Yang Maha Kuasa, seorang entrepreneur selalu
berjuang untuk bisa meraih kesuksesan melalui proses yang harus dilakukan
dalam kegiatan bisnisnya. Inilah mental entrepreneur yang perlu kita pupuk dari
sekarang.
Pribadi yang bermental bisnis dan tidak bermental bisnis akan mempunyai persepsi
yang berbeda untuk suatu hal yang kelihatannya sama,
Sebagai seorang entrepreneur agar tidak salah persepsi dan salah pengertian yang
dapat berakibat pada kegagalan bisnis, dimana sesungguhnya dalam bisnis tidak
ada ..., yaitu,
Belas kasihan, tetapi yang ada adalah kesepakatan bisnis,
Meminta, tetapi membeli,
Memberi, tetapi menjual,
Meminjam, tetapi berutang yang dicatat dalam pembukuan serta neraca
perusahaan, dan harus dikembalikan sesuai kesepakatan,
Mengemis atau merengek, tetapi menawarkan, mempengaruhi, dan meyakinkan
agar pihak lain tertarik dengan apa yang kita jual dan mau membelinya,
Menipu, tetapi komitmen terhadap apa yang ditawarkan. Barang jelek jangan
disebut bagus, barang bekas jangan dibilang baru, pelayanan yang memakan
waktu lama jangan dikatakan sebentar,
Memaksa, tetapi menjelaskan dan mempengaruhi agar yakin,
Saling merugikan dalam bisnis, tetapi saling menguntungkan,
Gratis, tetapi sesungguhnya bagian dari biaya penjualan. Perlu diingat bahwa
segala sesuatu yang gratis tidak ada jaminannya (anything free comes with no
guarantee),
Yang kuat atau lemah sebagai pengusaha, tetapi saling menghormati
keberadaan masing-masing,
Yang besar atau kecil dalam skala usaha, tetapi yang ada ialah saling
membutuhkan,
Yang cepat atau lambat dalam pelayanan, tetapi sesuai rencana dan janji,
Yang murah atau mahal dalam harga, tetapi masalah kualitas dan daya beli,
Yang bagus atau jelek dalam produk, tetapi sesuai dengan yang dijanjikan,
Yang kaya atau yang miskin, tetapi kemampuan mengelola kekayaan dan
hutang,
Teman tetapi mitraa bisnis. Perlu diingat bahwa bisnis itu pertemanan, tetapi
tidak semua teman dapat diajak atau menjadi mitra bisnis,
Pemaksaan kehendak, tetapi hasil negosiasi (jangan salah istilah, bukan
negoisasi) oleh kedua belah pihak yang selanjutnya menjadi kesepakatan bisnis,
Kesuksesan dalam Suatu Usaha
Menilai orang sukses biasanya mudah, cukup dilihat kedudukan atau jabatannya
yang tinggi, materi yang dimiliki seperti rumah yang luas dan isinya, mobilnya
banyak dan bagus, gaya hidup yang dijalani dan ketenaran.
Itulah kesuksesan seseorang yang mudah terlihat atau kasat mata dan banyak
dinilai oleh orang lain.
Apakah itu benar?
Jawabannya bisa ya, bisa tidak.
Bisa saja itu semua hanya topeng kekuasaan atau sukses semu, misalnya
semuanya didapatkan dari hasil korupsi, hasil bisnis yang illegal (perjudian,
pelacuran, penyelundupan, premanisme, perdagangan narkoba, penipuan,
pencurian, perampokan, dan lain-lain.
Kita sering mendengar ungkapan “behind the success ther is a crime”.
Bisa benar sukses karena hasil prestasi dari proses yang baik dan benar,
Misalnya dengan meniti karir sebagai pegawai dari tingkatan rendah sampai
puncak sehingga gajinya yang semakin besar, atau
Karena meniti usaha sebagai entrepreneur dari mulai mendirikan usaha kecil
sampai usahanya menjadi besar dan menjadi orang kaya.
Sukses yang hakiki tidak bisa dinilai dengan ukuran materi atau kasat mata,
Misalnya sukses meniti karir sebagai pegawai, sukses dalam menyelesaikan
kuliahnya, sukses dalam menciptakan sesuatu yang bermanfaat atau menjadi
inventor,
Intinya adalah jika melihat seorang sukses janganlah hanya dilihat dari segi
materinya dan ketenarannya saja, tetapi yang jauh lebih penting dan harus
diketahui adalah prosesnya.
Sukses adalah suatu proses dari seseorang dalam mencapai tujuan atau
prestasi dengan cara yang terbaik dan benar sehingga mencapai keberhasilan.
Di dalam proses tersebut terdapat resiko yang harus dihadapi bahkan kegagalan
yang harus dialami.
Sukses yang baik itu bisa membawa seseorang kepada Kebahagiaan bagi
dirinya dan adanya manfaat untuk orang lain.
Proses Mencapai Tujuan
Proses mencapai tujuan merupakan sesuatu yang tidak enak, tetapi harus dilakukan,
Proses antara lain,
Mencoba, Bekerja, Berkompetisi,
Berhutang, Berpikir, Berjuang,
Ber-argumentasi, Dicaci, Berencana,
Menunggu, Melayani, Dimaki,
Diledek, Dibohongi, Pusing,
Belajar, Disepelekan, Ditolak,
Gagal, Berlatih, Ditipu,
Capek, Sakit, Meyakinkan pihak lain,
Walaupun proses itu seringkali tidak enak, tetapi mengapa orang yang mau
mengerjakannya untuk mengejar keberhasilan ?
Inilah yang dinamakan mental.
Mental seperti apa yang setidaknya dimiliki oleh orang untuk mau berproses ?
Mental yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan
“Tak mungkin” adalah kata yang hanya ditemukan didalam kamus orang-
orang tolol – Napoleon Bonaparte
Syarat untuk Mencapai Kesuksesan
Teori boomerang ,
Kalau Anda memberikan yang terbaik kepada dunia, dunia akan
membalas kebaikan anda
Jackson Brown.
Setiap orang yang sukses adalah seseorang yang pernah gagal, tetapi
tidak pernah menganggap dirinya pecundang”
John. C. Maxwell
Sifat yang harus Dikikis untuk Mencapai Kesuksesan
Hilangkan dalam diri anda sifat, watak, tabiat, kelakuan dan kebiasaan, yaitu,
Ujub, Takabur, Curiga,
Malas, Latah/ikut-ikutan, Penakut,
Egois/selfish, Munafik, Jahil,
Bimbang, Plin-plan, Ceroboh,
Sinis, Melanggar aturan, Arogan,
Sombong, Iri, Prasangka jelek,
Bodoh, Khianat, Pelit/kikir,
Safety-player, Licik, Aniaya,
Ragu, Lemah, Cupet,
Close-minded, Hasut, Serakah,
Tamak, Tak bertanggung jawab, Riya,
Dengki, Rendah diri, Pander,
5M (Maling, madon, madt, mabok, main), Boros,
Keji/kejam, Pengecut, Nekat,
Manja, Sok tahu, Acuh,
Kurang ajar, Menjengkelkan orang lain.
Sifat yang harus Ditanamkan untuk Mencapai Kesuksesan
Tanamkan dalam diri anda sifat, watak, tabiat, kelakuan dan kebiasaan, yaitu,
Jujur, Tekun, Pandai,
Rendah hati, Dermawan, Kreatif/inovatif,
Efektif, Ramah, Tekad,
Berwawasan, Tabah, Serius,
Sopan, Senang membantu, Ulet,
Konsisten, Rajin, Pantang menyerah,
Amanah, Berani, Efisien,
Tanggung jawab, Tegas, Sportif,
Open minded, Cool, Santun,
Risk-taker, Sabar, Cerdik,
Percaya diri, Welas asih, Berprasangka baik,
Hati-hati (prudent), Hemat, Yakin,
Kuat, Bijaksana, Peduli,
Cepat tanggap, Disiplin, Jeli terhadap peluang,
Zuhud, Taat aturan.
Cara Berpikir Seorang Pemenang
Dr. Walter Doyle Staples mengatakan untuk menjadi seorang pemenang, pertama-
tama anda harus berpikir seperti seorang pemenang, caranya,
To be a winner, you must first think like a winner
Anda harus berpikir tentang sikap jika anda ingin berpikir seperti seorang
pemenang. Sikap adalah permulaan dari semua perubahan dan kekuasaan
You must think attitude if you want to think like a winner! Attitude is where
all change and all success begin
Anda harus berpikir tentang keyakinan jika anda ingin berpikir seperti seorang
pemenang. Percayalah pada diri sendiri. Yakinlah pada kemampuan sendiri,
karena anda adalah apa yang anda pikirkan tentang diri anda.
You must think belief if you want to think like a winner! Have
confidence in yourself. Believe in your abilities. For you are who you think
you are
Anda harus berpikir tentang tujuan-tujuan jika anda ingin berpikir seperti seorang
pemenang.
Di abad ke-21 ini, banyak sekali penemuan dan inovasi mutakhir yang mengubah
dunia, contoh inovasi dalam bidang teknologi seperti iPhone.
Mengapa suatu produk dapat booming setelah diluncurkan?
Jawabannya adalah karena produk tersebut dapat menjawab kebutuhan dan
keinginan masyarakat pada masanya.
Kebutuhan masyarakat senantiasa berubah seiring dengan perkembangan
zaman
Inovasi dapat datang dari sebuah ide yang telah “matang” dan inovasi muncul
apabila ada sebuah problem. Entah itu problem positif maupun negatif,
intinya adalah segala problem yang terjadi akan memberikan sebuah
keuntungan.
Bagaimana jika inovasi hanya dilakukan saat startup?
Inovasi sangat dibutuhkan terlebih dalam dunia yang terus berubah saat ini,
dimana selera masyarakat dapat berubah dengan sangat cepat.
Sebagai entrepreneur, Anda harus bisa membuat ide atau inovasi yang dapat
membedakan Anda dengan kompetitor.
Ancaman yang dapat terjadi ketika Anda tidak dapat berinovasi adalah bisnis
Anda akan mulai ditinggalkan oleh customer dan cepat atau lambat akan mati
secara perlahan.
Jangan lelah berinovasi!
Inovasi untuk terus mengembangkan produk baru yang sesuai dengan selera
dan kebutuhan masyarakat akan menjadi hal yang sangat penting dalam
mengembangkan sebuah bisnis.
Inovasi dapat kita dapatkan saat kita lebih peka dalam melihat peluang dan
kesempatan yang datang pada kita.
Blue Ocean Strategy
Ilustrasi,
Menjadi kaya dan hidup berkecukupan adalah impian setiap orang, banyak hal
yang dapat dilakukan ketika sisi financial atau keuangan mencukupi.
Tidak hanya dapat mencukupi kebutuhan pribadi, orang kaya bahkan dapat
membantu orang lain yang membutuhkan, sehinga anda yang rela bekerja siang
dan malam untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah sebanyak mungkin.
Namun, ada perbedaan antara orang kaya dan orang miskin.
Pebisnis, T. Harv Eker pernah mengatakan,
Orang miskin mengumpulkan uang demi uang untuk dibelanjakan saat itu
juga. Namun,
Orang kaya mencari uang sebagai benih yang dapat ditanam untuk
memperoleh uang jutaan lagi. Lalu, ditanam lagi untuk memperoleh uang
puluhan juta.
Kekayaan adalah hasil akumulasi dan bukan apa yang Anda hasilkan,
Jika Anda harus berhenti bekerja besok, berapa lama Anda dapat
mempertahankan gaya hidup Anda sekarang? Itulah yang disebut kekayaan.
Contoh,
Saat Anda mempunyai gaji Rp 10.000.000 per bulan namun ketika ditanya
oleh sebuah survei, mengatakan tidak termasuk cicilan,
Berarti bahwa yang menjadi kekayaan Anda sekarang adalah bukan
sepenuhnya milik Anda karena masih dibebani oleh cicilan, sehingga setelah
dikurangi cicilan, dan pengeluaran, bisa jadi hasilnya adalah nol atau tidak
ada sama sekali.
Ini bergantung erat dengan kebiasaan belanja Anda terutama belanja yang
dibiayai oleh kredit.
Untuk memjadi kaya yang harus dilakukan antara lain,
1. Menghindari beberapa tindakan krusial yang hanya membuat Anda miskin,
2. Melakukan beberapa tindakan penting yang dapat membuat anda Kaya
Raya
1. Menghindari 6 Tindakan Krusial yang Membuat Anda Miskin
1. Utang
Utang sebenarnya bukanlah hal yang salah bagi Anda yang mapan secara
finansial, apalagi jika Anda berutang untuk hal-hal produktif seperti KPR atau
modal usaha, karena hal-hal tersebut memang sulit dihindari.
Beda halnya dengan utang yang tidak perlu, seperti utang kartu kredit. Sering
kali banyak orang yang akhirnya terlilit oleh utang kartu kredit yang akhirnya
malah membuatnya kehilangan barang berharga, bahkan tidak menutup
kemungkinan kehilangan rumah jika utang kartu kredit telah melampaui
kemampuan membayar.
Lakukan pertimbangan yang matang sebelum mengajukan utang. Sesuaikan
kemampuan bayar dengan kebutuhan yang kamu hadapi.
2. Tidak menyisihkan gaji
Cara lain menghargai usaha atau kerja keras Anda selama ini adalah dengan
menyimpannya sebagian. Orang-orang yang mapan dari segi finansial
terbiasa menyisihkan sebagian besar uang untuk didapatnya, lalu
menggunakan sisanya untuk kebutuhan sehari-hari.
Mereka mampu menahan diri untuk tidak mengutak-atik dana simpanan
mereka. Jadi ada baiknya jika Anda berlaku seperti kebanyakan orang-orang
mapan secara finansial lainnya.
3. Sering beli makan di luar
Alih-alih tidak mau repot, membeli makan siang di luar malah membuat Anda
menjadi lebih boros. Makan masakan rumah adalah salah satu cara yang
dapat Anda lakukan untuk menjadi kaya.
Selain lebih sehat, Anda bisa menyisihkan uang yang miliki untuk keperluan
lain yang lebih penting. Untuk menghindari kebosanan dan mencegah Anda
memesan makanan di restoran cobalah membuat daftar menu mingguan.
Anda sekaligus dapat mengasah kemampuan memasak serta kreativitas
dalam mengolah bahan masakan.
4. Membeli tanpa pertimbangan
Hal ini mungkin sering Anda alami, yaitu tidak bisa membedakan mana
kebutuhan dan mana keinginan.
Diskon yang besar sering kali menjadi godaan saat Anda berbelanja. Namun,
akhirnya membuat Anda sering kali mengeluarkan uang untuk sesuatu yang
sebenarnya tidak dibutuhkan.
Pertimbangkan lagi sebelum membeli, apakah Anda benar-benar
membutuhkan barang itu atau tidak.
Belajar menahan diri untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak
Anda butuhkan.
5. Menggunakan ATM untuk belanja
Praktis, alasan setiap orang lebih suka menggunakan kartu ATM
dibandingkan uang tunai. Namun sering kali hal ini pula yang membuat Anda
terlena membelanjakan tanpa memperhitungkan berapa banyak yang telah
dikeluarkan.
Lebih baik gunakanlah dana tunai untuk belanja, dengan begitu Anda dapat
meminimalisir uang yang dibelanjakan, karena terbatasnya uang tunai yang
Anda miliki dibandingkan uang di ATM.
6. Tidak mencatat pengeluaran
Biasakan mencatat segala pengeluaran, mulai dari hal-hal kecil seperti rokok,
kopi, sarapan sampai tiket parkir. Hal ini penting untuk membantu Anda
meminimalisir pengeluaran yang tidak perlu.
Tidak hanya itu, mencatat pengeluaran dapat membantu Anda menghindari
kehabisan uang sebelum akhir bulan.
2. Melakukan 6 Tindakan Penting yang Membuat Anda Kaya