Anda di halaman 1dari 119

ENTREPRENEURSHIP

TKP 270214 – 2018//2019

A. MEMBANGUN BISNIS GLOBAL


B. MANAJEMEN PERUBAHAN
KULIAH KE 06
C. STRATEGI MEMBENTUK SIKAP MENTAL POSITIP
D. KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM BISNIS
Manajemen Perubahan

 Mengapa perlu manajemen perubahan ... ?


Karena setiap pertumbuhan pasti akan membutuhkan sebuah perubahan.
Ilustrasi,

Hal yang sama sebenarnya terjadi pada


perusahaan anda, anda mungkin sudah
melakukannya dengan sangat keras,
berusaha atau bekerja dengan sangat giat,
tetapi perusahaan anda hanya berputar,
berputar, berputar di tempat saja.
Sebetulnya cara terbaik untuk bisa
betumbuh adalah segera keluar dari roda
putar itu supaya kita bisa melakukan
perjalanan yang lain.

 Setiap pertumbuhan pasti membutuhkan perubahan, misalnya saja seperti


dikatakan oleh beberapa pakar bahwa pertumbuhan juga membutuhkan
perubahan dari model bisnis.
A.MEMBANGUN BISNIS GLOBAL

 Apakah Brand lokal bisa bersaing dengan Brand luar negeri ?.


Jawabannya, Bisa ...
Anda harus menjadi Leader di dalam negeri, baru kemudian akan bisa bersaing
dengan Brand luar negeri.
 Contoh,
Pengalaman Pak Ciputra pada kira-kira lima belas tahun yang lalu. Pak Ci pergi
ke Vietnam untuk Investasi dalam project Perumahan pada lahan seluas kurang
lebih dari 300 hektar di dalam kota. Sekarang lahan tersebut telah menjadi Icon
daripada kota Vietnam.
Mengapa ke Vietnam? Inilah Key Factor Effect sebab Entrepreneur harus cepat
memikirkan sesuatu yang baru.
 Brand lokal ingin menang persaingan di internasional apabila dalam negerinya
sudah mempunyai prestasi (Contoh lain, Martha Tilaar), kalau di dalam negeri
belum menjadi leader, jangan coba-coba datang ke luar negeri.
Tips Menjaga Reputasi Merk Anda

Menurut Forbes, cara memaksimalkan pamor merk Anda agar tidak tergerus oleh
merek perusahaan lain, adalah,
 Keaslian,
Perlu strategi, keunikan dan orisinalitas untuk menghasilkan merk yang bisa
menarik perhatian konsumen.
 Reputasi,
Tingkatkan reputasi memalui media sosial dengan cara memasang logo dan
tampung komentar konsumen.
 Respon,
Respon pelanggan, baik positif maupun negatif, bisa menjadi ide besar untuk
dimasukkan kembali ke konsep merek usaha Anda.
 Berinteraksi dengan pelanggan,
Untuk lebih mengetahui apa yang diinginkan pasar, juga bisa lebih mendekatkan
merk Anda dengan masyarakat luas.
 Pelayanan terbaik.
Konsumen adalah raja dan setiap merek harus mengamini ini. Segala masukan
pelanggan baiknya ditampung dan dipertimbangkan.
From Success to Significant

Schumpeter (salah satu ekonom terkemuka) mengatakan bahwa sebuah


negara itu akan maju dan berkembang sistem perekonomiannya jika,
 Menciptakan Entrepreneur,
Dilahirkannya entrepreneur-entrepreneur baru,
 Sistem,
Dibangunnya sebuah Sistem yang bisa mendorong terjadinya Kreativitas dan
Inovasi,
 Inovasi
Adalah, Kata Kunci Utama dalam bisnis apapun yang pada akhirnya untuk
bisa bukan hanya survive tapi menjadi pemenang dalam jangka
panjang.
Beberapa hal penting yang perlu anda ketahui dan pahami tentang Inovasi,
diantaranya,
 Inovasi itu sendiri bisa dari dalam bisa dari luar, bisa karena karya dari
pemikiran seseorang, bisa juga karena dia itu output dari bekerjanya sebuah
sistem,
 Rumusan umum Inovasi adalah invention plus commercialization, artinya ada
temuan-temuan, dimana temuan tersebut bisa menjadi komersil,
Dalam bisnis yang diperlukan adalah innovation (perubahan) dan di dalam
innovation ada invention (penemuan), yang kita butuhkan bukan hanya
invention tetapi keduanya.
 Hal terpenting dalam melakukan inovasi adalah prosesnya, dimulai dari
Ideation, dari ideation itulah keluar Creativity, dari Creativity itulah diwujudkan
dengan outcome tertentu atau output tertentu di situlah akan terjadi innovation.
 Inovation itu bisa dilihat, jangan hanya dilihat dalam artian Produk Inovation,
prosesnyapun juga sebuah Inovation, produknya itu juga bisa merupakan suatu
innovation, prosesnyapun juga sebuah innovation, termasuk strateginya.
Strategi itu adalah innovation yang paling impactfull, dimana innovation dalam
sebuah strategi itu yang dampaknya (pengaruhnya) paling besar bahkan lebih
besar dari produk innovation.
Konsep Bisnis

 Konsep bisnis harus dilihat bukan sebagai sebuah prasarana yang


menghasilkan profit yang sebesar-besarnya.
Dalam Ilmu Ekonomi terutama pada pengantar Ilmu Ekonomi terdapat Prinsip
bisnis yaitu,
Bagaimana dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya menghasilkan yang
sebesar-besarnya,
Konsep ini sudah kurang tepat untuk kondisi sekarang atau maksudnya mungkin
tidak seperti itu.

 Sebetulnya kalau dijabarkan tersirat dua prinsip penting dalam berinovasi, yaitu,
 Dengan pengorbanan sekecil-kecilnya menghasilkan hasil yang tertentu,
 Dengan pengorbanan tertentu menghasilkan hasil sebesar-besarnya.
Pengorbanan sekecil-kecilnya menghasilkan hasil yang tertentu dan akan
menghasilkan nilai tambah.
 Economic Anamal merupakan konsep bisnis yang orientasinya hanya pada
hasil yang sebesar-besarnya (profit) saja.
 Nilai tambah dalam bahasa seorang accounting (dalam kontek ini) disebut
dengan profit,
Profit diperlukan untuk menumbuhkan usaha, pertumbuhan usaha yang paling
sehat sumber uangnya bukan dari bank, tetapi dari hasil operation yang berupa
profit.

 Setiap entrepreneur ingin bahagia dalam melakukan aktivitas bisnisnya,


Pengertiannya,
Kebahagian (X) merupakan perbandingan antara apa yang dimiliki (A) dengan
apa yang diinginkan (B).
𝐀 𝟏 𝟏 𝟏
X = → (𝟐) (𝟏) (𝟎)
𝐁

 Seorang entrepreneur harus punya nilai-nilai luhur seperti itu, itu sekali lagi
membedakan entrepreneur dengan seorang saudagar pedagang semata-mata.
Global Entrepreneurship

 Sebagaimana sudah diketahui bahwa,


Globalisasi sudah tidak bisa dicegah lagi, banyak sekali bisnis yang bisa dibuka
di berbagai tempat dan bisa dicapai atau diperoleh dengan sangat mudah.

 Berkenaan dengan Globalisasi terdapat tiga hal penting untuk diketahui, yaitu,
 Bagaimana untuk mencapai globalisasi itu dengan cara ekspor,
Memanfaatkan fasilitas media sosial.
 Memasuki pasar (Bigger Store) disebut Selling to Multinational Company,
Memanfaatkan kehadiran perusahaan Multi nasional
 Franchise atau Waralaba (More Outlets).
Start up mulai satu store kemudian berkembang menjadi beberapa store

 Contoh Kasus,
 Bidang vegetarian food,
 International Trade Fair (sumberdaya hasil laut, ikan asin, rumput laut)
Tantangan dalam Menghadapi Globalisasi

 Dalam era persaingan global, Indonesia dihadapkan pada serangkaian


tantangan yang cukup kompleks. Salah satu tantangan yang ada di depan mata
adalah AFTA (Asean Free Trade Area) dan AEC (Asean Economic Community)
yang telah diberlakukan mulai tahun 2015.

 AFTA adalah suatu perjanjian kerjasama yang dibuat oleh negara-negara


anggota ASEAN untuk menciptakan sebuah kawasan perdagangan bebas di
Asia Tenggara. Sehingga nantinya, produk-produk dari negara ASEAN dapat
dengan mudah masuk ke Indonesia, begitu pula sebaliknya.

 AEC adalah kesepakatan antar negara-negara ASEAN di bidang tenaga kerja,


dimana semua masyarakat di negara ASEAN dapat bekerja lintas negara dengan
mudah tanpa membutuhkan surat ijin atau visa kerja.
Contohnya, warga negara Thailand dapat melamar pekerjaan menjadi supir taxi
di Indonesia dengan syarat yang sama dengan pelamar dari Indonesia.

 Berlakunya AFTA dan AEC, menimbulkan dampak, yaitu,


 Iklim persaingan di Indonesia akan menjadi semakin ketat.
 Penguasaan sumberdaya alam indonesia oleh investor asing.
 Dalam menghadapi fenomena tersebut, dibutuhkan antara lain,
 Peran entrepreneur dalam menciptakan peluang bagi masyarakat di
sekitarnya.
Untuk itu, inovasi dan ide kreatif harus selalu ditumbuhkan.
Dengan adanya inovasi, seorang entrepreneur dapat menciptakan produk
yang unik dan berbeda.
Nilai tambah yang disajikan oleh entrepreneur tersebut diharapkan menjadi
salah satu keunggulan agar produk dapat bersaing di tengah persaingan
global.
 Rasa nasionalisme pada masyarakat agar kita lebih bangga menggunakan
produk Indonesia dibandingkan menggunakan produk buatan luar negeri.
Jika masyarakat lebih bangga menggunakan produk sendiri, maka industri
lokal akan terus bertahan.
Sektor ekonomi kreatif seperti industri seni, pariwisata, dan kebudayaan
dapat dikembangkan secara maksimal karena industri ini dapat menyerap
tenaga kerja dalam jumlah banyak. Begitu pula dalam hal penerimaan tenaga
kerja, seharusnya kita lebih mengutamakan tenaga kerja dari Indonesia.

Lebih baik menyalakan lilin daripada mengutuk kegelapan


B.MANAJEMEN PERUBAHAN

 Albert Einstein pernah berkata,


Kalau anda menginginkan hal berbeda tetapi anda melakukan hal yang sama, itu
sama halnya dengan sebuah kegilaan,
Artinya tidak mungkin anda mendapatkan hasil yang berbeda kalau anda
melakukan hal yang sama, sama, sama saja. anda harus membuat terobosan,
anda harus membuat perubahan.

 Kalau anda mau berubah, maka ada tiga tahapan yang harus kita lakukan,
yaitu,
 Anda harus tahu dimana Anda berada saat ini.
Ini penting karena anda harus tahu startnya dimana.
 Anda harus bisa mendefinisikan (menentukan tempat yang ingin dituju),
Tanpa anda bisa menentukan kemana anda mau pergi, tentunya anda juga
tidak tahu harus bagaimana, harus apa dan lain sebagainya.
 Untuk sampai ke tempat tujuan, anda membutuhkan apa saja?
Hal-hal apa saja yang anda perlukan untuk bisa sampai ke sana.
 Kurt Lewin dalam teorinya mengenai perubahan organisasi,
mengatakan,
Anda tahu bahwa perusahaan umumnya masuk dalam suatu keadaan yang
disebut dengan status quo atau masuk dalam hukum inertia. Biasanya untuk
berubah sulit sekali.

 Menurut Kurt Lewin, pada tahap awal ada tiga hal yang harus dilakukan.
 Lakukan unfreze, artinya jika kondisi perusahaan itu sebelumnya sudah
beku, itu harus diunfreze. Harus dicairkan kembali.
 Setelah cair, anda baru bisa melakukan perubahan.
 Setelah perubahan terjadi, lakukan refreze. Dibekukan kembali.
Jadi, budaya-budaya yang telah dibentuk dari perubahan itu, itu yang
kemudian digunakan untuk mencapai tujuan tadi.
Lakukan Perubahan ...

Perubahan-perubahan yang bisa anda lakukan biasanya dalam tiga hal, yaitu,
 Perubahan dalam hal isi, yaitu,
 Struktur Perusahaan,
 Strategi Perusahaan,
 Proses Bisnis,
 Teknologi,
 Budaya,
 Perubahan dalam hal Produk dan Jasa yang diberikan.

 Perubahan di bidang manusianya, yaitu,


 Bagaimana anda membuat orang-orang yang ada dalam organisasi ini
menjadi lebih berinisiatif,
 Berusaha lebih baik lagi (perilakunya dan dinamika budayanya).
Contoh,
Gambar-gambar atau tulisan-tulisan yang ditempel di tempat kerja agar
termotivasi untuk bekerja lebih baik.
 Perubahan dalam hal proses, yaitu,
 Bagaimana membuat perencanaan,
 Bagaimana mendesain atau mengimplementasi pekerjaan.

Dari tiga perubahan yang bisa dilakukan, sebetulnya perubahan dalam hal manusia
ini yang paling sulit.
Mengapa ... ?
Karena mengelola manusia memang tidak mudah.
Hambatan-hambatan dalam Melakukan Perubahan

Ada tujuh macam hambatan yang bisa membuat perubahan itu sulit dilakukan,
yaitu,
1. Sikap tidak perduli dan berusaha mengabaikan dengan mengatakan, “Saya
tidak tahu, saya tidak butuh”,
2. Rejection atau penolakan. “Saya tidak butuh”, itu tadi,
3. Perubahan dihambat karena, “Saya tidak bisa”,
4. Ketika perusahaan mengharapkan staffnya melakukan sesuatu untuk tujuan
yang lebih baik, mereka mengatakan tidak bisa,
5. Merasa pesimis.
6. Sebelum melakukan sudah merasa, “Ini tidak mungkin berhasil”. Atau mungkin
merasa terlalu berat, terlalu complicated. Ini juga bisa menghambat.
7. Bersikap apatis,
Misalnya “Paling-paling ini juga untungnya bukan buat kita, buat orang lain buat
pemilik”.
Strategi untuk Melakukan Perubahan

 Gleicher, Beckhard & Harris telah merumuskan tentang Strategi (langkah-


langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan perubahan akibat adanya
hambatan, yaitu,
DxVxF > DxR
Dimana,
D = Ketidakpuasan (Disatisfaction),
V = Vision,
F = Langkah pertama (First Step),
R = Hasil Perubahan (Resistance to Change).
Kemungkinan,
 Kalau V tinggi (besar) dan F dilakukan, artinya D x V x F > D x R
Perubahan dapat dilakukan
 Kalau V kecil dan F tidak dilakukan, artinya D x V x F < D x R
 Perubahan tidak dapat dilakukan, berada dalam zona nyaman.
 Anda harus bisa membuat dalam organisasi anda ada visi (dream) yang besar,
atau sangat besar yang membuat dapat mengalahkan hambatan dalam dirinya.
Bagaimana membuat sebuah perubahan itu berhasil ... ?

Mengacu pada teori yang dikembangkan oleh John P. Kotter dalam bukunya yang
berjudul Leading Change dan The Heart of Change dikatakan bahwa ada delapan
langkah yang perlu dilakukan supaya sebuah perubahan bisa berhasil, yaitu,
1. Membangun Urgency,
Artinya, anda harus membuat orang-orang yang ada diperusahaan itu yakin
bahwa memang diperlukan ada perubahan.
Anda perlu keluar dari zona nyaman yang sudah dimiliki, tanpa berubah,
itu bisa berbahaya buat perusahaan.
 Buku lain yang berhubungan dengan perubahan, yaitu Who Moved My
Cheese.
Buku ini juga bercerita tentang kalau suatu ketika keju yang hilang “Keju itu
sebagai metamorfora dari penghasilan anda” itu tiba-tiba hilang,
bagaimana? Apa yang harus kita lakukan? Apa tetap bertahan di tempat itu
atau anda harus segera berubah mencari tempat yang baru?.
 Membangun urgency adalah merupakan langkah awal yang sangat penting.
Tanpa adanya rasa bahwa ini benar-benar penting, jelas orang susah untuk
diajak berubah.
2. Membentuk koalisi pimpinan yang kuat,
 Anda mengetahui bahwa kalau perusahaan itu kecil, terdiri dari beberapa
orang, umumnya ada beberapa bagian. Paling tidak ada dua bagian yaitu
bagian operasional, tugasnya mengelola keuangan dan pemasaran, serta
bagian yang memang benar-benar mengerjakan main businessnya atau
bisnis utamanya.
 Kadang-kadang dalam perjalanannya, tiba-tiba mereka saling tidak bisa
bersinergi dengan baik. Ini harus bisa diciptakan sebuah keadaan dimana
para pemimpin ini bisa bersatu, bisa berkoalisi dengan kuat.
 Contohnya, sebuah media cetak, ada bagian wartawannya atau redakturnya
dan juga ada bagian keuangannya. Ini dua bagian yang berbeda.
3. Menciptakan visi (Visi yang harus bisa dibagikan),
Visi harus benar-benar dibuat memberikan gambaran tentang tujuan yang ingin
dicapai dan dipahami oleh seluruh anggota organisasi.
4. Mengkomunikasikan Visi,
Visi (V) ini harus jelas, harus dirasa penting bagi semua orang yang ada di
perusahaan itu.
5. Memberdayakan Orang lain untuk Bertindak sesuai Visi,
 Maksudnya adalah kalau memang ada orang yang dirasa belum optimal, ini
harus bisa segera dioptimalkan.
 Perlu adanya tim yang biasa disebut dengan Agent of Change.
Tim ini yang mengatur supaya membentuk urgency, mengatur supaya
mengkoordinir pemimpin supaya jadi koalisi yang kuat, menciptakan visi,
mengkomunikasikan visi, termasuk memberdayakan orang-orang yang ada.
6. Mencatat/menghasilkan Kemenangan-kemenangan jangka Pendek,
 Prestasi-prestasi yang diraih dalam proses perkembangan ini harus dicatat.
Supaya apa? Supaya orang yang ikut dalam perubahan ini tahu, “O, iya.
Bahwa saya sudah mencapai ini. Saya berhasil membuat prestasi ini”.
 Kemenangan-kemenangan jangka pendek ini harus diciptakan, artinya harus
dihasilkan supaya orang bisa merasakan perubahan.
7. Mengkonsolidasikan Perbaikan dan Menghasilkan lebih banyak Perubahan,
Jaka anda sudah punya kemenangan-kemenangan jangka pendek, maka semua
itu kita dorong sebagai sebuah langkah perbaikan, plus menambahkan tujuan-
tujuan untuk perubahan lebih banyak lagi.
8. Melembagakan Pendekatan yang baru tersebut,
 Seperti teori Good Lewin, yaitu setelah melakukan perubahan, kita
melakukan refreze. Kita membentuk, melembagakan suatu budaya yang baru
yaitu budaya yang sudah merupakan perubahan.
 Proses perubahan ini menjadi sangat penting karena supaya tadi, kalau kita
mengharapkan suatu hal yang berbeda dengan cara yang sama, sebetulnya
itu akan menjadi omong kosong.
 Kita harus bisa berubah kalau kita melakukan hal yang berbeda. Kita tidak
bisa hanya berputar-putar di roda putar seperti tikus putih atau hamster yang
bermain berputar-putar saja.
 Kita harus bisa melangkah keluar membuat perubahan dan menciptakan
kemenangan untuk bisa mencapai hasil yang baik dan bisa tumbuh seratus
kali.
Inovasi – Harapan Baru Entrepreneur Indonesia

 Indonesia masuk 10 besar negara yang perekonomiannya paling


berpengaruh di Asia.
Tentu hal ini punya pengaruh positif bagi bisnis yang sedang mulai berkembang
di tanah air.
Salah satu faktor yang membuat perekonomian Indonesia semakin berkembang
adalah Inovasi.
 Tahun 2014 untuk pertama kalinya Indonesia menjadi salah satu dari 26 negara
yang disurvei dalam GE Innovation Barometer.
Survei global yang fokus kepada inovasi, negara, dan kebijakan publik ini
dilakukan kepada 3.209 eksekutif senior di 26 negara melalui wawancara telepon
selama 35-45 menit.
 Bagaimanakah hasilnya di Indonesia?
 Hasilnya ternyata,
 76% dari para eksekutif senior Indonesia percaya bahwa negara ini bisa lebih
maju berkat inovasi.
 Inovasi saat ini sudah menjadi “permainan global”,
Sebuah kolaborasi antara ide, Sumberdaya Manusia (SDM), Sumberdaya
Alam (SDA) dan kreativitas.
 Dalam diskusi yang diadakan GE di Hotel Mulia Jakarta pada 22 Juli 2014,
Handry Satriago, CEO GE Indonesia mengungkapkan bahwa tren inovasi
sekarang dipegang (dipengaruhi) oleh 4 hal, yaitu,
1. Kolaborasi dengan UKM dan Startup,
2. Konvergensi Teknologi,
3. Big Data,
4. Industrial Internet,
5. Dukungan Pemerintah.
 Tren Inovasi yang membuat Indonesia masuk menjadi negara dalam
kelompok 10 besar yang perekonomian-nya maju adalah,
1. Kolaborasi dengan UKM dan Startup

 Ternyata, 64% pebisnis melaporkan peningkatan pendapatan dan laba berkat


kerjasama dengan UKM dan startup
 Rene Suhardono, konsultan SDM dan penulis buku, mengatakan bahwa
 Startup di Indonesia punya “suara” yang nyaring, padahal pemainnya masih
sedikit.
 Indonesia perlu lebih banyak orang yang berani memulai startup. Startup dan
UKM yang sekarang menjamur diharapkan berani bekerja sama dengan
perusahaan besar dan multinasional dalam sebuah relasi simbiosis
mutualisme.
 GE berpendapat bahwa,
 Startup dan UKM harus mempunyai mindset “Glocal”.
 Inovasi kini telah menjadi permainan global, tetapi agar bisa sukses
dibutuhkan sentuhan lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar yang spesifik.
Sampai di sini pun, peran startup dan UKM sudah sangat penting untuk
memajukan inovasi di Indonesia.
 40 % eksekutif Indonesia beranggapan startup dan UKM memiliki kontribusi
paling besar untuk inovasi di Indonesia.
2. Konvergensi Teknologi

 Belum banyak yang pernah mendengar istilah konvergensi teknologi.


 Padahal, sekitar 32% responden GE Innovation Barometer mengatakan
mereka paling tidak sudah melakukan persiapan ke arah sana.
 Konvergensi teknologi dianggap cukup membantu proses inovasi, sebab
menggabungkan teknologi dengan hal-hal umum yang kita temukan sehari-
hari ternyata sering dapat membuahkan inovasi baru.
 Satu bentuk nyata konvergensi teknologi yang sudah dipakai banyak orang saat
ini adalah smartphone.
Siapa sangka, sebuah telepon yang 10 tahun lalu fungsinya hanya buat
menelepon dan ber-SMS kini bisa menjadi hub sosial media, sekaligus sasaran
promosi dan iklan, selain memunculkan tren “selfie”?
 Selain itu, ternyata diperlukan satu lagi “konvergensi” untuk mengubah inovasi
dari sekedar harapan menjadi kenyataan sehari-hari, yaitu konvergensi antara
inovator, bisnis dan pemerintah.
3. Big Data

 Memasuki era digital saat ini, data menjadi bagian yang sangat penting dan tidak
boleh diabaikan oleh bisnis.
Semakin banyak data yang kita punya, maka semakin besar kesempatan bisnis
dan inovasi yang akan tercipta.

 Menurut hasil survei GE Innovation Barometer 2014, ternyata tidak semua


eksekutif Indonesia paham akan pentingnya peran big data untuk inovasi.
 61% dari mereka masih menganggap berinvestasi untuk big data adalah sebuah
tantangan, daripada kesempatan, sebab mereka harus mengalokasikan dana
dan sumberdaya lebih untuk ini.
Padahal, sebenarnya 69% dari mereka sudah mengakui bahwa memiliki akses
ke big data dapat mempercepat proses inovasi.
4. Industrial Internet

Hasil survei mengatakan bahwa,


 70% eksekutif Indonesia yakin industrial internet akan memberi dampak positif
bagi bursa kerja
 Kehadiran industrial internet di Indonesia ternyata sudah diketahui oleh para
eksekutif di negeri ini. Hanya 23% responden mengaku belum pernah
mendengar istilah industrial internet, jauh di bawah rata-rata global yang sebesar
44%.
 70% responden yakin bahwa industrial internet akan memberi dampak positif
bagi bursa kerja, jauh lebih tinggi dari rata-rata global yang hanya sebesar 49%.
 Menariknya, 10% eksekutif di Indonesia yakin tempat kerja mereka sudah
mempersiapkan dengan matang strategi memasuki era industrial internet.
5. Dukungan Pemerintah

Menurut Rene Suhardono, dukungan pemerintah terutama diperlukan buat industrial


internet, berupa,
 Menyediakan layanan internet dengan kecepatan tinggi ke berbagai pelosok
daerah akan sangat membantu para inovator. Sebab bukan mitos jika banyak
SDM di Indonesia yang memiliki bakat luar biasa ternyata berasal dari daerah.
Contoh, M. Arie Kurinawan, pemenang GE Jet Engine 3D printed competition
yang berdomisili di Salatiga. Dari Salatiga, Arie berhasil mengalahkan kontestan
lain dari seluruh dunia berkat inovasi bracket pesawat terbangnya.
 Pemerintah perlu menghilangkan birokrasi yang memperlambat proses inovasi.
Misalnya, aturan birokrasi untuk mendaftarkan hak paten.
Arie Kurniawan mengakui, lebih mudah untuk mendaftarkan hak paten atas
karya-karyanya di luar negeri, daripada di Indonesia. Padahal, jika pendaftaran
hak paten atau intellectual property (IP) di Indonesia dibikin semakin mudah,
para pebisnis akan semakin berani untuk melakukan kolaborasi eksternal tanpa
perlu khawatir terganjal masalah hak cipta.
 Diperlukan “konvergensi” juga antara inovator, pebisnis, dan pemerintah, agar
inovasi tidak hanya menjadi harapan bagi Indonesia, tapi segera menjadi
kenyataan.
Perubahan yang Berorientasi pada Tindakan

Ciri seorang pengusaha adalah


 Pikirannya yang lebih berorientasi pada tindakan (action) daripada sekadar
bermimpi, berkata-kata, berpikir, atau berwacana.
 Seorang pengusaha selalu menghadapi risiko, ketidakpastian, dan keterbatasan
dalam setiap masalah yang dihadapi.
Kalau dia hanya berkata-kata dan tak bertindak, segala kesempatan yang ada
berubah menjadi bencana (kerugian).
 Seorang pengusaha juga harus memiliki orientasi PDCA (Plan, Do, Check &
Action).
Ini berarti dia tidak hanya sekadar merencanakan berbagai strategi dan taktik,
tetapi juga melaksanakannya.
Secara spesifik, seorang pengusaha harus menghindari, yaitu,
 NATO (No Action Talk Only),
 NADO (No Action Dream Only) da
 NACO (No Action Concept Only).
Ciri-ciri Pengusaha

Ciri-ciri Pengusaha adalah,


 Mampu Mengambil keputusan dan Bertindak Cepat,
 Orientasi PDCA (Plan, Do, Check and Action) dan Menghindari,
 NATO (No Action Talk Only), → hasil : gosip, konflik
 NADO (No Action Dream Only), → hasil : visi, karya seni
 NACO (No Action Concept Only), → hasil : teori, falsafah

ASUMSI

HIPOTESA
TUJUAN
/ TESTING
NACO 
AKADEMIS,
LOGIKA FORMAL LOOP
AKADEMIS
(TERLALU
BERHATI-HATI)
TEST DAN
KUMPULAN
KUMPULAN
DATA
DATA

KEPUTUSAN
8th Habits of Highly Effective People (Stephen Covey)

Covey, 2004, mengemukakan bahwa karakter seseorang itu dibentuk oleh


kebiasaan (habit). Oleh karena itu, kebiasaan yang harus dikembangkan oleh
seorang wirausaha adalah kebiasaan-kebiasaan yang bersifat produktif.
Secara spesifik, kedelapan kebiasaan (8th habits of highly effective people - stephen
covey) tersebut adalah,
1. Proaktif (Be proactive),
2. Bermula dari Ujung Pemikiran (Begin with the end of mind),
3. Dahulukan Hal yang Utama (Put first things first),
4. Berfikir Menang – Menang (Thinks win – win )
5. Memahami Untuk Dipahami (Seek first to understand - then to be understood),
6. Sinergi (Synergize),
7. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan Kekuatan (Sharpen the saw, they find
their voice),
8. Menemukan Keunikan dan Membantu Orang Lain Menemukannya (And help
others find theirs).
1. Proaktif

 Seseorang yang efektif mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan


menunggu atau berwacana.
 Mereka yang menunggu adalah orang-orang yang tidak efektif, tidak
berpengetahuan cukup, peragu, dan sesungguhnya seorang yang pengecut.
 Mereka yang efektif adalah orang-orang yang proaktif. Mereka tidak
membatasi diri pada keterbatasan yang ada, tetapi menyadari bahwa mereka
memiliki kebebasan untuk menentukan karakter yang mereka miliki.
Umumnya, mereka tahu persis bahwa mereka tidak sepenuhnya mampu
mengendalikan situasi yang berkembang, tetapi mampu menentukan pilihan
yang terbaik dengan mantap.
 Bertindak proaktif adalah mengambil tindakan sebelum sebuah kejadian yang
tidak dikehendaki muncul.
 Dengan kata lain, orang-orang yang proaktif selalu mengantisipasi hal-hal
yang akan terjadi dan cepat mengambil tindakan penyelamatan.
 Mengapa mereka bisa bertindak cepat?
Jawabannya adalah karena mereka sehari-hari berada di lapangan. Mereka
melatih intuisi dengan menangkap segala signal yang tampak di alam
semesta dan kenal betul dengan karakter dari masing-masing signal tersebut.
 Mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan menunggu atau berwacana
 Mengambil tindakan sebelum sebuah kejadian yang tidak dikehendaki muncul,
Terlatih di lapangan → memiliki intuisi
 Contoh
 Pelajaran dari simbolisasi ini,
Lebih baik proaktif, bertindak cepat mengenali lapangan dan memiliki
pertimbangan yang ‘Good’, daripada sesuatu yang lambat meskipun dengan
pertimbangan yang ‘Great’
Memori mereka mengajarkan agar mengambil jalan yang sama setiap hari,
pada jam yang sama, menuju tempat yang sama.
Rutinitas adalah nyaman karena Anda tidak perlu berpikir
Proaktif
• Mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan menunggu
atau berwacana
• Mengambil tindakan sebelum sebuah kejadian yang tidak
dikehendaki muncul, terlatih di lapangan dan memiliki intuisi,

 Di banyak perusahaan yang terganggu keadaan ekonominya,


 Manusia “tikus” sudah pergi meninggalkan perusahaan sebelum dia benar-
benar karam meskipun tidak mendapatkan uang pesangon sama sekali.
 Sementara kolega-koleganya (tipe kurcaci) justru menunggu sampai
pesangon benar-benar dibayarkan.
 Namun,
Saat pesangon dibayarkan pada para kurcaci, manusia “tikus” sudah menjadi
wirausaha yang terhormat di tempat lain.
2. Bermula dari Ujung Pemikiran (Goal Oriented)

 Bayangkan,
 Roh kita sedang menatap jasad kita yang dimasukkan ke liang kubur pada
saat proses pemakaman kita.
 Apa yang dikatakan para pelayat dengan jujur tentang kita.
 Apakah kita senang dengan apa yang kita dengar? Apakah itu yang ingin kita
ingat tentang kita?
 Jika tidak,
Jelas kita harus mengubah semua tindakan kita saat ini. Kita harus
mengendalikan hidup kita.
Ini dapat dilakukan dengan menuliskan kembali misi pribadi hidup kita yang
menggambarkan tujuan dan citra diri yang kita inginkan.
 Menemukan misi pribadi jelas bukanlah hal yang mudah.
Terkadang, kita harus menemukannya dari kejadian-kejadian memilukan yang
membentuk kebajikan dan mendapatkan filosofi hidup.
 Tidak Sekedar Tujuan, tetapi Tujuan Yang Benar
 Agar Mencapai Tujuan Yang Benar,
Tuliskan misi pribadi hidup Anda yang menggambarkan tujuan dan citra diri
 Misi pribadi ditemukan melalui serangkaian tindakan atau kejadian-kejadian pahit
sehingga membentuk kebajikan dan filosofi hidup.
 Secara bertahap, kebajikan dapat diperoleh melalui tahap-tahap sebagai
berikut.

4. KEBAJIKAN FILOSOFI

3. KEILMUAN (VALIDITY /
REALITY) PEMBELAJARAN

TINGKAT
2. PENGALAMAN HIDUP SEJARAH

1. PENGINDERAAN FISIK ANUGRAH


Penginderaan Manusia

 Tingkat 1, Penginderaan Fisik


 Kesulitan manusia menafsirkan dunia ini tidak lepas dari fitrah kita yang
memiliki pancaindra yang terbatas. Memiliki kesempurnaan pancaindra saja
belum cukup untuk menangkap realita kehidupan dan menjadi wirausaha
yang tangguh dan mampu berorientasi pada tindakan (action oriented).
Apalagi bila Anda memiliki salah satu indra yang kurang sempurna. Itu saja
sudah membedakan orang yang satu dengan yang lainnya.
 Perjalanan manusia tradisional memahami dunia fisik ini sungguh kompleks
dan memerlukan bantuan dari, yaitu,
 Belajar Dari Orang Lain,
 Manusia Sakti (manusia sempurna), yang dengan cepat mampu
menafsirkan isi alam semesta dan meresponya, kalau ada bahaya segera
memberi tahu pengikut-pengikutnya,

 Mulai dari bayi, melalui stimulus temperatur


(panas/hangat-dingin)
 Gerakan-gerakan
 Konsep
 Bahasa Tubuh
 Tingkat 2, Pengalaman Hidup,
 Manusia dewasa menyempurnakan penafsiran alam melalui Pengalaman
Hidup (level ke-2) dan Ilmu Pengetahuan (level ke-3) agar terbebas dari
gejolak-gejolak subjektif atau perspektif yang sempit, termasuk mitos dan
legenda-legenda yang diyakini masyarakat benar adanya.
 Kita perlu menafsirkan orang lain, bangsa lain, teknologi, penyakit, benda-
benda, perilaku, dan gejala-gejala, bukan melalui mistik atau selera,
melainkan melalui kebenaran pengetahuan.
 Agar Mempunyai Intuisi → Matangkan Panca Indera dengan
Pengalaman,
 Maksimalisasi/Optimalisasi Penginderaan Dengan Pengalaman Lapangan
 Sinkronisasi Pikiran
 Indera Ke-enam Diaktifkan
 Action/Movement.
 Tingkat 3, Ilmu Pengetahuan,
 Manakah yang datang lebih dulu, pengalaman hidup atau keilmuan?
Keduanya bisa berjalan bersama-sama, bisa juga terpisah kalau Anda tidak
sempat mengecap pendidikan di bangku sekolah.
 Manusia modern, sejak umur lima tahun (bahkan sekarang sejak usia tiga
tahun) sudah dikirim orangtuanya ke bangku sekolah.
Anda mulai belajar tentang hukum-hukum alam yang telah ditemukan orang-
orang hebat yang menghasilkan rumus-rumus terkenal, seperti,
 Melawan Mitos
Sebagai entrepreneur berilmu, Anda menjadi lebih kritis. Kini, Anda
mengerti tak ada jalan pintas mengejar kekayaan,
 Lepaskanlah belenggu negatif dan keluarlah dari zona kenyamanan
Namun, pada saat yang bersamaan, Anda juga belajar menafsirkan
kehidupan dari teman, guru, dan sebagainya yang Anda temui di jalan dan
sekolah.
 Kepribadian menentukan penglihatan
Anda melewati masa kecil, remaja sampai dewasa berbeda satu dengan
lainnya. Anda yang mengalami kepahitan di masa kecil dan ada sebagian
orang yang bertindak sebaliknya.
 Tingkat 4, Kebajikan,
 Merupakan Tahap Tertinggi,
Yaitu, tahap penerapan pengetahuan dengan kebijakan.
Pengetahuan itu, kendati teruji benar adanya, harus ditempatkan pada
kebajikan-kebajikan penerapan. Sebab sekalipun sahih, pengetahuan itu
bersifat hidup dan dapat dipatahkan oleh pengetahuan–pengetahuan yang
muncul belakangan.
 Kebijakan membuat kepemimpinan seseorang lebih dari sekedar pemimpin
biasa → Dia magnet yang berisi, Visi, Hope dan Inspirasi
 Masalahnya,
Tak semua orang berpengetahuan punya kebajikan (wisdom). Mereka yang
tak punya kebajikan adalah manusia yang seakan-akan hidup dengan ilmu
yang berada di ruang yang vacuum yang percaya apa yang ditemukan
adalah sesuatu yang absolut, mutlak. Hanya merekalah kebenaran itu.
 Hidup dengan Kejelasan Tujuan
Untuk menjadi sesorang yang berorientasi pada tujuan, maka lakukanlah dalam
hidup Anda langkah-langkah sebagai berikut,
 Tetapkan tujuan akhir,
Misalnya, Hidup yang bahagia, sehat, terjamin secara ekonomi dan
sejahtera);
 Tentukan langkah-langkah kecil untuk mencapai tujuan tersebut,
Misalnya, Menyelesaikan studi, bekerja selama 5 tahun, lalu membuka
usaha,
 Perhatikan setiap kemajuan yang sudah dicapai,
misalnyam Melakukan evaluasi, lalu berevolusi, pindah usaha, merekrut
manajer, memperbaiki proses produksi,
 Saat dapat mencapai goal, rayakanlah bersama karyawan dan keluarga, dan
 Pikirkan tujuan-tujuan baru yang lebih menantang (eHow, 2009).
 Contoh (hidup dengan Kejelasan Tujuan),
 Tujuan Anda sebagai wirausaha adalah hidup sukses dan bahagia di
daerah Anda berusaha (misalnya di Pasar X).
 Tetapkan hal-hal kecil yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan,
misalnya Anda memulai dengan bekerja pada orang lain selama sekian
tahun dan memulai usaha sablon kaos karena sebelumnya Anda bekerja
di usaha yang sama.
 Anda sudah mengenal betul jenis dan lika-liku usaha ini. Lalu Anda
mengambil langkah-langkah konkret, seperti,
 Membeli alat sablon berkualitas baik,
 Membuka usaha lebih pagi dari pedagang lainnya,
 Tidak mengambil keuntungan yang terlalu tinggi pada tahap awal,
tetapi lebih mengedepankan volume penjualan, dan
 sebagainya.

Kalau Anda ingin mengetahui ke mana hidup Anda akan


bermuara, lihatlah ke mana arah kepala Anda
(Rhenald Kasali)
3. Dahulukan Hal yang Utama

Jadikanlah kebiasaan ini berkaitan dengan sikap yang mengedepankan


prioritas
Bisa membedakan antara Urgent dan Penting,
URGENT  situasi yang mendesak
PENTING  membutuhkan perhatian yang besar

Berikan waktu lebih untuk bekerja dengan perencanaan,


mengembangkan hubungan, memanfaatkan peluang-peluang dan
recharge pengetahuan

 Ingatlah ....!!!
Tidak semua Masalah harus menjadi Prioritas,

 Manusia yang gagal adalah manusia yang tidak bisa membedakan mana
pekerjaan prioritas dan bukan…
Contoh,
 Tiap individu pasti mempunyai prioritas masing-masing dalam hidupnya.
 Seorang wirausaha dalam bidang konsultan dapat menentukan mana yang
penting dan mana yang urgent,
 Anda sebagai pebisnis,
Sudahkah anda menyusun skala prioritas?
 Skala Prioritas dapat disusun dengan time matrix seperti berikut,
4. Berpikir & Bertindak Menang-menang (Win-win Solution)

 Berwirausaha pada dasarnya adalah berupaya untuk memenangkan kehidupan.


Dalam kehidupan sehari-hari, Anda akan berhadapan dengan persaingan dan
Anda memerlukan kerja sama dari pendukung Anda.
Siapakah mereka?.
 Mereka adalah keluarga Anda, karyawan, manajer, investor, bank, konsultan,
para pemasok dan penyalur produk-produk / jasa-jasa Anda, para pembeli
franchise Anda, dan tentu saja konsumen, nasabah, klien, atau pelanggan-
pelanggan Anda.
 Beberapa alternatif solusi dalam berhubungan dengan rekan-rekan bisnis itu,
yaitu,
 Jika saya menang, Anda kalah (rugi), →Saya hanya menang sekali saja.
 Jika saya kalah, Anda menang, → Anda hanya bisa menang sekali saja.
 Jika saya kalah, dan Anda juga kalah, → Buat apa kita teruskan kerjasama
ini?
 Jika saya menang dan Anda juga menang, → Kita akan berjalan beriringan,
saling perbaiki, kekal abadi.
 Manusia efektif akan selalu bersikap win-win.
 Mereka berusaha agar semua pihak mencapai kondisi akhir yang baik.
 Mereka menyadari bahwa menang sendiri dapat bersifat destruktif karena hal
itu hanya menghasilkan pihak yang kalah dan akhirnya akan memunculkan
perasaan bermusuhan dan perasaan buruk lainnya, seperti merasa dirugikan,
dikalahkan, diperlakukan kurang/tidak adil, dan rasa permusuhan.
 Pola berpikir win-win akan membantu kita menciptakan kerja sama (John
Maxwell, Thinking for Change, 2003).
5. Memahami untuk Dipahami

 Agar dapat mengembangkan hubungan yang win-win,


Seseorang harus dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh pihak lain (rekan
usaha) dan apa makna “menang” bagi mereka.
Dalam hal ini, kita harus dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan dan
keinginan orang lain sebelum mengutarakan tujuan pribadi kita.
 Dengan memberikan prioritas pertama pada klien yang terdesak tersebut,
masalah dapat diselesaikan. Klien Anda merasa dimengerti dan dihargai
sehingga mereka akan membalas dengan hubungan yang lebih baik lagi.
 Seorang Wirausaha haruslah,
 Memiliki keterbukaan (open mind) untuk mendengarkan, dan tidak cepat-
cepat menolak, berargumentasi, atau melawan atas apa yang di dengar dari
pihak lain.
 Kwembangkan kebiasaan mendengarkan dan memikirkannya.
 Ada usaha menempatkan diri kita pada posisi orang lain.
6. Sinergi (1+1 > 2)

 Dalam berwirausaha, Anda harus mencari sinergis,


Yaitu suatu total yang lebih besar dari penjumlahan elemen-elemen tunggalnya.
Misalnya, ada 2 pihak A dan B, bila masing-masing bekerja sendiri-sendiri,
masing-masing akan menghasilkan 2 buah, dan kalau dijumlahkan A+B = 4.
 Dikatakan,
 Sinergis antara A dan B, maka 2+2 > 4. Inilah yang disebut sinergis,
 Lawan dari sinergis disebut disergy, yang berarti A+B < 4.
 Sinergi yang efektif sangat bergantung pada komunikasi.
Sering kali seseorang tidak mau dan tidak mampu mendengarkan lawan-
lawannya (to listen) dan merespon. Mereka hanya mampu sekadar mendengar
(to hear) dan bereaksi secara reflex.
Reaksi yang ditunjukkan adalah reaksi defensive atau pasif. Juga, bertindak
melawan atau menghindar dan tidak bersikap kooperatif.
Kooperatif (kerja sama) dan komunikasi adalah dua kaki dari hubungan yang
bersinergi.
MENDENGAR

MERESPON

KOOPERATIF

 Seorang Wirausaha:
 Harus mencari sinergi, yaitu suatu total yang lebih besar dari penjumlahan
elemen-elemen tunggalnya.
 Sinergi yang efektif sangat bergantung pada komunikasi.
 Carilah rekan usaha yang saling melengkapi, yang berorientasi pada sinergy
agar Anda dapat berorientasi pada tindakan.
 Kebanyakan pemula memulai usahanya dengan terlalu memikirkan risiko.
Itulah sebabnya banyak pemula yang tidak berani berusaha sedirian, melainkan
mencari mitra usaha. Namun, saat memilih mitra, perlu dipikirkan sinergi apa
yang akan tercipta dari hubungan kemitraan (partnership) tersebut.
 Banyak orang ingin mempunyai usaha, tetapi mereka lebih senang menjadi
mitra yang pasif.
Mereka tidak mau mengerti betapa bisnis memerlukan kesabaran, ketekunan,
dan kerja keras di samping juga menghadapi risiko rugi. Yang mereka bayangkan
hanyalah keuntungan belaka. Risiko tak dapat mereka bayangkan karena
mereka tak pernah berada di lapangan. Kalau demikian, yang terjadi bukanlah
sinergi, melainkan disergy.
 Carilah rekan yang saling melengkapi, yang berorientasi pada sinergi agar
anda dapat berorientasi pada tindakan.
7. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas & Kekuatan

 Upaya yang dapat dilakukan adalah,


 Berikan makanan pada jiwa (spiritual),
Hidup yang seimbang, lakukan meditasi, bacalah buku-buku self help yang
membangkitkan semangat atau dengarkanlah musik yang menggairahkan.
 jangan pernah takut salah selama kesalahan-kesalahan tersebut masih
kesalahan kecil.
Ingatlah ketika manusia menciptakan pensil, manusia juga membuat
penghapus.
It’s okay to make a mistake. Kesalahan itu adalah kesalahan-kesalahan
cerdas yang mengantar Anda pada pembelajaran.
 Keseimbangan mental dapat mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk,
Seperti kebiasaan menonton televise berlebihan atau bermalas-malasan.
Dengan kata lain, hal ini berkaitan dengan latihan mengembangkan hati, koneksi
emosi, dan keterikatan kita pada orang lain.
 Seseorang yang tidak pernah melakukan kesalahan tidak pernah melakukan apa
pun sehingga tidak bisa menajamkan ketahanan, fleksibilitas, dan kekuatannya.
 Contoh,
 Bo Peabody, wirausahawan internet, membangun tripod.com. Ia melakukan
latihan blind faith.
Blind Faith adalah memberikan pengabdian tak terhingga, baik waktu
maupun tenaga untuk melakukan usahanya walau mendapatkan serangkaian
penolakan, Bo percaya bahwa usahanya kelak akan berhasil dan diterima.
 Bo belajar menerima kata-kata penolakan, dan menghadapinya dengan
kepala dingin, sampai penolakan itu berubah menjadi penerimaan. Ia tekun
meyakinkan bahwa investasi mereka dapat membuahkan hasil (Peabody,
2002).

Bukan yang terkuat melainkan yang adaptif yang


berumur panjang (Charles Darwin)
8. Temukan Keunikan Pribadi & Bantulah orang Lain menemukan

 Perubahan dari perilaku efektif menjadi luar biasa.


Seseorang harus memulai dengan menemukan atau mengenali keunikan dirinya.
 Menemukan keunikan berarti mengenal potensi yang dimiliki, yang tersebar
pada empat elemen utama, yaitu pikiran (mind), tubuh, hati, dan jiwa.
Jika pikiran terus dikembangkan dan visi yang hebat dapat dirumuskan, maka hal
tersebut dapat memampukan seseorang untuk mengembangkan potensi
terbesar seseorang, lembaga, atau perusahaan. Itulah lentera jiwa.
 Untuk menjadi wirausahawan yang mempunyai daya juang, maka harus,
 Mempunyai intuisi yang tajam,
 Berani mengambil resiko,
 Dibutuhkan latihan konkrit yang memungkinkan anda kenal betul-betul
keadaan lapangan dan berani mengambil tindakan.

1. PIKIRAN (MIND)
POTENSI DIRI, PADA EMPAT ELEMEN 2. TUBUH
UTAMA 3. HATI
4. JIWA
MBTI (Myers Birggs Type Indicator)

 Glasov (2008) mengakui temuannya merupakan turunan dari konsep MBTI,


tetapi dia membuatnya lebih simpel dan lebih mudah untuk diterapkan.
 MBTI adalah alat ukur psikologis yang sangat powerful yang dipakai secara luas
di mana-mana untuk mengukur kepribadian manusia dalam melihat dunia dan
membuat keputusan.
 Psikotes ini dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat dan tipe
kepribadian seseorang.
 Dalam bidang manajemen Sumber Daya Manusia, MBTI banyak dipakai dalam
rekrutmen karyawan baru, penempatan eksekutif (promosi), dan sebagainya.
 Menurut MBTI,
Ada 4 hal yang membedakan kepribadian manusia yang menyebabkan mengapa
seseorang bisa cepat, yang lain begitu lambat mengambil keputusan, lebih
terbuka dari yang lain, dan sebagainya.
Empat dimensi kecendrungan sifat dasar manusia adalah,
 Dimensi pemusatan perhatian → Introvert (I) Vs Ekstrovert (E) → Sumber
Energi,
 Menyangkut sumber energi pengambilan keputusan.
Ada orang yang sangat mengandalkan sumber energi yang berasal dari luar
dirinya (extroversion) dan ada juga yang sangat mengandalkan dirinya sendiri
(introversion) yaitu melalui pikiran, ide, dan konsep yang direnunginya sendiri.
 Sering ditemukan ada orang yang senang bergaul, banyak berembuk, atau
larut dengan kelompok-kelornpok besar, lebih berorientasi pada action
daripada berkompetisi, dan menyendiri di dalam ruang tertutup dengan
sedikit orang atau kalangan terbatas.
 Dimensi Memahami informasi dari luar → Sensing (S) Vs Intuition (N) →
Proses lnformasi,
 Sebagian orang mengendus informasi melalui pengindraan (sensing),
sedangkan yang lainnya mengandalkan intuisi.
Mereka yang disebut pertama menangkap informasi "as it is" (apa adanya)
dengan mengandalkan fakta-fakta yang ditangkap oleh mata, telinga, hidung,
kulit, dan lidah.
 Tipe yang kedua lebih berorientasi pada interpretasi atau mengaplikasikan
"meaninq" dari apa yang dilihatnya sebelumnya. Dengan demikian, dia bisa
lebih visioner atau idealis, lebih tertarik ke masa depan.
 Dimensi menarik kesimpulan & keputusan → Thinking (T) Vs Feeling (F))
 Pengambilan keputusan (judgment) yang dilakukan oleh manusia juga
berbeda-beda.
Ada yang sangat mengandalkan pikiran/logika (objective nonpersonal,
analitis) dan ada yang menggunakan perasaan (subjective, kehati-hatian
personal).
Yang pertama (thinking) adalah orang-orang yang sangat rasional dan
mengabaikan emosi sehingga sering kali seakan-akan dianggap lebih
scientific dan objective, intellectual dan lebih cerdas. Padahal mereka
semata-mata hanya berpikir jernih, satu sisi, berdasarkan fakta.
 Yang kedua (feeling) kemungkinan besar sangat mempertimbangkan
hubungan-hubungan (harmony) atau kerja sama sehingga berhati-hati.
 Dimensi pola hidup → Judging (J) Vs Perceiving (P) → Menjalankan Kehidupan
 Ada orang yang lebih senang segala sesuatunya tertata, terorganisasi,
dengan daftar terencana, dan mengharapkan orang lain melakukan hal yang
sama (judgment).
 Ada orang yang senang menata hidupnya dan memimpin dengan
pendekatan perceiving, yaitu menyikapi sesuatu dengan lebih rileks,
spontan, tidak perlu dibuat terorganisasi, menunggu momen yang tepat, dan
lebih menekankan pada experience daripada tatanan.
 Cara berpikit masing-masing pribadi (gambar),

 MENCAPAI  MEREKATKAN,  MEMPERTAN  MENEROBOS,


Hasil,  MEMBERI YAKAN MENCARI
SEMANGAT, KEBENARAN, PELUANG,
 MENGEMBANGKAN
USAHA,
 MENYEMANGATI,

MASALAH
(anggapan pihak lain)
 Dalam bertindak, masing-masing pemilik warna itu mempunyai cara berpikir yang
unik.
 Pemilik otak oranye cenderung hidup merdeka, bebas dari belenggu, tak
punya keragu-raguan. Namun, dia sering dianggap manipulatif, tidak stabil,
dan petualang oleh pemilik otak warna lain. Padahal dalam krisis, kaum
oranye sangat dibutuhkan karena dia inovatif dan banyak akal.
 Pemilik otak hijau bersifat kritis dan logis, tetapi dia kurang didukung banyak
orang karena tidak bisa bekerja sama dengan orang lain dan kalau ditentang
kurang luwes dalam merespons. Masalahnya, dia tidak mendapat dukungan.
 Pemilik otak biru yang berpotensi merekatkan orang dan senang menolong
orang lain sering kali kurang tajam dan moody.
 Pemilik otak kuning yang biasa bekerja sistematis kurang mampu berpikir
paradoks dan masih terperangkap oleh cara kerja stabil dan tradisi sehingga
dalam beberapa hal dia dipandang orang lain sebagai orang yang rigid dan
kurang fleksibel.
C. STRATEGI MEMBENTUK SIKAP MENTAL POSITIP

 Entrepreneur,
Adalah, Orang yang mengambil risiko mendirikan dan menjalankan suatu
bisnis baru.
Entrepreneur mempunyai inisiatif dan keberanian dalam menemukan
peluang-peluang bisnis baru, menemukan dan mengkomersialkan
barang-barang dan jasa-jasa maupun metode produksi baru.
Oleh karena itu, entrepreneur disebut juga sebagai orang yang
berkemampuan untuk melihat peluang.
 Proses pengambilan risiko diperlulan strategi-strategi untuk menjadi, yaitu
1. Pribadi yang Tangguh,
2. Pemimpin yang Tangguh,
3. Cara dan Tindakan Pemimpin.
1. Strategi Untuk Menjadi Pribadi yang Tangguh

Entrepreneur, sebagai seorang individu yang berkemampuan untuk melihat peluang,


ia memiliki prinsip-prinsip sikap (attitude) yang memampukannya dapat melihat
peluang-peluang bisnis baru, antara lain,
 Sikap Terhadap Karier
 Pililah karier yang memungkinkan pertumbuhan kreativitas, pribadi, dan
profesi. Jangan menganggap remeh kemampuan dan bakat Anda.
 Contohlah tindakan-tindakan mereka yang telah berhasil, kemudian
gunakanlah teknik-teknik mereka itu dengan cara Anda sendiri.
 Ketahuilah sebanyak mungkin tentang karier yang telah Anda pilih.
 Selalulah berusaha untuk meningkatkan diri, karena semuanya selalu
berubah, Anda pun harus berubah.
 Anda harus berorientasikan tindakan pada peluang karier baru yang akan
mengantar Anda ke sukses masa depan.
 Anda harus memiliki pengertian yang baik tentang kekuatan dan keiemahan
diri pribadi Anda.
 Buatlah aktivitas sehari-hari menjadi rutinitas agar Anda memiliki waktu yang
cukup untuk memikirkan hal-hal baru.
 Terimalah secara realistis tanggung jawab maupun keterbatasan dari suatu
keadaan.
 Sinergikanlah sifat-sifat pribadi dari para karyawan anda dalam mencapai
hasil maksimum. Keberhasilan Anda ditentukan oleh prestasi para karyawan
Anda.
 Tunjukkanlah keyakinan diri Anda kepada para karyawan Anda, bahwa para
karyawan Anda mampu mencapai keberhasilan.
 Pastikanlah agar penampilan Anda menarik.
 Anda harus dalam mengambil keputusan, dan awasilah agar keputusan itu
diterapkan.
 Jadikanlah pengalaman masa lalu menjadi cerminan terhadap tindakan
perubahan untuk menciptakan masa depan.
 Sikap Mental untuk Melihat Peluang
Saran-saran berikut akan membantu Anda untuk mengembangkan sikap mental
sebagai seorang wirausaha yang baik.
 Tunjukkanlah sikap mental positif terhadap pekerjaan Anda, karena sikap
inilah yang akan ikut menentukan keberhasilan Anda.
 Sediakanlah waktu beberapa saat setiap hari untuk perenungan diri yang
akan memungkinkan Anda terarah pada kegiatan-kegiatan yang berarti.
 Gunakanlah imajinasi Anda untuk meluaskan pikiran-pikiran Anda, dan
cobalah berpikir yang "besar-besar."
 Tunjukkanlah rasa humor Anda dengan jalan menyebarkan optimisme dan
suasana yang santai.
 Upayakanlah agar anda mampu memindahkan perhatian anda dari satu
problem ke problem lain dengan upaya yang minimum.
 Sikap Positif
Faktor-faktor berikut ini berguna bagi wirausaha dalam mengembangkan
sikap mental positif.
 Pusatkan perhatian Anda pada apa yang sedang Anda pikirkan secara
produktif.
 Pililah saran-saran positif dalam melaksanakan pekerjaan Anda dengan
mempertimbangkan pada situasi yang sedang terjadi di lingkungan pekerjaan
Anda.
 Bergaulah dengan orang-orang yang berpikir dan bertindak secara
wirausaha.
 Jauhilah pikiran dan ide-ide yang negatif.
 Sadarlah bahwa hanya Andalah - melalui hikmat dari Tuhan -yang mampu
mengendalikan pikiran Anda, dan gunakanlah secara produktif.
 Berupayalah agar selalu waspada terhadap peluang-peluang untuk
meningkatkan situasi Anda, baik dalam kehidupan pribadi, kehidupan kerja
maupun di lingkungan kehidupan masyarakat.
 Lebih baik mengubah arah daripada mengejar suatu ide yang tidak akan
berhasil secara memuaskan.
 Berupayalah agar lingkungan Anda dapat memenuhi kebutuhan Anda. Jika
lingkungan Anda tidak memenuhi kebutuhan Anda tersebut, ubahlah
lingkungan itu, atau pindah ke lingkungan lain yang lebih positif dan
memungkinkan tercapainya sasaran-sasaran yang patut diinginkan.
 Percayalah pada kemampuan dan bakat-bakat Anda.
 Hilangkan beban mental dengan mengambil tindakan.
 Kepemimpinan,
Prinsip-prinsip kepemimpinan yang memampukannya dapat mengelola bisnis
baru, antara lain,
 Mengembangkan Sifat Pemimpin,
 Sifat-sifat kepemimpinan harus dikembangkan sendiri karena sifat-sifat ini
berbeda-beda pada setiap orang.
 Para wirausaha adalah individu-individu yang telah mengembangkan
gaya kepemimpinan mereka sendiri.
 Oleh karena itu,
 Cara-cara yang baik untuk mempraktekkan keterampilan Anda adalah
dengan menyadari adanya peluang-peluang untuk menunjukkan
kemampuan Anda memimpin dalam kegiatan sehari-hari.
 Formulasi kinerja kepemimpinan,
Kinerja Kepemimpinan = f (Perwujudan Potensi Diri dalam
Menggerakkan Potensi Karyawan atau
Orang Lain)
2. Strategi untuk Menjadi Pemimpin yang Tangguh

Entrepreneur dan cara-cara bertindak untuk menjadi pemimpin yang tangguh harus
memperhatikan hal-hal berikut,
 Perilaku Pemimpin,
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama, yaitu,
 Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran, merencanakan, dan
mencapai sasaran.
Konteksnya, seorang pemimpin dengan orientasi tugas, cenderung
menunjukkan pola perilaku,
 Merumuskan secara jelas peranannya sendiri maupun stafnya.
 Menetapkan tujuan yang dapat dicapai, dan memberitahukan orang-orang
apa yang diharapkan dari mereka.
 Menunjukkan prosedur melalui rumusan secara jelas dan khas untuk
mengukur kemajuan menuju tujuan dan pencapaian.
 Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan,
mengarahkan, membimbing, dan mengendalikan kegiatan yang
berorientasi pada tujuan.
 Berminat mencapai peningkatan produktivitas.
 Berorientasi pada orang, Memotivasi dan membina hubungan manusiawi.
Konteksnya, seorang pemimpin dengan orientasi pada orang, cenderung
menunjukkan pola perilaku, yaitu,
 Menunjukkan perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam
organisasi dan menghilangkan ketegangan, jika timbul.
 Menunjukkan perhatian, bahwa orang adalah manusia dan bukan sebagai
alat produksi saja.
 Menunjukkan perhatian dan rasa hormat pada kebutuhan, tujuan,
keinginan, perasaan, dan ide karyawan.
 Menciptakan komunikasi timbal balik yang baik dengan staf.
 Menerapkan prinsip penekanan-ulang untuk meningkatkan prestasi
karyawan.
 Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong
inisiatif.
 Menciptakan suatu suasana kerjasama dan gugus kerja dalam organisasi.
 Ciri-Ciri Umum Pemimpin yang Berperilaku dengan Orientasi Tinggi
 Mereka mengerti kebutuhan, tujuan-tujuan, nilai-nilai, batas-batas, dan
kemampuan mereka sendiri.
 Mereka peka terhadap orang lain.
 Mereka dapat menerima dan menghargai nilai-nilai dan gaya hidup yang
berlainan.
 Mereka melibatkan para karyawannya dalam tujuan perusahaan dengan
memahami kebutuhan para karyawan dan mendelegasikan kekuasaan serta
membagi tanggung jawab.
 Mereka memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik.

 Memimpin dan Memotivasi Orang Lain


 Memimpin Orang Lain,
 Kemampuan untuk mencapai hasil melalui kerjasama dengan orang lain.
 Mengambil keputusan melalui question mark: "Bagaimanakah Saya ingin
diperlakukan sekiranya Saya seorang karyawan?“
 Memperlakukan karyawan secara manusiawi, aspek -aspek manusiawi
dari pekerjaan sama pentingnya dengan gaji dan upah.
 Menunjukkan keteladanan pada para karyawan dengan sikap kreatif dan
inovatif dalam berbagai aspek untuk kemajuan perusahaan.
 Memotivasi Orang Lain,
 Membangun harga diri para karyawan,
 Memberikan informasi,
 Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab,
 Membina hubungan/ kontak,
 Menganalisis problemnya, bukan orangnya,
 Menerapkan prinsip pengukuhan,
 Menjadi seorang pendengar aktif,
 Menetapkan tujuan-tujuan khusus dan meninjaunya secara teratur,
 Melakukan tindakan korektif.
3. Cara dan Tindakan Kepemimpinan

Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin dalam bertindak
memimpin organisasinya, yaitu,
a. Ciri-Ciri Umum Tindakan,
b. Keberanian Mengambil Risiko,
c. Kreativitas dalam Mengantisipasi Faktor Risiko,
d. Pengambilan Keputusan,
e. Penggunaan Waktu Secara Efektif.
a. Ciri-ciri Umum Tindakan Pemimpin

 Tindakan Kepemimpinan
 Tujuan Kepemimpinan
 Mengambil tindakan untuk tujuan keberhasilan.
 Pemimpin menganggap bahwa keberhasilan merupakan kebutuhan yang
tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
 Cara-Cara untuk Meningkatkan Kepemimpinan
 Sekali Anda telah mengambil keputusan, ambilah tindakan secepat
mungkin.
 Usahankanlah agar upaya-upaya Anda selalu dapat dilipatgandakan
melalui bakat dan kemampuan para staf Anda.
 Jauhilah situasi di mana kelemahan-kelemahan Anda akan tampak.
 Seorang pemimpin yang baik bersedia mengakui kesalahan - kesalahan
 Meningkatkan Moral Kerja Karyawan
 Tanggung jawab pimpinanlah untuk mengembangkan sikap-sikap para
karyawan dan semua itu tergantung kepada pimpinan.
 Cara untuk Meningkatkan Moral Karyawan,
 Berkomunikasi dengan baik,
 Memahami kebutuhan-kebutuhan karyawan, dan
 Dengan gigih melibatkan karyawan dalam mencapai sasaran perusahaan.
b. Keberanian Mengambil Risiko,

Entrepreneur, sebagai seorang individu yang berkemampuan untuk mengambil


risiko, ia memiliki prinsip-prinsip tentang risiko yang memampukannya untuk terjun
ke dunia bisnis, atau memulai bisnis baru yang sarat dengan ketidakpastian
(uncertainty), antara lain,
 Apakah Situasi Berisiko Itu ?
 Situasi Beresiko,
Suatu kondisi ketika terjadi, jika anda diminta membuat pilihan antara dua
pilihan atau lebih, yang bakal hasilnya tidak diketahui dan harus dinilai secara
obyektif
 Sebagai pengambil risiko,
Apakah Anda memilih alternatif yang "mengandung risiko" atau alternatif
“konservatif ” tergantung pada,
 Daya tarik setiap alternatif,
 Sejauh mana Anda bersedia rugi,
 Kemungkinan relatif sukses dan gagal,
 Sejauh mana Anda dapat meningkatkan kemungkinan sukses dan
mengurangi kemungkinan gagal.
 Pengambilan Risiko Pribadi
 Pengambilan risiko adalah hal yang hakiki dalam merealisasikan potensi
Anda sendiri sebagai wirausaha.
 Pengambilan risiko melibatkan suatu kesadaran akan peristiwa-peristiwa
lampau, suatu perhatian untuk masa depan, dan sebuah keinginan untuk
hidup di masa sekarang.
 Sadar bahwa pertumbuhan datang dari pengambilan keuntungan peluang-
peluang masa sekarang dan pengambilan risiko untuk mencapai tujuan, baik
masa sekarang maupun masa datang.
 Risiko itu timbul ketika Anda menerima tanggung jawab atas keputusan dan
tindakan Anda sendiri.
 Jangan Anda mengambil risiko yang lebih besar daripada yang dapat Anda
Tanggung.
 Faktor-faktor yang utama dan terpenting dalam keputusan Anda unnik
mengambil risiko adalah bakat-bakat, kemampuan, dan pengalailian lampau
Anda sendiri.
 Tipologi Pengambil Risiko
 Pada tingkat-tingkat bawah organisasi dibutuhkan pekerja yang terampil yang
sedikit resikonya.
 Pada tingkat manajemen menengah terdapat lebih banyak kemungkinan
untuk pengambilan risiko.
 Pada tingkat manajemen teratas mempunyai kemampuan untuk merumuskan
dan menerapkan ide-ide kreatif.
c. Kreativitas dalam Mengantisipasi Faktor Risiko

 Mengembangkan Ide-Ide Kreatif,


 Pengambilan risiko dan kreativitas merupakan dua ciri para wirausaha.
 Untuk mengurangi risiko ditolaknya suatu ide, saran-saran berikut ini mungkin
dapat menolong.
 Seringkali lebih baik membicarakan suatu ide sebelum dituliskan.
 Pilihlah tempat dan waktu yang tepat untuk mengemukakan ide Anda
kepada orang lain.
 Kemukakan ide Anda sedikit demi sedikit.
 Mendelegasikan Wewenang dan Tanggung Jawab,
 Pengambilan risiko khususnya penting dalam mendelegasikan wewenang
dan tanggung jawab kepada staf.
 Mengizinkan orang lain berperan serta dalam kewenangan Anda merupakan
ciri dari Anda sebagai wirausaha yang berbakat maju.
Artinya, seorang wirausaha memahami betul bahwa makna pendelegasian
wewenang dan tanggung jawab adalah risiko dalam bisnis.
Ia sadar bahwa bisnis tidak mungkin dijalankan oleh hanya
kemampuannya sendiri.
 Melaksanakan Perubahan,
Melaksanakan perubahan merupakan upaya peningkatan unjuk kerja
performance) dalam mencapai sasaran.
Hanya jika rencana perubahan itu dilaksanakan, barulah Anda dapat mengetahui
dan mengerti risiko-risiko yang terkandung.
Oleh karena itu, kemampuan mengambil risiko seorang wirausaha akan
ditingkatkan oleh,
 Keyakinan pada dirinya,
 Kesediaan mereka untuk menggunakan kemampuan mereka sepenuhnya
untuk mengubah keadaan demi keuntungan mereka,
 Kemampuan mereka untuk menilai situasi risiko secara realitas dan
kemampuan mereka untuk mengubah kesempatan/kemungkinan,
 Menghadapi suatu situasi risiko menurut tujuan-tujuan mereka yang telah
ditentukan.
d. Pengambilan Keputusan

Entrepreneur sebagai seorang individu yang berkemampuan untuk mengambil risiko,


ia berarti memiliki prinsip-prinsip ketegasan sikap dalam pengambilan keputusan
terhadap risiko yang mungkin dideritanya ketika ia terjun ke dunia bisnis, atau
memulai bisnis baru yang sarat dengan ketidakpastian (uncertainty). Oleh karena itu.
 Menjadi Seorang Pengambil Keputusan yang Terampli,
Semakin Anda berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar
pula kepercayaan diri Anda, dan Anda akan semakin berorientasi pada tindakan.
 Menetapkan Pemecahan, Kriteria dalam menetapkan pemecahan:
 Apakah pemecahannya logis?
 Apakah pemecahan itu dapat diterapkan?
 Persoalan tambahan apakah yang ditimbulkan oleh penyelesaian itu?
 Melaksanakan Keputusan-Keputusan,
 Sekali sebuah keputusan telah diambil, Anda hendaknya jangan ragu
menerapkannya.
 Usahakanlah agar Anda dikelilingi oleh orang-orang kunci (key people) yang
bersedia menerima keputusan Anda dan mengambil tindakan yang
diperlukan untuk menerapkan keputusan itu dengan cepat.
e. Penggunaan Waktu secara Efektif

Hal-hal penting dalam mengantisipasi faktor risiko, ketika (seseorang) berkeinginan


untuk terjun ke dunia bisnis, atau memulai bisnis baru yang sarat dengan
ketidakpastian (uncertainty), adalah<
 Penetapan Tujuan,
Waktu merupakan faktor terpenting dalam menetapkan tujuan,
 Tujuan Jangka Pendek
Hal-hal yang berkaitan dengan target tahunan yang merupakan sasaran
antara menuju tujuan jangka menengah dan panjang.
 Tujuan Jangka Menengah,
Hal-hal yang berkaitan dengan penetapan target pencapaian lima tahun ke
depan.
 Tujuan Jangka Panjang,
Hal-hal yang berkaitan dengan penetapan target pencapaian sepuluh tahun
ke depan.
 Persoalan Waktu,
Waktu merupakan salah satu harta perusahaan Anda yang terpenting.
Gunakanlah waktu Anda secara efektif untuk membuat bisnis Anda berlangsung.
Waktu dapat dibagi menjadi dua dalam hubungannya dengan Ide, yaitu,
 Waktu yang ditentukan oleh pengaruh-pengaruh luar, dan
 Waktu yang ditentukan melalui pengendalian pribadi Anda.
D. KEGAGALAN & KESUKSESAN DALAM BISNIS

 Dalam upaya mencapai cita-cita, target dan tujuan, manusia akan melalui suatu
proses dengan segala persyaratannya.
Proses biasanya dimulai dengan impian, obsesi, harapan, cita-cita, visi,
pemikiran, gagasan, perencanaan, taktik, strategi, evaluasi dan sebagainya.

 Proses yang berupa usaha, ikhtiar dan kerja itu merupakan hal yang mutlak
dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan manusia.
Masalahnya, sepandai apapun dan bekerja sehebat apapun seorang manusia,
hanya ada dua alternative yang dihadapi oleh seorang manusia, yaitu kegagalan
dan keberhasilan.

 Seorang entrepreneur bisa menjadi pribadii yang dapat menyikapi kegagalan


dengan memperhatikan apa penyebab kegagalan dan seperti apa bentuknya,
Kegagalan umumnya disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor yang ada pada diri
sendiri (internal), dan oleh faktor dari luar diri sendiri (eksternal).
Dari dua faktor penyebab kegagalan tersebut, terdapat 30 faktor penyebab
kegagalan karena diri sendiri, dan 11 faktor penyebab kegagalan dari luar diri
sendiri, oleh karena itu waspadalah pada diri sendiri.
Faktor Internal & Eksternal Penyebab Kegagalan

Faktor-faktor penyebab kegagalan yang disebabkan oleh diri sendiri


bermacam-macam diantaranya,
1. Kurang pandai dalam satu atau beberapa hal tertentu karena kurang belajar dan
berlatih,
2. Kurang pengalaman karena kurang banyak berproses,
3. Kurang matang atau kurang realistik dalam perencanaan,
4. Kurang baik memanfaatkan atau mengatur waktu,
5. Kurang pandai meyakinkan orang lain,
6. Kurang mempunyai personal network dan tidak mampu membangun personal
network,
7. Kurang berani mengambil resiko yang harus dihadapi,
8. Kurang mampu mengatasi masalah yang mungkin terjadi, sehingga tidak mampu
mengambil tindakan preventif,
9. Kurang mampu mengakses, memanfaatkan dan mengolah informasi yang
diperlukan,
10. Kurang mampu melihat dan memanfaatkan peluang,
11. Kurang mampu dalam bernegosiasi,
12. Kurang mampu memperhatikan dan memupuk posisi tawar,
13. Kurang mampu membuat keputusan yang cepat dan tepat,
14. Kurang cepat bertindak dalam hal-hal yang kritis,
15. Kurang focus dalam pencapaian tujuan,
16. Ikut-ikutan tanpa mengetahui, mempelajari, dan memperhitungkan dahulu secara
matang keputusan yang akan diambil,
17. Salah perhitungan dan perkiraan,
18. Ketidaktahuan akan hal-hal tertentu,
19. Ketidaktelitian atau ketidakcermatan,
20. Kecerobohan,
21. Kelalaian,
22. Kekhilafan,
23. Terburu-terburu atau tergesa-gesa dalam bertindak atau memutuskan sesuatu,
24. Tidak mau belajar dari kegagalan orang lain, karena kurang membaca dan
berdiskusi atau minta pendapat orang lain,
25. Tidak menepati janji,
26. Tidak jujur,
27. Tidak kreatif dan inovatif,
28. Cepat merasa puas dan tidak mawas diri karena merasa sukses,bahkan menjadi
lupa diri,
29. Mengabaikan hal-hal yang dianggap sepele,
30. Terlalu atau mudah percaya pada orang lain tanpa meneliti terlebih dahulu
reputasi, kejujuran atau kredibilitasnya.
Faktor-faktor kegagalan yang disebabkan oleh hal diluar diri sendiri,
diantaranya,
1. Sumber daya manusia yang tidak memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya,
2. Komitmen atau janji-janji pihak lain yang tidak terbukti,
3. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, badai, banjir, tanah longsor atau
kekeringan,
4. Cuaca yang buruk atau tidak menunjang,
5. Kecelakaan atau musibah,
6. Kenaikan harga barang yang tidak terduga,
7. Terjadi krisis ekonomi, moneter, politik,
8. Pengaruh ekonomi global,
9. Perubahan kebijakan pemerintah dalam berbagai hal,
10. Terjadi huru-hara atau perang,
11. Berlakunya Hukum Murphy (Murphy’s law), if anything can go wrong, it will.

Hukum Murphy mengatakan bahwa, bila sesuatu bisa menjadi salah, maka itu
pasti akan terjadi
Bentuk-bentuk Kegagalan

Bentuk-bentuk kegagalan dalam bisnis setidaknya ada dua belas macam, yaitu,
1. Tidak tercapainya tujuan seperti yang direncanakan semula.
2. Kalah.
3. Rugi.
4. Bangkrut.
5. Batal.
6. Tertipu, terperdaya, terkecoh.
7. Celaka.
8. Ditolak.
9. Disisihkan.
10. Diabaikan.
11. Tidak lulus.
12. Tidak ada kemajuan.

“Kalau Anda melakukan yang terbaik, Anda tak perlu meresahkan


kegagalan” -- Robert Hillyer
Cara Positip Memandang Kegagalan

Kebanyakan orang akan berpikir bahwa kegagalan itu sesuatu yang sia-sia dan akhir
dari segala-galanya.
Padahal bila dipandang secara bijak, kegagalan yang dihadapi dapat memberi
beberapa manfaat.
Kita harus bisa memandang kegagalan itu dari sisi yang positif, karena,
 Kegagalan adalah bahan evaluasi diri dan bekal dalam melanjutkan langkah
hidup kita untuk menuju kesuksesan,
 Meski merupakan pengalaman pahit, kegagalan adalah pelajaran berharga bagi
kita untuk tidak mengulangi kembali kegagalan yang sama,
 Kegagalan sama nilainya dengan kesuksesan karena tidak mungkin dapat
merasakan kegagalan atau kesuksesan jika tidak pernah mencoba,
 Setiap orang yang sukses pasti sering atau pernah mengalami kegagalan.
Kegagalan akan membuat kita lebih menghayati betapa pentingnya proses untuk
meraih kesuksesan dan lebih berhati-hati dalam bertindak,
 Kegagalan dapat menjadi motivasi atau cambuk agar mau maju terus untuk
menjadi orang sukses,
 Kegagalan merupakan sukses yang tertunda,
 Kegagalan saat ini adalah mungkin yang terakhir sebelum meraih kesuksesan,
karena itu teruslah mencoba.

Perhatikan ...
 Seorang entrepreneur perlu mencari tahu kegagalan apa yang pernah dialami
oleh orang yang sudah sukses, dengan cara memperbanyak bertanya dan
membaca buku tentang proses orang-orang dalam meraih keberhasilan.
 Kegagalan yang pernah dialami orang lain tidak perlu diulangi atau dialami.
Terlalu singkat hidup ini kalau harus membuang waktu dengan membuat
kegagalan yang pernah dilakukan orang lain.
 Dengan kegigihan dan tetap bermodalkan semangat, optimism, keinginan untuk
terus belajar, serta doa kepada Yang Maha Kuasa, seorang entrepreneur selalu
berjuang untuk bisa meraih kesuksesan melalui proses yang harus dilakukan
dalam kegiatan bisnisnya. Inilah mental entrepreneur yang perlu kita pupuk dari
sekarang.

“Tidak ada apapun didunia yang bisa menggantikan kegigihan” – Calvin


Coolidge
Kesalahan Persepsi dalam Berbisnis

Pribadi yang bermental bisnis dan tidak bermental bisnis akan mempunyai persepsi
yang berbeda untuk suatu hal yang kelihatannya sama,
Sebagai seorang entrepreneur agar tidak salah persepsi dan salah pengertian yang
dapat berakibat pada kegagalan bisnis, dimana sesungguhnya dalam bisnis tidak
ada ..., yaitu,
 Belas kasihan, tetapi yang ada adalah kesepakatan bisnis,
 Meminta, tetapi membeli,
 Memberi, tetapi menjual,
 Meminjam, tetapi berutang yang dicatat dalam pembukuan serta neraca
perusahaan, dan harus dikembalikan sesuai kesepakatan,
 Mengemis atau merengek, tetapi menawarkan, mempengaruhi, dan meyakinkan
agar pihak lain tertarik dengan apa yang kita jual dan mau membelinya,
 Menipu, tetapi komitmen terhadap apa yang ditawarkan. Barang jelek jangan
disebut bagus, barang bekas jangan dibilang baru, pelayanan yang memakan
waktu lama jangan dikatakan sebentar,
 Memaksa, tetapi menjelaskan dan mempengaruhi agar yakin,
 Saling merugikan dalam bisnis, tetapi saling menguntungkan,
 Gratis, tetapi sesungguhnya bagian dari biaya penjualan. Perlu diingat bahwa
segala sesuatu yang gratis tidak ada jaminannya (anything free comes with no
guarantee),
 Yang kuat atau lemah sebagai pengusaha, tetapi saling menghormati
keberadaan masing-masing,
 Yang besar atau kecil dalam skala usaha, tetapi yang ada ialah saling
membutuhkan,
 Yang cepat atau lambat dalam pelayanan, tetapi sesuai rencana dan janji,
 Yang murah atau mahal dalam harga, tetapi masalah kualitas dan daya beli,
 Yang bagus atau jelek dalam produk, tetapi sesuai dengan yang dijanjikan,
 Yang kaya atau yang miskin, tetapi kemampuan mengelola kekayaan dan
hutang,
 Teman tetapi mitraa bisnis. Perlu diingat bahwa bisnis itu pertemanan, tetapi
tidak semua teman dapat diajak atau menjadi mitra bisnis,
 Pemaksaan kehendak, tetapi hasil negosiasi (jangan salah istilah, bukan
negoisasi) oleh kedua belah pihak yang selanjutnya menjadi kesepakatan bisnis,
Kesuksesan dalam Suatu Usaha

 Menilai orang sukses biasanya mudah, cukup dilihat kedudukan atau jabatannya
yang tinggi, materi yang dimiliki seperti rumah yang luas dan isinya, mobilnya
banyak dan bagus, gaya hidup yang dijalani dan ketenaran.
Itulah kesuksesan seseorang yang mudah terlihat atau kasat mata dan banyak
dinilai oleh orang lain.
Apakah itu benar?
Jawabannya bisa ya, bisa tidak.
 Bisa saja itu semua hanya topeng kekuasaan atau sukses semu, misalnya
semuanya didapatkan dari hasil korupsi, hasil bisnis yang illegal (perjudian,
pelacuran, penyelundupan, premanisme, perdagangan narkoba, penipuan,
pencurian, perampokan, dan lain-lain.
Kita sering mendengar ungkapan “behind the success ther is a crime”.
 Bisa benar sukses karena hasil prestasi dari proses yang baik dan benar,
Misalnya dengan meniti karir sebagai pegawai dari tingkatan rendah sampai
puncak sehingga gajinya yang semakin besar, atau
Karena meniti usaha sebagai entrepreneur dari mulai mendirikan usaha kecil
sampai usahanya menjadi besar dan menjadi orang kaya.
 Sukses yang hakiki tidak bisa dinilai dengan ukuran materi atau kasat mata,
Misalnya sukses meniti karir sebagai pegawai, sukses dalam menyelesaikan
kuliahnya, sukses dalam menciptakan sesuatu yang bermanfaat atau menjadi
inventor,
Intinya adalah jika melihat seorang sukses janganlah hanya dilihat dari segi
materinya dan ketenarannya saja, tetapi yang jauh lebih penting dan harus
diketahui adalah prosesnya.
 Sukses adalah suatu proses dari seseorang dalam mencapai tujuan atau
prestasi dengan cara yang terbaik dan benar sehingga mencapai keberhasilan.
Di dalam proses tersebut terdapat resiko yang harus dihadapi bahkan kegagalan
yang harus dialami.
Sukses yang baik itu bisa membawa seseorang kepada Kebahagiaan bagi
dirinya dan adanya manfaat untuk orang lain.
Proses Mencapai Tujuan

Proses mencapai tujuan merupakan sesuatu yang tidak enak, tetapi harus dilakukan,
Proses antara lain,
 Mencoba,  Bekerja,  Berkompetisi,
 Berhutang,  Berpikir,  Berjuang,
 Ber-argumentasi,  Dicaci,  Berencana,
 Menunggu,  Melayani,  Dimaki,
 Diledek,  Dibohongi,  Pusing,
 Belajar,  Disepelekan,  Ditolak,
 Gagal,  Berlatih,  Ditipu,
 Capek,  Sakit,  Meyakinkan pihak lain,

Walaupun proses itu seringkali tidak enak, tetapi mengapa orang yang mau
mengerjakannya untuk mengejar keberhasilan ?
Inilah yang dinamakan mental.
Mental seperti apa yang setidaknya dimiliki oleh orang untuk mau berproses ?
Mental yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan

Ciri-ciri mentalitas yang diperlukan untuk menjalani proses,


 Ulet,  Cerdik,  Rajin,
 Konsisten,  Sabar,  Jujur,
 Berani,  Tekad,  Tekun,
 Dedikasi,  Disiplin,  Pantang menyerah.

Sikap Mental yang membedakan orang sukses dengan orang biasa,


Contoh,
Seorang olahragawan.
Dia harus belajar dan berlatih dengan keras, serta memiliki mental yang baik untuk
mencapai tujuan sebagai kampiun olahraga.
Kehebatan prestasinya harus dibuktikan dalam sebuah kompetisi. Jika ia dapat
mengalahkan lawannya, berarti prestasinya teruji dan menjadi juara.

“Tak mungkin” adalah kata yang hanya ditemukan didalam kamus orang-
orang tolol – Napoleon Bonaparte
Syarat untuk Mencapai Kesuksesan

Persyaratan untuk mencapai kesuksesan, antara lain,


 Mandiri tetapi bisa bekerja sama dengan orang lain dan berinteraksi dengan
prinsip,
 Saling mengerti atau memahami (mutual understanding)
 Saling bermanfaat (mutual benefit)
 Saling menerima dan meberi (take and gift)
 Saling mempercayai (mutual trust)
 Amanah (commitment)

 Mempunyai cita-cita, impian, visi, harapan, ambisi, tapi bukan ambisius,


obsesi, tantangan sebagai titik awal untuk mencapai tujuan dalam meraih
kesuksesan,
Contoh,
Okky Asokawati mengatakan bahwa,
“Saya punya kebiasaan menulis impian daya dalam dream book. Saya tempeli
gambar-gambar. Radar otak kita akan bergerak kearah impian itu”
 Selalu bermanfaat untuk diri sendiri dan keluarga serta bagi orang lain dan
lingkungan, kalau bisa bersifat altruisme.
 Altruisme adalah salah satu sisi dari sifat manusia, sehingga manusia rela
berbuat untuk orang lain, tanpa berharap mendapatkan imbalan apapun.
 Egoisme mengutamakan kepentingan sendiri diatas kepentingan orang lain.

Teori boomerang ,
Kalau Anda memberikan yang terbaik kepada dunia, dunia akan
membalas kebaikan anda
Jackson Brown.

Setiap orang yang sukses adalah seseorang yang pernah gagal, tetapi
tidak pernah menganggap dirinya pecundang”
John. C. Maxwell
Sifat yang harus Dikikis untuk Mencapai Kesuksesan

Hilangkan dalam diri anda sifat, watak, tabiat, kelakuan dan kebiasaan, yaitu,
 Ujub,  Takabur,  Curiga,
 Malas,  Latah/ikut-ikutan,  Penakut,
 Egois/selfish,  Munafik,  Jahil,
 Bimbang,  Plin-plan,  Ceroboh,
 Sinis,  Melanggar aturan,  Arogan,
 Sombong,  Iri,  Prasangka jelek,
 Bodoh,  Khianat,  Pelit/kikir,
 Safety-player,  Licik,  Aniaya,
 Ragu,  Lemah,  Cupet,
 Close-minded,  Hasut,  Serakah,
 Tamak,  Tak bertanggung jawab,  Riya,
 Dengki,  Rendah diri,  Pander,
 5M (Maling, madon, madt, mabok, main),  Boros,
 Keji/kejam,  Pengecut,  Nekat,
 Manja,  Sok tahu,  Acuh,
 Kurang ajar,  Menjengkelkan orang lain.
Sifat yang harus Ditanamkan untuk Mencapai Kesuksesan

Tanamkan dalam diri anda sifat, watak, tabiat, kelakuan dan kebiasaan, yaitu,
 Jujur,  Tekun,  Pandai,
 Rendah hati,  Dermawan,  Kreatif/inovatif,
 Efektif,  Ramah,  Tekad,
 Berwawasan,  Tabah,  Serius,
 Sopan,  Senang membantu,  Ulet,
 Konsisten,  Rajin,  Pantang menyerah,
 Amanah,  Berani,  Efisien,
 Tanggung jawab,  Tegas,  Sportif,
 Open minded,  Cool,  Santun,
 Risk-taker,  Sabar,  Cerdik,
 Percaya diri,  Welas asih,  Berprasangka baik,
 Hati-hati (prudent),  Hemat,  Yakin,
 Kuat,  Bijaksana,  Peduli,
 Cepat tanggap,  Disiplin,  Jeli terhadap peluang,
 Zuhud,  Taat aturan.
Cara Berpikir Seorang Pemenang

Dr. Walter Doyle Staples mengatakan untuk menjadi seorang pemenang, pertama-
tama anda harus berpikir seperti seorang pemenang, caranya,
 To be a winner, you must first think like a winner
Anda harus berpikir tentang sikap jika anda ingin berpikir seperti seorang
pemenang. Sikap adalah permulaan dari semua perubahan dan kekuasaan

 You must think attitude if you want to think like a winner! Attitude is where
all change and all success begin
Anda harus berpikir tentang keyakinan jika anda ingin berpikir seperti seorang
pemenang. Percayalah pada diri sendiri. Yakinlah pada kemampuan sendiri,
karena anda adalah apa yang anda pikirkan tentang diri anda.

 You must think belief if you want to think like a winner! Have
confidence in yourself. Believe in your abilities. For you are who you think
you are
Anda harus berpikir tentang tujuan-tujuan jika anda ingin berpikir seperti seorang
pemenang.

 You must think goals if you want to think like a winner!


Inovasi Dibutuhkan karena Dunia terus Berubah

 Di abad ke-21 ini, banyak sekali penemuan dan inovasi mutakhir yang mengubah
dunia, contoh inovasi dalam bidang teknologi seperti iPhone.
 Mengapa suatu produk dapat booming setelah diluncurkan?
Jawabannya adalah karena produk tersebut dapat menjawab kebutuhan dan
keinginan masyarakat pada masanya.
Kebutuhan masyarakat senantiasa berubah seiring dengan perkembangan
zaman
 Inovasi dapat datang dari sebuah ide yang telah “matang” dan inovasi muncul
apabila ada sebuah problem. Entah itu problem positif maupun negatif,
intinya adalah segala problem yang terjadi akan memberikan sebuah
keuntungan.
 Bagaimana jika inovasi hanya dilakukan saat startup?
Inovasi sangat dibutuhkan terlebih dalam dunia yang terus berubah saat ini,
dimana selera masyarakat dapat berubah dengan sangat cepat.
Sebagai entrepreneur, Anda harus bisa membuat ide atau inovasi yang dapat
membedakan Anda dengan kompetitor.
Ancaman yang dapat terjadi ketika Anda tidak dapat berinovasi adalah bisnis
Anda akan mulai ditinggalkan oleh customer dan cepat atau lambat akan mati
secara perlahan.
 Jangan lelah berinovasi!
Inovasi untuk terus mengembangkan produk baru yang sesuai dengan selera
dan kebutuhan masyarakat akan menjadi hal yang sangat penting dalam
mengembangkan sebuah bisnis.
Inovasi dapat kita dapatkan saat kita lebih peka dalam melihat peluang dan
kesempatan yang datang pada kita.
Blue Ocean Strategy

Resep khusus entrepreneurship, yaitu blue.


Blue di sini membicarakan 4 hal yakni,
B = Menciptakan hal yang baru,
L = Lain dari yang lain,
U = Unik,
E = Eksklusif.

 Blue Ocean menciptakan ruang pasar yang belum terjamah dan


tereksplorasi oleh para pesaing bahkan oleh mereka yang sudah mapan
sekalipun.
 Blue ocean kita membuat persaingan menjadi tidak relevan. Risiko untuk
tergilas persaingan yang ketat menurun drastis.
 Strategi ‘blue ocean’ juga menciptakan dan mampu menjemput
permintaan baru yang belum tergarap oleh pelaku pasar.
 Melenyapkan pertukaran antara manfaat dan biaya.
 Terciptanya keserasian dalam seluruh sistem kegiatan perusahaan yang
bertujuan untuk mencapai diferensiasi dan biaya yang lebih rendah.
Enam Faktor Penentu untuk Hidup ... ?

Ilustrasi,
 Menjadi kaya dan hidup berkecukupan adalah impian setiap orang, banyak hal
yang dapat dilakukan ketika sisi financial atau keuangan mencukupi.
Tidak hanya dapat mencukupi kebutuhan pribadi, orang kaya bahkan dapat
membantu orang lain yang membutuhkan, sehinga anda yang rela bekerja siang
dan malam untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah sebanyak mungkin.
Namun, ada perbedaan antara orang kaya dan orang miskin.
 Pebisnis, T. Harv Eker pernah mengatakan,
 Orang miskin mengumpulkan uang demi uang untuk dibelanjakan saat itu
juga. Namun,
 Orang kaya mencari uang sebagai benih yang dapat ditanam untuk
memperoleh uang jutaan lagi. Lalu, ditanam lagi untuk memperoleh uang
puluhan juta.
 Kekayaan adalah hasil akumulasi dan bukan apa yang Anda hasilkan,
Jika Anda harus berhenti bekerja besok, berapa lama Anda dapat
mempertahankan gaya hidup Anda sekarang? Itulah yang disebut kekayaan.
 Contoh,
 Saat Anda mempunyai gaji Rp 10.000.000 per bulan namun ketika ditanya
oleh sebuah survei, mengatakan tidak termasuk cicilan,
 Berarti bahwa yang menjadi kekayaan Anda sekarang adalah bukan
sepenuhnya milik Anda karena masih dibebani oleh cicilan, sehingga setelah
dikurangi cicilan, dan pengeluaran, bisa jadi hasilnya adalah nol atau tidak
ada sama sekali.
 Ini bergantung erat dengan kebiasaan belanja Anda terutama belanja yang
dibiayai oleh kredit.
 Untuk memjadi kaya yang harus dilakukan antara lain,
1. Menghindari beberapa tindakan krusial yang hanya membuat Anda miskin,
2. Melakukan beberapa tindakan penting yang dapat membuat anda Kaya
Raya
1. Menghindari 6 Tindakan Krusial yang Membuat Anda Miskin

1. Utang
 Utang sebenarnya bukanlah hal yang salah bagi Anda yang mapan secara
finansial, apalagi jika Anda berutang untuk hal-hal produktif seperti KPR atau
modal usaha, karena hal-hal tersebut memang sulit dihindari.
 Beda halnya dengan utang yang tidak perlu, seperti utang kartu kredit. Sering
kali banyak orang yang akhirnya terlilit oleh utang kartu kredit yang akhirnya
malah membuatnya kehilangan barang berharga, bahkan tidak menutup
kemungkinan kehilangan rumah jika utang kartu kredit telah melampaui
kemampuan membayar.
 Lakukan pertimbangan yang matang sebelum mengajukan utang. Sesuaikan
kemampuan bayar dengan kebutuhan yang kamu hadapi.
2. Tidak menyisihkan gaji
 Cara lain menghargai usaha atau kerja keras Anda selama ini adalah dengan
menyimpannya sebagian. Orang-orang yang mapan dari segi finansial
terbiasa menyisihkan sebagian besar uang untuk didapatnya, lalu
menggunakan sisanya untuk kebutuhan sehari-hari.
 Mereka mampu menahan diri untuk tidak mengutak-atik dana simpanan
mereka. Jadi ada baiknya jika Anda berlaku seperti kebanyakan orang-orang
mapan secara finansial lainnya.
3. Sering beli makan di luar
 Alih-alih tidak mau repot, membeli makan siang di luar malah membuat Anda
menjadi lebih boros. Makan masakan rumah adalah salah satu cara yang
dapat Anda lakukan untuk menjadi kaya.
 Selain lebih sehat, Anda bisa menyisihkan uang yang miliki untuk keperluan
lain yang lebih penting. Untuk menghindari kebosanan dan mencegah Anda
memesan makanan di restoran cobalah membuat daftar menu mingguan.
 Anda sekaligus dapat mengasah kemampuan memasak serta kreativitas
dalam mengolah bahan masakan.
4. Membeli tanpa pertimbangan
 Hal ini mungkin sering Anda alami, yaitu tidak bisa membedakan mana
kebutuhan dan mana keinginan.
 Diskon yang besar sering kali menjadi godaan saat Anda berbelanja. Namun,
akhirnya membuat Anda sering kali mengeluarkan uang untuk sesuatu yang
sebenarnya tidak dibutuhkan.
 Pertimbangkan lagi sebelum membeli, apakah Anda benar-benar
membutuhkan barang itu atau tidak.
 Belajar menahan diri untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak
Anda butuhkan.
5. Menggunakan ATM untuk belanja
 Praktis, alasan setiap orang lebih suka menggunakan kartu ATM
dibandingkan uang tunai. Namun sering kali hal ini pula yang membuat Anda
terlena membelanjakan tanpa memperhitungkan berapa banyak yang telah
dikeluarkan.
 Lebih baik gunakanlah dana tunai untuk belanja, dengan begitu Anda dapat
meminimalisir uang yang dibelanjakan, karena terbatasnya uang tunai yang
Anda miliki dibandingkan uang di ATM.
6. Tidak mencatat pengeluaran
 Biasakan mencatat segala pengeluaran, mulai dari hal-hal kecil seperti rokok,
kopi, sarapan sampai tiket parkir. Hal ini penting untuk membantu Anda
meminimalisir pengeluaran yang tidak perlu.
 Tidak hanya itu, mencatat pengeluaran dapat membantu Anda menghindari
kehabisan uang sebelum akhir bulan.
2. Melakukan 6 Tindakan Penting yang Membuat Anda Kaya

1. Cadangkan dana tak terduga,


 Mulailah dengan membuat dana darurat tidak terduga,
 Targetkan Rp 5.000.000 dengan mengumpulkan uang hasil bekerja 36 bulan.
 Jangan gunakan uang tersebut jika memang bukan untuk kebutuhan yang
mendesak seperti mendapatkan musibah atau jatuh sakit.
 Komitmen Anda untuk langkah ini sangatlah penting.
2. Selesaikan utang
 Utang adalah musuh kekayaan. Meski demikian, ketika seseorang hendak
memiliki rumah, kendaraan, peralatan rumah tangga (televisi, peralatan
elektronik, mebel, dan sebagainya), pada umumnya, harus membayarnya
dengan kredit, karena harga yang tak terjangkau.
 Lebih dari itu, untuk kebutuhan sekunder pun, seperti untuk biaya pendidikan
dan ongkos kesehatan juga berbasis kredit.
 Bijaksanalah dalam berutang karena utang adalah musuh kekayaan.
 Perhatikan dengan seksama dan tentukan prioritas apa yang menjadi
kebutuhan utama dan apa yang menjadi sebatas keinginan.
3. Hargai tiap peluang
 Jika ada yang menawari Anda peluang usaha, jangan ragu untuk menerima.
Walaupun tidak langsung dapat dirasakan, ini bisa menjadi tabungan untuk
hari tua nanti. Walaupun saat ini Anda tidak memerlukannya, tapi suatu saat
nanti Anda akan perlu.
 Misal ada yang menawari Anda untuk usaha bordir dengan modal mesin yang
harus Anda beli. Saat Anda sudah menerima keuntungan, dan hasilnya
menjanjikan, dukunglah lagi usaha tersebut agar lebih berkembang.
4. Jangan rugi karena inflasi
 Tabungan adalah faktor terbesar yang membuat Anda kaya. Jadi, jangan
sampai tabungan Anda berkurang karena inflasi.
 Contoh,
20 tahun yang lalu, uang Rp 1.000 dapat memperoleh 4 butir telur. Sekarang,
bahkan harga 1 butir telur sudah mencapai Rp 1.500. Apakah telurnya
berubah? Tidak. Uanglah yang sesungguhnya bermasalah.
 Inilah yang membuat Anda dari hari ke hari harus bekerja lebih keras untuk
menutupi kebutuhan hidup.
 Solusinya adalah investasikan uang Anda.
5. Hitung semua aset dan utang
 Apakah Anda memiliki rumah, properti atau usaha?
 Apa yang menjadi tanggungan Anda kepada orang lain? pinjaman atau biaya
sewa?
 Makin kecil perbandingan tanggungan Anda terhadap apa yang dimiliki, maka
makin kaya Anda.
 Buatlah daftar barang yang masih dicicil dan utang yang masih ditanggung
agar membuat Anda termotivasi untuk segera melunasinya.
 Rencanakan secara teliti dan hati-hati keuangan Anda untuk melunasi cicilan
dan utang Anda, juga usahakan untuk tidak menambah cicilan dan utang
lainnya.
6. Strategi ciptakan kekayaan jangka panjang
 Strategi apapun yang bagus untuk dapat mengidentifikasi cara membangun
kekayaan jangka pendek dan jangka panjang.
 Tujuan jangka pendek dapat menyertakan hal-hal yang Anda ingin capai
dalam satu atau tiga tahun sedangkan jangka panjang seperti tabungan
pensiun yang tidak akan Anda sentuh selama 2030 tahun.

Anda mungkin juga menyukai