Anda di halaman 1dari 4

PERAN WIRAUSAHA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Pernah beli es kepal nggak, Squad? Itu lho es yang lagi booming akhir-akhir ini.
Sudah menjamur banget 'kan di pinggiran jalan? Padahal, cuma es batu yang diserut dan
dikepal ke dalam mangkok, lalu ditambahkan topping. Tapi kalau dipikir-pikir kenapa bisa
laris di pasaran?
Es kepal tersebut merupakan salah satu bentuk wirausaha. Apa itu wirausaha? Ada
tiga ahli yang merumuskan pengertiannya. Pertama, menurut Peter Drucker, wirausaha
merupakan penciptaan hal baru dan berbeda. Kemudian, Zimmere menyatakan bahwa
wirausaha adalah bentuk kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan masalah. Sementara,
Kasmir menyatakan dengan lebih rinci lagi kalau wirausaha merupakan jiwa pemberani yang
mau mengambil risiko di berbagai kesempatan.
Jadi, wirausaha ialah seseorang yang berani melakukan sesuatu tindakan tertentu dan
siap dengan segala risikonya dalam mencapai tujuan.
Lalu, bagaimana peran wirausaha bagi perekonomian Indonesia?

Setidaknya, wirausaha memiliki tiga peranan dalam ekonomi Indonesia. Pertama,


bisa membuka lapangan pekerjaan. Coba kamu bayangkan kalau setiap tahun ada 10.000
wirausaha baru dan tiap wirausaha itu punya 10 karyawan, maka berapa lapangan kerja baru
yang tercipta? Kalikan saja jadinya 100.000 lapangan pekerjaan baru, lho!

Kedua, bisa meningkatkan pendapatan nasional. Masih dengan perumpamaan 10.000


wirausaha baru tadi ya. Kalau tiap wirausaha membayar pajak usaha, berapa pendapatan yang
diterima negara? Wah, pasti banyak dong, Squad.

Ketiga, mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial. Mudahnya begini, kalau semakin


banyak lapangan pekerjaan, maka jarak kesenjangan antara masyarakat akan semakin sempit.

Kamu tertarik nggak Squad ketika besar nanti ingin menjadi seorang wirausaha? Eits,


sebelum meyakinkan diri, ada beberapa informasi nih yang bisa kamu jadikan acuan, “Kira-
kira pantas nggak ya merintis sebuah usaha?” Beberapa poin di bawah ini, dapat menjadi
pertimbangan:
A. Penyebab Keberhasilan dalam Berwirausaha

1. Visi, misi, dan strategi yang jelas


Sebagai orang yang ingin berwirausaha harus memiliki tujuan dan strategi yang jelas
dalam melakukan usahanya. Contohnya, aplikasi ojek online yang bermula dari keinginan
pemilik usahanya untuk membuat transportasi yang bisa menembus kemacetan Ibukota.
Tercetuslah ide mengembangkan aplikasi ini.

2. Melihat atau menciptakan peluang usaha


Masih ingat dengan minuman es cappuccino cincau? Dulu sangat booming 'kan?
Pencetus usaha tersebut sangat pintar melihat peluang usaha dengan mengombinasikan antara
cappuccino dengan cincau. Jadilah minuman baru yang belum pernah ada sebelumnya.

3. Pantang menyerah
Jangan pernah langsung mengharapkan untuk memperoleh keuntungan saat pertama
kali mulai berwirausaha. Tentu saja yanh namanya usaha pasti mengalami untung dan rugi.
Oleh karena itu, pantang menyerah merupakan sikap yang wajib dimiliki oleh calon
wirausahawan.

4. Mampu mengelola keuangan


Pisahkan antara pendapatan dari hasil berwirausaha dengan keuangan pribadi. Saat
memilih untuk berwirausaha, kamu harus mampu mengelola keuangan. Harus ada
pembagiannya nih, mana yang digunakan untuk membeli bahan baku, promosi, dan gaji
karyawan. Sulit ya kelihatannya? Namanya juga wirausaha.
B. Penyebab Kegagalan dalam Berwirausaha

1. Tidak fokus dan tergesa-gesa


Akan sangat bahaya jika kamu tipe orang yang tergesa-gesa saat berwirausaha. Kenapa?
Alasannya, wirausaha membutuhkan proses dan harus fokus dengan visi, misi, serta strategi
awal kamu. Kalau kamu melakukannya dengan buru-buru dan ingin cepat mendapatkan hasil,
justru nanti malah merugi.

2. Pengelolaan keuangan yang buruk


Usaha yang bangkrut pasti memiliki sistem pengelolaan keuangan yang buruk.
Mungkin karena korupsi atau dibelanjakan tanpa perhitungan yang matang. Keuangan dalam
berwirausaha wajib dicatat ya Squad, baik pemasukkan ataupun pengeluarannya.

3. Putus asa saat mengalami kerugian


Baru menjalankan wirausaha dan mengalami rugi? Lalu, setelah itu tidak mau
melanjutkan lagi usahanya. Nah, itu yang namanya berputus asa. Mudah menyerah dengan
situasi dan tidak mau belajar dari kesalahan justru dapat menyebabkan kerugian.

4. Tidak memahami mengenai usaha yang dijalankan


Kembali lagi ke tujuan awal. Sebelum melakukan usaha, kamu harus sudah tahu
nantinya bagaimana usaha ini akan berkembang? Apakah punya manfaat untuk orang banyak
atau hanya menghasilkan keuntungan untuk diri sendiri?  

Anda mungkin juga menyukai