Anda di halaman 1dari 8

MODUL PENGANTAR

1 KEWIRAUSAHAAN

I. PENGANTAR

A dream is where it all started

Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakin
apa yang akan kita perbuat. Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah
terobosan dalam menciptakan produk, cara pelayanan, ataupun idea yang dapat dijual
dengan sukses. Semuanya tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata
tidak bisaataupun tidak mungkin.

Bagi seorang pemula yang mempunyai mimpi, maka memulai langkah awal dalam
berusaha selalu diliputi ketidakpatian, bahkan kesulitan terhadap apa yang harus
dilakukan pertama kali. Bahkan untuk memulai suatu kegiatan usaha, pelaku atau calon
pelaku selalu dihadapkan pada kondisi bagaimana memulai usaha tersebut. Adapun
kendala utama, ialah persepsi yang secara wajar selalu ada pada setiap orang yang
akan memulai kegiatan usaha, yaitu Apakah usaha ini menguntungkan atau tidak ?.
Keinginan untuk mewujudkan suatu kegiatan usaha dengan certain answer ini, justru
menjadi bumerang bagi pelaku usaha itu sendiri, sehingga dengan pikiran seperti ini,
usaha yang akan dilaksanakan tidak pernah dapat terwujud.

Salah satu sifat pemimpi dalam berusaha ialah bagaimana mengubah sesuatu
menjadi suatu peluang. Jika melihat kondisi yang melanda Indonesia dalam beberapa
tahun terakhir ini, telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian
Indonesia baik dilihat dalam kerangka makro maupun mikro. Kondisi yang tidak
menguntungkan ini, mendorong sebagian besar masyarakat untuk menangkap peluang
dengan memulai melirik dan membidik berbagai peluang kegiatan usaha yang mungkin
selama ini dipandang sebelah mata. Diantaranya ialah sektor-sektor usaha riil yang
secara langsung berhubungan dengan kebutuhan konsumen, sementara sebagian lagi
membidik kegiatan sektor non riil, yang tentunya harus memiliki kualifikasi dan
pengetahuan tertentu.

Secara umum dalam memulai suatu kegiatan usaha dan menentukan jenis usaha
yang tepat, selalu dihadapkan pada pertanyaan seperti di atas, atau kita akan selalu
terbelenggu dengan pernyataan yang ada dalam diri kita, apakah saya mampu atau
apakah saya bisa.

Untuk itu kita harus memiliki suatu persepsi, bahwa apabila kita akan melakukan
suatu kegiatan usaha, harus dimulai dengan perencanaan yang baik.

Ingat :
Perencanaan yang baik merupakan cetak biru atau peta
jalan untuk mengelola pertumbuhan dan perubahan
terhadap usaha yang akan dijalani

1
II. KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP)

Sebelum menjelaskan pengertian wirausaha, perlu disampaikan istilah lain yang


memiliki kedekatan dengan wirausaha, yaitu istilah wiraswasta. Di dalam berbagai
literatur dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha, demikian
pula penggunaan istilah wirausaha seperti sama dengan wiraswasta.

Istilah wiraswasta disampaikan oleh Dr. Suparman Sumahamijaya sejak tahun


1967 melalui berbagai ceramah, beliau sangat menekankan peluang kelompok kreatif
entrepreneur Indonesia untuk mengangkat bangsa Indonesia dari lembah kemiskinan.

Istilah wiraswastawan ada yang menghubungkannya dengan istilah saudagar.


Walaupun sama artinya dalam bahasa Sansekerta, tetapi maknanya berlainan.
Wiraswasta terdiri atas tiga kata: wira, swa, dan sta, masing-masing berarti; wira adalah
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawan/pendekar
kemajuan watak; swa artinya sendiri; dan sta artinya berdiri.

Istilah wirausaha berasal dari kata entrepreneur (bahasa Perancis) yang


diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris dengan arti between taker atau go-between.

Pengertian Wirausaha lebih lengkap dinyatakan oleh Joseph Schumpeter adalah


Entrepreneur as the person who destroys the existing economic order by introducing
new products and services, by creating new forms of organization, or by exploiting new
raw materials. (Bygrave, 1994: 1). Jadi menurut Joseph Schumpeter Entreprenuer atau
Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau
mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi
bisnis yang baru ataupun bisa pula dilakukan dalam organisasi bisnis yang sudah ada.

Dalam definisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat
adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang
tersebut. Pengertian wirausaha di sini menekankan pada setiap orang yang memulai
sesuatu bisnis yang baru. Sedangkan proses dan meliputi semua kegiatan fungsi dan
tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu
organisasi.

Melihat uraian di atas, dan juga dalam berbagai tulisan/literatur tampak adanya
pemakaian istilah saling bergantian antara wiraswasta dan wirausaha. Ada pandangan
yang menyatakan bahwa wiraswasta sebagai pengganti dari istilah entrepreneur. Ada
juga pandangan untuk istilah entrepreneur digunakan wirausaha, sedangkan untuk istilah
entrepreneurship digunakan istilah kewirausahaan. Kesimpulannya ialah istilah
wiraswasta sama saja dengan wirausaha, walaupun rumusannya berbeda-beda tetapi isi
dan, karakteristiknya sama

III. MINAT BERUSAHA

Dalam berusaha, banyak jenis usaha yang bisa dilakukan siapapun, diantaranya
dengan (1) Adanya minat terhadap usaha tertentu (2) Adanya modal (3) Adanya relasi
(4) Adanya kesempatan tertentu dsb

2
Cara lain ialah dengan memperhatikan momentum tertentu, misalnya hobi yang
tentunya akan lebih mengasyikan karena akan dijalankan dengan penuh rasa percaya
diri sehingga akan terasa nikmat. Hal yang terpenting ialah setelah peluang ditangkap,
kita harus segera langsung bertindak. Ingat : Memulai usaha tanpa action adalah
omong kosong.

Namun demikian, harus disadari bahwa langkah pertama tetap saja harus
dilakukan, bukankah hal-hal besar itu berawal dari yang kecil? Dan langkah seribu,
tidak mungkin terjadi tanpa langkah pertama

Diakui dalam memulai usaha, hal yang terberat berat dalam melakukan usaha
ialah melakukan langkah pertama.

Untuk memudahkan hal tersebut, diperlukan suatu perencanaan awal yang


merupakan perencanaan manajemen. Perencanaan manajejemen dilakukan untuk
menetapkan visi, sasaran dan arah dari usaha yang akan dilakukan, agar keputusan
yang diambil dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan di masa datang.

Terdapat berbagai keunggulan dalam menentukan perencanaan manajemen yang


baik, diantaranya :
1. Perencanaan dapat meningkatkan efektivitas (probabilitas untuk mencapai sasaran
yang disepakati) dan efisiensi (biaya untuk melaksanakannya).
2. Perencanaan memang tidak menjamin keberhasilan tetapi riset dengan jelas
memperlihatkan bahwa probabilitas keberhasilan dapat ditingkatkan melalaui suatu
perencanaan.

Berikut ini terdapat 20 pertanyaan penting dalam perencanaan manajemen dalam


menentukan jenis usaha :
1 Jenis usaha apa yang akan dijalani ?
2 Apa tujuan usaha ini?
3 Apakah pesan atau ungkapan kunci dalam satu kalimat yang dapat menjelaskan
usaha Anda?
4 Apa alasan untuk memulai usaha ini?
5 Apa jenis produk atau jasa yang akan dijalani ?
6 Dapatkah menyebutkan tiga manfaat unik dari usaha yang akan dijalani ini ?
7 Apakah memiliki lembaran data, brosur, diagram, gambar, potret, rilis pers atau
dokumentasi lain tentang produk/jasa ini ?
8 Apa aplikasi dari usaha itu?
9 Apa yang membuat tertarik untuk mengernbangkan usaha ini?
10 Apakah penggunaan produk atau jasa ini terkait dengan produk lain?
11 Sebutkan tiga keberatan utama terhadap yang mungkin muncul terhadap usaha
ini ?
12 Kapan produk dari usaha ini akan tersedia?
13 Siapa yang menjadi target pasar ?
14 Siapa pesaing ?
15 Bagaimana membuat produk agarberbeda dari produk pesaing?
16 Bagaimana harga produk Anda dibanding dengan harga produk pesaing?
17 Apakah ada suatu penawaran khusus?
18 Rencana apa tenaga kerja dan promosi?
19 Bagaimana akan mendanai pertumbuhan perusahaan?

3
20 Apakah sudah siap dengan tim manajemen yang diperlukan untuk mencapai
sasaran?

IV. SIFAT-SIFAT WIRAUSAHA

Terdapat beberapa permasalahan yang harus diketahui oleh seorang wirausaha,


yang berkiatan dengan kegiatan usaha, yaitu
(1) Masalah internal, yaitu masalah yang berkaitan dengan kemampuan teknis
manajemen usaha, seperti aspek pasar, aspek produksi, aspek organisasi, aspek SDM,
aspek legalitas, aspek akses informasi, aspek permodalan, dsb; (2) Masalah eksternal
biasanya meliputi keterbatasan memperoleh akses informasi yang mendukung usaha,
kebijakan pemerintah, persaingan, ketergantungan dengan pedagang besar, akses untuk
memperoleh kredit, lokasi usaha, tenaga kerja terampil, lingkungan usaha, dsb.

Berkaitan dengan permasalahan tersebut, sebuah LSM besar di Jerman, GTZ,


menetapkan bahwa dalam setiap diri manusia terdapat karakteristik yang melekat yang
berkaitan dengan kewirausahaan, yaitu :
(i) Kemampuan Pencarian peluang;
(ii) Kegigihan dan ketekunan
(iii) Ketaatan terhadap kontrak kerja
(iv) Kemampuan diri terhadap kualitas produk dan efisiensi
(v) Kemampuan dan pandangan terhadap resiko
(vi) Melakukan penetapan tujuan
(vii) Kemampuan mencari informasi
(viii) Melakukan perencanaan yang sistematis dan monitoring
(ix) Penciptaan jaringan kerja.
(x) Kepercayaan diri yang dimiliki

Seorang wirausaha harus mampu melihat ke depan. Melihat ke depan bukan


melamun kosong, tetapi melihat, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari
berbagai alternatif masalah dan pemecahannya. Dari berbagai penelitian di Amerika
Serikat, untuk menjadi wirausahawan, seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

(BN. Marbun. 1993 : 63)


Ciri-ciri Watak

* Percaya diri - kepercayaan (keteguhan)


- Ketidaktergantungan, kepribadian mantap
- optimisme
* Berorientasi tugas dan hasil - kebutuhan atau haus akan prestasi
- berorientasi laba atau hasil
- tekun dan tabah
- tekad, kerja keras, motivasi
- energik
- penuh inisiatif
* Pengambil resiko - mampu mengambil resiko
- suka pada tantangan
* Kepemimpinan - mampu memimpin
- dapat bergaul dengan orang lain
- menanggapi saran dan kritik

4
* Keorsinilan - Inovatif (pembaharu)
- kreatif
- fleksibel
- banyak sumber
- serba bisa
- mengetahui banyak
* Berorientasi ke masa depan - pandangan ke depan
- perseptif

Fadel Muhammad (1992) menyatakan bahwa ada tujuh ciri yang merupakan
identitas yang melekat pada diri seorang wirausaha.
Pertama, Kepemimpinan. Ini adalah faktor kunci bagi seorang wirausaha.
Dengan keunggulan di bidang kepemimpinan, maka seorang wirausaha akan sangat
memperhatikan orientasi pada sasaran, hubungan kerja/personal dan efektivitas.
Pemimpin yang berorientasi pada ketiga faktor di atas, senantiasa tampil hangat,
mendorong pengembangan karir stafnya, disenangi bawahan, dan selalu ingat pada
sasaran yang hendak dicapai.
Kedua, Inovasi. Inovasi selalu membawa perkembangan dan perubahan
ekonomi, demikian dikatakan oleh Joseph Schumpeter. Teori Schumpeter merangsang
seseorang untuk berinovasi. Inovasi yang dimaksud bukanlah suatu temuan yang luar
biasa, tetapi suatu temuan yang menyebabkan berdayagunanya sumber ekonomi ke
arah yang lebih produktif.

Ketiga. Cara Pengambilan Keputusan. Menurut ahli kedokteran mutakhir


terdapat perbedaan signifikan antara fungsi otak kiri dan otak kanan. Otak kiri berfungsi
menganalisis atau menjawab pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana.
Otak kanan berfungsi melakukan pemikiran kreatif tanpa didahului suatu argumentasi.
Otak kiri dan otak kanan senantiasa digunakan secara bersama-sama. Setiap orang
akan berbeda tekanan pemakaian kedua otak itu. Ada yang cenderung didominasi otak
kiri dan sebalinya ada orang yang didominasi oleh otak kanan. Pandangan ini
diungkapkan oleh Roger Sperry pada tahun 1981, dia mendapat hadiah Nobel atas
pembuktiannya tentang teori otak terpisah ini (carol Kinsey Goman, 1991 : 36). Secara
umum dari 95% orang yang menggunakan tangan kanan (tidak kidal), bagian kiri otak
tidak hanya mengendalikan bagian kanan tubuhnya tetapi juga melakukan pemikiran
yang analitis, linier, verbal, dan rasional. Fungsi otak kirilah yang bekerja apabila anda
membuat neraca pembukuan, mengingat nama dan tanggal, atau penyusunan tujuan
dan sasaran. Bagian otak kanan mengendalikan bagian kiri tubuh manusia dan bersifat
holistik, imajinatif, non verbal, dan artistik. Apabila anda mengingat kembali wajah orang,
perasaan indahnya musik, atau membayangkan sesuatu, berarti anda memfungsikan
otak sebelah kanan. Proses yang terjadi pada otak sebelah kanan kurang mendapat
pengembangan dalam dunia pendidikan.

5
HEMISPHERE KIRI HEMISPHERE KANAN

Logika Intuisi

Verbal Nonverbal

Linear Visual

Analitik Kreatif khusus

Rasional Holistik

Eksplisitt Artistik

Rangkaian Humoris
Gambar Teori Otak Terpisah (Carol Kinsey G., 199)

Orang-orang yang dapat memecahkan masalah secara kreatif sadar bahwa kedua
Hemisphere otak kedua-duanya melakukan proses pemikiran. Misalnya otak kiri secara
logika. menentukan permasalahan dan otak kanan menggerakan kemungkinan-
kemungkinan kreatif dan jalan keluar. Dalam fase penggerakan gagasan maka fungsi
otak bagian kanan menjadi sangat berguna. Pernahkah anda ditantang untuk
memecahkan masalah dan mendapatkan jawaban yang tiba-tiba, sedangkan anda baru
bangun tidur. Ini terjadi karena pemikiran ini dikeluarkan dari otak kiri dan beralih ke -
pemahaman otak kanan. Seorang wirausahawan adalah mereka yang cenderung
didominasi oleh otak kanan. Itulah yang mendorong bekerjanya intuisi dan inisiatif
seorang wirasusaha yang seakan-akan memiliki indera keenam.

Keempat. Sikap Tanggap Terhadap Perubahan. Sikap tanggap wirausahawan


terhadap perubahan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain. Setiap
perubahan oleh seorang wirausahawan dianggap mengandung peluang yang
merupakan masukan dan rujukan terhadap pengambilan keputusan.

Kelima. Bekerja Ekonomis dan Efisien. Seorang wirausaha melakukan


kegiatannya dengan gaya yang smart (cerdas, pintar, bijak) bukan bergaya seorang
mandor. la bekerja keras, ekonomis dan efisien, guna mencapai hasil maksimal.

Keenam. Visi Masa Depan. Visi ibarat benang merah yang tidak terlihat yang
ditarik sejak awal hingga keadaan yang terakhir. Visi pada hakekatnya merupakan
pencerminan komitmen-kompetensi-konsistensi.

Ketujuh. Sikap Terhadap Resiko. Seorang wirausahawan adalah penentu resiko


dan bukan sebagai penanggung resiko. Sebagaimana dinyatakan Drucker, mereka yang
ketika menetapkan sebuah keputusan, telah memahami secara sadar resiko yang bakal
dihadapi, dalam arti resiko itu sudah dibatasi dan terukur. Kemudian kemungkinan
munculnya resiko itu diperkecil. Dalam hal ini penerapan inovasi merupakan usaha yang
kreatif untuk memperkecil kemungkinan terjadinya resiko.

Gambaran tentang sifat-sifat yang harus ada didalam diri seorang wirausaha,
maka selanjutnya bagaimana upaya yang harus dilakukan oleh kita dalam memulai
kegiatan usaha. Sebagai seorang umat bergama, segala sesuatu pekerjaan yang kita

6
lakukan diiringi dengan ihtiar dan doa. Dalam ihtiar ada proses kegiatan yang membuat
kita bergerak dan agar gerakan kita tidak menjadi sia-sia, kita jalani dengan
perencanaan yang baik dan matang. Mudah-mudahan dengan doa yang benar, usaha
yang akan dijalani memberikan hasil yang diharapkan. Kalau pun tidak, kita sudah
pernah berusaha. Kita hanya dapat membuat keputusan dan berproses sedangkan hasil
akhir kita serahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ingat : Seorang wirausaha itu diciptakan bukan dilahirkan.

V. JENIS-JENIS USAHA YANG DAPAT DILAKUKAN

Berbagai jenis usaha dapat dilakukan oleh kita untuk dijadikan kegiatan usaha,
pemerintah telah mengeluarkan Keppres No. 99 Tahun 1998, tentang jenis usaha untuk
usaha kecil dan pemberdayaan sektor usaha kecil. Secara umum Keppres tersebut
mengatur lapangan usaha untuk usaha kecil, sedangkan usaha besar maupun
menengah yang ingin terlibat dalam jenis usaha untuk usaha kecil, maka harus melalui
kemitraan, yang bisa diwujudkan dalam penyertaan modal saham, inti plasma,
subkontraktor, waralaba, perdagangan umum dan keagenan. Kewajiban lainnya ialah
meningkatkan kesempatan berusaha, meningkatkan kemampuan manajemen di bidang
produksi, pengolahan, pemasaran, SDM, teknologi, penyediaan bahan baku,
pengeloalaan usaha dan pendanaan.

Adapun jenis usaha yang dicadangkan untuk usaha kecil meliputi usaha-usaha
sebagai berikut :
1. Tanaman obat-obatan kecuali jahe, industri kesehatan non medik, lada, melinjo,
kayu manis, kemiri, panili, kapolaga, pala, siwalan, aren, dan lontar.
2. Peternakan ayam buras, penagkapan ikan kembung, layang, udang,
penangkapan ikan karang, cumi-cumi, teripang.
3. Golongan industri makanan menyangkut industri abon, pengasinan/ pemanisan,
sayur dan telur, industri penggaraman/pengasinan ikan dan biota perariran,
industri roti, kue kering, gula merah, kelapa, palma, tauco, tempe, tahu, keripik,
makan ringan, kerupuk, petis, terasi, kue basah, madu. Pengembangan bisnis
padi-padian, biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian.
4. Industri benang bermotif/celup, industri tenun ATBM, tenun gedongan, batik tulis,
perajutan, peci, kopiah.
5. Industri kapur tohor, kapur sitih, kapur pertanian dan kapur tulis.
6. Hiasan rumah tangga tanpa diglasir, pot bunga, perlengkapan rumah tangga,
batu bata, tanah liat, genteng tanah liat, memproduksi alat-alat pertanian, alat
pemotong, pertukangan dan alat perkebunan yang semuanya digerakan oleh
tangan/manual.
7. Bisnis bengkel, reparasi alat listrik, kotak sambungan telepon, industri alat listrik
seperti anker dan track angker, klem, rumah meteran, air minum, kerajinan, hotel
melati, angkutan pedesaan, kios telepon, wartel, pertunjukan tradisional,
persalinan, akupuntur, pijat refleksi dan tradisional, fumigasi dan pedangan
informal.
8. Jenis usaha yang terbuka untuk usaha menengah dan besar yang harus
bermitra dengan usaha kecil, meliputi :

7
a. Bisnis ubi kayu, jagung, sayur-sayuran, buah-buahan dan jahe. Peternakan
ayam ras pedaging dan petelur, sapi potong, domba, kambing, babi, itik, sapi
perah, benih udang budidaya sidat, katak siput, dan buaya.
b. Industri pengolahan susu, pengasapan, tepung ikan, pengolahan teh, kelapa,
pegolahan lada, melinjo, kayu manis, panili, kapulaga, pala, cengkeh, kopra,
gula pasir, pati sagu, benang sutra, dekortisasi serat, benang sutra, ukiran
kayu, kertas tulis cetak, amplop dan rol karet.
c. Mesin pertanian perontok padi, pemotong padi, traktor tangan pemipil
jagung, pompa air tangan, industri perlengkapan sepeda, kerajinan perak,
pertambangan kecil, pengecer (agen dan dealer), distributor (perkulakan,
pemasok, sub distributor, ATPM), pasar modern (mall, super market), jasa
pemasaran, toko, kerajinan, toko umum, toko bebas bea, penjualan melalui
media, sewa beli, penyewaan mesin dan peralatan, foto studio, salon, biro
jasa, mobil toko dan mobil restoran, pemondokan, perparkiran, penitipan
anak, jasa boga, binatu, restoran, pelayanan medik (umum, bersalin,
spesialis, gigi) dan jasa instalasi listrik.

Anda mungkin juga menyukai