Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Yazid Aswin

Andre Syahputra

Course : TRBU1B

TECHNOPREUNERSHIP

1. Jelaskan prinsip Technoprenuer dan perannya

Technopreneur memiliki kemampuan untuk mengenali dan mengejar peluang yang muncul dari
perkembangan teknologi, serta mengimplementasikan teknologi baru dalam bisnis yang
dikembangkan. Selain itu, technopreneur juga memiliki kemampuan untuk mengelola dan
mengembangkan bisnis, termasuk pemasaran, perencanaan strategis, dan manajemen
operasional.

2. Identifikasi dan jelaskan karakteristik successful Technopreneur

Menurut Bruce R. Barringer dan R. Duane Ireland, seorang entrepreneur sukses harus memiliki
karakteristik sebagai berikut:

Memiliki passion terhadap bisnis. Passion atau ketertarikan terhadap bisnis akan memberikan


pengaruh positif terhadap keberlangsungan usaha.

Fokus terhadap produk dan pelanggan. Produk yang kita tawarkan harus menarik minat
pelanggan. Produk yang ditawarkan harus sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Percuma apabila
kita memiliki produk bagus namun tidak ada yang membelinya.

Tidak takut gagal. Entrepreneur mengambil resiko untuk mencoba sesuatu yang baru. Seperti
saat mencoba membuat resep makanan baru, kemungkinan gagal selalu ada. Yang penting,
entrepreneur memiliki keinginan untuk kembali mencoba dan belajar dari kesalahan.

Kemampuan untuk mewujudkan suatu ide menjadi bisnis. Banyak orang memiliki ide bagus
namun tidak bisa mewujudkannya. Seorang entrepreneur yang sukses mampu mewujudkan visi
nya menjadi kenyataan.
3. Jelaskan proses menjadi seorang Technopreneur.

1. Mencari ide bisnis

Banyak hal bermula dari ide atau gagasan. Sebelum Facebook menjadi sebesar sekarang,
awalnya media sosial ini juga hanya sebatas situs yang berisi informasi data dan informasi
mahasiswa di sebuah universitas. Begitu juga dengan bisnis berbasis teknologi lainnya. Namun
saat berbicara tentang arti technopreneur, ide saja tidaklah cukup.

2. Paham teknologi

Anda bisa saja menjadi seorang technopreneur tanpa harus memiliki kemampuan mumpuni di
bidang teknologi. Meski demikian, Anda tetap harus paham tentang teknologi yang digunakan
dalam bisnis yang akan dijalankan. Misalnya saja jika bisnis tersebut adalah bisnis toko online,
setidaknya Anda harus tahu apa itu website, web hosting, domain dan hal-hal terkait toko online
itu sendiri. Jadi di samping paham dengan produk yang dijual, seorang technopreneur juga harus
paham tentang teknologi yang digunakan untuk menjalankan bisnisnya.

3. Kenali market

Pengertian technopreneur tidak hanya berbicara tentang pemanfaatan teknologi dalam bisnis.
Seorang wirausahawan teknologi juga harus memahami bahwa teknologi tersebut pada dasarnya
digunakan untuk melayani atau menjangkau market bisnisnya. Misalnya saja dalam bisnis toko
online, khususnya bisnis jualan pakaian batik. Seorang technopreneur harus tahu siapa market
bisnisnya. Siapa orang yang membutuhkan pakaian batik dan suka belanja dengan cara online,
itulah market yang harus difokuskan. Berangkat dari sini, Anda bisa merancang strategi bisnis
yang efektif untuk menjangkau dan menarik perhatian mereka.

4. Membangun tim
Banyak bisnis yang awalnya dibangun oleh satu orang dan dijalankan sendirian. Saat bisnis
masih kecil dan modal sangat terbatas, memang inilah satu-satunya jalan. Arti technopreneur
memang tidak lepas dari kegigihan untuk meraih impian dalam dunia bisnis terutama teknologi.
Meski demikian, sepintar atau sekuat apapun orang tersebut, ada keterbatasan yang bisa
dilakukan oleh satu orang.

5. Mencari modal

Bisnis berbasis teknologi memang bisa dimulai dengan modal yang relatif kecil. Meski
demikian, semakin besar modal yang dimiliki, semakin banyak pula yang bisa dilakukan. Jika
Anda membuka toko online, modal akan menentukan kualitas website yang bisa dibuat nanti.
Seberapa bagus tampilannya, apa saja fitur yang dimiliki dan seberapa cepat website dapat
diakses, hal-hal seperti ini membutuhkan modal uang yang tidak sedikit.

6. Terus berusaha dan pantang menyerah

Dalam pengertian technopreneur, Anda sudah mengenal tentang peran teknologi dalam
menjalankan bisnis. Namun sama halnya dengan entrepreneurship, terus berusaha dan pantang
menyerah juga menjadi bagian penting dalam technopreneurship itu sendiri.

7. Pasarkan bisnis

Setelah memiliki produk, mulailah untuk memasarkannya. Tanpa pemasaran, orang tidak akan
tahu bahwa produk Anda benar-benar ada. Sesuai dengan pengertian technopreneur, pemasaran
yang dilakukan sebaiknya juga dilakukan dengan memanfaatkan teknologi.

8. Evaluasi secara berkala

Arti technopreneur tidak hanya terbatas pada menjadi pelaku bisnis berbasis teknologi. Dalam
prosesnya, ada evaluasi yang harus dilakukan secara berkala. Apakah produk Anda mendapat
respons positif atau justru sebaliknya? Apakah strategi pemasarannya sudah menjangkau market
potensial?
9. Selalu bersiap dengan perubahan

Dunia terus berubah, begitu juga dengan dunia bisnis. Menjadi seorang technopreneur artinya
seorang wirausahawan teknologi harus bisa merangkul perubahan dan menjadikannya sebagai
teman. Jika bisnis yang dijalankan tidak memberi hasil yang diharapkan, Anda harus terbuka
untuk melakukan perubahan. Ada banyak bisnis yang melakukan pivot sampai berkali-kali
hingga menemukan bentuk terbaiknya. Setelah memahami pengertian technopreneur, Anda juga
harus terbuka dengan hal-hal seperti ini dan siap untuk melakukan perubahan saat diperlukan.

10. Hilangkan ego

Pengertian technopreneur juga mengajarkan bahwa seorang pelaku bisnis harus realistis. Prinsip
memang harus dimiliki. Namun Anda juga harus tahu mana prinsip dan mana ego. Di sinilah
Anda akan memahami lebih jauh tentang bagaimana menjadi seorang technopreneur. Ego tidak
hanya menghambat seorang technopreneur untuk bekerja sama. Ego juga membuat seorang
pelaku bisnis terjebak pada nilai-nilai lama yang mungkin sudah tidak lagi relevan dengan
zaman. Karena itulah, seorang technopreneur harus bisa menghilangkan egonya. Jadi jika
dibutuhkan, mereka bisa mengambil keputusan dengan lebih objektif dan realistis.

4. Jelaskan peranan Technopreneurship dalam masyarakat

Technopreneurship juga dapat diarahkan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat yang
memiliki kemampuan ekonomi lemah dan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan
demikian, technopreneurship diharapkan dapat mendukung pembangunan berkelanjutan
(sustainable development).

 Technopreneurship dapat memberikan memiliki manfaat atau dampak, baik secara


ekonomi, sosial, maupun lingkungan.

 Adapun dampak secara ekonomi adalah:


 Meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
 Meningkatkan pendapatan.
 Menciptakan lapangan kerja baru.
 Menggerakkan sektor-sektor ekonomi yang lain.

 Manfaat dari segi sosial diantaranya adalah; Mampu membentuk budaya baru yang lebih
produktif Berkontribusi dalam memberikan solusi pada penyelesaian masalah-masalah
sosial.

 Manfaat dari segi lingkungan antara lain adalah:

 Memanfaatkan bahan baku dari sumber daya alam Indonesia secara lebih produktif.
 Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya terutama sumberdaya energi

Anda mungkin juga menyukai