Anda di halaman 1dari 23

BATU BARA

DESTI ARLIYANIS
MAULIDINA PRASTIKE PUTRI
PRIHALISA NINGENDAH
THITA OKTAVIANA HAMELIA
DARI MANA ASAL BATUBARA ?

PROSES TERBENTUKNYA BATU BARA ? Dan


APA SAJA JENIS BATUBARA?

MANFAAT BATUBARA ?

FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMBENTUK


BATUBARA

PROSES PENAMBANGAN BATUBARA


DARI MANA ASAL BATUBARA ?

Batubara merupakan benda padat yang terbentuk dari sisa – sisa tumbuhan yang
terendapkan dan terpendam di dalam tanah berjuta – juta tahun lamanya, karena
pengaruh tekanan dan panas atau tekanan saja berubah menjadi padat, berwarna
coklat sampai hitam dan bersifat cukup mudah untuk terbakar
PROSES TERBENTUKNYA BATUBARA ?

Proses pembentukan batu bara sendiri sangatlah kompleks dan membutuhkan waktu
hingga berjuta-juta tahun lamanya. Batubara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba
yang kemudian mengendap selama berjuta-juta tahun dan mengalami proses
pembatubaraan (coalification) dibawah pengaruh fisika, kimia, maupun geologi. Oleh
karena itu, batubara termasuk dalam kategori bahan bakar fosil. Secara ringkas ada 2
tahap proses pembatubaraan yang terjadi, yakni:
a. Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga
lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar
air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses
pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.
b. Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus
dan akhirnya antrasit.
Courtsey on Youtube
Secara lebih rinci, proses pembentukan batu bara dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pembusukan, yakni proses dimana tumbuhan mengalami tahap pembusukan (decay)
akibat adanya aktifitas dari bakteri anaerob. Bakteri ini bekerja dalam suasana tanpa
oksigen dan menghancurkan bagian yang lunak dari tumbuhan seperti selulosa,
protoplasma, dan pati.
b. Pengendapan, yakni proses dimana material halus hasil pembusukan terakumulasi
dan mengendap membentuk lapisan gambut. Proses ini biasanya terjadi pada
lingkungan berair, misalnya rawa-rawa.
c. Dekomposisi, yaitu proses dimana lapisan gambut tersebut di atas akan mengalami
perubahan berdasarkan proses biokimia yang berakibat keluarnya air (H20) clan
sebagian akan menghilang dalam bentuk karbondioksida (C02), karbonmonoksida
(CO), clan metana (CH4).
d. Geotektonik, dimana lapisan gambut yang ada akan terkompaksi oleh gaya tektonik
dan kemudian pada fase selanjutnya akan mengalami perlipatan dan patahan. Selain
itu gaya tektonik aktif dapat menimbulkan adanya intrusi/terobosan magma, yang
akan mengubah batubara low grade menjadi high grade. Dengan adanya tektonik
setting tertentu, maka zona batubara yang terbentuk dapat berubah dari lingkungan
berair ke lingkungan darat.
e. Erosi, dimana lapisan batubara yang telah mengalami gaya tektonik berupa
pengangkatan kemudian di erosi sehingga permukaan batubara yang ada menjadi
terkupas pada permukaannnya. Perlapisan batubara inilah yang dieksploitasi pada
saat ini.
APA SAJA JENIS BATUBARA ?

Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas


dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas, secara berurutan kita
mulai dari yang memiliki nilai kalor paling rendah: gambut, lignit, sub-
bituminus, bituminus, dan antrasit.
1. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang
paling rendah.
2. Lignit atau batubara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang
mengandung air 35-75% dari beratnya.
3. Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh
karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan
bituminus.
4. Bituminus mengandung 68 – 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10%
dari beratnya. Kelas batubara yang paling banyak ditambang di Australia.
5. Antrasit adalah kelas batubara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan
(luster) metalik, mengandung antara 86% – 98% unsur karbon dengan kadar
air kurang dari 8%.
MANFAAT BATUBARA ?

Sebagai sumber daya dari alam batubara bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para
manusia, diantaranya adalah :
1. Pemasok bahan bakar yang potensial dan dapat dihandalkan untuk rumah tangga dan
industri kecil
2. Sumberdaya energi yang mampu menyuplai dalam jangka panjang / PLTU.
3. Pengganti BBM/Kayu Bakar Dalam Industri Kecil dan Rumah Tangga
4. Merupakan tempat penyerapan tenaga kerja yang cukup berarti baik di pabrik
briketnya, distributor, industri tungku, dan mesin briket dsbnya.
5. Merupakan bahan bakar yang harganya terjangkau bagi masyarakat pada daerah-
daerah terpencil.
6. Memberikan sumber pendapatan kepada penyuplai bahan baku briket seperti
batubara, tanah liat, kapur, serbuk biomas, dsbnya.
7. Sebagai wadah pengalihan teknologi dan keterampilan bagi tenaga kerja Indonesia
baik langsung maupun tidak langsung.
8. Menghasilkan briket batubara yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat
berpenghasilan rendah dan UKM dalam kebutuhan energinya yang akan terus
meningkat setiap tahunnya
FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMBENTUK BATUBARA

Faktor-Faktor dalam pembentukan batubara sangat berpengaruh terhadap bentuk maupun


kualitas dari lapisan batubara. Beberapa faktor yang berpengaruh dalam pembentukan batubara
adalah :
a. Material dasar, yakni flora atau tumbuhan yang tumbuh beberapa juta tahun yang lalu, yang
kemudian terakumulasi pada suatu lingkungan dan zona fisiografi dengan iklim clan topografi
tertentu. Jenis dari flora sendiri amat sangat berpengaruh terhadap tipe dari batubara yang
terbentuk.
b. Proses dekomposisi, yakni proses transformasi biokimia dari material dasar pembentuk
batubara menjadi batubara. Dalam proses ini, sisa tumbuhan yang terendapkan akan
mengalami perubahan baik secara fisika maupun kimia.
c. Umur geologi, yakni skala waktu (dalam jutaan tahun) yang menyatakan berapa lama
material dasar yang diendapkan mengalami transformasi. Untuk material yang diendapkan
dalam skala waktu geologi yang panjang, maka proses dekomposisi yang terjadi adalah fase
lanjut clan menghasilkan batubara dengan kandungan karbon yang tinggi.
d. Posisi geotektonik, yang dapat mempengaruhi proses pembentukan suatu lapisan batubara
dari tekanan yang dihasilkan oleh proses geotektonik dan menekan lapisan batubara yang
terbentuk.
e. Struktur dari lapisan batubara tersebut, yakni bentuk cekungan stabil, lipatan, atau patahan.
f. Intrusi magma, yang akan mempengaruhi dan/atau merubah grade dari lapisan batubara
yang dihasilkan.
Penambangan Batubara

Cara mendapatkan batubara ialah dengan


penambangan . Ada dua cara penambangan
batu bara, yaitu:

1. Surface Mining
2. Underground Mining
Surface Mining (Tambang Terbuka)

Surface Mining merupakan penambangan yang dilakukan


di atas atau relatif dekat permukaan bumi, dengan
kedalaman sekitar 180 ft dari permukaan tanah.
Penambangan batubara dengan cara tambang terbuka
dilakukan dengan beberapa metode, yaitu :
a. Strip mining
b. Contour mining
c. Area mining
d. Auger mining
e. Box cut mining
Courtsey on Youtube
Underground Mining (Tambang Tertutup)

Underground Mining merupakan penambangan yang dilakukan di kedalam


tanah lebid dari 300 ft
Pada prinsipnya, penambangan batubara dengan menggunakan metode
tambang dalam memerlukan 3 persyaratan teknis yang mutlak harus
dipenuhi, yaitu:
1. Pemahaman secara menyeluruh terhadap kondisi alam di lokasi yang akan
ditambang.
2. Teknologi penambangan yang sesuai dengan kondisi lapangan penggalian,
aman, ekonomis, dan menghasilkan tingkat keterambilan batubara yang
tinggi.
3. Sumber daya manusia yang handal.
Underground Mining (Tambang Tertutup)

Metode penambangan batubara bawah tanah ada 2 buah yang


populer, yaitu:
a. Room and Pillar
Metode penambangan ini dicirikan dengan meninggalkan pilar-
pilar batubara sebagai penyangga alamiah. Metode ini biasa
diterapkan pada daerah dimana penurunan (subsidence) tidak
diijinkan. Penambangan ini dapat dilaksanakan secara manual
maupun mekanis.
b. Longwall
Metode penambangan ini dicirikan dengan membuat panel-
panel penambangan dimana ambrukan batuan atap diijinkan
terjadi di belakang daerah penggalian. Penambangan ini juga
dapat dilaksanakan secara manual maupun mekanis.
Underground Coal Mining
Longwall Coal Mining
Animasi Longwaal Mining
Dari penambangan sampai mendapatkan Batubara halus
Konversi Batubara

Terdapat dua metode untuk mengkonversi batubara menjadi


bahan bakar cair:
• Direct liquefaction Pada metode ini, batubara dilarutkan pada
temperatur dan tekanan tinggi. Proses ini sangat efisien,
namun produk cair membutuhkan pemurnian lebih jauh
untuk dapat menghasilkan karakteristik bahan bakar
yang bagus.
• Indirect liquefaction Pada metode ini, batubara digasifikasi
untuk membentuk syngas (campuran hidrogen dan karbon
monoksida). Syngas tersebut selanjutnya dikondensasi dengan
menggunakan katalis (tahap Fischer-Tropsch)
untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.
• Pencairan batubara berlangsung dalam dua
tahapan utama, gasifikasi batubara dan gas-
toliquid (GTL). Selama gasifikasi batubara, udara
dan uap ditambahkan ke batubara mentah, yang
dipanaskan sampai beberapa ratus derajat
Fahrenheit (Celcius). Karbon dalam batubara
bereaksi dengan oksigen dan air, menghasilkan
gas-gas lain seperti karbon dioksida, karbon
monoksida, hidrogen, dan metana. Karbon
dioksida adalah limbah dan dapat dibuang ke
atmosfer, gas-gas lainnya dapat dibakar atau
dikirim untuk diproses lebih lanjut
Tahap kedua dari pencairan batubara juga dikenal sebagai
proses Fischer-Tropsch. Setelah gas batubara telah
disaring dan diolah, air atau karbon dioksida dapat
ditambahkan untuk mengatur rasio antara karbon
monoksida dan hidrogen. Gas panas ini kemudian
melewati sebuah katalis, yang menyebabkan karbon
monoksida dan hidrogen berkondensasi menjadi rantai
hidrokarbon yang panjang dan air. Rantai hidrokarbon
dapat digunakan sebagai pengganti produk minyak
seperti bensin, minyak tanah, dan minyak pemanas,
sementara air dapat didaur-ulang dan digunakan sebagai
steam pada awal proses pencairan batubara.

Anda mungkin juga menyukai