Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ahmad Yusuf

Kelas : 2KB

NPM : 0622130401214

Mata Kuliah : Unit Operasi Mekanik

Dosen Pengampu : Meilianti, S.T., M.T.

PILIHAN GANDA

1. Pengeringan mempunyai pengertian yaitu aplikasi pemanasan melalui kondisi yang


teratur, sehingga dapat menghilangkan sebagian besar air dalam suatu bahan dengan cara
diuapkan. Penghilangan air dalam suatu bahan dengan cara pengeringan mempunyai
satuan operasi yang berbeda dengan….
A. Substitusi
B. Eliminasi
C. Dehidrasi
D. Faktorisasi
E. Kecepatan
2. Udara yang terdapat dalam proses pengeringan mempunyai fungsi sebagai….
A. Pemberi panas pada bahan
B. Memberikan tekanan terhadap akat
C. Memberikan keuntungan suatu alat
D. Penghantar sinau UV
E. Pemberi panas pada aliran listrik
3. Proses perubahan air yang terkandung dalam media yang dikeringkan
menguapkan air menjadi….
A. Gas
B. Padat
C. Cair
D. Panas
E. Dingin
4. Pada umumnya, bahan pangan yang dikeringkan mengalami pengecilan ukuran, baik
dengan cara diiris, dipotong, atau digiling. Proses pengecilan ukuran dapat mempercepat
proses pengeringan dengan mekanisme….
A. Distribusi
B. Ukuran yang kecil
C. Luas permukaan yang rendah juga menyebabkan air lebih sulit berdifusi atau mencair
dari bahan yang berbentuk padat
D. Pengecilan ukuran memperluas permukaan bahan. Luas permukaan bahan yang tinggi
atau ukuran bahan yang semakin kecil menyebabkan permukaan yang dapat komtak
dengan medium pemanas menjadi lebih baik
E. Pembesaran ukuran bahan yang dapat mempersempit permukaan bahan
5. 500 kg mie basah dengan kadar air 60% wb akan dikeringkan sehingga menjadi memiliki
kadar air 25% wb. Hitung berat air yang diuapkan….
A. 223,3 Kg
B. 233,3 Kg
C. 356,3 Kg
D. 234,3 Kg
E. 224,3 Kg

Penyelesaian:

Kadar air wet basis bisa dinyatakan dengan persamaan:

W1 W2
Mwb1 = ×100 % Mwb2 = ×100 %
S +W 1 S +W 2

Berat air masuk yang terdapat pada bahan masuk pengering

W1 = Mwb × berat bahan total (W1 + S)

= 0,6 × 500 kg = 300 kg

Kemudian sebagian dari air dari 300 kg akan menguap dan terbawa aliran udara
sehingga berat air yang tertinggal dalam bahan adalah W2

Berat bahan kering


Berat bahan total = W1 + S = 500 kg oleh karena itu W1 = 300 kg sehingga berat bahan
kering S = 200 kg

Berat air keluar yang terdapat pada bahan keluar pengering

W2 = Mwb2 × (W2 + S) = 0,25 × (W2 + 200 kg)

W2 = 0,25 W2 + 50 kg → 0,75 W2 = 50 kg → W2 = 66,7 kg

Berat air yang diuapkan

Berat air yang diuapkan = W1 – W2 = (300 – 66,7) kg = 233,3 kg

6. Nama alat dibawah ini adalah….

A. Exhaust fan
B. Blower fan
C. Axial fan
D. Ketel uap
E. Centrifugal fan
7. Furnace adalah alat tempat terjadinya pembakaran suatu bahan bakar….
A. Minyak
B. Batu bara
C. Padat, cair, dan gas
D. Bahan bakar mentah
E. Kompor
8. Gas ditiup melintas permukaan hamparan atau lembaran zat padat, atau melintas pada
satu atau kedua sisi lembaran. Proses ini disebut pengeringan dengan….
A. Pengeringan putar
B. Pemisahan mekanuk
C. Sirkulasi silang
D. Putaran
E. Pneumatic
9. 215 kg gabah dengan kadar air 35% db akan dikeringkan sehingga menjadi kadar air 12%
db. Hitunglah berat air yang didapatkan….
A. 36,8 Kg
B. 35,6 Kg
C. 35,7 Kg
D. 35,8 Kg
E. 36,2 Kg

Penyelesaian:

M db 0,35
Mwb = Merubah Mdb menjadi Mwb Mwb = =0,26
1+ M db 1+ 0,35

Berat air masuk yang terdapat pada bahan masuk pengering

W1 = Mwb × berat bahan total (W1 + S)

= 0,26 × 215 kg = 55,9 kg

Kemudian sebagian dari air dari 55,9 kg akan menguap dan terbawa aliran udara
sehingga berat air yang tertinggal dalam bahan adalah W2

Berat bahan kering

Berat bahan total = W1 + S = 215 kg karena W1 = 55,9 kg maka nilai S = 215 kg – 55,9
kg = 159,1 kg

Sehingga:

Berat air keluar yang terdapat pada bahan keluar pengering

Dapat dihitung dengan rumus: Kadar air dry basis

W2
Mdb2 = ×100 %
S
W2 = Mdb2 × (S) = 0,12 ×(159,1) kg

W2 = 19,1

Sehingga:

Berat air yang diuapkan

Berat air yang diuapkan = W1 – W2 = (55,9 – 19,1) kg = 36,8 kg

10. Suatu metode untuk mengurangi sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan
udara tersebut dengan menggunakan energy panas….
A. Pembekuan
B. Pengeringan
C. Pemanasan
D. Perebusan
E. Pendinginan

ESSAY

1. Berdasarkan cara penanganan zat padat didalam pengering, klasifikasi pengeringan


dikelompokkan menjadi !
Jawab:
 Pengering Adiabatik
Dalam pengeringan adiabatik, zat padat kontak langsung dengan gas panas
dibedakan atas :
 Gas ditiup melintas permukaan hamparan atau lembaran zat padat, atau
melintas pada satu atau kedua sisi lembaran. Proses ini disebut
pengeringan dengan sirkulasi silang
 zat padat disiramkan kebawah melaui suatu arus gas yang bergerak
perlahan-lahan keatas. Proses ini disebut penyiraman didalam pengering
putar.
 Gas dialirkan melalui zat padat dengan kecepatan yang cukup untuk
memfluidisasikan hamparan.
 Zat padat seluruhnya dibawah ikut dengan arus gas kecepatan tinggi dan
diangkut secara pneumatic dari piranti pencampuran kepemisah
mekanik.
 Pengering Non Adiabatik
Dalam pengering non adiabatik, satu-satunya gas yang harus dikeluarkan ialah uap
air atau uap zat pelarut, walaupun kadang-kadang sejumlah kecil “gas penyapu”
(biasanya udara atau nitrogen) dilewatkan juga melalui unit itu.
Pengering-pengering adiabatik dibedakan terutama menurut zat padat yang kontak
dengan permukaan panas atau sumber panas kalor lainnya yang terbagi atas :
 zat padat dihamparkan diatas suatu permukaan horizontal yang stasioner
atau bergerak lambat. Pemanasan permukaan itu dapat dilakukan dengan
listrik atau dengan fluida perpindahan kalor seperti uap air panas.
Pemberian kalor itu dapat pula dilakukan dengan pemanas radiasi yang
ditempatkan diatas zat padat itu.
 Zat padat itu bergerak diatas permukaan panas, yang biasanya berbentuk
silinder, dengan bantuan pengaduk atau konveyor sekrup (screw
konveyor).
 Zat padat menggelincir dengan gaya gravitasi diatas permukaan panas
yang miring atau dibawa naik bersama permukaan itu selama selang
waktu tertentu dan kemudian diluncurkan lagi ke suatu lokasi yang baru.

2. Berapa besar kebutuhan energi pada pengeringan mie basah pada soal no 1 jika suhu
bahan awal sebelum masuk pengeringan adalah 25°C dan pengeringan berjalan pada suhu
100°C pada tekanan 1 atm !
Penyelesaian:

Pada sistem ini energi digunakan untuk memanaskan bahan dari 25°C ke 100°C
(Panas sensibel) Q = mmie basah CPmie basah ΔT (100 – 25) °C
Kemudian karena adanya perubahan fase air dari cair menjadi uap maka ada:
Panas yang digunakan untuk menguap air (panas laten)
Q = muap air Hpenguapan pada 100°C
Jika diketahui CPmie basah = 3,8 KJ/kg. °C →Panas sensibel = 500 kg × 3,8 KJ/kg °C ×
(100-25) °C = 142.500 KJ
Dimana H penguapan pada 100°C nilainya dari entalphi uap jenuh – 1 Liquid maka
diperoleh angka ↓
Hpenguapan pada 100°C = ( 2676,1 – 419,04) KJ/kg
= 2257,06 KJ/kg
Panas laten = 233,3 kg × 2257,06 KJ/kg = 526.527 KJ
Total panas yang dibutuhkan ntuk pengeringan adalah: Panas Sensibel + Panas laten =
142.500 + 526.572 KJ = 669.072 KJ

3. A1 A2

F = 100 kg
Rotory
XcaCo3 = 0,1 Vakum Dryer
X air = 0,9 Filter

Filter Cake

P1 P2 = 9,09 kg / 100 kg CaCo3


X CaCo3 = 0,4 X air = 9,09 kg / (100,9,09) kg = 0,083
X air = 0,6 X CaCo3 = 1 – 0,083 = 0,917

Perhitungan kolom dryer yang dimana diketahui P1 = 25. Tentukan banyaknya kadar
H2O yang dilepaskan pada proses pengeringan itu ialah 14,095 kg sedangkan pada P2
laju alir pada produk tersebut !

Dik : P1 = 25 kg
b. Neraca massa total pada Dryer
P1 = A2 + P1
25 kg = A2 + P2
Neraca massa komponen CaCo3
0,4 × 25 kg = 0,917 × P2
10 kg = 0,917 P2
10 kg
P2 =
0,917
P2 = 10,905 kg
Substitusikan nilai P2 ke persamaan 2
25 kg = A2 + 10,905 kg
A2 = 25 kg – 10,905 kg
A2 = 10,095 kg
Jadi banyaknya kadar H2O yang dilepaskan pada proses pengeringan itu ialah
14,095 kg sedangkan pada P2 laju alir pada produk itu ialah 10,905 kg.

Anda mungkin juga menyukai