Anda di halaman 1dari 5

Nama : Angga Prihantoro

Nim : 1907035370

Prodi : Teknik Kimia D3 – B

Responsi Modul Pengeringan Benda Padat

1. Jelaskan yang dimaksud proses pengeringan zat padat


Jawab : Proses pengeringan zat padat adalah sebagai penghilangan sejumlah kecil air atau
cairan lain dari suatu zat padat dengan jalan menguapkannya kedalam suatu arus gas.
Pengeringan zat padat adalah pemisaha sejumlah kecil air atau zat cair dari bahan
sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai
rendah yang dapat diterima
2. Gambar sket Psychometric Chat dan jelaskan bagian – bagian nya
Jawab :

Menentukan titik A dari dry-bulb temperature (90o F) dan wet-bulb temperature (70 o F) dengan
menraik garis ke atas dari TDB = 90o F kemudian berpotongan dengan garis wet-bulb pada suhu
70o F dan menarikanya ke kiri hingga mencapai saturated air line (100% relative humidity). Dari
titik A, ditarik ke arah kiri sampai dengan garis humidity (H)

Bagian – bagian nya :

a. Dew Point
Saat udara pada titik A didinginkan pada tekanan tetap (efeknya adalah humidity
konstan) sehingga mencapai temperature dimana udara tersebut mulai terkondensasi.
Proses ini dapat diketahui di grafik dengan menarik garis horizontal dari titik A ke kiri
sampai berpotongan dengan saturated air line. Dew point ditunjukkan pada titik B yaitu
pada suhu 60 o F
b. Relative humidity
Diperoleh dengan menginterpolasi antara garis Relative humidity 30% dan 40%,
sehingga dapat ditentukan relative humidity untuk titik A adalah sekitar 37%
c. Humidity (H)
Humidity dapat diperoleh dengan menarik garis dari titik A ke kanan sehingga diperoleh
nilai 0.0112 lb H2O/lb udara kering
d. Humid Volume
antara garis humid volume 14.0 ft3 /lb dan 14.5 ft3 /lb, sehingga diperoleh humid volume
sebesar 14.1 ft3 /lb udara kering.
e. Enthalpy
Entalpi untuk udara jenuh pada kondisi wet-bulb temperature 70 o F adalah 34.1 Btu/lb
udara kering. Deviasi entalpi ditunjukkan pada garis putusputus pada gambar 9.7. Pada
keadaan kurang dari udara jenuh, entalpi adalah -0.2 Btu/ lb udara kering sehingga
entalpi udara yang sesungguhnya pada relative humidity 37% adalah 34.1-0.2 = 33.9
Btu/lb udara kering
3. Jelaskan mekanisme pengeringan dan pengertian laju pengeringan konstan, gunakan
grafik
Jawab :
Secara umum mekanisme pengeringan dapat dibagi menjadi 4 mekanisme sebagai berikut
:
 Penyesuaian awal. Misalkan suatu bahan padat basah mula – mula suhu T0 dan
T0 lebih rendah dari suhu bola basah udara pengering maka akibat ada perbedaan
suhu antara permukaan padatan basah dan udara pengering maka terjadi
perpindahan panas dar udara kepadatan basah. Panas dari udara pengering
tersebut akan digunakan untuk menaikkan suhu padatan dan menguapkan air.
Sehingga pada suatu saat suhu padatan basah akan sma dengan suhu bola basah
udara pengering. Laju pengeringan pada periode ini akan naik seiring dengan
waktu jika suhu padatan awal lebih rendah daripada suhu bola basah udara
pengering dan akan menurun jika suhu awal padatan lebih tinggi dibanding suhu
bola basah udara pengering
 Periode laju pengeringan konstan. Pada bahan yang mengandung banyak air atau
air di permukaan bahan yang dapat diuapkan dengan mudah. Pengeringan kadar
air ini terjadi dengan peningkatan laju yang konstan. Laju pengeringan konstan
berhenti ketika air bebas dipermukaan telah habis menguap. Periode ini dimulai
ketika suhu permukaan padatan basah sama dengan suhu bola basah udara
pengering. Pada periode ini semua panas yang dipindahkan dari udara pengering
akan digunakan untuk menguapkan air. Jumlah panas yang dipindahkan akan
dipengaruhi oleh variabel pengeringan
 Periode laju pengeringan menurun yang pertama. Setelah titik kritis tercapai
maka laju pengeringan tidak bisa diimbangi oleh difusi air dari dalam padatan ke
permukaan padatan. Sehingga pada permukaan padatan terbentuk tempat-tempat
kering (dry spot) yang makin lama makin meluas. Akibat adanya dry spot ini
maka luas muka pengeringan akan menurun dan menyebabkan laju pengeringan
menurun juga
 Periode laju pengeringan menurun yang kedua. Pada periode ini laju pengeringan
hanya ditentukan oleh laju difusi air dari dalam padatan ke permukaan padatan.
Sehingga pada periode ini stuktur padatan akan sangat berpengaruh pada laju
pengeringan.

2.5

1.5

1 A

0.5

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
Penjelasan :
AB : periode penyesuaian awal
BC : periode laju pengeringan konstan
CD : periode laju pengeringan menurun I
DE : periode laju pengeringan menurun II
X : kadar air dalam mass ratio ( kg air/kg padatan kering)
XC : kadar air kritis
XE : kadar air kesetimbangan
4. Jelaskan prosedur percobaan secara jelas dan sistematis
Jawab :

1. Menyiapkan pasir kurang lebih 1,5 kg diberi air secukupnya sampai


seluruh pasir basah didalam baskom plastik dan ditutup rapat dengan
plastik.
2. Mengambil sampel kurang lebih 50 gram, kemudian ditimbang dan dicatat
sebagai berat sampel basah ( Wb ) oven pada suhu 110 oC sampai
didapatkan berat konstan (WC). Maka % berat air di pasir mula-mula

W b−¿W
¿ x 100 % ¿
c

Wb
3. Menyiapkan Tray Drier, dihidupkan MCB nya. Menyalakan pengatur laju
alir udara selanjutnya menyalakan pengatur suhu udara pengering.
4. Mengukur luas penampang drier diujung (A1) m2 dan dibagian tengah (A2)
m2
5. Dibasahi kain di psycrometer dengan menggunakan pipet tetes, lakukan
setiap kali mengukur kelembaban udara.
6. Mengatur laju alir udara dan suhu udara pengering sesuai lembar
penugasan yang diberikan, tunggu sampai keadaan steady tercapai. Ukur
laju, suhu dan suhu bola basah udara pengering, memastikan sesuai
dengan yang ditugaskan.
7. Menyiapkan tray, membersihkan dan mengeringkan. Diukur panjang dan
lebarnya catat luas tray (A m2) timbang dan catat massanya (WT) kg.
8. Memasukkan pasir basah kurang lebih 600 gram (Wm) ratakan di tray,
usahakan ketebalan pasir di tray seragam. Ukur ketebalan pasir catat (∆x).
9. Sesaat sebelum masuk kedalam tray timbang pasir basah + tray catat
massanya sebagai W0, masukkan ke dalam tray. Setiap 10 menit keluarkan
tray dari pengering, timbang dan catat massanya. Usahakan tray berisi
pasir berada di luar sesingkat mungkin.
10. Mengecek setiap saat laju dan suhu udara pengering jika ada perubahan
atur pengatur suhu dan laju udara.
11. Menghentikan percobaan jika selisih penimbangan setiap ∆θ= 0,1 gram
5. Sebutkan data – data yang akan diukur dan didapatkan pada saat percobaan
Jawab :
Pasir basah = Massa pasir + Tray - WT

massa pasir basah−massa pasir kering


Kadar air X =
massa pasir kering

Pasir kering (LS) = (100 - % berat air mula-mula) x Wm

−LS ∆ X
N=
A ∆θ

N : laju pengeringan kg air/(m2.jam)

∆X : beda kadar air

∆θ : beda waktu (jam)

membuat grafik hubungan N dan X, secara visual buat kurva karakteristiknya.


Menentukan periode-periode kecepatan pengeringan, tentukan XC, XE dan juga
NC

Anda mungkin juga menyukai