Transfer Panas
1. Aliran kapiler, lembab tertahan pada
rongga
2. Difusi cairan, pada sistem lembab dan
padatan saling bercampur.
3. Difusi uap, pemanasan dilakukan
pada permukaan dan penguapan
terjadi pada permukaan yang lainnya
dW/dQ = q/λ
dW/dQ = kecepatan penguapan
q = kecepatan perpindahan panas
dW/dQ = k’ A ( Hs – Hg)
dW/dQ = qc + qr + qk /λ = k’ A ( Hs – Hg)
qc >> → kec.udara >> dan temp.udara masuk >>
qr >> →krn. temp radiasi diruang pengeringan >>
qk >> → ketebalan bahan yg dikeringkan <<
PENGERINGAN ZAT PADAT
Susut pengeringan :
berat air sampel
% LOD = ------------------------ x 100 %
berat total spl basah
Kelembaban :
berat air sampel
% MC = ------------------------ x 100 %
berat total spl kering
1. Temperatur
2. Kelembaban relatif
3. Aliran udara
4. Ukuran partikel
5. Pengadukan partikel
6. Penempatan bahan
7. Derajat kontak bahan dengan pengering
8. Kapasitas medium pengering
Pengukuran Kelembaban
PSIKROMETER
Psikrometer sling
Temperatur Bola Basah adalah temperatur
yang diukur oleh termometer bola basah
menunjukkan kalor yang diperlukan untuk
menguapkan zat cair = kalor yang mengalir
dari gas ke zat cair
DIAGRAM PSIKROMETRI
Grafik hubungan temperatur udara vs
kelembaban, untuk sistem uap air –
udara pada tekanan 1 atm.
Dengan mengukur temperatur dapat
diketahui :
Kelembaban udara
Titik embun
Kelembaban pada titik embun
Temperatur jenuh adiabatik
Kelembaban pada penjenuhan
Vol. Lembab udara (VH)
Kalor lembab udara (CS)
Diagram psikrometri
Diagram psikrometri
Ruas A - B Awal pengeringan
bahan mulai
menyerap panas,
temp >>
Pada waktu yang
sama lembab mulai
menguap → temp
zat padat kering <<
Sesudah periode
penyesuaian awal,
laju pemanasan =
laju pendinginan →
temperatur bahan
yang mengering
stabil
Temperatur stabil
dan konstan selama
Titik B ada lapisan tipis
lembab pada
permukaan zat padat
yang mengering.
Pada ruas B – C
lembab menguap dari
permukaan
digantikan difusi air
dari bagian dalam zat
padat pada laju yang
sama dengan laju
penguapan→Laju
pengeringan konstan
Ruas B – C adalah
periode laju konstan
Lapisan film air di
Titik C permukaan tdk dpt
dipertahankan dg kec.
yg sama . Bintik-bintik
kering mulai
tampak→Laju
pengeringan turun.
Ruas C – D jumlah dan
daerah bintik-bintik
kering terus
bertambah , laju
pengeringan turun
secara teratur.
Titik C adalah titik kritis Ruas C – D disebut
pertama periode penurunan
laju pertama.
Lapisan film air pd
permukaaan sempurna
Titik D menguap, laju
pengeringan tgt pd
laju difusi uap air di
permukaan zat padat.
Titik D dianggap
sebagai titik kritis
kedua.
Ruas D – E, laju
pengeringan turun
lebih cepat laju
penurunan pertama.
Ruas D – E disebut
sebagai periode
penurunan laju kedua.
Titik E laju
pengeringan = nol,
Titik E kesetimbangan
kelembaban, zat
padat berada pada
kesetimbangan dg
sekelilingnya,
temperatur dan
kandungan lembab
tetap konstan.
Pengeringan lebih
lanjut setelah titik
ini tidak merubah
kelembaban bahan
Klasifikasi Pengering