Anda di halaman 1dari 34

PENGERINGAN

Pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair dari


bahan →mengurangi kandungan sisa zat cair
dalam zat padat itu sampai harga terendah
yang dapat diterima
Pemisahan air dari bahan padat
dapat dilakukan dengan :

 Memeras secara mekanik


 Pemisahan sentrifugal
 Penguapan termal
Proses utama pengeringan
panas
1. Transfer panas pada padatan untuk
menguapkan cairan
2. Transfer massa cairan dari dalam
padatan ke permukaan → menguap
Perpindahan masa air
yang terdifusi melalui
MEKANISME bahan sp permukaan
PERPINDAHAN bahan
PANAS MATERI
YANG
Penguapan air di
DIKERINGKAN permukaan

Difusi uap dari permukaan


ke dalam aliran udara
sekitarnya
1. Konveksi, transfer panas dalam suatu
aliran
2. Konduksi, transfer panas dalam satu
bahan atau dua bahan yang menempel
3. Radiasi, transfer panas melalui ruang
udara atau gelombang elektromagnetik
(microwave, inframerah)

Transfer Panas
1. Aliran kapiler, lembab tertahan pada
rongga
2. Difusi cairan, pada sistem lembab dan
padatan saling bercampur.
3. Difusi uap, pemanasan dilakukan
pada permukaan dan penguapan
terjadi pada permukaan yang lainnya

Transfer masa cairan


PRINSIP PENGERINGAN
Terjadi lapisan film lembab pada permukaan
Kecepatan penguapan lapisan film
berhubungan dengan kecepatan perpindahan
panas

dW/dQ = q/λ
dW/dQ = kecepatan penguapan
q = kecepatan perpindahan panas

Λ = panas yang dibutuhkan utk penguapan air


Kecepatan difusi lapis lembab ke dalam
aliran udara

dW/dQ = k’ A ( Hs – Hg)

dW/dQ = kecepatan difusi


k’ = koefisien perpindahan masa
A = Area permukaan penguapan air
Hs = kelembaban absolut pd permukaan
Hg = kelembaban absolut pada aliran udara
Pada periode pengeringan tertentu :
Kecepatan penguapan = kecepatan difusi

dW/dQ = q/λ = k’ A ( Hs – Hg)


q=q konveksi (qc) + q radiasi (qr) + q konduksi ( qk)

dW/dQ = qc + qr + qk /λ = k’ A ( Hs – Hg)
qc >> → kec.udara >> dan temp.udara masuk >>
qr >> →krn. temp radiasi diruang pengeringan >>
qk >> → ketebalan bahan yg dikeringkan <<
PENGERINGAN ZAT PADAT

Susut pengeringan :
berat air sampel
% LOD = ------------------------ x 100 %
berat total spl basah

Kelembaban :
berat air sampel
% MC = ------------------------ x 100 %
berat total spl kering
1. Temperatur
2. Kelembaban relatif
3. Aliran udara
4. Ukuran partikel
5. Pengadukan partikel
6. Penempatan bahan
7. Derajat kontak bahan dengan pengering
8. Kapasitas medium pengering

Faktor – faktor eksternal


Kelembaban suatu aliran massa gas
dapat diukur dengan cara :

1. Metoda titik embun, pengukuran suhu


pada saat kabut pertama kali terbentuk.
2. Metoda psikrometrik, pengukuran
menggunakan termometer bola basah
dan termometer bola kering
3. Metoda langsung, menggunakan alat
tertentu (Higrometer)

Pengukuran Kelembaban
PSIKROMETER

Psikrometer sling
Temperatur Bola Basah adalah temperatur
yang diukur oleh termometer bola basah
menunjukkan kalor yang diperlukan untuk
menguapkan zat cair = kalor yang mengalir
dari gas ke zat cair

Temperatur Bola Kering adalah temperatur


yang diukur oleh termometer biasa
PSIKROMETRI
Penentuan konsentrasi uap dan kemampuan
membawa gas

DIAGRAM PSIKROMETRI
Grafik hubungan temperatur udara vs
kelembaban, untuk sistem uap air –
udara pada tekanan 1 atm.
Dengan mengukur temperatur dapat
diketahui :
 Kelembaban udara
 Titik embun
 Kelembaban pada titik embun
 Temperatur jenuh adiabatik
 Kelembaban pada penjenuhan
 Vol. Lembab udara (VH)
 Kalor lembab udara (CS)

Diagram psikrometri
Diagram psikrometri
Ruas A - B Awal pengeringan
bahan mulai
menyerap panas,
temp >>
Pada waktu yang
sama lembab mulai
menguap → temp
zat padat kering <<
Sesudah periode
penyesuaian awal,
laju pemanasan =
laju pendinginan →
temperatur bahan
yang mengering
stabil
Temperatur stabil
dan konstan selama
Titik B ada lapisan tipis
lembab pada
permukaan zat padat
yang mengering.
Pada ruas B – C
lembab menguap dari
permukaan
digantikan difusi air
dari bagian dalam zat
padat pada laju yang
sama dengan laju
penguapan→Laju
pengeringan konstan
Ruas B – C adalah
periode laju konstan
Lapisan film air di
Titik C permukaan tdk dpt
dipertahankan dg kec.
yg sama . Bintik-bintik
kering mulai
tampak→Laju
pengeringan turun.
Ruas C – D jumlah dan
daerah bintik-bintik
kering terus
bertambah , laju
pengeringan turun
secara teratur.
Titik C adalah titik kritis Ruas C – D disebut
pertama periode penurunan
laju pertama.
Lapisan film air pd
permukaaan sempurna
Titik D menguap, laju
pengeringan tgt pd
laju difusi uap air di
permukaan zat padat.
Titik D dianggap
sebagai titik kritis
kedua.
Ruas D – E, laju
pengeringan turun
lebih cepat laju
penurunan pertama.
Ruas D – E disebut
sebagai periode
penurunan laju kedua.
Titik E laju
pengeringan = nol,
Titik E kesetimbangan
kelembaban, zat
padat berada pada
kesetimbangan dg
sekelilingnya,
temperatur dan
kandungan lembab
tetap konstan.
Pengeringan lebih
lanjut setelah titik
ini tidak merubah
kelembaban bahan
Klasifikasi Pengering

Secara umum pengering dikelompokkan menjadi :


1. Zat padat bersentuhan langsung dengan udara
panas (direct dryer/ adiabatik dryer)
2. Kalor berpindah ke zat padat dari suatu medium
luar (mis.uap panas), melalui permukaan logam
yang bersentuhan dengan zat padat (indirect
dryer / nonadiabatik dryer)
3. Gabungan keduanya
Adiabatik dryer / Direct dryer
1. Gas ditiupkan melintasi permukaan hamparan bahan
(cross circulation drying)
2. Gas ditiupkan melalui hamparan bahan zat padat butiran
kasar yang ditempatkan di atas ayakan pendukung,
disebut juga cara sirkulasi silang
3. Zat padat disiramkan ke bawah melalui suatu arus gas
yang bergerak perlahan-lahan ke atas.
4. Gas dialirkan melalui zat padat dengan kecepatan yang
cukup untuk memfluidisasikan hamparan.
5. Zat padat seluruhnya dibawa ikut dengan arus gas
kecepatan tinggi dan diangkut secara pneumatik dan
piranti pencampuran ke pemisahan mekanik.
Nonadiabatik dryer / Indirect
dryer
1. Zat padat dihamparkan di atas suatu permukaan
horisontal yang stasioner atau bergerak lambat dan
dipanaskan hingga kering
2. Zat padat bergerak diatas permukaan panas yang
biasanya berbentuk silinder, dengan bantuan
pengaduk atau screw conveyor ataupun paddle
conveyor.
3. Zat padat menggelincir dengan gaya gravitasi di
atas permukaan panas yang miring atau dibawa
naik bersama permukaan itu selama waktu tertentu
dan kemudian dihancurkan lagi.
INTERAKSI ZAT PADAT DI DALAM
PENGERINGAN
Peralatan Pengering

Ada beberapa jenis pengering yang umum


digunakan khususnya untuk pengeringan
granulasi diantaranya yaitu :
1. Tray dryer
2. Rotary dryer
3. Fluid bed dryer
4. Screen conveyor dryer
5. Tower dryer
Tray Dryer
Pengering terdiri dari :
1. Ruang dari logam tdd lembaran dg rak-rak
H, tdd piringan sbg penapis tempat
diletakkan bahan yg dikeringkan.
2. Udara panas disirkulasikan diantara
piringan dg bantuan kipas C dan D,
mengalir melalui pemanas E.
3. Sekat-sekat G agar udara terbagi secara
seragam di atas susunan talam tadi.
Sebagian udara basah diventilasikan keluar
melalui B; sdgkan udara segar masuk
melalui pemasok A.
4. Rak-rak disusun di atas roda truk I sp pd
akhir siklus pengeringan truk itu dpt ditarik
keluar dr ruang pengering dan dibawa ke
bagian akhir utk dikeluarkan bahan yg
selesai dikeringkan.
Rotary dryer

Rotary dryer counter current


A. Selongsong pengering, B. Selongsong bantalan rol, C. Roda gigi
penggerak, D. Tudung pembuang udara, E. Kipas pembuang, F.
Peluncur umpan, G. Sayap-sayap pengangkut, H. Pengeluaran
produk, J. Pemanas udara
Screen Conveyor Dryer
Lapisan bahan perlahan di atas
lapisan screen logam melalui
ruang lurus pengering. Selama
pergerakan bahan dikeringkan.
Ruang/terowongan terdiri dari
sederatan bagian terpisah, yg
masing-masing memiliki kipas
dan pemanas udara sendiri.
Pada ujung masuk ke
pengering itu, udara mengalir
ke atas melalui lapisan screen
dan bahan. Di dekat ujung
keluar , bahan sdh kering dan
menjadi debu, udara dialirkan
ke bawah melalui screen
tersebut.
Tower Dryer
Turbo dryer : contoh tower dryer.
Kipas-kipas turbin sirkulasikan
udara ke arah luar di antara
beberapa piringan, di atas elemen
pemanas dan ke arah dalam di
antara piringan- piringan lain.
Dua piringan terbawah pada
pengering bagian pendinginan
untuk zat padat kering. Udara
panas terlebih dahulu masuk dari
bawah menara dan keluar dari
atas , terdapat aliran berlawanan
arah dengan datangnya bahan.
Fluidised Bed Dryer
Memberikan tingkat
turbulensi yang tinggi
sehingga memberikan
kontak yang baik
antara udara panas dan
partikel dan
dihasilkannya panas
dan kecepatan transfer
massa yang tinggi
sehingga proses
pengeringan lebih
cepat.
Kesimpulan
• Pengeringan zat padat adalah pemisahan
sejumlah kecil air atau zat cair dari bahan
• Melibatkan proses transfer panas udara ke zat
padat yang dipanaskan dan transfer masa
lembab dari dalam zat padat ke permukaan yang
selanjutnya menguap ke udara.
• Kondisi pengeringan diperoleh dengan diagram

psikrometrik → data kelembaban udara pada


suhu yang akan digunakan.
Kesimpulan
• Pengering adiabatik (direct dryer). pengering
non adiabatik (indirect dryer)
• Pemilihan alat pengering memperhatikan sifat
bahan yang akan dikeringkan, kapasitas
produksi serta jenis prosesnya batch atau
kontinyu.
• Ada beberapa jenis pengering untuk granulasi :
tray dryer, rotary dryer, fluid bed dryer, screen
conveyor dryer, tower dryer.

Anda mungkin juga menyukai