Anda di halaman 1dari 22

“ Potensi Herbal Asli Indonesia

sebagai Imunomodulator ”

dr. Dian Elco Nora,M.Si(Herb)


Perkumpulan Dokter Herbal Medik Indonesia
(PDHMI)

Desember 2020
LATAR BELAKANG
Potensi Tanaman Obat & Jamu
 Indonesia memiliki 16,056 Pulau. (sumber:
data Kemendagri, 2018)
 Terdapat 2,848 spesies yang berhasil
diidentifikasi sebagai tanaman obat.
(RISTOJA 2017)
-Pada tahun 2010, orang Indonesia yang mengkonsumsi herbal untuk
kesehatan sebesar 59,12 %
- Pada tahun 2013, rumah tangga yang menggunakan cara tradisional
untuk menjaga kesehatan sebesar 30.4%
- Pada tahun 2018, masyarakat yang menggunakan cara tradisional
untuk mejaga kesehatannya sebesar 44,3%
Herbal yang berpotensi sebagai Imunomodulator(1)
Kencur mengandung
flavanoid yang bersifat Jahe meningkatkan
stimulator untuk aktivitas sel Natural Killer
meningkatkan kemampuan dalam melisis target
efek mikrobisidal dan produksi IL-6,
fagositosis / penelanan meningkatkan induksi
proliferasi sel pembentuk
Antibodi

Pegagan, meningkatkan
Sambiloto, meningkatkan
produksi IL2 dan
produksi Limfosit B yang
meningkatkan indeks
akan mengikat antigen
fagositosis
dan meningkatkan proses
fagositosis dan
Sistem Imunitas
Kelor, meningkatkan sel Tubuh Temulawak, Kunyit,
T Helper yang berfungsi menstimulasi
untuk mengaktifkan pembentukan sel T,
makrofag untuk Natural Killer sel,
melakukan fagositosis makrofag

5
Herbal yang berpotensi sebagai Imunomodulator (2)

Bawang Putih,
Sirih, meningkatkan Menghambat
aktifitas fagositosis pembentukan dinding sel
bakteri

Meniran (Pylantus Niruri), Sereh, Lemon dan


memodulasi sistem imun Jambu Biji sebagai
melalui proliferasi dan antioksidan
aktivasi limfosit T dan B

Kayu Manis, Sistem


meningkatkan sel T Imunitas
Helper yang berfungsi Tubuh
untuk mengaktifkan Jintan Hitam,
makrofag untuk Meningkatkan jumlah
melakukan fagositosis dan fungsi Sel T Killer

6
(1) a.Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f)

BUKTI EMPIRIS
 Dari Cabe Puyang, tumbuhan
ini digunakan untuk radang
tonsil, borok,tipus, demam,
gatal-gatal, digigit serangga
atau ular berbisa, kencing
manis, disentri, radang telinga,
radang usus buntu, masuk
angin, darah kotor
 Baik dalam menghambat
aktivitas virus -> Mengurangi
gejala dan durasi penyakit flu
akibat virus (Melchior et al,
1997)
(1) b. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f)

KANDUNGAN SENYAWA AKTIF

 Andrografolida,deoksiandrografolida,
11,12-didehidro-
14deoksiandrografolida,
neoandrografolida, andrographisida,
deoksiandrographisida dan
andropanosida. (Badan POM RI,
2010b; World Health Organization,
2002).
 Sambiloto juga mengandung senyawa
kimia Alkaloid, Karbohidrat, resin,
Saponin,Flavonoid, Steroid, Glikosida
dan Tannin(Agrawal&Pandey, 2019)
(1)c. Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f)

Studi In Silico / Molecular Docking:


Berpotensi menghambat mekanisme sintesis
RNA dan replikasi SARS-CoV-2 (Wu et al,
2020)

Aktivitas Ekstrak Sambiloto:


 Terbukti aman dan berkhasiat untuk
mengurangi gejala ARTI dan memperpendek
resolusinya (meta-analysis). (Hu et al, 2017)
 Meningkatkan proliferasi limfosit T CD4+ pada
pasien HIV (Chen et al, 2009; Churiyah et al,
2015)
 Menurunkan copy number RNA dari HIV
(Calabrese et al, 2020)
 Andrografolida dengan uji In Vivo pada
mencit memiliki aktivitas farmakologi sebagai
imunomodulator (Wang et al., 2010)
(2)a. Meniran(Phyllanthus niruri)
BUKTI EMPIRIS

 Berdasarkan buku Cabe Puyang, daun, akar dan


semua bagian tumbuhan ini dapat digunakan
secara empiris untuk pengobatan ayan, malaria,
sembelit, tekanan darah tinggi, tidak teratur
datang haid, sariawan (daunnya), mulas, gigi
neyeri (akarnya(, kencing kurang lancer, kencing
nanah, raja singa, ginjal nyeri, mencret, demam
tetanus , darah kotor, kejang gagau, putih telur
dalam kencing, kencing btu (semua bagiannya) dan
lain- lain.
 Bekerja mengoptimalkan daya tahan tubuh ->
Banyak digunakan pada beberapa negara tropis
untuk batu ginjal, penyakit liver, diabetes, dan
infeksi virus (Tjandrawinata et al, 2017)
(2)b.Meniran(Phyllanthus niruri)

Bukti ilmiah Aktivitas Ekstrak Meniran :


 Mengurangi produksi IL-10 (Tjandrawinata
et al, 2017)
 Meningkatkan produksi kadar IFN-γ & TNF-
α (Tjandrawinata et al, 2017)
KANDUNGAN SENYAWA AKTIF  Menstimulasi diferensiasi & proliferasi
limsofit B & T (Nworu et al, 2010;
Tanin, damar, kalium, flavonoid
(kuersetin, kuersitrin, isokuersitrin, Tjandrawinata et al, 2017)
astragalin, rutin; kaemferol-4-
 Menstimulasi fagositosis oleh makrofag
ramnopiranosid, eridiktol-7-
ramnopiranosid), dan lignan (kubebin dan supresi respon mediator proinflamasi
dimetil eter, urinatetralin, nirurin,
(Hudson, 2012; Kusumaningrum et al,
nirurisid, filantin,
hipofilantin,triterpen lup-20-en-3-b-o) 2012kawati et al, 2019; Nworu et al, 2010)
(Badan POM RI, 2010).
(2)c. Meniran(Phyllanthus niruri)
Bagian yang digunakan herba pada uji pre kinik dengan hasil sebagai
berikut:
 Uji invivo pada Oreochromis mossambicus mempunyai aktivitas
farmakologis sebagai Immunostimulan (Muthulakshmi et al., 2016)
 Uji Invivo pada mencit mempunyai efek farmakologis sebagai Antivirus
(Venkateswaran et al., 1987
 Uji invivo pada mencit juga mempunyai efek farmakologis sebagai
Antiinflamasi (Kassuya et al., 2005)
 Uji pada mencit juga terbukti mempunyai aktivitas farmakologi sebagai
Antioksidan (Chatterjee & Sil, 2006); (Sabir &Rocha, 2008)

Studi Klinik : Terapi adjuvant penyakit TB


Telah dilakukan uji klinik, berdasarkan penelitian di sejumlah rumah sakit di Jakarta dan
Surabaya, dilaporkan bahwa terapi adjuvan dengan ekstrak meniran berhasil
mempersingkat jangka waktu pengobatan pada beberapa penyakit seperti tuberkulosis (TB),
hepatitis dan candidiasis vaginalis. Pasien yang menerima obat-obatan antituberkulosis
bersamaan dengan ekstrak meniran 50 mg, sembuh pada minggu ke-6 sedangkan pasien
yang hanya menerima obat-obatan antituberkulosis mengalami kesembuhan pada minggu
ke-14 (Badan POM RI, 2007).
(3)a. Jahe Merah(Zingiber officinalle Rosc.Var.rubrum)

Empiris : Memiliki sifat antiradang dan


dipercaya secara empiris meningkatkan daya
tahan tubuh

Kandungan senyawa aktif pada Jahe


Merah :
 Oleoresin (gingerol, Shogaol,
Zingerone, resin, Minyak atsiri)(Parmar
NS et al; 2006)
(3)b. Jahe Merah(Zingiber officinalle Rosc.Var.rubrum)

Aktivitas Ekstrak Jahe Merah

 Menurunkan produksi sitokin


proinflamasi (TNF-α, IL-1β, IL-6,
MCP-1) (Zehsaz et al, 2014; Ezzat et al,
2018)
 Meningkatkan respon terhadap IFN-γ
(Amri & Touil, 2016)
 Mengurangi nyeri pada pasien OA dan
RA (Srinivasan, 2017)
(4)a. Sembung(Blumea balsamifera)
Empiris: Baik untuk Pernafasan ->
Pengobatan influenza, rematik, asma, dan
angina pectoris (Rahardho, 2016)

Senyawa aktif :
 mengandung puluhan senyawa aktif
dengan berbagai macam aktivitas
biologis (Ma et al, 2018; Pang et al,
2014)
 L-borneol merupakan senyawa dengan
kadar tertinggi pada sembung (Pang et
al, 2014)
 Blumpene A dapat menurunkan
produksi NO oleh mikroglia (Ma et al,
2018)
 Blumeanes A, D dan E menurunkan
produksi NO oleh makrofag (Chen et
al, 2010)
(4)b. Sembung(Blumea balsamifera)
Studi In Silico / Molecular Docking
Blumpene A memiliki afinitas tinggi terhadap
protein iNOS dan berpotensi menghambat
produksi NO (Ma et al, 2018)

Aktivitas Ekstrak Sembung :


 Ekstrak metanol dari sembung memiliki
aktivitas antioksidan (Pang et a, 2014)
 Menurunkan produksi sitokin proinflamasi
seperti IL-1, IL-6, TNF-α (Xia et al, 2014)
 Flavonoid dari sembung meningkatkan
ekspresi TGFβ1 & VEGF pada uji
penyembuhan luka di tikus. (Pang et al,
2017)
(5)a. KUNYIT(Curcuma Longa L.)
Empiris : Rimpang yang dicampur dengan
susu hangat digunakan untuk menyembuhkan
pilek, bronkitis dan asma. Perasan rimpang
segar dapat dioleskan pada infeksi kulit
(de Guzman, C.C. and Siemonsma, 1999).

 Minyak atsiri (3-5%) terdiri dari alfa dan beta


tumerone yang menyebabkan bau khas pada kunyit,
aril-tumeron, artumerone, alfa dan beta atlantone,
kurkumol, zingiberen, bosabolen, seskuifellandren,
aril kurkumen, humulen.
 Kelompok senyawa kurkuminoid (3-5%) terdiri
dari kurkumin, dimetoksikurkumin,
desmetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin,
dihidrokurkumin, natrium kurkuminat,
diasetilkurkumin, asam ferulat
 Arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin, damar.
 Golongan mineral: Mg, Fe, Mn, Ca, Na, K, Zn,
timbal, kobalt, aluminium, bismuth
(5)b. KUNYIT(Curcuma Longa L.)
Bukti ilmiah
Uji pada mencit albino sehat yang disensitisasi dengan sel
darah merah kambing (SRBCs).
Penelitian menggunakan curcumin nanopartikel yang di-
entrapped dengan poly d,l-lactic-co-glycolic acid dengan
tujuan untuk meningkatkan bioavaibilitas dari
curcumin (Curcuma longa), memperlihatkan bahwa
curcumin dengan dosis 5 mg/kg dan 10 mg/kg
meningkatkan respon imun yang memediasi respon awal
sel dibandingkan kontrol.
Hasil yang sama pada antibodi humoral sekunder, di
mana produksi sel darah putih dan berat organ limfoid
juga meningkat pada kelompok yang diberi 10 mg/kg
nano curcumin (Afolayan, et.al 2018).
(6)a.JAMBU BIJI( Psidium guajava L.)
BUKTI EMPIRIS :
 Di Indonesia, buah jambu biji biasa digunakan
untuk meningkatkan platelet pada demam
berdarah dengue (Laily et al., 2015).
 Pada Buku Cabe Puyang, jambu biji digunakan
untuk disentri, lumpuh, mencret, radang
lambung, sariawan, cucur darah tak henti-
henti, keputihan (daun, kulit dan akarnya).

Kandungan senyawa aktif Jambu Biji:


Pada buah : Vit C, Vit A, Besi, Fosfor, kalsium, Flavonoid dan kelompok
Polifenol(Lin et al., 2016), terpenoid, flavonol, tanin dan derivate
fenolat(Konig et al.,2019:Muller et al., 2018; Naseer et al., 2018).
kandungan lainnya: saponin, asam oleonat, Lyxopyranoside, arabopyranoside,
guijavarin, kuersetin, Caryophyllene oxide dan p-seline(Naseer et al., 2018)
Pada Daun : kandungan kimia ekstrak daun jambu biji urutan dari
yang paling besar: asam kafeat, kuersetin, kaempherol, katekin,
kuersitrin, asam klorogenat, luteolin, epikatekin, asam galat(Irondi et
al., 2016)
(6)b.JAMBU BIJI( Psidium guajava L.)
UJI AKTIVITAS SEBAGAI IMUNOSTIMULAN (IN VIVO)
 Suplementasi daun jambu biji sebagai makanan dapat
meningkatkan pertumbuhan dan respon imun non-spesifik
pada P. monodon (udang windu) (Yin et al., 2014)
 Ekstrak Metanol Daun Jambu Biji menunjukkan
peningkatan yang signifikan dalam jumlah sel darah putih,
sel darah merah, platelet monosit, neutrofil, eosinofil,
limfosit, dan kadar hemoglobin dibandingkan dengan
kelompok kontrol pada mencit. Ekstrak jambu biji secara
signifikan mencegah mielosupresi yang diinduksi oleh
siklofosfamid dan meningkatkan Delayed type
hypersensitivity (DTH) setelah 24 jam, 48 jam dan 72 jam.
Penelitian saat ini menunjukkan bahwa ekstrak daun
jambu bij dapat menstimulasi kekebalan humoral dan
seluler pada mencit. Sumber: Shabbir et al., 2016
(6)c.JAMBU BIJI( Psidium guajava L.)
Bukti Ilmiah Buah Jambu Biji:
Mengandung vitamin C dan vitamin A,
jambu
biji mengandung empat kali lipat
kandungan Vitamin C dalam jeruk.
Pada penelitian in vivo untuk menguji
efek antioksidan menggunakan mencit,
pemberian jus buah jambu biji merah
dapat mengurangi
kerusakan epitel trakea mencit akibat
paparan asap rokok. Dosis jus buah
jambu biji yang
efektif untuk mengurangi kerusakan
trakea adalah 0,26 ml/mencit/hari atau
setara dengan mengkonsumsi 100 gr
buah jambu biji bagi manusia setiap hari
(Febrianti & Suryati, 2014)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai