HERNIINGSIH
• Spesies
30.000 tumbuhan
• Tumbuhan
940 berkhasiat
• Dimanfaatkan
oleh industri
180 jamu tradisional
Obat Tradisional adalah bahan
atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral. Sediaan galenik
(ekstrak/campuran bahan tubuh
hewan), atau campuran dari
bahan-bahan tersebut yang
secara turun-temurun telah
digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman.
Jamu (empiris)
Obat Herbal
OBAT
Terstandar
TRADISIONAL (Praklinis)
Fitofarmaka
(Praklinis dan
Klinis)
FITOFARMAKA
data empiris standardisasi terhadap dan klinik
• Memenuhi persyaratan bahan baku yang digunakan •Telah dilakukan
mutu yang berlaku. dalam produk jadi. standardisasi terhadap
JAMU
1 Alpukat Daun, biji Uji Praklinik, Uji Alergi lateks, pisang, melon,
klinik dan pir mungkin sensitif silang
dengan alpukat
4 Manggis Kulit buah Uji Praklinik Minum jus manggis setiap hari
selama 12 bulan, dapat
mengalami asidosis laktat
berat, diduga akibat alpha-
mangostin
menyebabkan disfungsi
mitokondria.
2 Kumis Kucing Daun Uji Praklinik, Uji Tidak ada efek samping
klinik pada penggunaan secara
benar sesuai
dengan dosis terapi
3 Lidah Buaya Daun Uji Praklinik, Uji Spasme dan nyeri perut
klinik bisa terjadi pada
pemberian dosis
tunggal. Penggunaan
berlebih menimbulkan
gejala mual dan
diare hebat.
NO KOMODITAS YANG DIGUNAKAN DATA MANFAAT EFEK SAMPING
1 Bawang Putih Umbi lapis Uji Praklinik, Uji klinik Gastritis. Makan umbi segar, ekstrak
atau minyak dalam
keadaan perut kosong dapat
menimbulkan heartburn, nausea,
vomitus dan diare. Nafas dan keringat
bau bawang putih. Orang
yang belum pernah memakai obat ini
mengalami sedikit alergi.
2 Pare Buah Uji klinik Koma hipoglikemi dan konvulsi pada
anak, peningkatan kadar
glutamil transferase dan fosfatase
alkali, sakit kepala.
3 Seledri Herba Uji Praklinik, Uji klinik Penderita yang sensitif terhadap
tanaman Apiaceae bisa
menyebabkan dermatitis alergika.
Beberapa senyawa kumarin
kemungkinan mempunyai efek
tranquilizer.
4 Cabe Buah Uji praklinik Uji topikal dengan campuran
mengandung 1-5% ekstrak buah
Capsicum selama 48 jam,
menginduksi eritema samar pada 1
dari 10 sukarelawan. Uji topikal
berulang dengan ekstrak buah
Capsicum 0,025% pada 103 subjek
tidak menimbulkan iritasi
atau dermatitis kontak alergik.
5 Cabe Jawa Buah Uji Praklinik, Uji klinik Dapat menimbulkan respiratory
distress syndrome bila
terinhalasi.
NO KOMODITAS YANG DIGUNAKAN DATA MANFAAT EFEK SAMPING
1 Daun dewa Daun Uji Praklinik Gangguan hati
2 Kunyit Rimpang Uji Praklinik, Uji klinik Mual
3 Mengkudu Buah Uji Praklinik, Uji klinik Sedasi, mual, muntah, alergi
4 Rosela Kelopak bunga Uji Praklinik, Uji klinik Walaupun rosela sering digunakan
sebagai teh, data keamanan
yang dilaporkan masih terbatas.
5 Temulawak Rimpang Uji Praklinik Hingga saat ini belum ditemukan efek
samping yang berarti.
Tidak dapat digunakan pada penderita
radang saluran empedu
akut
6 Brotowali Batang Uji Praklinik, Uji klinik Belum diketahui
7 Kayu Manis kulit batang Uji Praklinik, Uji klinik Dapat mencegah pembekuan darah
karena itu hati-hati bila
dikombinasi dengan obat pengencer
darah. Alergi (dermatitis,
stomatitis, gingivitis, glositis, perioral
dermatitis, cheilitis).
8 Salam Daun Uji Praklinik, Uji klinik Belum diketahui
10 Anting - anting Akar Uji Praklinik Sejauh ini tidak dijumpai efek samping
kecuali pemberian dosis
tinggi menyebabkan iritasi pada lambung
dan usus. Dermatitis
kontak dengan getah tanaman segar.
11 Sidaguri Herba Uji Praklinik Belum diketahui
12 Pala Biji Uji Praklinik Radang kulit pada yang peka, diare dan
rasa panas di
perut/lambung. Dosis berlebih dapat
menimbulkan delusi,
halusinasi dan rasa tidak nyaman.
NO KOMODITAS YANG DIGUNAKAN DATA MANFAAT EFEK SAMPING
13 Valerian Akar dan daun Uji Praklinik, Uji klinik Penggunaan kronik dapat menimbulkan
efek samping ringan
seperti sakit kepala, ketegangan, rasa
tidak nyaman dan
insomnia.
14 Ketepeng Cina Daun Uji Praklinik, Uji klinik Penelitian 10 tahun sebagai terapi
dermatitis fungal di kulit di
India melaporkan tidak ada efek samping.
15 Torbangun Daun Uji Praklinik, Uji klinik Meningkatkan risiko perdarahan, hentikan
paling sedikit 2
minggu sebelum operasi atau cabut gigi.
16 Klabet Biji Uji klinik Keringat, urin, ASI yang berbau sirup
maple, diare ringan,
alergi.
17 Kencur Rimpang Uji Praklinik, Uji klinik Heart burn, alergi
18 Pule Kulit kayu Uji Praklinik Pada dosis tinggi dapat menyebabkan
gangguan jantung dan
hipotensi berat karena kandungan
reserpin.
19 Sambiloto Herba Uji Praklinik, Uji klinik Alergi pada pasien yang peka terhadap
famili Acanthaceae.
Pernah ada laporan urtikaria setelah
minum rebusan sambiloto.
Aman dan ditoleransi baik pada dosis
yang direkomendasikan.
Dosis besar menimbulkan rasa tidak enak
di abdomen, vomitus
dan anoreksia, mungkin karena rasa pahit
andrographolide.
20 Jati Belanda Daun Uji Praklinik, Uji klinik Kemungkinan dapat terjadi diare karena
iritasi lambung
21 Alang-Alang Akar (rimpang) Uji Praklinik, Uji klinik Pusing, mual, ingin defekasi
NO KOMODITAS YANG DIGUNAKAN DATA MANFAAT EFEK SAMPING
22 Meniran Herba Uji Praklinik, Uji klinik Pemakaian secara luas tidak dilaporkan
mempunyai efek
samping berbahaya. Hipotensi,
hipoglikemia, gangguan
keseimbangan elektrolit.
23 Keji Beling Daun Uji Praklinik Belum diketahui
24 Sembung Daun Uji klinik Dapat terjadi alergi pada pemakaian
topikal seperti rasa
terbakar, gatal, urtikaria, eritema
edematosis, erupsi papular.
25 Tempuyung Daun Uji Praklinik Belum diketahui
26 Jahe Rimpang Uji klinik Sedikit nyeri abdomen, rasa tidak enak di
ulu hati atau heart
burn dan dermatitis kontak.
27 Ceplukan Daun Uji Praklinik Belum ada data
28 Keladi Tikus Umbi Uji Praklinik Nausea, vomitus, diare sedikit, letargi
29 Pasak Bumi Batang dan akar. Uji Praklinik, Uji klinik Insomnia, gelisah, dan tidak sabar.
30 Katuk Daun Uji Praklinik, Uji klinik Sukar tidur, anoreksia dan bronkiolitis
obliterans (dosis 150 mg
setelah penggunaaan selama 7 bulan
terutama yang dikonsumsi
sebagai jus mentah).
31 Kunyit Putih Rimpang Uji Praklinik Belum diketahui
32 Temu Kunci Rimpang Penelitian dilakukan untuk Konsumsi harian tidak lebih dari 30 g.
mengevaluasi aktivitas Konsumsi berlebih (> 50
anti g/hari selama seminggu berturut-turut),
kanker pinostrobin yang bisa memicu terjadinya
diisolasi dari Kaempferia kemandulan pada wanita.
pandurata
terhadap kultur sel
myeloma.
33 Miana Herba, akar Uji Praklinik, Uji klinik Aritmia, flushing, hipotensi, sakit kepala.
NO KOMODITAS YANG DIGUNAKAN DATA MANFAAT EFEK SAMPING
34 Pegagan Herba Uji klinik Infertilitas, alergi kulit pada pemakaian
topikal, dan efek
sedatif/menekan sistem saraf.
35 Kapulaga Biji Uji Praklinik Sangat sedikit. Alergi (dermatitis kontak),
meningkatkan risiko
perdarahan, hipotensi, dapat memicu
kolik pada pasien dengan
gangguan empedu.
36 Temu Mangga Rimpang Uji Praklinik Belum diketahui
37 Kayu Putih Daun dan kulit batang Uji Praklinik, Uji klinik Umumnya pemberian topikal tidak
merangsang, tidak
menimbulkan alergi, dan tidak fototoksik.
38 Sereh Daun Uji Praklinik Belum diketahui
39 Daun Sendok Daun Uji klinik Belum diketahui
40 Daun Wungu Daun Uji Praklinik Belum diketahui
41 Adas Manis Buah Uji Praklinik, Uji klinik Kadang terjadi alergi pada mukosa
saluran pernafasan yang
dapat menimbulkan asma, mual.
Toksisitas anethole pernah dilaporkan
dengan gejala hipertonia, pergerakan
okular atipik,
twitching, sianosis, anoreksia dan
vomitus.
42 Timi Daun Uji Praklinik, Uji klinik Dermatitis kontak.
43 Purwoceng Herba dan akar Uji Praklinik, Uji klinik Belum diketahui
44 Som Jawa Akar Uji Praklinik Belum diketahui
BAGIAN YANG DIAMBIL WAKTU PENGAMBILAN
Daun Daun tanpa tangkai Sebelum berbunga
Minyak atsiri Daun Sebelum jam 10 tidak boleh
setelah hujan
Tanaman Tanaman Mendekati berbunga
Rimpang Yang dekat dengan Stop tumbuh dipanen setelah
batang/dekat tanah cuaca panas
Batang Batang Batang utama
Akar Akar Telah berumbi
Buah Buah Matang
Biji Biji Buah matang tapi belum pecah
Kulit Kulit kayu Pertengahan batang dan kulit
kayu tidak pecah
Kayu Batang yang berkayu Pohon yang sudah panen
Bunga Bunga Saat berbunga diambil pagi hari
1
• PENYIAPAN TANAH
2
• PEMBENIHAN
3
• PENANAMAN
4
• PEMELIHARAAN
5
• PANEN DAN PASCAPANEN
• Lahan dibersihkan dari bebatuan atau •Memilih pot disesuaikan dengan jenis
gulma dan sisa tanaman lain dan tinggi rendahnya tanaman yang
Lahan digemburkan atau diolah dengan akan ditanam
cangkul atau garpu
•Media tanam dibuat dari campuran
• Membuat saluran air tanag gembur dengan kompos atau
• Membuat lubang tanam (tanaman pupuk kandnag dengan perbandingan
tahunan 30 x 30 cm atau 30 x 40 cm 1:1 atau 2:1, kemudian diaduk rata
dan tanaman semusim 20 x 20 cm
•Pada dasar pot diberi batu kerikil
• Lubang tanam dibiarkan terbuka 7 hari
sehingga kelebihan air dapat dicegah
untuk membuang racun dan
mengaktifkan mikroba •Media dalam pot dibiarkan selama 3
• Tanah bekas galian dicampur kompos hari untuk membuang racun dan
atau pupuk kandang dengan mengaktifkan mikroba
perbandingan 3:1 atau 2:1
LAHAN POT
Alami
Buatan a. Cangkok
Sumber b. Stek
Benih
c. Sambung d. Okulasi
Warna kehitaman
Rumput dan kotoran sudah tidak jelas
Mudah ditaburkan
b. Pupuk Hijau
Pupuk hijau berasal dari daun-daunan yang mudah membusuk di
dalam tanah, tetapi dalam bentuk masih belum membusuk.
Pupuk hijau
Biasanya tanaman kacang-kacangan (kacang tanah, turi, kedelai, dan
lamtoro) yang banyak mengandung unsur N dan mudah terurai.
c. Pupuk Kompos
Pupuk yang dibuat dari berbagai campuran bahan, seperti sampah sisa
makanan, daun-daun, rumput, jerami, dan sedikit kotoran hewan
ternak yang ditimbun lama membusuk dan hancur.
Kandungannya hampir sama dengan pupuk kandang, namun kadarnya
lebih rendah. Kompos
Cara Pembuatan:
1. Haluskan semua bahan dan campur rata
2. Masukkan ke dalam wadah dan tutup selama
7 hari
3. Ambil airnya tiap minggu airnya bisa
bertahan hingga 6 bulan
Cara Pemakaian:
Campurkan 3—10 ml air EM4 + 1 liter air
siap digunakan
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk
mengendalikan, menolak, atau membasmi
organisme pengganggu tanaman (OPT) hama dan
penyakit.
Rodentisida = hewan
pengerat
Nematisida = cacing
Daun Sirsak
100 lembar daun sirsak tumbuk
1. Campur semua bahan
5 lt air
2. Biarkan selama semalaman
15 gr deterjen
3. Saring
Daun Pepaya
1 kg daun pepaya dirajang kecil 1 lt larutan diencerkan
10 lt air dengan 10—15 lt air
2 sdm minyak tanah
50 gr deterjen
Bawang Putih / Bawang Merah (1:19)
100 gr bawang putih 1. Haluskan bawang putih
2. Rendam dalam minyak sayur, biarkan semalaman
10 ml minyak sayur
3. Campur dengan deterjen dan air
1 sdt detergen 4. Saring
1 lt air
Aplikasi = campurkan 1 pesnab : 10 air
Daun Sirih
1 kg daun sirih
3 butir bawang merah 1. Tumbuk bahan
5 batang serai 2. Tambahkan air, lalu saring
8 lt air 3. Siap digunakan
50 gr deterjen
Puntung Rokok
100 gram puntung rokok 1. Masukkan puntung rokok ke dalam air
600 ml air 2. Diamkan selama 10 hari
BAHAN TANAM
Potongan umbi beserta batang tanaman
MEDIA TANAM
• Campuran tanah dan pupuk
kandang/kompos (2 : 1)
• Masukkan media ke dalam pot pada
3—6 hari sebelum tanam, lalu letakkan
di tempat terbuka
• Pilih pot berdiameter minimal 40 cm
PENANAMAN
• Lepaskan polybag bibit dengan hati-
hati lalu letakkan bibit tepat di tengah
pot, timbun kembali dan padatkan.
Setelah itu lakukan penyiraman
secukupnya.
PERAWATAN
• Penyiraman rutin sehari dua kali hingga tanaman berumur 2 bulan,
selanjutnya cukup sehari sekali
• Siangi tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar tanaman di pot.
Bersamaan dengan itu, lakukan pembubunan untuk mengemburkan
tanah dan menaikan tanah ke arah batang tanaman jeruk.
• Pemupukan: pada umur 1 bulan, berikan NPK 5—10 gram/tanaman;
pada umur 6 bulan dan 12 bulan, berikan NPK 15—20 gram/tanaman.
Selanjutnya, pemupukan bisa dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan
dosis yang sama.
• Pangkas cabang-cabang air yang tidak produktif (biasanya di batang
bawah) untuk mempercepat pembuahan.
PANEN
• Ciri jeruk lemon yang siap
panen yaitu buah sudah
berubah warna menjadi kuning
cerah. Pemanenan buah jeruk
lemon dapat dilakukan dengan
tangan ataupun menggunakan
gunting.
Umur panen dan bagian yang akan dipanen juga mempengaruhi cara
panen dan pengelolaan pascapanen.
Daun; Pemanenan daun tanaman obat harus dilakukan dengan hati-hati
karena daun bertekstur lunak dan mudah rusak. Umur petik daun tiap
tanaman juga berbeda, ada yang dipanen saat daun masih muda,
seperti: kumis kucing dan teh. Ada pula tanaman yang dipanen saat
daun sudah tua, contohnya: sirih dan mint. Daun yang dipanen untuk
diambil minyak atsirinya juga harus dilakukan dengan hati-hati dan
harus langsung diolah saat masih segar, agar tidak menghilangkan
kandungan minyaknya.
Rimpang; Umumnya dapat dipanen pada umur 8-12 bulan. Ketika daun
tanaman sudah mulai menguning dan mengering, rimpang tanaman siap
dipanen.
Biji; Banyak mengandung tepung, protein dan minyak. Kadar air biji saat
dipanen berbeda-beda bergantung pada umur panen tanaman obat
tersebut. Makin tua umur biji, makin rendah kadar airnya. Sebaiknya
hindari tempat lembap untuk penyimpanan.
Akar; Untuk akar yang mengandung banyak air pengeringannya
silakukan secara perlahan-lahan guna mengindari pembusukan dan
fermentasi.
1. Mempertahankan dan menjaga
kualitas bahan simplisia
Mencegah kerusakan
fisiologis
Mencegah kerusakan
mikrobiologis
Mencegah kontaminasi hama
Mencegah/menghilangkan
kontaminasi kimia
2. Meningkatkan daya simpan
bahan simplisia untuk proses
lebih lanjut
3. Meningkatkan nilai jual bahan
simplisia
Tahapan Pembuatan Simplisia
1.
Pengum 2.
pulan Sortasi
Bahan Basah
Baku
4.
3. Pengubah
Pencucian an Bentuk
Lanjutan...
7. Pengemasan
8. Penyimpanan
1. Sortasi Basah
Air Bersih
•Bebas dari :
(air minum)
Mikroba patogen: Pseudomonas,
1. Mata air Enterobacter, dsb
2. Air sumur Mikroba indikator pencemar:
3. Air PAM Escherichia coli
Bebas logam berat
Tidak berwarna, Tidak berbau
Manual
Singkat
1. Menggunakan air mengalir –
kotoran tidak menempel
kembali
Mencegah menurunnya
2. Perendaman berulang (daun,
kualitas bahan baku
biji)
3. Penyemprotan untuk kotoran
yang kuat melekat (batang, Zat aktif larut dalam air
rimpang/umbi)
4. Penyikatan-sikat halus bagian
yang sulit dibersihkan
(rimpang/umbi)
Tujuan
1. Membuang sisa air pencucian
2. Memudahkan perajangan
3. Mempercepat pengeringan
1 . Memudahkan proses
pengeringan Bahan (agak keras-besar)
2. Memudahkan proses
pengemasan dan
1. Akar
penyimpanan
2. Kayu
3. Memudahkan proses
3. Batang
pengolahan selanjutnya
4. Buah
(ekstraksi)
5. Umbi
6. Kulit kayu
Ukuran Rajangan
Arah Rajangan
Membujur (Split)
Sel sel tidak pecah, minyak atsiri tidak mudah
menguap
Melintang (Slice) -> lebih cepat kering
Ketebalan antara 3-4 mm
Arah Rajangan
Manual
Menggunakan mesin perajang
Tujuan
• Mengurangi aktivitas air
• Menghambat pertumbuhan jamur dan mikroba patogen
angka kamir ≤ 104, (Aspergillus flavus ---> aflatoksin, 30 bpj),
• Menghambat terurainya zat aktif krn aktifitas enzim
• Memperpanjang umur simpan
• Meningkatkan kualitas simplisia
Sinar matahari
Tujuan
Memisahkan kotoran, bahan organik asing, pengotor fisik,
dan simplisia yang rusak akibat proses penanganan
sebelumnya
% Rendemen ?
Tujuan
Mempermudah penyimpanan dalam gudang
Melindungi simplisia pada saat pengangkutan,
dan distribusi, penyimpanan
Mengefisienkan proses pengiriman
Melindungi simplisia dari ganguan luar
(suhu, kelembaban, sinar).
Melindungi simplisia dari pencemaran mikroba
Melindungi simplisia dari serangan berbagai jenis serangga
Melindungi simplisia dari kerusakan mekanik
Menarik perhatian konsumen
Bahan pengemas terjamin kebersihannya
Kering
Bahan pengemas: bahan plastik
Silika gel untuk menyerap udara
Seal menggunakan Pengemas Vakum
Pelabelan
(identitas, jumlah, kualitas, tanggal
produksi, dan tanggal kadaluarsa)
Fakto Penyebab Kerusakan Simplisia:
Kadar air
Kelembaban
Sinar mata hari langsung
Oksigen - udara
Reaksi kimia
Hama (kutu, rayap,tikus,kecoa )
Kapang (mycotoxin)
Persyaratan Gudang
Bersih
Tertutup
Penerangan memadai
Sirkulasi udara bagus
Tidak lembab (30-55 %)
Tidak kena sinar matahari langsung
Digunakan alas kayu untuk meletakkan
simplisia
Tujuan
Teknis Pengawasan Mutu bertujuan agar simplisia yang
digunakan adalah benar, bersih, aman, dan berkhasiat
1. Keterulangan keaslian simplisia
2. Varietas tumbuhannya
3. Faktor lingkungan
4. Bagian tumbuhan yang diambil
5. Waktu panen
6. Perlakuan pascapanen
7. Alat yang dipakai pascapanen
8. Pestisida yang dipakai
a. Dikonsumsi b. Pemakaian Luar
• Rebus = daun dewa = darah tinggi • Tapal = bawang putih = bisul
• Seduhan = stevia = diabetes • Balur = bawang merahh = sakit perut
• Perasan = jeruk nipis • Oles = lidah buaya = gigitan nyamuk
• Mandi = daun pandan, jeruk purut
Terima kasih