Disusun Oleh :
Kelompok 5
Irma nurlistiawati 31112024
Putri mentari 31112037
Nenden nur fitri 31112032
Teknik spektroskopi pada daerah ultra violet dan sinar tampak biasa disebut
dengan absorbans maksimum dari suatu unsur atau senyawa. Konsentrasi suatu
unsur atau senyawa juga dengan mudah dapat dihitung dari kurva standar yang
2000)
monokromatis dilewatkan pada sebuah larutan, ada sebagian sinar yang diserap,
sinar yang di hamburkan dan dipantulkan sangat kecil, maka dianggap tidak ada.
(Sumar,1994)
maka radiasi dengan panjang gelombang tertentu akan diserap (absorpsi) secara
selektif dan radiasi lainnya akan diteruskan (transmisi). Absorpsi maksimum dari
larutan berwarna terjadi pada daerah warna yang berlawanan, misalnya larutan
warna merah akan menyerap radiasi maksimum pada daerah warna hijau. Dengan
perkataan lain warna yang diserap adalah warna komplementer dari warna yang
Kelarutan : Larut 1 dalam 1,5 air dan 1 dalam 30 etanol. Praktis tidak
lambung, rasa terbakar serta gangguan sistem saraf seperti tinitus (telinga
ini memberikan sejarah kasus yang luar biasa dari pengembangan obat modern
lebur metampiron 1720C. Larut dalam 1,5 bagian air, 30 bagian etanol, praktis
tidak larut dalam eter, aseton, benzen dan kloroform. Metampiron memiliki
panjang gelombang serapan maksimum yang berbeda pada pelarut yang berlainan.
Pada pelarut metanol serapan maksimum metampiron adalah 234 nm, sedangkan
dalam HCl 0,1 N 259 nm dan NaOH 0,1 N 257 nm. Metampiron memiliki efek
rasa nyeri serta demam. Pada pemakaian secara oral, dosis tunggal metampiron
antara 500-1000 mg. Efek samping yang parah adalah agranulositosis alergik.
yang melebur in-kongruen (peritektik) jika diberi perlakuan berupa energy termik
(Soewandhi, 2007).
aminopirin. Karena resiko efek samping yang baik dan serius, pemakaian obat ini
hanya dibenarkan pada situasi yang serius. Senyawa ini merupakan turunan 5-
pirazolon yang secara umum digunakan untuk menghilangkan rasa sakit pada
keadaan nyeri kepala, nyeri pada spasma usus, ginjal, saluran empedu dan urin,
derivat sulfonat dari aminofenazon yang larut dalam air. Obat ini dapat secara
mendadak dan tak terduga menimbulkan kelainan darah yang adakalanya fatal.
banyak negara, antara lain Amerika Serikat, Swedia, Inggris, dan Belanda.
Alat
1. Vial
2. Pipet ukur 10 ml
3. Ball pipet
4. Tabung sentripuge
5. Gelas kimia 100 ml
6. Spatula
7. Magnetic stirer
8. Labu ukur
Bahan
1. Sampel (antalgin)
2. Aquadest
3. Pereaksi mayer
4. HCL
V. Prosedur
a. Isolasi sampel antalgin
Ditambahkan aquadest
Sentrifuge
Residu Filtrat
Ditambahkan aquadest
Residu Filtrat
Filtrat hasil senitrifuge diuji dengan menggunakan periaksi mayer dan HCl hasil
positif terdapat endapan putih filtrat positif kemudian disatukan dianalisis
kuantitafik menggunakan spektrofotometer uv.
Ad 10 ml dengan Air
Ambil 1,5 ml
Ad 10 ml dengan Air
switch on
spektrofotometri
pilih spektrum
atur panjang
gelombang 200-400
Tentukan panjang
gelombang maksimal
Masukan sampel
Tekan start
Print
VI. Hasil Pengamatan dan Perhitungan
4.1 Data Terlampir
konsentrasi
absorban
(ppm)
15 0,324
17 0,414
19 0,346
21 0,468
22 0,552
24 0,602
0.3 absorban
0.2 Linear
(absorban)
0.1
0
14 16 18 20 22 24 26
Konsentrasi
4.2 Perhitungan
a. Perhitungan kurva kalibrasi
500 ppm dalam 100 ml
500 mg
=
1000 ml
100 ml
= x 500 mg=50 mg
1000 ml
Deret pengenceran larutan baku antalgin
a) 15 ppm
V1 . N1 = V2 . N2
10.15 = V2. 500
V2 = 0,3 ml
b) 17 ppm
V1 . N1 = V2 . N2
10.17 = V2. 500
V2 = 0,34 ml
c) 19 ppm
V1 . N1 = V2 . N2
10.19 = V2. 500
V2 = 0,38 ml
d) 21 ppm
V1 . N1 = V2 . N2
10.21 = V2. 500
V2 = 0,42 ml
e) 22 ppm
V1 . N1 = V2 . N2
10.22 = V2. 500
V2 = 0,44 ml
f) 24 ppm
V1 . N1 = V2 . N2
10.24 = V2. 500
V2 = 0,48 ml
b. Perhitungan kadar
Y= 0,032 x – 0,192
0,495 = 0,032 x – 0,192
0,495 + 0,192 = 0,032 x
0,687= 0,022
0,687
=x
0,032
21,46875 ppm= x
21,46875 x 67 = 1438,40625 ppm
1438,40625mg
=
1000 ml
1438,40625mg x
= =
1000 ml 25
35960,15625
=
1000 ml
= 35,96015625 mg/25 ml
35,96015625
% kadar = x 100 %
200
= 14,9833 %
VII. Pembahasan
cukup kuat dengan Pka 9,13 kareana antalgin mempunyai banyak elektron bebas
sehingga dapat mendonorkan pasangan elektron dan juga disebabkan oleh adanya
diuapkan dan dieringkan pada suhu 800C selama 2 jam dan ditimbang.
lambert-beer. Antalgin memiliki gugus kromofor yang mampu menyerap sinar uv.
Kromofor itu senndiri merupakan gugus fungsi yang menyerap atau mengabsorbsi
rentang 0,2 – 0,8 untuk mendapatkan suatu garis linier hubungan antara
konsentrasi dan absorbansi dengan nilai koefisien korelasi yang sedekat mungkin
menghasilkan absorbansi yang terlalu besar atau terlalu kecil dari rentang, maka
harus disesuaikan.
terhadap sampel. Dimana sampel antalgin dalam sediaan serbuk, pelarut yang
digunakan untuk isolasi adalah air, pelarut yang digunakan adalah air karena
dilihat dari sifat fisikokimianya didalam clarke’s kelarutan antalgin dalam air
dalah 1,5 bagian, 30 bagian dalam etanol dan tidak larut dalam eter, aseton,
basa dengan Pka 9,13. Dilihat dari struktur dan kelarutannnya bahwa antalgin
dapat larut dalam air karena bentuknya garam sedangkan sifat kebasaanya
Untuk cara isolasi sampel di sentrifuce selama 10 menit agar analit dengan
matrik terpisah dimana analit tertarik oleh air dan matriknya mengendap di fase
bawah. Untuk memastikan bahwa antalgin sudah tidak ada lagi dalam fase residu
maka filtrat diidentifikasi dengan pereaksi mayer dan HCl hasil positif ditandai
Mengapa pereaksi yang digunakan adalah pereaksi mayer dan HCl, karena
antalgin merupakan alkaloid yang kebasaanya cukup kuat yang dapat larut dalam
reaski positif palsu pada beberapa senyawa. Antalgin mengandung atom nitrogen
yang mempunyai pasangan elektron bebas sehingga dapat digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen koordinat dengan ion logam. Pada uji antalgin dengan
mengguanakan pereaksi mayer, maka nitrogen pada antalgin bereaksi dengan ion
yang mengendap.
Dalam pembuatan kurva baku merupakan suatu metode yang cocok untuk
analisis senyawa tunggal dengan konsentrasi cukup besar yang dapat memberikan
respon. Pembuatan larutan standart antalgin pro analisis dibuat dengan konsentrasi
larutan standar antalgin dengan konsentrasi 20 ppm, pada panjang gelombang 200
– 400 nm. Panjang gelombang analisis yang dipilih adalah 258 nm, karena pada
diperoleh persamaan garis linier yang merupakan hubungan antara absorbansi (y)
dengan konsentrasi (x) larutan standar sebagai berikut : y = 1,635x - 0,192 dengan
nilai r sebesar 0,957. Hal ini menyatakan bahwa kurva kalibrasi linier dan
absorban sampel pada persamaan linier yang diperoleh dari kurva kalibrasi
ml
VIII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan didapatkan bahwa hasil kadar
dari sediaan Antalgin no 1D yang dilakukan dengan metode spektrofotometri UV
adalah 14,9833%.
Jakarta
Media Pustaka