Anda di halaman 1dari 8

Dhea Shofi Rachmadita (15313043)

Praktikum II – Penurunan Kesadahan


PFK K02

I. TUJUAN
Menentukan dosis kapur soda yang tepat untuk menurunkan kesadahan

II. TEORI DASAR

Pelunakan air adalah pengolahan air untuk menurunkan kesadahan dalam air. Ada dua cara yang
sering digunakan dalam penurunan kesadahan, yaitu

1. Pertukaran ion (ion exchange)

2. Pengendapan dengan proses kapur soda

Metode yang digunakan dalam menurunkan kesadahan pada praktikum ini adalah pengendapan
dengan proses kapur soda. Pengendapan adalah metoda penyisihan kesadahan dengan
mengendapkan Ca2+ dan Mg2+ dalam air dalam bentuk CaCO3 atau Mg(OH)2 dengan
memanfaatkan kelarutan rendah dari senyawa kalsium dan magnesium tersebut.

Reaksi-reaksi yang terjadi pada saat penyisihan kesadahan adalah

1. Penyisihan kesadahan karbonat (kesadahan sementara)

Ca(HCO3)2 + Ca(OH)2  2CaCO3 + 2H2O

Mg(HCO3)2 + Ca(OH)2 Mg(OH)2 +Ca(HCO3)2

2.Penyisihan kesadahan non karbonat Ca

CaCl2 + Na2CO3  CaCO3 + 2NaCl

3. Penyisihan kesadahan non karbonat Mg

MgCl2 + Ca(OH)2  Mg(OH)2 + CaCl

MgCl2+ Na2CO3  CaCO3 + 2NaCl

4. Penyisihan CO2 bebas

CO2 + Ca(OH)2  CaCO3 + H2O


Berdasarkan reaksi tersebut di atas dapat ditentukan jumlah kapur dan soda yang harus
dibubuhkan dalam proses pelunakan konsentrasi masing-masing spesi kimia dalam air tersebut.
Untuk mempermudah penentuan dosis kapur dalam soda yang harus dibubuhkan dapat
digunakan reaksi kimia di bawah ini

CO2 + Ca(OH)2  CaCO3 + H2O

2HCO3- + Ca(OH)2  CaCO3 + CO32- + 2 H2O

Mg2+ + Ca(OH)2  Mg(OH)2 + Ca2+

Ca2+ + Na2CO3  CaCO3 + 2Na+

III. CARA KERJA

1.Mengukur kandungan aside-alkalinitas dan kesadahan dari contoh air yang akan diolah

2. Menghirung konsentrasi Ca2+ , Mg2+ , HCO3- , dan CO2 dalam contoh air dalam satuan mek/L

3. Menghitung konsentrasi kapur soda

4. Menyiapkan 6 buah gelas yang diisi dengan 500 mL air untuk dilakukan jar test. Setiap gelas
dibubuhkan larutan kapur dan larutan soda dengan dosis yang tertera pada Tabel 2.

5. Dilakukan pengadukan cepat (100 rpm) untuk mencampurkan pereaksi dengan airnya selama
1 menit.

6. Dilakukan pengadukan lambat (60 rpm) untuk menyempurnakan reaksi dan penggumpalan
selama 10 menit.

7. Dibiarkan mengendap selama 15-30 menit, kemudian masing-masing disaring.

8. Air hasil saringan diperiksa kesadahan dan aside-alkalinitasnya.

9. Dari keenam tabung, dapat ditentukan dosis kapur soda yang paling baik.
IV. HASIL PENGAMATAN

Jar test

Gambar 2. Hasil penyaringan


Gambar 1. Proses jar test
sampel air

Uji alkalinitas

Gambar 3. Setelah ditetesi indikator Gambar 4. Hasil akhir dari uji alkalinitas
phenolptalein

Setelah ditetesi indikator phenolptalein, ternyata perubahan warna menjadi warna merah muda,
yang menunjukkan bahwa sampel air memiliki alkalinitas. Setelah itu ditambahkan metil orange
(5 tetes) sehingga warnanya berubah jadi kuning, dan dilanjutkan titrasi dengan H2SO4 untuk
mengubah warnanya menjadi orange pudar.
Pengukuran kesadahan kalsium

Gambar 5. Sampel air ditambahkan Gambar 6. Setelah di titrasi dengan EDTA


murexida

Sampel air yang ditambahkan ½ spatula murexida mengalami perubahan warna dari bening
menjadi merah muda. Setelah dititrasi dengan EDTA, terjadi perubahan warna dari merah muda
menjadi ungu.

Pengukuran kesadahan total

Gambar 7. Sampel air yang ditambahkan Gambar 8. Hasil titrasi dengan EDTA
dengan indikator EBT

Sampel air yang ditambahkan indikator EBT (1 ujung spatula), berubah warna dari bening
menjadi ungu. Setelah dititrasi dengan EDTA, terjadi perubahan warna dari ungu menjadi biru
laut
V. DATA DAN PERHITUNGAN

Tabel 1. Hasil perhitungan mek, dosis, dan volume

Kandungan Dosis Kapur Dosis Soda Volume Volume


Dosis Dosis
dalam air mek (90%) Abu (95%) Kapur Soda Abu
CaO Na2CO3
(mg/L) (mg/L) (mg/L) (mL) (mL)
HCO3- 100 1,64
CO2 4,4 0,1
2+ 2680,702 7598,115 2978,557 7998,016 14,893 39,990
Mg 1128 94
2+
Ca 1020 51

Perhitungan mek

Perhitungan Dosis
Perhitungan volume

1mL = 100 mg

Volume yang digunakan untuk jar test = 500 mL atau 0,5 L

Tabel 2. Variasi dosis kapur soda

Persen Dosis Dosis Soda


Dosis Kapur Abu
75% 11,17 29,99
90% 13,40 35,99
100% 14,89 39,99
110% 16,38 43,99
125% 18,62 49,99
150% 22,34 59,99

Tabel 3. Hasil perhitungan konsentrasi

p m
Persen CO32- HCO3- OH-
0,02 0,02
75% 13,50 16,00 324,00 61,00 0,00
90% 20,30 9,58 229,85 0,00 72,92
100% 33,00 22,50 539,88 0,00 71,43
110% 31,23 12,25 293,90 0,00 129,11
125% 19,31 20,72 463,46 34,48 0,00
150% 32,66 32,58 781,86 0,00 0,53

Jika p<m, air mengandung CO32- dan HCO3-

CO32- = (1000/50) x 2p x N H2SO4 x (60/2) = mg/L

HCO3- = (1000/50) x (m-p) x N H2SO4 x (61) = mg/L


Jika p>m, air mengandung OH- dan CO32-

OH- = (1000/50) x (p-m) x N H2SO4 x (17) = mg/L

CO32- = (1000/50) x 2m x N H2SO4 x (60/2) = mg/L

Tabel 4. Hasil perhitungan kesadahan

Persen Kesadahan Total Kesadahan Ca Kesadahan Mg


EDTA Hasil EDTA Hasil Hasil
75% 69,4 1239,29 9 163,99 1075,29
90% 41,9 748,21 3 54,66 693,55
100% 10,6 189,29 2,5 45,55 143,73
110% 15 267,86 2,2 40,09 227,77
125% 11,3 201,79 1,8 32,80 168,99
150% 2,7 48,21 0,6 10,93 37,28

Kesadahan Total

(1000/100) x ml EDTA x (1/28) x (Faktor EDTA-EBT) x (100/2) = mg/L CaCO3

dengan faktor EDTA-EBT = 1

Kesadahan Kalsium

= (1000/100) x ml EDTA x (1/28) x (Faktor EDTA-Murexida) x (100/2)= mg/L CaCO3

dengan faktor EDTA-Murexida = 1,0204

Kesadahan Magnesium

= kesadahan total-kesadahan kalsium


Tabel 5. Efektifitas penurunan kesadahan

Efektifitas
Persen -
HCO3 Mg2+ Ca2+
75% 39% 5% 84%
90% 100% 39% 95%
100% 100% 87% 96%
110% 100% 80% 96%
125% 66% 85% 97%
150% 100% 97% 99%

Dari hasil perhitungan, efektifitas terbesar dihasilkan oleh dosis 150 %

4467,836 mg/L

11997,024 mg/L

VI. KESIMPULAN

Dosis 150% adalah dosis yang paling efektif dalam menurunkan kesadahan, yaitu 4467,836
mg/L kapur dan 11997,024 mg/L soda abu.

Anda mungkin juga menyukai