Anda di halaman 1dari 8

SOAL ARGENTOMETRI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

ATHIYAH NUR ANTANTI AMRAN (33222007)


GABRIELLA VINIECIA M (33222010)
KHAFIFAH (33222014)
RIFQA ADIRA (33222019)
WAHYUNI M SYUKRI (33222021)
FIQRY MAULANA ARAS (33222023)
SOAL ARGENTOMERTRI
1. Analisis Cl- menggunakan metode Volhard memerlukan titrasi balik. Sejumlah AgNO
yang diketahui, ditambahkan secara berlebihan, mengendapkan AgCl. Ag yang tidak
bereaksi ditentukan dengan titrasi balik dengan KSCN. Namun ada komplikasi, karena
AgCl lebih larut daripada AgSCN.
(a) Mengapa kelarutan relatif AgCl dan AgSCN menyebabkan kesalahan titrasi?
(b) Apakah galat titrasi yang dihasilkan merupakan galat penentu positif atau negatif?
(c) Bagaimana Anda memodifikasi prosedur yang dijelaskan di sini untuk mencegah
sumber kesalahan yang menentukan ini?
(d) Apakah sumber kesalahan determinasi ini menjadi perhatian ketika menggunakan
metode Volhard untuk menentukan Br?

Pembahasan:
(a) Salah satu penyebab terjadinya kesalahan titrasi yaitu penambahan AgNO yang
diketahui ditambahkan secara berlebihan.
(b) Iya, galat titrasi adalah galat yang terjadi karena indikator berubah warna sebelum
atau sesudah titik setara -> ditunjukkan dari kurva titrasi -> titik akhir ≠ titik ekivalen.
Penyebab galat pada analisis instrument adalah:
· Prosedur analisis
· Zat yang ditentukan
· Instrumen
· Faktor manusia yang mengerjakan
- Galat pada titrasi dapat disebabkan oleh :
- Kepekaan indikator
- Sistem yang dititrasi
- Suhu
- Konsentrasi
(c) Salah satu prosedur yang dapat dipakai untuk mengatasi sumber kesalahan diatas yaitu
dengan menambahkan AgNO sesuai dengan dosisnya.
(d) Tidak, karena Metode Volhard digunakan pada titrasi langsung Ag+ dengan larutan
CNS- atau titrasi tidak langsung pada penentuan kadar Cl- , Br- dan I-.

2. Voncina dan rekan kerjanya menyarankan bahwa titrasi pengendapan dapat dipantau
dengan mengukur pH sebagai fungsi volume titran jika titran adalah basa lemah. 18
Misalnya, dalam titrasi Pb2+ dengan CrO2, larutan yang mengandung analit mula-mula
diasamkan hingga pH 3,50 menggunakan HNO. Sebelum titik ekivalen, konsentrasi
CrO4² dikontrol oleh produk kelarutan PbCrO4. Setelah titik ekivalen, konsentrasi CrO2
ditentukan oleh jumlah kelebihan titran yang ditambahkan. Mempertimbangkan reaksi
yang mengontrol konsentrasi CrO,2, buat sketsa kurva titrasi yang diharapkan dari pH
versus volume titran.
3. Hitung atau buat sketsa (atau keduanya) kurva titrasi untuk titrasi 50,0 mL 0,0250 M KI
dengan 0,0500 M AgNO3. Plot baik pAg dan pl.
Pembahasan:
1) Menentukan volume titran Ag saat titik ekivalen
Mol Ag+ = mol I-
MAg VAg = MI VI
𝑀𝐼 𝑉𝐼
VAg = 𝑀𝐴𝑔
0,025𝑀 𝑥 50 𝑚𝐿
VAg = 0,05𝑀
VAg = 25 mL

2) Menghitung pI saat VAg = 0


[I-] = 0,025M = 2,5 x10-2
pI = - log [I-]
= - log 2,5x10-2
= 2- log 2,5
= 1,60

3) Menghitung pI dan Pag sebelum titik ekivalen


Mol Ag+ = 0,05M x 15 mL
= 0,75 mmol
Mol I = 0,025M x 50 mL
= 1,25 mmol

Ag+ + I- → AgI(s)
Mula 0,75mmol 1,25mmol -
Reaksi 0,75mmol 0,75mmol 0,75mmol

Sisa - 0,5mmol 0,75mmol

0,05 𝑚𝑚𝑜𝑙 0,5𝑚𝑚𝑜𝑙


[I-sisa] = = = 0,0076 M atau 7,6x10-3M
𝑉𝑡𝑜𝑡 65 𝑚𝑙
pI = - log [I-sisa]
= - log 7,6x10-3
= 3- log 7,6
= 2,11
Ksp = [Ag+][I-sisa]
8,5x10-17= [Ag+] 7,6x10-3
8,5𝑥10`−17
[Ag+] = 7,6𝑥10`−3
[Ag ] = 1,11x10-14
+

pAg = - log [Ag+]


= - log 1,11x10-14
= 14- log 1,11
= 13,95

4) Menghitung pI dan pAg saat titik ekivalen


Ksp = [Ag+] [I-]
8,5 x 10-17= s .s
8,5 x 10-17= s2
s= √8,5𝑋10` − 17
s= 9,21x10-9
9,21x10-9=[Ag+]=[I-]
pAg = - log [Ag+]
= - log 9,21x10-9
= 9 – log 9,21
= 8,03
pI = - log [I-]
= - log 9,21x10-9
= 9 – log 9,21
= 8,03

5) Menghitung pI dan pAg setelah titik ekivalen


Mol Ag+ = 0,05M x 30 mL
= 1,5 mmol
-
Mol I = 0,025M x 50mL
= 1,25 mmol
Ag+ + I- → AgI(s)
Mula 1,5mmol 1,25 mmol
Reaksi 1,25mmol 1,25mmol 1,25 mmol

Sisa 0,25 mmol o 1,25mmol


0,25 𝑚𝑚𝑜𝑙 0,25 𝑚𝑚𝑜𝑙
[Ag+sisa] = = = 0,00312 M atau 31,2x10-4
𝑉𝑡𝑜𝑡 80 𝑚𝐿
pAg = - log [Ag+]
=- log 31,2x10-4
V Ag pI pAg
= 4 – log 31,2
= 2,50 0 1,60 -

Ksp = [Ag+][I-] 5 1,74 14,32


8,5x10-17= 31,2x10-4 [I-]
10 1,90 14,16
[I-] = 2,72x10-14
pI = - log [I-] 15 2,11 13,95
= - log 2,72x10-14
= 14 – log 2,72 20 2,45 13,62
= 13,56
25 8,03 8,03

30 13,56 2,50

6) Membuat sketsa
Titrasi Pengendapan

pI atau pAg

0 5 10 15 20 25 30 35
V Ag

4. Hitung atau buat sketsa (atau keduanya) kurva titrasi untuk titrasi 25,0 mL KI 0,0500 M
dan KSCN 0,0500 M dengan AgNO 0,0500 M
Pembahasan:

5. Sampel 0,5131 g yang mengandung KBr dilarutkan dalam 50 mL air suling. Titrasi
dengan AgNO3 0,04614 M membutuhkan 25,13 mL untuk mencapai titik akhir Mohr.
Titrasi blanko membutuhkan 0,65 mL untuk mencapai titik akhir yang sama. Laporkan
%w/w KBr dalam sampel.
Pembahasan:
V AgNO3 = 25,13 ml
V blanko = 0,65
M AgNO3 = 0,04614 M
mol AgNO3 = mol KBr
mmol AgNO3 = (25,13 - 0,65) x 0,04614 = 1,31mmol
massa KBr = 1,13 mmol x 119 mg/mmol = 134, 47 mg
% KBr=134,47 mg/513,1 mg x 100% = 26, 21%

6. Sampel 0,1036-g hanya mengandung BaCl, dan NaCl dilarutkan dalam 50 mL air suling.
Titrasi dengan 0,07916 M AgNO, membutuhkan 19,46 mL. untuk mencapai titik akhir
Fajans. Laporkan %w/w BaCl2 dalam sampel.
Pembahasan:
Titrasi sampel (Campuran NaCl dan BaCl2)
BaCl2 + 2AgNO3 → 2AgCl↓ + Ba(NO3)2
NaCl + AgNO3 → AgCl↓ + NaNO3
Mmol AgNO3 = 2 x mmol BaCl + mmol NaCl
𝑔 𝐵𝑎𝐶𝑙 𝑔 𝑁𝑎𝐶𝑙
MAgNo3 VAgNO3 = 2𝐵𝑀 𝐵𝑎𝐶𝑙 + 𝐵𝑀 𝑁𝑎𝐶𝑙

g NaCl = 0,1036 g – g BaCl2


sehingga
𝑔 𝐵𝑎𝐶𝑙2 0,1036 𝑔−𝑔 𝐵𝑎𝐶𝑙2
MAg VAg= 2𝐵𝑀 𝐵𝑎𝐶𝑙2 + 𝐵𝑀 𝑁𝑎𝐶𝑙
2 𝑔 𝐵𝑎𝐶𝑙2 0,1036 𝑔−𝑔 𝐵𝑎𝐶𝑙2
0,07916M . 0,01946L = 208,25 𝑔/𝑚𝑜𝑙 + 58,44 𝑔/𝑚𝑜𝑙

1,5405x10-3 mol = 9,6038x10-3 mol/ g (g BaCl2)+ 1,7728x10-3 mol -1,7112x10-2 mol/g (g BaCl2)
1,7112x10-2 mol/g (g BaCl2) - 9,6038x10-3 mol/g (g BaCl2)=1,7728x10-3 mol – 1,5405x10-3 mol
7,5082x10-3 mol/g (g BaCl2)= 0,2323x10-3 mol
0,2323𝑥10−3 𝑚𝑜𝑙
g BaCl2 =7,5082𝑥10−3 𝑚𝑜𝑙/𝑔

g BaCl2 = 0,03094 g
Persen BaCl2 dalam sampel
0,03094 𝑔
𝑥 100% = 29,86 %
0,1036 𝑔
7. Sampel Na-CO tidak murni sebanyak 0,1093 g dianalisis dengan metode Volhard.
Setelah menambahkan 50,00 mL 0,06911 M AgNO, sampel dititrasi kembali dengan
KSCN 0,05781 M, membutuhkan 27,36 ml. untuk mencapai titik akhir. Laporkan
kemurnian sampel Na2CO3.
Pembahasan:
Na2C03 + 2AgNO3 ( berlebih) → Ag2CO3↓ + 2NaNO3
AgNO3 (sisa) + KSCN → AgSCN↓ + KNO3
Mmol AgNO3 awal = 50 mL x 0,06911 M
= 3,4555 mmol
Mmol AgNO3 sisa = mmol KSCN
=27,36 mL
Mmol AgNO3 bereaksi = mmolAgNO3 awal – mmol AgNO3 sisa
= 3,4555 mmol – 1,58168 mmol
= 1,87382 mmol
Mmol Na2CO3 = ½ x 1.87382 mm0l = 0,93691 mm0l
Mg Na2CO3 = mmol Na2CO3 x BM Na2CO3

= 0,93691 mmol x 105,99 mg/mmol


= 99,3031 mg
g Na2CO3 = 0,0993 g
Berat sampel = 0,1093 g
Sehingga % (b/b) Na2CO3 dalam sampel:
0,0933 𝑔
x 100% = 90,85%
0,1093 𝑔

Anda mungkin juga menyukai