com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Perumahan Sawangan Permai Blok A5 No.12A, Sawangan, Depok 16511
http://pelatihan-osn.com
Ofiice : 021-2951 1160. Contact Person : 0-878787-1-8585 / 0813-8691-2130
Soal 1
Soal 2
a. Kp = (PCO2)(PH2O) (2 poin)
b. Kp = (PCO2)(PH2O)
Karena di awal reaksi hanya ada NaHCO3, maka saat setimbang PCO2 = PH2O
Kp = (PCO2)2 PCO2 = (Kp)1/2 = (0,25)1/2 = 0,5 (3 poin)
c. n CO2 = PV/RT = 0,5 × 1/(0,082 × 398) = 0,0153 mol
n NaHCO3 = 5,0 g/(84 g/mol) = 0,0595 mol
2NaHCO3(s) Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g)
Awal (mol) : 0,0595 0 0 0
Reaksi (mol) : -2×0,0153 +0,0153 +0,0153 +0,0153
Setimbang (mol) : 0,0289 0,0153 0,0153 0,0153
massa NaHCO3 = 0,0289 mol × 84 g/mol = 2,43 g (5 poin)
d. Volume labu diperkecil 2 kali, maka tekanan CO2 dan H2O menjadi bertambah 2 kali, yaitu 2 × 0,5
atm = 1 atm.
Mol Na2CO3 saat volumenya 10 L adalah 0,0153 mol.
Mol Na2CO3 saat volumenya 5 L adalah 0,0153 mol – 0,5×0,0153 mol = 0,00766 mol.
Massa Na2CO3 = 0,00766 mol × 106 g/mol = 0,81 g (4 poin)
e. Penambahan padatan dan gas inert tidak mempengaruhi kesetimbangan, sehingga tekanan
parsial CO2 tetap kembali ke 0,5 atm. (4 poin)
Soal 3
x = 3,39×10-5 [OH-] = 3,39×10-5 M pH = 9 + log(3,39) = 9,53 (berada pada rentang PP) (5 poin)
Pada titik ekivalen 2:
Na2CO3(aq) + 2HCl(aq) → H2CO3(aq) + 2NaCl(aq)
Awal (mmol) : 10 20 0 0
Reaksi (mmol) : -10 -20 +10 +20
Akhir (mmol) : 0 0 10 20
[H2CO3] = 10 mmol/300 mL = 0,0333 M
H2CO3(aq) H+(aq) + HCO3-(aq)
Awal (M) : 0,0333 0 0
Reaksi (M) : -y +y +y
Setimbang (M) : 0,0333-y y y
Ka1 H2CO3 = [H+][HCO3-]/[H2CO3] 4,35×10-7 = y2/(0,0333-y) y = 1,20×10-4
[H+] = y = 1,20×10-4 M pH = 4-log(1,20) = 3,92 (berada pada rentang MO) (5 poin)
Soal 4
(3 poin)
(4 poin)
d. Ag+ dapat membentuk kompleks dengan NH3 dengan nilai Kf yang besar sehingga reaksi
kesetimbangan pelarutan Ag3PO4 bergeser ke kanan.
Ag3PO4(s) 3Ag+(aq) + PO43-(aq)
3Ag+(aq) + 6NH3(aq) 3[Ag(NH3)2]+(aq) +
Ag3PO4(s) + 6NH3(aq) 3[Ag(NH3)2]+(aq) + PO43-(aq) (3 poin)
e. Penurunan pH artinya peningkatan [H+], H+ dapat bereaksi dengan PO43- dengan nilai K yang besar,
yaitu K = 1/Ka3 H3PO4 sehingga reaksi kesetimbangan pelarutan Mg3(PO4)2 bergeser ke kanan.
Mg3(PO4)2(s) 3Mg2+(aq) + 2PO43-(aq)
2PO43-(aq) + 2H+(aq) 2HPO42-(aq) +
Mg3(PO4)2(s) + 2H+(aq) 3Mg2+(aq) + 2HPO42-(aq) (3 poin)
Soal 5
Soal 6
(12 poin)
Soal 7
a. Persamaan Rydberg:
1 1 1 1 1
= 𝑅𝐻 ( 2 − 2 ) = 10967800 𝑚−1 ( 2 − 2 ) = 10282300 𝑚−1 λ = 97,2 𝑛𝑚
𝜆 𝑛1 𝑛2 1 4
(3 poin)
1
𝐸 = ℎ𝑐 𝑁𝐴 = 6,626×10−34 𝐽. 𝑠×3×108 𝑚/𝑠×10967800 𝑚−1 ×6,022×1023 𝑚𝑜𝑙 −1
𝜆
𝐸 = 1313 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙
(4 poin)
c. Energi ionisasi ke-3 atom Li adalah transisi elektron dari n = 1 ke n = ∞, nomor atom Li = 3
1 1 1 1 1
= 𝑍 2 𝑅𝐻 ( 2 − 2 ) = 32 ×10967800 𝑚−1 ( 2 − 2 ) = 98710200 𝑚−1
𝜆 𝑛1 𝑛2 1 ∞
1
𝐸 = ℎ𝑐 𝑁𝐴 = 6,626×10−34 𝐽. 𝑠×3×108 𝑚/𝑠×98710200 𝑚−1 ×6,022×1023 𝑚𝑜𝑙 −1
𝜆
𝐸 = 11816 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙
(4 poin)
Soal 8
Soal 9
(@ 2 poin)
Soal 10
(2 poin)
𝑦 𝑦
𝑟1 𝑘(𝑃𝑁𝑂 )1𝑥 (𝑃𝐻2 )1 𝑟1 (𝑃𝑁𝑂 )1𝑥 (𝑃𝐻2 )1
= =
𝑟4 𝑘(𝑃𝑁𝑂 )4𝑥 (𝑃𝐻2 )4𝑦 𝑟4 (𝑃𝑁𝑂 )4𝑥 (𝑃𝐻2 )4𝑦
Jadi, orde reaksi terhadap NO adalah 2 dan orde reaksi terhadap H2 adalah 1
b. Dari percobaan 1:
𝑟1 1,53×10−3 𝑎𝑡𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑘= = = 0,02 𝑎𝑡𝑚−2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 −1
(𝑃𝑁𝑂 )12 (𝑃𝐻2 )1 (0,327 𝑎𝑡𝑚)2 ×0,714 𝑎𝑡𝑚
(3 poin)
c. Percobaan 1:
𝑟1 = 𝑘(𝑃𝑁𝑂 )12 (𝑃𝐻2 )1 = 0,02 𝑎𝑡𝑚−2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 −1 ×(3×0,327 𝑎𝑡𝑚)2 ×(2×0,714 𝑎𝑡𝑚)
𝑟1 = 2,7×10−2 𝑎𝑡𝑚/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
(3 poin)
𝑘25°𝐶 𝐸𝑎 1 1
𝑙𝑛 ( )=− ( − )
𝑘40°𝐶 𝑅 𝑇25°𝐶 𝑇40°𝐶
5,07 𝐸𝑎 1 1
𝑙𝑛 ( )=− ×( − ) 𝐸𝑎 = 40000 𝐽/𝑚𝑜𝑙
11,0 𝐽 298 𝐾 313 𝐾
8,314
𝑚𝑜𝑙. 𝐾
(4 poin)
e. Karena Tahap 2 adalah tahap yang paling lambat, maka Tahap 2 merupakan tahap penentu laju
reaksi
𝑟 = 𝑘2 [𝑁2 𝑂2 ][𝐻2 ]
N2O2 merupakan intermediet, sehingga tidak boleh ada dalam persamaan laju reaksi dan harus
disubstitusi dengan besaran lain.
Karena tahap 1 adalah tahap yang cepat, maka reaksinya mencapai kesetimbangan. Saat
setimbang, laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi reaksi ke kiri, sehingga:
𝑘1
𝑘1 [𝑁𝑂]2 = 𝑘−1 [𝑁2 𝑂2 ] [𝑁2 𝑂2 ] = [𝑁𝑂]2
𝑘−1
𝑘1 𝑘2
𝑟 = 𝑘2 [𝑁2 𝑂2 ][𝐻2 ] = [𝑁𝑂]2 [𝐻2 ] = 𝑘[𝑁𝑂]2 [𝐻2 ]
𝑘−1
Hasilnya sama dengan percobaan. (4 poin)