Energetika Kimia
Percobaan N-1
NIM : 10514003
Kelompok : 01
Asisten : Laila
2017
Percobaan N-1
Penentuan Volum Molar Parsial
1. Tujuan
Menentukan volum molar parsial larutan NaCl sebagai fungsi rapat massa
2. Teori dasar
Volume molar parsial sebuah zat A dalam suatu campuran adalah perubahan volume
yang terjadi per mol zat A yang ditambahkan ke volume yang besar / pelarut dalam
campuran. Hal ini dapat dijelaskan dengan contoh yaitu diasumsikan ada volume yang
sangat besar dari air murni pada suhu 25oC. Ketika ditambahkan air murni sebanyak 1
mol kedalamnya, volume berubah sebesar 18cm3 , dan kita bisa katakan bahwa 18cm3
per mol adalah volume molar dari air murni. Namun hal berbeda terjadi ketika 1 mol
air murni ditambahkan ke dalam etanol yang memiliki volume sangat besar. Volume
berubah sebesar 14cm3. Alasan perbedaan perbuahan volume ini yaitu suatu besaran
volume pasti memiliki sejumlah zat didalamnya. Sehingga perubahan volume ini
bergantung kepada identitas zat dan identitas lingkungan zat. Dalam hal etanol dan
air, akan terdapat ikatan hidrogen antar molekul sehingga menyebabkan susunan antar
molekul etanol dan air berbeda dari susunan antar molekul air-air maupun etanol-
etanol. Kuantitas 14cm3 per mol dapat disebut volum molar parsial air dalam etanol
murni. Variasi volume molar parsial suatu zat dalam sebuah campuran bergantung
pada komposisi, karena lingkungan jumlah zat yang berbeda menyebabkan perbedaan
perubahan volume dari zat murni A menuju zat murni B. Perubahan lingkungan juga
akan mengubah gaya yang bekerja antar molekul. Volume molar parsial (V J) zat J
dV
didefinisikan sebagai : VJ = ( )p,t,n. Catatan bahwa IUPAC merekomendasikan
dn
penulisan volume molar parsial dari NaCl dalam air yaitu dalam bentuk V(NaCl, aq)
untuk membedakan dari volume larutan, V. (Peter Atkins, 2010, Physical Chemistry,
New York, hal 157)
3. Data Pengamatan
4. Pengolahan data
56
55.5
f(x) = − 16.66 x + 57.09
55
54.5
54
53.5
53
52.5
0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.22
Didapat kurva
y = -16,659x + 57,093
maka ϕo = 57,093
dϕ / d√ mol NaCl = -16,659
106
104
102
100
98
0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.22
Didapat kurva
y = -54,558x + 113,43
maka ϕo = 113,43
dϕ / d√ mol CaCl 2 = -54,558
Vr (air) = Mr s / ρ air
= 18 g/mol / 0,996914 g/mL
= 18,055 mL / mol
5. Pembahasan
Pada percobaan ini volume molar parsial dari air ialah 18,055 mL/mol pada
suhu 25,5oC. Pada kenyataanya volume molar parsial nyata akan berubah
sesuai dengan bertambahnya zat terlarut ke dalam air. Perubahan volume
molar ini semakin membesar seiring bertambanghnya zat terlarut yang berada
didalam air. Hal ini disebabkan oleh interaksi molekul air dengan zat terlarut
nonvolatil yaitu NaCl.
Volume molar parsial dari air akan tetap karena ketika air dilarutkan atau
ditambahkan dalam air maka perubahan volume penambahan akan tetap sama
pada seiring perubahan komposisi air berapapun jumlahnya. Hal ini dibuktikan
dengan interaksi antar molekul air akan tetap sama pada suhu dan tekanan
yang sama. Hal-hal yang dapat mengubah volume molar parsial air selain
komposisinya yang tidak dapat mengubah volume molar air adalah
temperatur. Dalam percobaan ini temperatur ruang tidak berubah. Temperatur
sebelum percobaan ialah 25,5oC dan temperatur setelah percobaan ialah tetap
sama 25,5oC. Sehingga komposisi air tidak akan menyebabkan perubahan
volum molar parsial dari air. Apabila suhu ruangan berubah, maka interaksi
antar molekul air akan berubah namun tidak terlalu signifikan. Hal ini
disebabkan karena antar molekul air terdapat ikatan hidrogen yang cenderung
membentuk ikatan yang kuat antar molekul. Ikata hidrogen ini disebabkan
oleh terpolarisasinya ikatan oksigen dan hidrogen dalam molekul air yang
akan menjadi donor ikatan hidrogen. Dan atom oksigen pada molekul air yang
lain sebagai salah satu indikator terjadinya ikatan hidrogen selain fluorin dan
nitrogen akan menjadi akseptor ikatan hidrogen. Maka dari itu, ketiga atom
yang berinteraksi antara donor ikatan hidrogen dan akseptor ikatan hidrogen
inilah yang akan membentuk ikatan hidrogen antar molekul air. Ikatan ini akan
terus merenggang karena suhu yang meningkat. Suhu yang meningkat akan
menyebabkan setiap molekul air bergerak lebih cepat. Hal ini ditunjukkan
pada persamaan bahwa energi kinetik molekul berbanding lurus dengan suhu.
Energi kinetik ini yaitu ½ mv2 dengan v adalah kecepatan setiap molekul,
maka pada suhu yang meningkat akan terjadi penigkatan kuadrat dari
kecepatan molekul. Sehingga molekul air akan bergerak lebih cepat. Gerakan
yang lebih cepat ini akan menyebabkan ikatan antar molekul air tidak setenang
sebelum dipanaskan atau ketika kecepatan gerakan molekulnya rendah.
Sehingga ikatan antar molekul air semakin renggang dan gerakan yang terjadi
adalah gerakan acak.
Sebaliknya pada suhu yang menurun akan terjadi penurunan kuadrat dari
kecepatan molekul. Sehingga molekul air akan bergerak lebih lambat. Gerakan
yang lebih lambat ini akan menyebabkan ikatan antar molekul air lebih tenang
sebelum didinginkan atau ketika kecepatan gerakan molekulnya menjadi
rendah. Sehingga ikatan antar molekul air semakin dekat dan karena gerakan
yang terjadi tidak terlalu acak atau cenderung berdiam diri.
Sehingga molekul air dan NaCl akan bergerak lebih cepat. Gerakan yang lebih
cepat ini akan menyebabkan ikatan antar molekul air tidak setenang sebelum
dipanaskan atau ketika kecepatan gerakan molekulnya rendah. Sehingga
ikatan antar molekul air-NaCl semakin renggang dan gerakan yang terjadi
adalah gerakan acak.
Sebaliknya pada suhu yang menurun akan terjadi penurunan kuadrat dari
kecepatan molekul. Sehingga molekul air-NaCl akan bergerak lebih lambat.
Gerakan yang lebih lambat ini akan menyebabkan ikatan antar molekul air
lebih tenang sebelum didinginkan atau ketika kecepatan gerakan molekulnya
menjadi rendah. Sehingga ikatan antar molekul air semakin dekat dan karena
gerakan yang terjadi tidak terlalu acak atau cenderung berdiam diri.
Volume molar parsial larutan NaCl dalam suatu campuran NaCl-air adalah
perubahan volume yang terjadi per mol zat NaCl yang ditambahkan ke volume
air. Dalam percobaan ini dapat dilakukan dengan adanya volume air dari air
murni pada suhu 25,5oC. Ketika ditambahkan air murni sebanyak 1 mol
kedalamnya, volume berubah sebesar 18,055 mL , dan kita bisa katakan
bahwa 18,055 mL per mol adalah volume molar dari air murni.
Namun hal berbeda terjadi ketika 1 mol NaCl murni ditambahkan ke dalam air
yang memiliki volume tertentu volume akan berubah. Alasan perbedaan
perbuahan volume ini yaitu suatu besaran volume pasti memiliki sejumlah zat
didalamnya. Sehingga perubahan volume ini bergantung kepada identitas zat
dan identitas lingkungan zat. Dalam hal NaCl dan air, akan terdapat ikatan
hidrogen antar molekul air yang terhalang oleh ion-ion NaCl sehingga
menyebabkan susunan antar molekul NaCl dan air berbeda dari susunan antar
molekul air-air maupun NaCl-NaCl. Variasi volume molar parsial suatu zat
dalam sebuah campuran bergantung pada komposisi, karena lingkungan
jumlah zat yang berbeda menyebabkan perbedaan perubahan volume dari zat
pekat menjadi zat sangat encer atau zat murni air. Perubahan lingkungan juga
akan mengubah gaya yang bekerja antar molekul.
6. Kesimpulan
7. Daftar pustaka
Atkins, Peter . 2010. Physical Chemistry. hal 157 . New York. W.H. Freeman
and Company.
8. Lampiran