Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum KI3141

Dinamika Kimia

Percobaan H-1

PENGENDAPAN SOL HIDROFOB OLEH ELEKTROLIT

Nama : Anggi Joy Lawrence

NIM : 10514003

Kelompok : Kelompok I

Tanggal Percobaan : 05 Oktober 2017

Tanggal Pengumpulan : 12 Oktober 2017

Asisten :

LABORATORIUM KIMIA FISIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2017
PENGENDAPAN SOL HIDROFOB OLEH ELEKTROLIT

I. Tujuan Percobaan
Menentukan nilai endapan ion – ion bervalensi satu, dua, dan tiga terhadap sol
hidrofob tertentu.

II. Teori Dasar


Sol adalah salah satu jenis koloid dengan fasa terdispersinya berupa padatan dan
medium pendispersinya berupa cairan. Partikel-partikel terdispersi ini stabil karena
adanya lapisan rangkap listrik di antara permukaan partikel dan medium
pendispersinya. Selain itu juga akibat adanya muatan sejenis partikel koloid sehingga
terjadi tolak menolak antar partikel. Ketika pada sol hidrofob ditambahkan larutan
elektrolit, maka partikel-partikel sol hidrofob akan mengadsorpsi ion-ion sehingga
menempel pada permukannya dan memengaruhi muatan listrik pada sol hidrofob.
Jika interaksi antara partikel sol dan ion-ion elektrolit yang memiliki muatan listrik
berlawanan cukup kuat dapat terjadi penetralan muatan partikel. Hal ini tentu
menghilangkan kestabilan sol karena hilangnya gaya tolak-menolak antar partikel dan
sol akan terflokulasi, kemudian pada akhirnya mengendap, Hal yang sama juga ketika
antar partikel sol yang berbeda muatan bila dicampurkan, akan terjadi penetralan dan
proses pengendapan partikel sol.

III. Data Pengamatan


Suhu Ruang : 260C
[NaF] : 0,2 M
[Na3PO4] : 0,005 M
[Al2(SO4)3]: 0,005 M
[MgSO4] : 0,005 M
[Sol Fe] : 9,19 g/L
[Sol As] : 3,3333 g/L

a. Sol Positif
Sebelum variasi
Tabel.1
V.Elektrolit (mL) V.Air (mL) NaF MgSO4 Al2(SO4)3 Na3PO4
1 5 +++ +++ +++ +++
2 4 ++ +++ +++ +++
3 3 +++ ++++ +++ ++++
4 2 ++++ +++ +++ +++
5 1 +++ +++ ++++ +++
Setelah variasi
NaF Al2(SO4)3 MgSO4 Na3PO4
V.Elektrolit V.Elektrolit V.Elektrolit Pengamatan
(mL) Pengamatan (mL) Pengamatan (mL) Pengamatan
3,2 ++++ 3,2 ++++ 3,2 ++ ++
3,4 +++ 3,4 ++ 3,4 +++ ++++
3,6 +++ 3,6 +++ 3,6 ++++ +++
3,8 +++ 3,8 +++ 3,8 +++ ++
Tabel 2.

Keterangan :
++++ : Banyak sekali
+++ : Banyak
++ : Sedikit
+ : Sedikit sekali
- : Tidak ada endapan

b. Sol Negatif
Sebelum variasi
Tabel 3.
V.Elektrolit (mL) V.Air (mL) NaF MgSO4 Al2(SO4)3 Na3PO4
1 5 - +++ +++ -
2 4 - +++ ++ -
3 3 - ++++ +++ -
4 2 - +++ +++ -
5 1 - +++ ++++ -

Keterangan :
++++ : Banyak sekali
+++ : Banyak
++ : Sedikit
+ : Sedikit sekali

- : Tidak ada endapan

IV. Pengolahan Data


a. Sol Positif
[ Elektrolit ] x V . Elektrolit
Cp NaF =
V . total
0.2 M x 0.6 mL
=
10 mL
= 0.012
Dengan perhitungan yang sama, diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 5.
Elektrolit V.Elektrolit (mL) Cp Elektrolit
NaF 0.6 0.012
Al2(SO4)3 0.8 0.0004
MgSO4 0.6 0.003

b. Sol Negatif
[ Elektrolit ] x V . Elektrolit
Cp Al2(SO4)3 =
V . total
0.005 M x 4.4 mL
=
10 mL
= 0.0022
Dengan perhitungan yang sama, diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 6.
Elektrolit V.Elektrolit Cp elektrolit
Al2(SO4)3 4.4 0.0022
MgSO4 0.8 0.0004

V. Pembahasan

VI. Kesimpulan
Pada percobaan ini, didapatkan nilai endapan pada sol positif untuk valensi satu
(NaF) sebesar 0.012, valensi dua (MgSO4) sebesar 0.003, dan valensi tiga (Al2(SO4)3)
sebesar 0.0004. Sedangkan untuk sol negatif nilai endapan untuk valensi dua
(MgSO4) sebesar 0.0004, dan valensi tiga (Al2(SO4)3) sebesar 0.0022.
VII. Daftar Pustaka
 Atkins, P.W. ‘Physical Chemistry’, 8th ed., Mc Graw-Hill, New York, p 193
 G.F.Leuvet, “Findlay’s Practical Physical Chemistry”, 9th ed., 1973, p.402-403

VIII. Lampiran
Jawaban Pertanyaan H-1
1. Ada dua metode pembuatan koloid sol, yaitu metode kondensasi dan metode
dispersi.
a. Metode Kondensasi
Metode di mana partikel-partikel kecil larutan sejati bergabung membentuk
partikel-partikel berukuran koloid. Proses ini melibatkan penggabungan partikel-
partikel larutan (atom, ion). Hal ini dilakukan melalui beberapa reaksi kimia, yaitu
dekomposisi rangkap, hidrolisis, redoks, dan penggantian pelarut.
- Reaksi dekomposisi rangkap
Sol As2S3 dibuat dengan mengalirkan gas H2S perlahan melalui larutan
As2O3
dingin sampai terbentuk sol As2S3 yang berwarna kuning terang
As2O3 + 3 H2S  As2S3 (koloid) + 3H2O
- Reaksi Hidrolisis
Sol Al(OH)3 dapat diperoleh dari reaksi hidrolisis garam Al dalam air
mendidih
AlCl3 + 3H2O  Al(OH)3 (koloid) + 3HCl
- Reaksi redoks
Sol Au dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya menggunakan
pereduksi organik formaldehida HCHO
2AuCl3 + 3HCHO + 3H2O  2Au (koloid) + 6HCl + 3HCOOH
- Penggantian pelarut
Belerang sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam alcohol seperti
etanol. Jadi, untuk membuat sol belerang dengan medium pendispersi air,
belerang dilarutkan terlebih dahulu dalam etanol sampai jenuh. Stelah iut, larutan
belerang dalam etanol ini ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam air sambil
diaduk. Belerang akan menggumpal menjadi partikel koloid akibat penurunan
kelarutan belerang dalam air.

b. Metode Dispersi
Metode di mana partikel-partikel besar dipecah menjadi partikel-partikel
berukuran koloid yang kemudian didispersikan dalam medium pendispersinya.
Caranya dapat berupa cara mekanik maupun peptisasi.
- Cara Mekanik, yaitu penghalusan partikel-partikel kasar zat padat dengan
penggilingan untuk membentuk partikel-partikel berukuran koloid. Alat yang
digunakan disebut penggilingan koloid.Alat penggilingan koloid terdiri dari 2 pelat
baja dengan arah rotasi berlawanan. Partikel kasar akan dimasukkan ke ruang antara
kedua pelat tersebut dan selanjutnya digiling. Partikel berukuran koloid yang
terbuntuk kemudian didispersikan dalam medium pendispersinya untuk membuat
system koloid. Contoh koloid yang dibuat dalam proses ini ialah koloid grafit untuk
pelumas, tinta cetak, cat, dan sol belerang.
- Cara peptisasi, yakni proses dispersinya endapan menjadi system koloid dengan
penambahan zat pemecah. Zat pemecah yang dimaksud adalah elektrolit, terutama
yang mengandung ion sejenis, atau pelarut tertentu. Sebagai contoh: Jika pada
endapan Fe(OH)3ditambahkan elektrolit FeCl3 (mempunyai ion Fe3+ yang sejenis)
maka Fe(OH)3 maka Fe(OH)3 akan mengadsorpsi ion-ion Fe3+ tersebut. Sehingga,
endapan menjadi bermuatan positif dan memisahkan diri untuk membentuk partikel-
partikel koloid.

2. Dialisis adalah teknik memurnikan koloid dengan cara melewatkan suatu pelarut
pada sistem koloid melalui membran semi permeabel. Ion-ion atau molekul
terlarutakan terbawa oleh pelarut, sedangkan partikel koloid tidak. Dialisis berguna
untuk memurnikan koloid.Sebagai contoh untuk memurnikan protein dari partikel-
partikel lain yang ukurannya lebih kecil, untuk memisahkan tepung tapioka dariion-
ion sianida, untuk proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal (blood dialysis),
proses pemisahan hasil metabolisme dari darah oleh ginjal manusia(jaringan ginjal
bersifat sebagai selaput semi permeabel, yang dapat dilalui oleh air dan molekul-
molekul sederhana (seperti urea), tetapi menahan butir-butir darahyang merupakan
koloid).

3. Cara menentukan tanda muatan sol adalah dengan metoda elektroforesis, yaitu
dengan mengalirkan listrik melalui elektroda positif dan negatif sehingga muatan sol
akan bergerak kearah muatan lawannya.

4. Bunyi Hukum Hardy-Schulze faktor-faktor yangmempengaruhi nilai pengendapan


suatu sol antara lain lapisan rangkap listrik diantara permukaan partikel dan medium
pendispersinya, afinitas partikel-partikelterdispersi.

5. Koloid pelindung adalah koloid yang bersifat melindungi koloid lain agar tidak
mengalami koagulasi. Koloid pelindung akan membentuk lapisan di sekeliling
partikel koloid yang lain. Lapisan ini akan melindungi muatan koloid
tersebutsehingga partikel koloid tidak mudah mengendap atau terpisah dari medium
pendispersinya.
contohnya :
- Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan kristal
besar es atau gula.
- Zat-zat pengemulsi ( sabun dan deterjen ).
- Butiran-butiran halus air dalam margarin distabilkan dengan lesitin.
- Partikel-partikel karbon dalam tinta dilindungi dengan larutan gom.
- Warna-warna dalam cat distabilkan dengan oksida logam dengan
menambahkanminyak silikon.
- Pada industri susu, kasein digunakan untuk melindungi partikel-partikel minyak
atau lemak dalam medium cair.

6. Proses yang terjadi pada penjernihan air menggunakan tawas adalah koagulasi dan
flokulasi. Koagulasi adalah penambahan koagulan yang menjadikan partikel tidak
stabil dan membentuk flok. Sedangkan flokulasi adalah penggabungan flok menjadi
ukuran yag lebih besar.

Foto Pada saat Percobaan

Anda mungkin juga menyukai