Percobaan 7
NIM : 10514003
Kelompok :1
LABORATORIUM BIOKIMIA
BANDUNG
2017
Percobaan 7
I. Tujuan Percobaan
- Menentukan angka penyabunan sampel minyak.
- Menentukan nilai netralisasi ekivalen asam lemak.
Angka penyabunan merupakan jumlah KOH dalam satuan mg yang dipakai untuk
penyabunan sempurna 1 g lemak. Angka penyabunan menyatakan konsumsi alkali oleh
lipid. Hasil dari reaksi penyabunan adalah gliserol dan campuran garam dari asam lemaknya.
Garam asam lemak yang berat molekulnya tinggi larut dalam senyawa non-polar, seperti
eter, sehingga dapat dipisahkan dari gliserol dengan pengasaman campuran yang terjadi, lalu
diikuti dengan penyaringan dan ekstraksi dengan eter.
Perhitungan berat molekul rata-rata dari fraksi asam lemak dilakukan dengan menggunakan
netralisasi ekivalen sampelnya. Netralisasi asam didefinisikan sebagai jumlah gram asam
yang diperlukan untuk menetralkan satu ekivalen alkali. Dalam praktiknya, netralisasi
ekivalen ditentukan dengan titrasi asam organik dengan standar alkali, lalu digunakan
persamaan berikut.
g sampel x 1000
NE=
mL NaOH x N
Zat VNaOH
Sampel 47.80 mL
Blanko 0.05 mL
3. Identifikasi Gliserol
Tabel 3. Uji Akrolein
Zat Pengamatan
Ekstrak eter Sedikit bau
Ekstrak air Sangat bau
Lipid hasil penyabunan Bau
IV. Pengolahan Data
1. Penentuan Angka Penyabunan
Sampel yang digunakan adalah 5 mL,setengah dari jumlah sampel 10 mL, sehingga massa
sampel yang digunakan berjumlah setengah dari massa sampel mula-mula, yaitu 4 gram.
V. Pembahasan
Pada percobaan ini, akan ditentukan angka penyabunan sampel minyak, dan berat
molekul rata-rata dari asam lemak dengan menggunakan netralisasi ekivalen. Angka penyabunan
didefinisikan sebagai jumlah mg KOH yang digunakan untuk reaksi penyabunan sempurna 1 g
minyak/lemak. Angka penyabunan menunjukan sifat minyak/lemak sehingga dengan mengetahui
angka penyabunan suatu sampel maka dapat ditentukan jenis lemak pada sampel tersebut.
Penentuan angka penyabunan diawali dengan mereaksikan sampel minyak dengan basa
kuat yaitu KOH sehingga terjadi reaksi hidrolisis minyak.Reaksi lipid dengan KOH
menyebabkan putus nya ikatan ester yang menghubungkan asam lemak dengan gliserol. Reaksi
hidrolisis ini menghasilkan gliserol dan sabun. Reaksi penyabunan yang terjadi yaitu :
KOH yang digunakan yaitu KOH alkoholis,yaitu KOH yang dilarutkan dalam alkohol.
Alasan digunakan KOH alkoholis yaitu karena minyak bersifat hidrofobik yang hanya larut
dalam pelarut organik, dan tidak larut dalam air. Oleh karena itu, KOH yang digunakan untuk
melarutkan minyak harus terlebih dahulu dilarutkan dalam alkohol agar dapat melarutkan
minyak dengan baik, dan terjadi reaksi yang lebih maksimal. Fungsi KOH yaitu sebagai agen
penghidrolisis.
Proses penyabunan minyak ini dilakukan dengan cara merefluks KOH alkoholis dengan
minyak selama 30 menit. Alasan dilakukan dengan cara refluks yaitu untuk mempercepat reaksi,
dan dengan metode refluks jumlah pelarut yang digunakan tidak berkurang karena pelarut yang
telah menguap akan kembali lagi ke dalam cairan. Jika menggunakan pencampuran biasa maka
tidak akan memberikan hasil yang baik karena akan terbentuk 2 fasa yang disebabkan karena
perbedaan kepolaran,dimana KOH bersifat polar sedangkan sampel minyak bersifat non polar.
Selain itu, dilakukan refluks KOH alkoholis selama 30 menit yang berfungsi sebagai blanko.
Untuk mengetahui jumlah KOH yang telah bereaksi dengan minyak, dilakukan metode
titrasi balik dengan cara mentitrasi KOH sisa dari reaksi penyabunan. Jumlah KOH yang
bereaksi yaitu selisih antara KOH total (blanko) dengan KOH sisa reaksi penyabunan. Titrasi
dilakukan dengan HCl sebagai titran, dan menggunakan indikator fenolftalein. Titik akhir titrasi
ditandai dengan perubahan warna dari merah muda menjadi bening.
Angka penyabunan sampel minyak pada percobaan ini adalah 210.61 mg KOH/g lipid.
Nilai yang diperoleh tidak jauh berbeda dari angka penyabunan minyak kelapa sawit literatur,
yaitu 190-205 mg KOH/ g lipid. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sampel minyak pada
percobaan ini merupakan minyak kelapa sawit , karena memiliki angka penyabunan yang tidak
jauh berbeda dari literatur.
VI. Kesimpulan
Angka penyabunan sampel minyak adalah 210.61 mg KOH/ g lipid.Nilai netralisasi ekivalen
asam lemak sampel minyak adalah 846.16 g/mol.
VII. Daftar Pustaka
Clark, J. M., 1964, Experimental Biochemistry¸ W. H. Freeman and Company, p. 52-54
Belitz, H. D., and Grosch, W. 1987, Food Chemistry¸ Berlin: Springer-Verlag, p. 129
Nelson, David L. and Cox, Michael M., 2005, Principles of Biochemistry 4th edition, United
States: University of Wisconsin-Madison.