Anda di halaman 1dari 8

Percobaan N-1

Volume Molar Parsial


1. Tujuan
Percobaan ini bertujuan agar dapat:
1. Menentukan volume molar parsial pada NaCl dan 𝐶𝑎𝐶𝑙2
2. Menentukan volume molar parsial pelarut (air) pada larutan NaCl dan 𝐶𝑎𝐶𝑙2
3. Menentukan volume molar pelarut murni
4. Menentukan volume molar Ø NaCl dan 𝐶𝑎𝐶𝑙2

2. Teori Dasar
Dalam termodinamika terdapat dua jenis variabel yaitu variabel ekstensif dan variabel
intensif. Variabel ekstensif adalah variabel yang nilainya bergantung pada kuantitas
benda, seperti massa, volume, berat, entalpi, energi dalam, entropi, dsb. Variabel
intensif adalah variabel yang nilainya konstan terhadap kuantitas benda, misalnya
massa jenis, volume molar, suhu, titik didih, titik leleh, dsb. Kedua variabel ini dapat
dinyatakan dengan teorema Euler untuk fungsi homogen berderajat n.
Secara parsial, sifat termodinamika molar dapat dibedakan menjadi 3 jenis,
yaitu:
1. Volume molar parsial
2. Entalpi molar parsial
3. Energi bebas molar parsial
Volume molar parsial berbeda dengan volume molar. Volume molar parsial
merupakan variabel ekstensif, sedangkan volume molar spesifik adalah variabel itensif
bahan itu sendiri. Dalam modul percobaan ini, dibahas mengenai volume molar parsial
yang penentuannya dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:
1. Metode grafik
2. Metode analitik
3. Metode volume molar nyata
4. Metoda intersep
5. Penentuan molar Ø
Berikut ini formula penentuan volume molar parsial:

1 100 𝑑−𝑑0
∅ = 𝑑 (𝑚2 − ( ))
𝑚 𝑑0
Karena dalam perhitungan alat yang digunakan sama (piknometer), maa kapasitas
atau volume yang digunakan untuk mengukur massa jenis sama, jadi:

Dengan

Sehingga dapat diperoleh:


1 1000 (𝑤−𝑤 )
∅ = 𝑑 [𝑚2 − 𝑚 𝑥 ((𝑤 −𝑤0 ))]
0 𝑒
3. Langkah Kerja
Disiapkan dua jenis larutan yaitu NaCl dan 𝐶𝑎𝐶𝑙2 dengan molaritas yang sama
yaitu 2.5 M yang kemudian diencerkan untuk membuat masing-masing lima larutan
dengan molaritas 0.3 M, 0.6 M, 0.9 M, 1.2 M, 1.5 M. Larutan ini dibuat dengan cara
mengencerkan dengan penambahan air melalui biuret yang disediakan.
Kemudian piknometer yang telah disediakan ditimbang dalam keadaan kosong
dan kering. Karena percobaan ini dilakukan dalam suhu 30°C maka kesepuluh jenis
larutan dipanaskan dan piknometer yang dimasukkan kedalam gelas kimia tertutup
dengan menggunakan hot plate agar suhu kelima larutan 30°C dan suhu udara dalam
piknometer juga bersuhu 30°C.
Setelah itu aquades dipanaskan hingga mencapai 30°C, setelah itu air tersebut
dimasukkan ke dalam piknometer hingga penuh hingga kapilernya. Kemudian
piknometer tersebut ditimbang dengan neraca analitis dan hasil pengukurannya dicatat.
Setelah suhu udara dalam gelas kimia wadah piknometer mencapai 30°C, serta
larutan yang ingin ditimbang massanya mencapai suhu 30°C, maka satu persatu dari
larutan tersebut dimasukkan ke dalam piknometer sampai penuh dan pipa kapiler terisi
larutan secara bergantian mulai dari NaCl dengan konsentrasi terkecil yaitu 0.3 M.
Larutan yang sudah dimasukkan ke dalam piknometer kemudian ditimbang di
timbangan analitis. Setelah larutan tersebut ditimbang, piknometer dikosongkan,
kemudian kembali dimasukkan ke dalam gelas kimia yang dipanaskan diatas hotplate
agar suhunya kembali 30°C. Setelah ditunggu 3-5 menit, piknometer kemudian diisi
dengan larutan NaCl 0.6M dan dilakukan perlakuan yang sama dengan larutan NaCl
0.3M. Demikian langkah ini dilakukan secara berulang sampai larutan 𝐶𝑎𝐶𝑙2 sudah
ditimbang seluruhnya dalam piknometer dengan menggunakan timbangan analitis.
Dalam percobaan ini setiap perlakuan pada piknometer dilakukan dengan
menggunakan tisu. Dan setiap kali menimbang hasil pengukuran dicatat, serta apabila
ada cairan diluar piknometer harus dikeringkan dengan kertas hisap sampai benar-benar
kering.
4. Data Pengamatan
Beberapa data pengamatan dalam percobaan ini antara lain;
Larutan induk yang digunakan:
 𝐶𝑎𝐶𝑙2 2.5M
 NaCl 2.5M
Komposisi larutan yang ditambahkan untuk kedalam labu ukur 50 mL dan kemudian
diisi air hingga penuh :
 NaCl, 𝐶𝑎𝐶𝑙2 0.3M: 6 mL
 NaCl, 𝐶𝑎𝐶𝑙2 0.6M: 12 mL
 NaCl, 𝐶𝑎𝐶𝑙2 0.9M: 18 mL
 NaCl, 𝐶𝑎𝐶𝑙2 1.2M: 24 mL
 NaCl, 𝐶𝑎𝐶𝑙2 1.5M: 30 mL
 Massa piknometer kosong : 20.2457 gr
 Massa air + piknometer : 44.8000 gr
 Suhu larutan dan udara : 30°C = 303K

Volume NaCl (mL) Konsentrasi (M) W piknometer + NaCl (gr)


50 0.3 45.2291
50 0.6 45.5709
50 0.9 45.8739
50 1.2 46.1990
50 1.5 46.4487
Volume 𝐶𝑎𝐶𝑙2 (mL) Konsentrasi (M) W piknometer + 𝐶𝑎𝐶𝑙2 (gr)
50 0.3 45.5453
50 0.6 46.2299
50 0.9 46.7322
50 1.2 47.2219
50 1.5 47.9634
 Massa jenis air pada 30°C : 0.9957 gr/mL
5. Pengolahan Data
a. Penentuan volume piknometer
𝑊 −𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
Volume Piknometer = ( 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑎𝑖𝑟 )
𝜌 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢ℎ𝑢 30°𝐶
𝑎𝑖𝑟
44.8000 𝑔𝑟−20.2457 𝑔𝑟
=( 𝑔𝑟 )
0.9957
𝑚𝐿
= 24.6603 mL
b. Penentuan massa jenis larutan
𝑊 −𝑊𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝜌𝑧𝑎𝑡 = 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑧𝑎𝑡
𝑉 𝑧𝑎𝑡/𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Akan ditentukan massa jenis dari NaCl 0.3M terlebih dahulu:
(45.2291−20.2457)𝑔𝑟
𝜌(𝑁𝑎𝐶𝑙,30°𝐶,0.3𝑀) = = 1,01310203 gr/mL
24.6603 𝑚𝐿

Dengan cara yang sama diperoleh data dari massa jenis NaCl sebagai berikut:
Konsentrasi NaCl (M) Massa Pikno + Zat Massa Jenis (gr/mL)
0.3 45.2291 1,01310203
0.6 45.5709 1,026962365
0.9 45.8739 1,03924932
1.2 46.1990 1,052432452
1.5 46.4487 1,062558039

Dan data massa jenis dari 𝐶𝑎𝐶𝑙2 sebagai berikut:


Konsentrasi 𝐶𝑎𝐶𝑙2 (M) Massa Pikno + Zat Massa Jenis (gr/mL)
0.3 45.5453 1,025924259
0.6 46.2299 1,053685478
0.9 46.7322 1,074054249
1.2 47.2219 1,093912077
1.5 47.9634 1,123980649

c. Penentuan mol zat


Mol Zat = Konsentrasi Zat x Volume Pikno
Untuk NaCl dan 𝐶𝑎𝐶𝑙2 bernilai sama karena keduanya berkonsentrasi sama dan
ditimbang menggunakan piknometer yang sama.

Konsentrasi Zat (M) Mol Zat (mol)


0.3 0,00739809
0.6 0,01479618
0.9 0,02219427
1.2 0,02959236
1.5 0,03699045
d. Penentuan massa zat dan pelarut
Massa Zat = Mol Zat x Mr Zat
Massa Pelarut = Massa (Pikno + Zat) – Massa (Pikno kosong) – Massa Zat

Untuk NaCl 0.3M maka:


 Massa Zat = 0.00739809 x 58,443
= 0,432366574 gr
 Massa Pelarut = 45.2291 – 20.2457 - 0,432366574
= 24.5510 gr
Dengan cara yang sama diperolehlah:
Konsentrasi NaCl (M) Massa NaCl (gr) Massa Pelarut (gr)
0.3 0,432366574 24,5510
0.6 0,864733148 24,4605
0.9 1,297099722 24,3311
1.2 1,729466295 24,2238
1.5 2,161832869 24,0412

Konsentrasi 𝐶𝑎𝐶𝑙2 (M) Massa 𝐶𝑎𝐶𝑙2 (gr) Massa Pelarut (gr)


0.3 0,821069621 24,4785
0.6 1,642139241 24,3421
0.9 2,463208862 24,0233
1.2 3,284278482 23,6919
1.5 4,105348103 23,6124

e. Penentuan mol pelarut


𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Mol pelarut = 𝑀𝑟 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
Pada NaCl 0,3M mol pelarutnya adalah
24,5510
Mol Pelarut = 17,0160
= 1,442820488 mol
Dengan cara yang sama diperolehlah:
Konsentrasi NaCl (M) Massa Pelarut (gr) Mol Pelarut (Mol)
0.3 24,5510 1,442820488
0.6 24,4605 1,437498052
0.9 24,3311 1,429895409
1.2 24,2238 1,423591544
1.5 24,0412 1,412856554

Konsentrasi 𝐶𝑎𝐶𝑙2 (M) Massa Pelarut (gr) Mol Pelarut (Mol)


0.3 24,4785 1,438559613
0.6 24,3421 1,430539537
0.9 24,0233 1,411806014
1.2 23,6919 1,392332012
1.5 23,6124 1,387655847
f. Penentuan volume molar nyata
1 1 𝑊𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜+𝑍𝑎𝑡 −𝑊𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜+𝐴𝑖𝑟
∅=𝜌 (𝑀𝑟𝑧𝑎𝑡 − 𝑀𝑜𝑙 𝑍𝑎𝑡 (𝑊 ))
𝑧𝑎𝑡 𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜+𝐴𝑖𝑟 −𝑊𝑃𝑖𝑘𝑛𝑜 𝐾𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔

Untuk NaCl 0.3M maka akan diproleh volume molar nyata:


1 1 45,2291−44,8000
∅(𝑁𝑎𝐶𝑙,0.3𝑀,30°𝐶) = 1,01310203 (58,443 − 0,00739809 (44,8000−20,2457))
= 55,35555872 mL/mol
Dengan cara yang sama akan diperoleh:
[NaCl] (M) ∅ (mL/mol) Mol Zat (Mol) √𝑀𝑜𝑙 𝑍𝑎𝑡
0.3 55,35555872 0,00739809 0,08601215
0.6 54,84243789 0,01479618 0,121639549
0.9 54,33962073 0,02219427 0,148977414
1.2 53,70192267 0,02959236 0,172024301
1.5 53,29384185 0,03699045 0,192329015

[𝐶𝑎𝐶𝑙2 ] (M) ∅ (mL/mol) Mol Zat (Mol) √𝑀𝑜𝑙 𝑍𝑎𝑡


0.3 104,1803671 0,00739809 0,08601215
0.6 101,5941124 0,01479618 0,121639549
0.9 100,0307478 0,02219427 0,148977414
1.2 98,40909231 0,02959236 0,172024301
1.5 95,64322367 0,03699045 0,192329015

Grafik Hubungan Antara Volume Molar Nyata dan √𝑀𝑜𝑙 𝑍𝑎𝑡

Regresi Data Natrium Klorida


56 y = -19.768x + 57.157
Volume Molar Parsial Nyata

55.5
55
54.5
54
53.5
53
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Akar Mol

Regresi Data Kalsium Klorida


106
Volume Molar Parsial

104 y = -76.056x + 110.94


102
100
Nyata

98
96
94
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Akar Mol
g. Penentuan Volume Molar
Dari persamaan regresi data maka diperoleh bahwa:
y = mx+c
NaCl : y = -19,768x+57,157
𝐶𝑎𝐶𝑙2 : y = -76,056x+110,94
dengan:
𝜕∅
 m = (𝜕√𝑀𝑜𝑙 𝑍𝑎𝑡)
 c = Ø°
 Volume Molar Parsial Zat
3
(𝑀𝑜𝑙 𝑍𝑎𝑡)2 𝜕∅
Volume Molar Zat = Ø° + 2 𝑥 𝑀𝑜𝑙 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 ( )
√𝑀𝑜𝑙 𝑍𝑎𝑡
Untuk NaCl 0.3 M diperoleh
3
0,007398092
Volume Molar NaCl 0.3M = 57,157 + (−19,768)
2 𝑥 1,438559613
Volume Molar NaCl 0.3M = 57.15264087 mL/mol
Dengan cara dan rumusan yang sama diperolehlah :
Konsentrasi NaCl Mol Pelarut (Mol) Mol Zat (mol) Volume Molar Parsial
(M) NaCl (mL/mol)
0.3 24,5510 0,00739809 57,15264087
0.6 24,4605 0,01479618 57,14462487
0.9 24,3311 0,02219427 57,13414455
1.2 24,2238 0,02959236 57,12165592
1.5 24,0412 0,03699045 57,10722983

Konsentrasi 𝐶𝑎𝐶𝑙2 Mol Pelarut (Mol) Mol Zat (mol) Volume Molar Parsial
(M) 𝐶𝑎𝐶𝑙2 (mL/mol)
0.3 1,438559613 0,00739809 110,9231789
0.6 1,430539537 0,01479618 110,8921559
0.9 1,411806014 0,02219427 110,8509386
1.2 1,392332012 0,02959236 110,8009631
1.5 1,387655847 0,03699045 110,7450352

 Volume Molar Parsial Pelarut


1. Volume Molar Parsial Pelarut Murni
𝑀𝑟 𝐴𝑖𝑟
𝑉𝟏,∅ = 𝜌,𝑇=30°𝐶
18
𝑉𝟏,∅ = 0.9957

= 19,0820528272 mL/mol
2. Volume Molar Parsial Pelarut
3
(𝑀𝑜𝑙 𝑍𝑎𝑡)2 𝜕∅
Volume Molar Air = 𝑉𝟏,∅ + 2 𝑥 𝑀𝑜𝑙 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 ( )
√𝑀𝑜𝑙 𝑍𝑎𝑡
Dengan rumus tersebut diperolehlah :
Konsentrasi NaCl (M) Volume Molar Zat Volume Molar Air
(mL/mol) (mL/mol)
0.3 57,15264087 19,06528138
0.6 57,14462487 19,03444037
0.9 57,13414455 18,99411808
1.2 57,12165592 18,94606893
1.5 57,10722983 18,89056559

Konsentrasi 𝐶𝑎𝐶𝑙2 (M) Volume Molar Zat Volume Molar Air


(mL/mol) (mL/mol)
0.3 110,9231789 19,0652317
0.6 110,8921559 19,03420877
0.9 110,8509386 18,99299138
1.2 110,8009631 18,94301593
1.5 110,7450352 18,88708806

6.
7. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan tersebut adalah:
1. Volume Molar Parsial:
NaCl 0.3M = 57,15264087 mL/mol
NaCl 0.6M = 57,14462487 mL/mol
NaCl 0.9M = 57,13414455 mL/mol
NaCl 1.2M = 57,12165592 mL/mol
NaCl 1.5M = 57,10722983 mL/mol

𝐶𝑎𝐶𝑙2 0.3M = 110,9231789 mL/mol


𝐶𝑎𝐶𝑙2 0.6M = 110,8921559 mL/mol
𝐶𝑎𝐶𝑙2 0.9M = 110,8509386 mL/mol
𝐶𝑎𝐶𝑙2 1.2M = 110,8009631 mL/mol
𝐶𝑎𝐶𝑙2 1.5M = 110,7450352 mL/mol
2. Volume Molar Parsial Pelarut (Air dalam NaCl dan 𝐶𝑎𝐶𝑙2 )
NaCl 0.3M = 19.06528138 mL/mol
NaCl 0.6M = 19.03444037 mL/mol
NaCl 0.9M = 18.99411808 mL/mol
NaCl 1.2M = 18.94606893 mL/mol
NaCl 1.5M = 18.89056559 mL/mol

𝐶𝑎𝐶𝑙2 0.3M = 19.0652317 mL/mol


𝐶𝑎𝐶𝑙2 0.6M = 19.0342087 mL/mol
𝐶𝑎𝐶𝑙2 0.9M = 18.9929913 mL/mol
𝐶𝑎𝐶𝑙2 1.2M = 18.9430159 mL/mol
𝐶𝑎𝐶𝑙2 1.5M = 18.8870880 mL/mol
3. Volume Molar Parsial Air Murni adalah 19,0820528272 mL/mol
4. Volume Molar Ø:
NaCl 0.3M = 55,35555872 mL/mol
NaCl 0.6M = 54,84243789 mL/mol
NaCl 0.9M = 54,33962073 mL/mol
NaCl 1.2M = 53,70192267 mL/mol
NaCl 1.5M = 53,29384185 mL/mol

𝐶𝑎𝐶𝑙2 0.3M = 104.1803671 mL/mol


𝐶𝑎𝐶𝑙2 0.6M = 101.5941124 mL/mol
𝐶𝑎𝐶𝑙2 0.9M = 100.0307478 mL/mol
𝐶𝑎𝐶𝑙2 1.2M = 98.40909231 mL/mol
𝐶𝑎𝐶𝑙2 1.5M = 95.64322367 mL/mol

8. Daftar Pustaka
Atkins,P.W.2010.Physical Chemistry 9th edition.US:Oxford Iniversity
Atkins,P.W.1993.Kimia Fisika.Jakarta:Erlangga
Ragone,David V.1995.Thermodinamics of Materials.US:Massachusetts Institute
of Technology

Anda mungkin juga menyukai