Anda di halaman 1dari 7

PRODUK DRIED FRUIT UNTUK MENCUKUPI KEBUTUHAN GIZI DAN

MENGATASI PENYAKIT PADA PENGUNGSI BANJIR

I. PENDAHULUAN

Bencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang selalu terjadi di
Indonesia. Penyebab banjir terjadi karena kondisi alam yang statis seperti geografis,
topografis dan alur sungai. Peristiwa alam yang dinamis serta curah hujan yang tinggi
membuat permukaan air meluap dan tumpah melewati bibir sungai. Masih banyak hal
lain yang memyebabkan banjir seperti pendangkalan sungai maupun aktivitas manusia
yang dinamis. Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir terhitung tidak sedikit, baik
kerugian yang memakan korban jiwa maupun secara materiil. Kerugian materi
diantaranya rumah yang terendam beserta isinya yang menguras banyak harta benda
dari masyarakat yang tertimpa bencana banjir, dampak psikologis seperti rasa traumatik
anak- anak dan lansia yang bisa menyebabkan depresi berkepanjangan.
Disamping kerugian tersebut, permasalahan bencana banjir juga berlanjut
kepada para pengungsi – pengungsi yang tidak dapat kembali ke tempat tinggal masing-
masing. Permasalahan pengungsi banjir antara lain permasalahan kebersihan ,
kesehatan , makanan , minuman , obat-obatan , dan perlengkapan kebutuhan sehari –
hari. Pengungsi membutuhkan asupan karbohidrat untuk membantu memenuhi
kebutuhan tubuh. Pada banyak kasus banjir, asupan karbohidrat seperti nasi dan mie
instan menjadi prioritas utama yang paling penting dalam rantai pendistribusian bahan
makanan bagi pengungsi. Namun yang perlu disadari pula, pengungsi banjir
membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk dapat bertahan dan menjaga kesehatan
tubuh selama mengungsi. Namun hal ini berlawanan dengan kebiasaan yang berlaku
dalam penanganan pengungsi, dimana makanan yang disajikan tidak cukup memenuhi
kebutuhan gizi pengungsi , dimana banyak disajikan makanan instan seperti mie instan
dan juga makanan cepat saji lain yang tidak memiliki asupan gizi yang cukup.
Pengungsi korban banjir membutuhkan makanan yang memiliki asupan gizi yang baik,
karena kondisi banjir yang rentan membuat pengungsi terserang penyakit.
Untuk itulah perlu dikembangkan sebuah produk makanan tahan lama yang
memiliki kandungan gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi pengungsi
sehingga pengungsi yang rentan terkena penyakit akibat banjir dapat menyeimbangkan
gizi untuk tubuhnya yaitu asupan gizi berupa vitamin, disamping asupan karbohidrat
dari produk penanganan bencana yang lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Nutrisi
Nutrisi dapat dideskripsikan sebagai sebuah hal yang mempengaruhi proses
perubahan berbagai macam makanan yang masuk ke tubuh, sehingga dapat
mempertahankan kehidupan (Chairinniza K. Graha). Nutrisi atau gizi adalah substansi
organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh,
pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Penelitian di bidang nutrisi
mempelajarihubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit,
khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Zat gizi terbagi menjadi zat gizi
organik dan anorganik. Zat gizi organik terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, dan
vitamin. Sedangkan zat gizi anorganik terdiri atas air dan mineral.
Kekurangan zat pengatur seperti vitamin dan mineral pada anak dapat
menimbulkan berbagai penyakit akibat defisiensi vitamin misalnya beri-beri, sariawan,
dan lain sebagainya. Kekurangan zat tenaga seperti lemak dan karbohidrat dapat
mengganggu pertumbuhan anak.

B. Gizi Seimbang
Pada konferensi pangan sedunia yang diadakan oleh FAO tahun 1992
di Roma dan Genewa, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang
semula menggunakan slogan sejenis "Basic Four" memperbaiki menjadi "Nutrition
Guide for Balance Diet". Keputusan FAO tersebut diterapkan di Indonesia dalam
kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai Pedoman Gizi Seimbang dan menjadi bagian
dari program perbaikan gizi. Namun, Pedoman Gizi Seimbang kurang disosialisasikan
sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap menggunakan
4 sehat 5 sempurna. Baru pada tahun 2009 secara resmi Pedoman Gizi Seimbang
diterima masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang
menyebutkan secara eksplisit "Gizi Seimbang" dalam program perbaikan gizi.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan
prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat
badan ideal.

Gambar 1. Piramida Gizi Seimbang

C. Vitamin

Vitamin adalah senyawa kimia yang tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh, namun
sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Tubuh membutuhkan
vitamin dalam jumlah yang sedikit, namun secara terus-menerus. Vitamin berfungsi
untuk pertumbuhan sel, untuk mengatur dan memperbaiki fungsi alat tubuh serta untuk
mengatur penggunaan makanan dan juga energi. Tanpa adanya vitamin, manusia, hewan
dan makhluk hidup lainnya akan mengalami gangguan kesehatan, dan kekurangan
vitamin dapat menyebabkan terkena berbagai macam penyakit. Vitamin terdiri atas
vitamin A, B ,C, D, E , dan K.

D. Buah Kering (Dried Fruit)

Buah kering adalah buah yang diproses dengan cara dikeringkan di bawah sinar
matahari langsung atau dengan alat pengering buatan (oven atau dehydrator) tetapi
tetap mempertahankan rasa dan aromanya. Teknik mengeringkan buah ini sudah
dikenal di Timur Tengah sejak 5000 tahun yang lalu untuk memperpanjang masa
simpan buah itu. Selain bisa dimakan begitu saja, buah-buahan kering juga banyak
dipakai untuk menambah rasa manis pada makanan lain. Buah Kering memiliki
kandungan nutrisi yang sama seperti buah segar. Dalam bentuk sebenarnya, buah kering
sebenarnya merupakan bentuk lain dari buah segar. Hanya saja, kandungan airnya
sudah dikeluarkan.

III. PEMBAHASAN

I. Tujuan Dan Prinsip Perancangan

Tahap pertama untuk pembuatan suatu alat dan produk, yang pertama kali harus
dilakukan adalah tahap perancangan, sebagai tolak ukur perancangan yang pertama kali
harus dikemukakan terlebih dahulu adalah spesifikasi alat atau produk yang ingin
dibuat secara tertulis. Dengan demikian hasil perancangan akan dijadikan acuan untuk
perakitan alat dan pembuatan produk, disamping itu dengan adanya tahap perancangan
kemungkinan-kemungkinan yang dapat menghambat dalam perakitan alat dan
pembuatan produk dapat dihindari.
Prinsip utama dari perancangan adalah pada kemampuan untuk mengidentifikasi
kebutuhan pelanggan, kemudian secara tepat menciptakan produk yang dapat
memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Untuk membuat sebuah
produk biasanya kita akan melewati tahap-tahap sebagai berikut:
a. Market Research
dilakukan untuk mengetahui selera pasar pada umumnya. Dari market
research ini bisa didapatkan produk seperti apa yang konsumen butuhkan
atau inginkan.
b. Brainstorming
Brainstorming, atau dalam bahasa Indonesia juga disebut sebagai curah
pendapat, adalah proses mengumpulkan ide-ide untuk mencari
solusi/jalan keluar dari masalah yang didiskusikan. Dari proses berdiskusi
ini akan didapatkan garis besar barang yang akan dibuat, cara kerja,
komponen yang akan dipakai, dan lain sebagainya.
c. Product Production
Dimana barang akan dihasilkan prototype nya dan dihasilkan dalam skala
industri, hal ini juga mencakup pendistribusian dan pengolahan disposal.
II. Perancangan Produk

a. Market Research
Dari market research yang dilakukan, produk makanan untuk korban
bencana banjir yang selama ini ditawarkan hanya mencakupi kebutuhan
karbohidrat saja tanpa melihat pentingnya kebutuhan gizi yang lain.
Padahal pada lingkungan bencana, pengungsi sangat rentan terserang
penyakit.

b. Brainstorming
Untuk itu diperlukan produk yang mampu menyediakan asupan gizi lain
berupa vitamin yang tahan lama. Untuk itulah dipilih buah kering, karena
buah kering lebih tahan lama dibandingkan buah biasa namun kandungan
nya sama seperti buah asal.
Proses Produksi Produk

Produk buah kering yang akan diproduksi adalah buah kering dari mangga
dan apel. Kedua buah tersebut dipilih karena kaya akan vitamin C untuk
mencegah pengungsi dari berbagai penyakit, serat untuk menjaga
pencernaan pengungsi supaya berjalan lancar, dan juga antioksidan. Buah
mangga dan apel memiliki kandungan air, sehingga fokus utama pada
pembuatan buah kering adalah bagaimana menghilangkan kandungan
airnya tanpa mengurangi kandungan gizi dan rasa dari buah tersebut.
Terdapat 3 proses yang digunakan untuk menghilangkan air pada buah,
yaitu proses pengeringan, dehidrasi, dan penjemuran. Pada proses
pengeringan dilakukan dengan metode difusi. Sedangkan pada proses
dehidrasi menggunakan vacuum microwave. Buah kering diproduksi
dengan peralatan yang sangat sederhana. Peralatan terpenting dalam
membuat buah kering adalah alat pengering.

Gambar 2. Contoh alat pengering


Proses pengeringan buah kurang lebih 10 - 12 jam di bawah sinar matahari.
Untuk itu estimasi pengeringan adalah 2 hari. Setiap buah kering dalam satu
penyaring merupakan satu produk kemasan, sehingga estimasi dalam 1 kali
pengeringan menghasilkan 20 produk buah kering. Setelah melakukan
pengeringan, buah yang telah kering siap untuk diproduksi dan buah kering
dimuat dalam kemasan plastik vakum.

Gambar 3. Contoh kemasan plastik buah kering

III. Analisis SWOT


Strength :
 Produk memiliki nilai gizi yang tinggi.
 Produksi produk sangat mudah
 Bahan baku buah yaitu mangga dan apel tergolong murah dan mudah
didapat.
 Biaya produksi yang murah.
 Produk tahan lebih lama dibandingkan buah biasa.
 Nilai kandungan gizi sama dan tidak berubah seperti buah biasa.
 Produk dapat dikonsumsi kapan saja dan dimana saja.
 Pendistribusian pada daerah bencana mudah.

Weakness :
 Kesadaran pengungsi akan pentingnya asupan gizi masih rendah.
 Pengungsi kebanyakan masih lebih suka mengkonsumsi buah biasa.

Opportunity :
 Masih sedikitnya produk untuk pengungsi yang memperhatikan asupan
gizi.
 Sedang berkembangnya konsumsi dried fruit.
 Belum banyak saingan.

Threat :
 Ancaman dari kompetitor yang memiliki produk yang lebih disukai oleh
pengungsi.
IV. KESIMPULAN
Buah kering yang dihasilkan dapat menyediakan konsumsi gizi yang baik bagi
para pengungsi banjir. Produk buah kering dapat tahan lama dan memiliki
kandungan gizi yang sama seperti buah asli. Kandungan pada produk ini baik
bagi tubuh, diantaranya vitamin C, serat, dan antioksidan sehingga mampu
menyediakan pertahanan yang baik bagi tubuh pengungsi yang bertahan pada
lingkungan bencana yang rentan terhadap penyakit.

V. DAFTAR PUSTAKA

How to Dry Fruit Leathers : National Center for Home Food Preservation

Drying Apples : http://www.simplysetup.com/simple-living-2/drying-apples.html

Combs, Gerald (2008). The vitamins: fundamental aspects in nutrition and


health. ISBN 9780121834937.

https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/biosaintifika/article/view/2273

Anda mungkin juga menyukai