Anda di halaman 1dari 6

VI.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

L V rata-rata Molaritas Ca2+ Sisa -ln Ca/Ca0


EDTA (ml) Ca2+ (M)
0 1,2 0,017 0,383 0,043
10 1,9 0,019 0,381 0,048
20 2 0,02 0,38 0,057
30 2,3 0,023 0,377 0,059
40 2,4 0,024 0,376 0,062
50 2,55 0,255 0,3745 0,0658
60 2,6 0,026 0,374 0,067

GRAFIK

B. PEMBAHASAN
Pada praktikum reaksi asam asetat dan batu kapur ini merupakan reaksi
pembentukan kalsium asetat dengan reaktor slurry berpengeduk. Pengadukan
bertujuan untuk menjaga agar butir-butir padatan tidak megendap ke dasar dan selalu
terdistribusi dalam larutan, sehingga akan terjadi pencampuran dan reaksi yang cukup
baik. Pada saat proses pengadukan, larutan sampel di panaskan sampai suhu 60 °C
dan suhu di jaga tetap konstan pada rentang suhu 60 – 70 °C, hal ini dikarenan bahwa
temperatur dapat mempengaruhi kecepatan reaksi pembentukan produk. Pengambilan
sampel dilakukan pada menit ke 10, 20, 30, 40, 50, 60 menit, dan dilakukan analisis
terhadap sampel menggunakan titrasi dengan larutan standar EDTA.
Dari tabel dapat diketahui bahwa semakin lama waktu semakin sedikit
konsentrasi Ca2+ sisa (reaksinya) hal ini dikarenakan adanya tumbukan antar partikel
pereaksi sehingga semakin lama waktu tumbukan maka semakin cepat produk
terbentuk, dan laju reaksinya semakin cepat. Selain itu luas permukaan pereaksi juga
berpenaruh terhadap tumbukan antar partikel, semakin luas patikel semakin besar
terjadi tumbukan antar partikel.
Pada grafik percobaan yaitu hubungan waktu dengan –ln Ca/Ca0 menujukan
bahwa seiring lamanya waktu reaksi maka ln Ca/Ca0 semakin naik. Ini artinya
semakin lama waktunya maka semakin besar kalsium asetat yang dihasilkan. Ini
menandakan bahwa lamanya waktu bereaksi sangat mempengaruhi kecepatan reaksi
tersebut, karena semakin lama selang waktu, maka semakin banyak tumbukan antar
partikel yang terjadi sehingga hasil produk reaksi meningkat. Tidak hanya faktor
waktu reaksi saja yang berpengaruh, tetapi ada faktor pembandingan molekul
pereakasi dimana dalam praktikum ini konsentrasi CH3COOH diperbesar 2 kali dari
semula sehingga laju reaksinya juga semakin besar. Selain waktu reaksi,
perbandingan molekul pereaksi ada faktor lain yang mempengaruhi kecepatan reaksi
pembentukan kalsium asetat yaitu suhu dan pengadukan tetapi pada praktikum kami
dibuat konstan. Dari praktikum ini di peroleh nilai kecepatan reaksi 0,0004.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan kami dapat menyimpulkan
bahwa:
1. Semakin lama waktu reaksi, semakin besar kalsium asetat yang terbentuk.
2. Semakin lama waktu reaksi, semakin sedikit konsentrasi Ca2+ sisa.
3. Waktu reaksi, perbandingan molekul pereaksi mempengaruhi kecepatan reaksi
pembentukan kalsium asetat.
4. Dari praktikum diperoleh nilai k = 0,0004.
LAMPIRAN

A. Membuat larutan CH3COOH 0,8 M dalam 250 ml

% x ρ x 1000
 M =¿ Mr

1,05 x 100 % x 1000


M =¿
60,05

M =¿ 17,4 M

 M 1 x V 1=¿ M2 x V2
250 x 0,8=¿ 17,8 x V2

V 2=¿ 11,49 M

B. Membuat larutan CaCO3 0,4 M dalam 250 ml

gr 1000
 M = Mr x V

gr 1000
0,4= x
Mr 25 0

0,4=10 gr

C. Membuat larutan EDTA 0,1 M dalam 100 ml

gr 1000
 M = Mr x V

gr 1000
0,1= x
Mr 10 0

0,1=3,72 gr
D. Menghitung konsentrasi Ca2+ ( dititrasi dengan larutan EDTA )

t V sampel (ml) V EDTA (ml) Rata-rata (ml)


(menit
)
0 10 1,7 1,7 1,7
1 10 1,9 1,9 1,9
2 10 2 2 2
3 10 2,2 2,4 2,3
4 10 2,3 2,5 2,4
5 10 2,6 2,5 2,55
6 10 2,6 2,6 2,6

M Ca2+ = V EDTA x M EDTA / V Ca2+


t0
M Ca2+ = 1,7 x 0,1 / 10
= 0,0017 M
t1
M Ca2+ = 1,9 x 0,1 / 10
= 0,0019 M
t2
M Ca2+ = 2 x 0,1 / 10
= 0,2 M
t3
M Ca2+ = 2,3 x 0,1 / 10
= 0,023 M
t4
M Ca2+ = 2,4 x 0,1 / 10
= 0,024 M
t5
M Ca2+ = 2,55 x 0,1 / 10
= 0,0255 M
t5
M Ca2+ = 2,6 x 0,1 / 10
= 0,026 M

E. Menghitung Ca2+ yang sisa

CaCO3 + 3CH3COOH  Ca(CH3OO)2 + CO2 + 3H2O


Ca2+ sisa = [ Ca0 ] – [ Ca2+ ]

t0 = 0,4 M – 0,017 M = 0,383 M


t1 = 0,4 M – 0,019 M = 0,381 M
t2 = 0,4 M – 0,020 M = 0,380 M
t3 = 0,4 M – 0,023 M = 0,377 M
t4 = 0,4 M – 0,024 M = 0,376 M
t5 = 0,4 M – 0,0255 M = 0,3745 M
t6 = 0,4 M – 0,026 M = 0,374 M

RUMUS:
-ln Ca/Ca0 = k . t
y=m.x

L V rata-rata Molaritas Ca2+ Sisa -ln Ca/Ca0


EDTA (ml) Ca2+ (M)
0 1,2 0,017 0,383 0,043
10 1,9 0,019 0,381 0,048
20 2 0,02 0,38 0,057
30 2,3 0,023 0,377 0,059
40 2,4 0,024 0,376 0,062
50 2,55 0,255 0,3745 0,0658
60 2,6 0,026 0,374 0,067
DAFTAR PUSTAKA
Ma’ruf, Anwar, 2017. Panduan Praktikum Teknik Kimia II. Purwokerto : Program Studi
Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai