1. Reaksi Netralisasi
Titrasi asam basa dapat diikuti dengan elektroda
indikatornya elektroda gelas.
2. Reaksi pembentukan kompleks dan pengendapan
Pembentukan endapan atau kompleks akan membebaskan
ion terhidrasi dari larutan. Biasanya digunakan elektroda Ag
dan Hg. Berbagai logam dapat dititrasi dengan EDTA.
3. Reaksi Redoks
Elektroda Pt atau elektroda inert dapat digunakan pada
titrasi redoks.
⚫ Potensial sistem selama titrasi :
Grafik titrasi potensiometri digambarkan antara
potensial terhadap mL pentiter. Terdapat 4 daerah
penentuan potensial sistem, yaitu :
1. Sebelum penambahan pentiter
2. Setelah penambahan pentiter (sebelum TE)
3. Saat TE
4. Setelah kelebihan pentiter
HARGA E TEORITIS
⚫ Dilakukan titrasi 50 ml 0,1 M larutan Fe3+ dengan 0,1 M
Sn2+. Hitunglah potensial sistem sebelum penambahan,
dan pada saat penambahan 10; 20; 24; 25 dan 30 ml
pentiter dan gambarkan grafik antara potensial dg
volume Pentiter ( Harga E°Fe3+/Fe2+ = 0,8 V dan
E°Sn2+/Sn4+ = 0,14 V )
BANYAKNYA Fe3+ MULA-MULA = 50 ml x 0,1 M x 1 = 5 mmolek
⚫ Penambahan 10 ml Sn2+
mmolek Sn2+ = 10 mL x 0,1 M x 2 = 2 mmolek
2 Fe3+ + Sn2+ → 2 Fe2+ + Sn4+
A: 5 mmolek 2 mmolek
B: 2 mmolek 2 mmolek 2 mmolek 2 mmolek
S: 3 mmolek - 2 mmolek 2 mmolek
Potensial sistem :
E = E°Fe – 0,06 log [Fe2+]/[Fe3+] = 0,8 – 0, 06 log 2/3
E = 0,81 V
⚫ Penambahan 20 mL, E = 0,76 V
⚫ Penambahan 24 mL, E = 0,72 V
⚫ VTE = 25 ml
E = (noks. E°oks + nred. E°red)/(noks+nred)
E = (2.0,14 + 1.0,8)/(1+2)
E = 0,36 V
⚫ Setelah TE
[Sn2+] berlebih =(30 x 0,1 M x 2)–(25 x 0,1 M x 1)= 1
mmolek [Sn4+] yang terbentuk = [Fe3+] yang bereaksi= 5
mmolek
E = E°Sn – 0,03 log [Sn2+]/[Sn4+] = 0,14 – 0, 03 log 1/5
E = 0,16 V
MENENTUKAN TITIK EKIVALEN
(TE)
⚫ Berikut adalah tabel titrasi potensiometri larutan Fe2+
4+ 0
m
denl larutanganCe y
laru ang 95
tanE (mVC) e4Δ+E/0,ΔV 1 M
ditambahkan (V) (mV/ml)
1,00 373
5,00 415
10,5
10,00 438
4,6
15,00 459
4,2
20,00 491
6,4
21,00 503
12
22,00 523
20
22,50 543
40
22,60 550
70
22,70 557
70
22,80 565
80
22,90 575
100
⚫ Dari tabel di atas, tentukan VTE...!
Dari kolom Volume, volume pentiter pada TE berada
di antara titik 23,10 dan 23,20 mL. Selisih Volume = 0,1
mL
Dari kolom ΔE/ΔV, volume pentiter pada TE berada di
antara titik dengan nilai selisih nilai terbesar, yaitu 300
dan 2400. Panjang garis antara dua titik ini adalah :
2400 – 300 = 2100 satuan, sehingga volume titran pada
TE adalah :
TUGAS MANDIRI
V (mL) pH a. VTE ?
9,5 2,94 b. Hitung kadar HCl
9,8 3,06 dalam normalitas dan
10 3,52 % b/v !
10,2 5.35
10,4 7,17
10,9 9,09
11,9 10,06
12,9 10,17
2. Sebanyak 20 mL larutan Sn2+ 0,05 M dititrasi
menggunakan larutan yang mengandung ion ferri
0,1 M. Hitunglah :
a. VTE?
b. Harga E setelah penambahan 15, 18, 20, 22, 25 mL ion
ferri (E° Fe3+/Fe2+ = 0,8 V ; E° Sn4+/Sn2+ = 0,14 V )
3. Sebanyak 100 mg Vitamin C dilarutkan dan
dititrasi dengan larutan iodium 0,1 N
menggunakan potensiometer. Didapatkan data
sebagai
V (mL) berikut
E :
(mV)
6,5
a. Hitung VTE !
288 b. Hitung kadar (b/b) vitamin
7 C (BM=176,13) !
283
7,5
286
8
272
8,5
268