Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

REAKSI KATION LOGAM DENGAN OKSIN

NABILAH HERMAN

H031221011

KELOMPOK I

HARI/TANGGAL : RABU/27 SEPTEMBER 2023

LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK


DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
1. Judul Percobaan

Judul percobaan ini adalah Reaksi Kation Logam dengan Oksin.

2. Maksud dan Tujuan Percobaan

2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah untuk mempelajari dan memahami

reaksi kation logam dengan oksin.

2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar logam Cu

dalam suatu sampel dengan menggunakan pereaksi oksin.

3. Prinsip Percobaan

Prinsip dari percobaan ini adalah adalah menentukan kadar logam Cu

dengan menggunakan pereaksi oksin dengan cara penambahan CH3COONa 0,1

M dan CH3COOH 0,1 M hingga pH 6, penambahan larutan oksin 2%,

pemanasan, penyaringan, pengenceran, penambahan KBr dan indikator MO,

titrasi dengan larutan KBrO3 0,1 N, penambahan larutan KI 10%, dan titrasi

dengan larutan baku Na2S2O3 0,1 N dengan menggunakan indikator amilum

hingga terjadi perubahan warna.

4. Reaksi

4.1 Reaksi Cu2+ dengan 8-Hidroksikuinolin


4.2 Reaksi Pelarutan Kompleks Cu(8-Hidroksikuinolin)2 dengan HCl

CuCl2

4.3 Reaksi KBrO3 dengan KBr dalam HCl (Titrasi Bromatometri)

KBrO3 + 5KBr + 6HCl 6KCl + 3Br2 + 3H2O

4.4 Reaksi Brominasi terhadap 8-Hidroksikuinolin

4.5 Reaksi kompleks Bromida(8-Hidroksikuinolin) dengan HCl

4.6 Reaksi Bromin dengan Kalium Iodida

Br2 + 2KI I2 + 2KBr

4.7 Reaksi Iodin dengan Natrium Tiosulfat (Titrasi Iodometri)

I2 + 2Na2S2O3 2I- + S4O62- + 4Na+

5. Alat dan Bahan Percobaan

5.1 Alat Percobaan

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah labu ukur 100 mL,

gelas kimia 50 mL, gelas kimia 100 mL, pipet tetes, pipet skala 10 mL, pipet

volume 10 mL, labu erlenmeyer 250 mL, bulb, buret 50 mL, statif, klem, corong,
batang pengaduk, sendok tanduk, hotplate, neraca digital, labu semprot dan sikat

tabung.

5.2 Bahan Percobaan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan

CH3COONa 0,1 M, larutan CH3COOH 0,1 M, indikator methyl orange,

larutan oksin 2%, larutan KI 10%, larutan amilum 1%, larutan Na 2S2O3 0,1 N,

larutan KIO3 0,1 N, larutan HCl 2 N, larutan HCl 4 N, larutan CuSO 4.5H2O

0,1 N, KBr 0,1 gram, larutan KBrO3 0,1 N, kertas saring Whatman No. 42,

aluminium foil, tissue roll, etanol, dan akuades.

6. Prosedur Percobaan

6.1 Pembuatan Larutan Buffer Asetat pH 6

Dicampurkan 1 ml larutan CH3COOH 0,1 M dengan 17,5 mL larutan

CH3COONa 0,1 M. Kemudian larutan dihomogenkan.

6.2 Pembuatan Larutan Oksin 2% dalam Etanol sebanyak 20 mL

Ditimbang oksin sebanyak 0,4 gram pada neraca digital menggunakan

gelas kimia. Dilarutkan dengan etanol ke dalam gelas kimia sebanyak 20 mL.

Dihomogenkan.

6.3 Pembuatan Amilum 1% sebanyak 10 mL

Ditimbang amilum sebanyak 0,1 gram pada neraca digital menggunakan

gelas kimia. Kemudian ditambahkan 10 mL akuades dan dipanaskan di atas

hotplate sambil diaduk hingga larutan berubah menjadi bening.

6.4 Pembuatan Larutan KI 10% sebanyak 50 mL


Ditimbang padatan KI sebanyak 5 gram pada neraca digital menggunakan

gelas kimia. Dilarutkan dengan akuades ke dalam gelas kimia 50 mL.

Dihomogenkan.

6.5 Pembuatan Larutan KIO3 0,1 N sebanyak 50 mL

Ditimbang padatan KIO3 sebanyak 0,357 gram pada neraca digital

menggunakan gelas kimia. Dilarutkan dengan akuades ke dalam labu ukur 50 mL.

Dihomogenkan.

6.6 Pembuatan Larutan KBrO3 0,1 N Sebanyak 100 mL

Ditimbang KBrO3 sebanyak 0,28 gram pada neraca digital menggunakan

gelas kimia. Diencerkan dengan akuades kedalam gelas kimia 100 mL. Kemudian,

larutan diencerkan dan dihimpitkan hingga ke tanda garis kemudian

dihomogenkan.

6.7 Pembuatan Larutan Na2S2O3.H2O 0,1 N Sebanyak 100 mL

Ditimbang Na2S2O3 sebanyak 0,79 gram pada neraca digital menggunakan

gelas kimia. Dilarutkan dengan akuades ke dalam gelas kimia 100 mL.

Dihomogenkan.

6.8 Standarisasi Larutan Na2S2O3 0,1 N dan KIO3 0,1 N

Dimasukkan larutan Na2S2O3 0,1 N ke dalam buret 50 mL menggunakan

corong. Dipipet sebanyak 10 mL larutan KIO3 0,1 N ke dalam erlenmeyer

250 mL, lalu ditambahkan HCl 4 N dan larutan KI 10% masing-masing sebanyak

10 mL. Larutan dititrasi dengan larutan Na 2S2O3 0,1 N hingga larutan berubah

warna menjadi kuning muda. Ditambahkan 3 tetes idikator amilum 1% kemudian

dititrasi kembali dengan larutan Na2S2O3 0,1 N hingga larutan menjadi warna

semula bening . Dicatat volume Na2S2O3 0,1 N yang digunakan.


6.9 Penentuan Kadar Cu dalam CuSO4.H2O dengan Pereaksi Oksin

Sebanyak 100 mL larutan CuSO4.H2O 0,1 N ke dalam erlenmeyer

250 mL. Ditambahkan 5 mL larutan buffer pH 6 yang telah dibuat ke dalam

larutan tembaga dan homogenkan. Selanjutnya, ditambahkan 2 mL larutan oksin

2% ke dalam larutan tersebut hingga terbentuk endapan hijau. Dipanaskan

larutan tersebut samnil diaduk selama beberapa menit hingga pada suhu 60-80˚ C

hingga terpisah filtrat dan endapan, lalu disaring dengan menggunakan kertas

saring Whatman No. 42.

Endapan dicuci dengan 10 mL air panas untuk menghilangkan sisa-sisa

larutan induk. Kemudian endapan dilarutkan dengan 25 mL HCl 4 N panas. Lalu,

menambahkan 0,5 gram padatan KBr dan 3 tetes indikator methyl orange.

Kemudian dititrasi larutan dengan larutan baku KBrO 3 0,1 N hingga berwarna

kuning muda. Kemudian mencatat volume titran yang dipakai.

Setelah dititrasi, diencerkan larutan dengan menggunakan 20 mL HCl 4 N,

kemudian segera ditutup dengan aluminium foil dan disimpan di tempat tertutup

selama 2 menit. Kemudian, ditambahkan 10 mL larutan KI 10% lalu dititrasi

dengan larutan baku Na2S2O3 0,1 N hingga larutan berwarna kuning, ditambahkan

2 tetes indikator amilum dan dititrasi kembali dengan larutan Na 2S2O3 0,1 N

hingga larutan berwarna kuning muda. Dicatat volume Na2S2O3 0,1 N yang

digunakan.

7. Perhitungan

7.1 Pembuatan Larutan Buffer pH 6

pH = - log [H+]

6 = - log [10-6]
[CH 3COOH]
[H+] = Ka
[CH 3COONa]

[CH 3COOH] 10 -6
=
[CH 3COONa] 1 7 ,5.10 -6

[CH 3COOH] 1
=
[CH 3COONa] 1 7 ,5

Jadi, perbandingan volume CH3COOH dan CH3COONa adalah 1:17,5

7.2 Pembuatan Oksin 2% dalam 20 mL Etanol

b g zat terlarut
(%¿ = x 100%
v volume larutan (mL)

x (g )
2% = x 100%
20 mL

x = 0,4 gram

7.3 Pembuatan KI 10%

b g zat terlarut
(%) = x 100%
v volume larutan (mL)

x (g )
10% = x 100%
50 mL

x = 5 gram

7.4 Pembuatan Amilum 1% dalam 10 mL Akuades

b g zat terlarut
(%) = x 100%
v volume larutan (mL)

x (g )
1% = x 100%
10 mL

x = 0,1 gram

7.5 Standarisasi Natrium Tiosulfat dengan KIO3


V Na2S2O3 = 31 mL

V KIO3 x N KIO3 = V Na2S3O3 x N Na2S2O3

10 mL x 0,1 N = 31 mL x N Na2S2O3

N Na2S2O3 = 0,032 N

7.6 Perhitungan Kadar Cu dalam Sampel CuSO4.H2O

7.6.1 Massa KBrO3

V = 100 mL = 0,1 L

N = 0,1 N = 0,1 eq/L

Massa (g) = BE x N x V

Mr
= xNxV
Valensi

167 g
= x 0,1 eq/L x 0,1 L
6 eq

= 0,28 gram

7.6.2 Massa KIO3

V = 50 mL = 0,05 L

N = 0,1 N = 0,1 eq/L

Massa (g) = BE x N x V

Mr
= xNxV
Valensi

= 35,7 g/eq x 0,1 eq/L x 0,1 L

= 0,357 gram

7.6.3 Massa Na2S2O3.H2O

V = 100 mL = 0,1 L

N = 0,1 N = 0,1 eq/L

Massa (g) = BE x N x V
Mr
= xNxV
Valensi

1 76 g
= x 0,1 eq/L x 0,1 L
2 eq

= 0,88 gram

7.6.4 Penentuan Kadar Cu

Cu (%)= {¿¿ x 100%

= {¿¿ x 100%

= -0,00330 %

Anda mungkin juga menyukai