Anda di halaman 1dari 37

Terangkan pengertian2:

Titrasi
Titran
Titrat
Baku primer
Baku sekunder
Titrasi blanko
Titrasi kembali, titrasi langsung, titrasi tidak langsung
Akurasi ? Presisi ?
Bilangan bermakna
Galat
Macam-macam galat ? Ciri-ciri galat berdasarkan
faktor penyebabnya
Titrasi langsung, tdk langsung dan titrasi kembali pada
metode netralisasi dan redoks
Gambarkan 4 kotak presisi dan akurasi
Metode Asidimetri
metode Alkalimetri
metode redoks
Titrasi permanganometri
Titrasi serimetri
Titrasi iodometri ? Titrasi iodimetri ?
Oksidator ? Reduktor ?
Indikator visual dalam titrasi
Pasangan asam basa konyugat
Hidrolisis
Titik ekivalen
Molaritas
Normalitas
Asam basa dalam teori Arrhenius
Asam-basa berdasarkan Bronsted-Lowry
Tahapan analisis kimia kuantitatif
Tuliskan rumus hubungan BE pada titrasi netralisasi
dan redoks
Iodometri, iodimetri dan iodatometri
BE dalam titrasi asam basa adalah banyaknya
mol suatu zat yang setara dengan ion OH-
atau ion H+.
Alikuot: pengambilan cuplikan yg setara dg
seluruh isi sampel
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Hitung molaritas larutan:
a. 30,0 mg NaHCO3 dalam 2,50 liter larutan
b. 25,0 g H2SO4 dalam 400 mL larutan
c. 5,30 g Na2CO3 dalam 100 mL larutan
d. 30,0 g KOH dalam 75,0 mL larutan

2. a. Hitunglah berapa g NaOH yg diperlukan untuk


menyiapkan 2,00 liter larutan 0,300 M ?
b. Dalam berapa mL larutan 79,0 mg KMnO4
harus dilarutkan agar diperoleh larutan 0,0200 M
Jawab:
a.

b.

c..

d.

2.a

b.
3). 5,00 liter sampel air mengandung 0,0162 g
MgCO3. Hitunglah konsentrasi MgCO3
dalam ppm ?
4), Suatu larutan air tertentu mengandung 5,0
ppb CaCO3. Hitunglah molaritas larutan itu
5). 20,0 mL larutan 0,240 M diencerkan
menjadi 600,0 mL dengan air. Berapakah
molaritas larutan akhir?
6). Berapa harus ditambahkan volume air
kepada 250 mL larutan 0,400 M 1000 agar
molaritasnya menjadi 0,100 M ? Andaikan
volume-volume itu bersifat aditif.
3.

4.

5.

6.
7. Sebuah alikuot 10,0 mL dari lar. 0,120 M
diencerkan menjadi 250 mL dalam sebuah
labu volumetri (Larutan A). Sebuah alikuot
25,0 mL larutan A diencerkan menjadi 1,00
liter dalam sebuah labu volumetri lain
(larutan B). Hitung molaritas larutan B?
Berapa kalikah pengenceran dialami oleh
larutan asli?
7.
50 mL KMnO4 0,120 M dicampur dengan 50
mL Na2C2O4 0,080 M dalam suatu larutan
bersifat asam, reaksinya adalah:
5C2O42- + 2MnO4- + 16H+ 10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O
Dengan mengasumsikan volume akhirnya 100
mL . Hitung molaritas reagen yg berlebih dan
molaritas ion Mn2+?
Berat ekivalen:
Diketahui persamaan tak seimbang berikut:
a. CaO + HCl CaCl2 + H2O
b. MnO4- + CN- + H2O MnO2 + CNO- + OH-
c. Ag+ + SCN- AgSCN
d. Hg2+ + Cl- HgCl2
Seimbangkan persamaan diatas. Hitung BE
bila digunakan dalam reaksi tsb diatas adalah :
1). CaO, 2). HCl, 3). KMnO4, 4) KCN, 5). AgNO3,
6). KSCN, 7). Hg(NO3)2, 8). KCl yg digunakan
dalam reaksi ini
Berat ekivalen:
Diketahui persamaan tak seimbang berikut:
a. KOH + H3PO4 K2HPO4 + H2O
b. Cr2O72- + C2O42- +H+ Cr3+ + CO2 + H2O
c. Ag+ + CN- AgCN
Seimbangkan persamaan diatas. Hitung BE
bila digunakan dalam reaksi tsb diatas adalah :
1). KOH, 2). H3PO4, 3). K2Cr2O7, 4) Na2C2O4,
5). AgNO3, 6). KCN, yg digunakan dalam reaksi
ini
Normalitas
Hitung normalitas msg2 larutan dg
mengandaikan bhw reagensia mengalami
reaksi yg tercantum pada Tabel 3.1 hal. 51
a. 0,0500 mol KMnO4 dalam 2,5 liter larutan
b. 40,0 mmol Na2C2O4 dalam 1,25 liter
larutan
c. 0,0500 mmol K2Cr2O7 dalam 2,5 liter
larutan
(cari dulu n= elektron)
1). Mengapa pada pembuatan larutan baku tiosulfat
harus dipakai air bebas CO2? Jelaskan.
Jawaban:
Larutan tiosulfat yg disiapkan dgn air suling biasa,
biasanya mgd CO2 berlebihan, shg dpt menyebabkan
terjadinya penguraian lambat disertai pembentukan
belerang:
S2O32 + 2CO2 + H2O 2 SO4 2 + 2 H+ S + SO2
Peruraian ini dipercepat oleh thiobacillus.
Cara mengatasi: air suling dididihkan dulu, tambah 3
tetes kloroform atau 10 mg Hg(II) klorida per liter.
Larutan 50 mL mgd asam borat berkadar 0,0671% dan
Na.boraks. Bila 20 mL dikerjakan secara acidimetri dg
indikator m.m memerlukan 19,78 mL HCl 0,10 M.
sedangkan bila dikerjakan secara alkalimetri terhadap
10 mL larutan. Hitunglah berapa gram NaOH yg
diperlukan dalam larutan titran mencapai TE nya.
Berikan reaksi yg terjadi. Dalam PK ini terdapat
penambahan senyawa poli alkohol serta penggunaan
indikator p.p. untuk mencapai titik akhirnya. Jelaskan
secara lengkap maksud penambahan senyawa alkohol
tersebut dan reaksinya serta alasan penggunaan
indikator p.p
Suatu garam teknis 0,9342 gram mgd Na2CO3, NaHCO3
dan zat inert dilarutkan menjadi 50 mL, kemudian dgn
indikator p.p. dititrasi dengan HCl sampai TE I memerlukan
15,0 mL. selanjutnya ditetesi indikator m.j. dan titrasi
dilanjutkan sampai TE II ternyata perlu HCl 30,0 mL.
Larutan HCl dibuat dari HCl pekat 32%, b.j. 1,1771 dan
diencerkan sampai 100 X
a. Hitunglah kadar masing2 komponen garam tsb
b. Baku primer apakah yg biasa digunakan untuk
standardisasi larutan HCl
c. Persyaratan apakah yg harus dipenuhi suatu baku primer ?
dan bagaimanakah cara penyimpanannya?
d. Mengapa baku primer dipanaskan sebelum digunakan?
Suatu lar. campuran tdd iodin dan KI dikerjakan titrasi sbb:
a. 10 mL larutan dititrasi dengan lar. Na2S2O3 0,10M dalam
suasana asam klorida 3 Molar perlu 3,125 mL
b. 20 mL larutan dalam suasana asam klorida 6 Molar
dengan indikator karbon tetraklorida dititrasi dengan
larutan KIO3 0,025 M perlu 40,08 mL.
Tuliskan semua reaksi yg terjadi dan hitunglah berapa
kadar masing2 zat dalam larutan campuran tsb (dalam %)
c. Titrasi aliquot yg kedua dpt dilakukan dgn indikator kanji,
namun penggunaan indikator ini mempunyai keterbatasan
yg harus diwaspadai. Jelaskan 2 (dua) alasan mengapa
larutan indikator ini ditambahkan apabila TE sudah
didekati? Indikator apa yg digunakan untuk mengetahui
bahwa TE sudah didekati ?
Campuran 25 mL mgd asam format (HCOOH)dan asam
oksalat (H2C2O4) diencerkan menjadi 100 mL
a. Hitunglah kadar asam format dan asam oksalat, jika titrasi
10,0 mL larutan campuran tsb membutuhkan 5,00 mL
larutan baku NaOH 0,10 N dan 10,0 mL yang lain
membutuhkan 6,00 mL larutan baku KMnO4 0,02M dalam
suasana H2SO4 6N
b. Tuliskan semua persamaan reaksinya
c. Sebutkan dua baku primer untuk masing-masing larutan
baku NaOH 0,1N dan lar. KMnO4 0,02 M

Ar. Mn = 54,94 C=12 K=39 O=16 Na=23


2,5 gram sampel asam borat dilarutkan sampai
100,0 mL. dipipet 5,0 mL ditambah 5 mL akuades,
3,5 mL gliserol dan indikator p.p. kemudian dititrasi
dengan NaOH 0,0988 M diperoleh 4,60 mL
a. Tuliskan reaksi yang terjadi ?
b. Apa fungsi gliserol
c. termasuk titrasi langsung/tidak langsung/kembali?
d. Hitung kadar asam borat dalam sampel
10,0 mLsampel X yg mgd kupri sulfat 5 H2O direaksikan
dengan 20 mL KI 10% dan dititrasi dengan larutan Na2S2O3
0,0979 N sampai berwarna coklat muda, ditambahkan suatu
indikator kemudian titrasi dilanjutkan sampai titik akhir
diperoleh volume titran 7,70 mL.
Pertanyaan:
a. Termasuk titrasi langsung/tidak langsung/kembali
b. senyawa apa yg bereaksi dgn titran ?
c. indikator apa yg digunakan dan perubahan warna apa yg
terjadi pada titik akhir ?
d. Tuliskan reaksi yang terjadi !
e. Hitung kadar CuSO4.5H2O dalam sampel

Ar: Cu = 63,5 S = 32 O= 16 Na=23


Suatu sampel mgd Na2CO3, dan KHCO3 ditimbang seksama
6,2 gram dilarutkan sampai 50,0 mL
a. dipipet 5,0 mL ditambah indikator p.p. kemudian dititrasi
dengan HCl 0,1022N diperoleh tiran 4,30 mL
b. Dipipet 10,0 mL ditambah indikator m.j. dititrasi dengan
HCl yang sama diperoleh titran 28,10 mL
Mengapa indikator yang digunakan pada kedua titrasi
berbeda ?
Hitung kadar Na2CO3, dan KHCO3
Campuran garam sebanyak 0,4971 gram mgd Na2CO3, dan
KHCO3 dilarutkan sampai 50,0 mL kemudian dititrasi
dengan HCl 0,10 N memakai indikator p.p. sampai TE I
memerlukan 15,0 mL. selanjutnya ditetesi dg indikator m.m.
dan titrasi dilanjutkan sampai TE II ternyata memerlukan
titran 30,0 mL

Hitung kadar masing2 komponen dan tuliskan reaksi yg


terjadi
2). Jelaskan mengapa penambahan indikator kanji dalam
iodometri harus ditambahkan pada dekat titik ekuivalen.
Jawaban:
Larutan kanji ditambahkan ke dalam titrasi iodometri
dekat titik akhir,
1) karena bila kanji ditambahkan saat kadar iod masih
tinggi, sedikit iod mungkin tetap teradsorpsi bahan,
serta kanji dengan iod membentuk suatu kompleks
yang tidak dapat larut dalam air tidak tertitrasi.
2) kenyataannya bahwa warna iod akan memudar menjelang
titik akhir berfungsi sebagai indikator.
3) 3) kanji tak boleh digunakan dalam larutan sangat asam
karena kanji akan terhidrolisis warna biru kompleks
kanji-iod tidak terbentuk.
3). Tuliskan perbedaan pengertian titrasi iodimetri, titrasi
iodometri, dan titrasi iodatometri. Agar mudah
dimengerti tuliskan contoh reaksinya masing-masing
dgn memberikan tanda lingkaran pada senyawa yang
berfungsi sebagai titran.
Titrasi iodimetri : atau titrasi iodimetri langsung,
mengacu kepada titrasi dengan suatu larutan iod (I2)
standar. Suatu proses analisis di mana suatu senyawa
yang bersifat reduktor dititrasi langsung dengan
larutan standar iodin (I2) yg bertindak sbg oksidator.
Contoh: Sn2++ I2 Sn4+ + 2I + 2e-
2 S2O32 + I2 2 I + S4O62
TA: warna biru dari kanji, (atau warna kuning dalam
fasa CCl4) tidak hilang lagi.
Titrasi iodometri: juga disebut sebagai titrasi iodimetri
tidak langsung, adalah berkenaan dengan titrasi dari iod
yang dibebaskan dalam reaksi kimia. Ion iodida berlebih
ditambahkan pada suatu senyawa pengoksidasi, akan
membebaskan iod yang kemudian dititrasi dengan
larutan natrium tiosulfat standar.
Contoh : X + I I2
(oksidator) (berlebih)

Keleb I2 + 2 S2O32 2I + S4O62


(titran)
TA: warna biru kanji (warna kuning dalam CCl4) hilang
Syarat: sistem iod-iodida tidak bergantung pada pH,
asalkan < pH 8, krn pada pH lebih tinggi I2 bereaksi
dengan ion OH membentuk I dan hipoiodit yang
sangat tidak stabil, dan cepat sekali berubah menjadi
iodat dan iodida oleh oksidasi-reduksi sendiri
4). Tunjukkan dengan perhitungan bagaimana menentukan berat
ekivalen arsen trioksida dalam proses redoks.
Jawaban:
HAsO2 + 2H2O H3AsO4 + 2H+ + 2e be =
BE HAsO2 = (BM HAsO2 / 2)
5). 10 mL campuran asam format dan asam oksalat
ekuivalen dgn 6,0 mL KMnO4 0,02 M dalam suasana
H2SO4 6N; 10,0 mL larutan campuran di atas ekuivalen
dengan 5,0 mL NaOH 0,1N. Hitunglah kadar masing-
masing. Asam oksalat H2C2O4; asam format HCOOH.
Permanganometri, Redoks
MnO4 + 8H+ + 5e Mn2+ + 4 H2O
C2O42 2 CO2 + 2e
5 C2O42 + 2 MnO4 + 16 H+ 2 Mn 2+ +10 CO2 + 8 H2O
HCOO CO2 + H+ + 2e

mmek permanganometri = (mmek format + mmek oksalat)


= (V x M) x n = 6,0 x 0,02 x 5 = 0,6 mmek
mmek format = (mmek total mmek oksalat)
mmol format = (0,6 mmek mmek oksalat) .......... Pers (1)
Netralisasi: [HCOOH + (COOH)2] + NaOH
mmek NaOH = (mmek format + mmek oksalat)
= 5 x 0,1= 0,5 mmek
mmek format = 0,5 mmek mmek oksalat
mmol format = 0,5 mmek mmek oksalat Pers (2)
Pers. (1) dan (2)
(0,6 mmek mmek oksalat) = 0,5 mmek mmek oksalat
mmek oksalat = (0,5 0,3) = 0,2 mmek
mmek oksalat = 0,4 ~ 0,2 mmol
mmek format = (0,5 0,4) = 0,1 ~ 0,05 mmol
Maka kadar as.format =(0,05 x 46) /1000 x 100/10 = 0,046 %
kadar asam oksalat = (0,2 x 90) /1000 x 100/10 = 0,18 %
6). Suatu larutan mgd iodin dan iodida dikerjakan sbb: 20 mL
larutan dgn indikator amilum dititrasi dgn larutan
Na2S2O3 0,1 M memerlukan 15,0 mL. Sedangkan bila 10 mL
larutan diasamkan dengan HCl sampai 6M dgn indikator
karbon tetraklorida dan dititrasi dengan kalium iodat
0,05 M memerlukan 15,10 mL. Hitunglah kadar masing2
komponen dalam larutan tsb. Tuliskan juga reaksi yg terjadi.

20 mL sampel titrasi pertama, hanya untuk titrasi


iodin,
I2 + 2 S2O32 2I + S4O62 be =

mmol S2O32 = (15 x 0,1) = 1,5 mmol


maka I2 = (1/2 x 1,5) mmol = 0,75 mmol /20 mL
Kadar I2 = [ 0,75 x 254/1000] gram dalam 20 mL
= 0,1905 x 100/20 = 0,9525 %
10 mL sampel titrasi kedua, untuk iodin dan iodida,
volume disamakan ke 20 mL,
IO3 + 5 I + 6H+ 3 I2 + 3H2O be = 1/6
IO3 + 2 I2 + 6H+ 5 I+ + 3H2O [H+] > 2M be =
mmek total (I +I2) pd iodatometri
= (V iodat x M iodat : be) x faktor V sampel
= 15,10 x 0,05 x 4 x 20/10 = 6,04 mmek/20 mL
mmek I2 pada iodatometri
= (4 x mmol I2) = (4 x 0,75) mmek = 3,0 mmek
jadi mmek I pada iodatometri = 3,04 mmek/20 mL
maka kadar I (iodida)
= (mmek I- x be) mmol x BM/1000 x 100/20
= (3,04 x 1/6) x (127/1000) x (100/20) = 0,3217 %
kadar KI (kalium iodida)
= (3,04 x 1/6) x (166/1000) x (100/20) = 0,4205 %
7). Buatlah reaksi-reaksi redoks dari IO3 sehingga didapatkan :
a. Dalam suasana asam 2M, be = 1/6
b. Dalam suasana asam > 2M, be =
Oksidasi oleh ion iodat dalam suatu medium HCl yang
kuat berlangsung beberapa tahap:
IO3 + 6H+ + 6e I + 3H2O be=1/6; H+ 2M
IO3 + 5 I + 6H+ 3I2 + 3H2O
IO3 + 2I2 + 6H+ 5 I+ + 3H2O

IO3 + 6 H+ + 4e I+ + 3 H2O be=1/4; H+ > 2M

Titik akhir adalah hilangnya runutan terakhir warna


violet yang ditimbulkan oleh iod dalam CCl4
8). Larutan campuran ferro dan ferri sebanyak 100 ml
dikerjakan sbb :
10 ml ditambah 2 ml H2SO4 2N tepat dapat dititrasi
dengan 7,55 ml KMnO4 7,90%.
20 ml dilakukan proses reduksi sesuai prosedur,
ditambah 8 ml H2SO4 2M tepat dapat dititrasi dgn
15,60 ml permanganat yang sama.
Hitunglah kadar larutan ferro dan ferri tersebut.
Ingat :
Volume alikuot perlu disamakan,
perhatikan konsentrasi H2SO4 dengan baik,
permanganat, oksidator, jadi mentitrasi (oksidasi) ferro
menjadi ferri , suasana asam encer dan berapa be rx ini,
Kadar permanganat hrs dikonversi menjadi Molar atau
Normal agar bisa dihitung
reduksi sesuai prosedur, ferri menjadi ferro,
ferro total dititrasi permanganat suasana asam 2M,
berapa be
9). Jelaskan apa yang dimaksud dengan kelayakan suatu
titrasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Titrasi dianggap layak bila reaksi berjalan cepat dan
sempurna pada titik ekivalennya. Faktor yang
mempengaruhi:
Reaksi harus dapat ditetapkan kesetimbangan
reaksinya,
Reaksi dengan satu stoikiometri, tidak ada reaksi
samping,
Konstanta kesetimbangannya besar,
Ada indikator yang sesuai dengan pH dan V yang
diukur, pH/ V harus > 2
10). Larutan 50 mL mgd asam borat berkadar 0,3355 %
dan sejumlah tertentu natrium boraks. Bila 10 mL
dikerjakan secara asidimetri, indikator m.m. memerlukan
9,89 mL HCl 0,10 M. Sedangkan bila dikerjakan secara
alkalimetri terhadap 10 mL larutan, hitunglah berapa gram
NaOH yang diperlukan dalam larutan titran untuk mencapai
TE nya. Berikan reaksi yang terjadi.
Sampel 10 mL: (Asidimetri) hanya boraks saja bereaksi
m.m.
Na2B4O7 + 2HCl + 5H2O 2 NaCl + 4 H3BO3
be =
1 mmol Na2B4O7 ekivalen dengan 4 mmol H3BO3
mmek boraks=mmek HCl=(VxN) = 9,89 x 0,1 = 0,989 mmek
= (mmek boraks x ) mmol
= 0,4945 mmol dalam 10 mL
Sampel 10 mL: (Alkalimetri)

mek NaOH =
= mek boraks (be = ) + mek asam borat (be=1)
= [mmol boraks x 4]+[(% kadar x V sampel) :BM]x1000 x be
= [0,4945 x 4] +[(0,3355/100 x 10) : 61 x 1000 x 1]
= 1,978 + 0,55 = 2,528 mek

jumlah NaOH = (mek NaOH : be) mmol


= mmol NaOH x BM NaOH : 1000
= ( 2,528 x 40) : 1000 = 0, 10112 gram

Anda mungkin juga menyukai