Anda di halaman 1dari 3

SOAL-SOAL TITRIMETRI

Soal :

1. Suatu sampel mengandung natriumklorida ditimbang sebanyak 0,5000 g dianalisa


cara Mohr, dititrasi dengan AgNO3 0,1085 M memerlukan 27,25 mL. Tuliskan reaksi
yang terjadi, prinsip, dan hitung kadar (%) klorida dalam sampel tersebut !!!
2. Suatu sampel ditimbang 0,8165 g mengandung ion klorida dianalisa dengan cara
Volhard. Sampel dilarutkan dalam air dan ditambahkan 50,00 mL AgNO 3 0,1215 M
untuk mengendapkan ion klorida. AgNO 3 yang berlebihan dititrasi dengan 11,75 mL;
0,1019 M KSCN.
Tuliskan reaksi yang terjadi, prinsip, dan hitung kadar (%) klorida dalam sampel
tersebut!!!
3. 50,00 mL; 0,1000 M NaBr dititrasi dengan 0,1000 M AgNO 3 . hitung nilai pBr bila volum
titrant berikut telah ditambahkan :
a). 0,00 mL ; b). 25,00 mL ; c). 49,90 mL; d). 50,00 mL ; e). 50,10 mL ; f). 60,00 mL.
Gambarkan kurva titrasinya!!!!
4. Terangkan dengan jelas dan singkat !
a. Prinsip penetapan analit dalam contoh secara gravimetri!
b. Kopresipitasi beserta jenisnya dan berikan contohnya!
c. Peptisasi disertai contohnya!
5. Contoh mengandung belerang ditimbang seberat 0,7550 gram, lalu diubah menjadi
sulfat dan sulfatnya diendapkan sebagai barium sulfat. Endapan dicuci, dipijarkan
kemudian ditimbang beratnya 0,3519 gram.
a. Hitung persentase belerang dalam contoh!
b. Hitung persentase dinyatakan sebagai SO 3!
c. Tuliskan reaksi yang terjadi!
6. Terangkan dengan jelas dan singkat yang anda ketahui istilah penetapan secara
volumetri!
a. Bahan baku primer, disertai contohnya !
b. Apa yang dimaksun dengan bahan baku sekunder, disertai contohnya?
c. Perbedaan antara titik ekivalensi dengan titik akhir titrasi!
7. 25,00 mL contoh mengandung campuran NaOH dan Na 2CO3 dititrasi dengan larutan
HCl 0,2500 N membutuhkan 26,20 mL untuk mencapai titik akhir titrasi dengan
indicator pp dan dibutuhkan penambahan 15,20 mL HCl yang sama untuk mencapai
titik akhir titrasi dengan indicator metal jingga (MJ).
a. Tuliskan semua reaksi yang terjadi!

1
b. Hitung kadar persentase (% b/V) NaOH dan Na 2CO3 masing-masing dalam
campuran tersebut!
8. a. Pada jenis titrasi permanganometri, kita menggunakan kalium permanganat.
Jelaskan beberapa keuntungan dan kerugian penggunaan larutan standar kalium
permanganat tersebut sebagai pereaksi oksidasi!!!
b. Jelaskan mengapa dilakukan pemanasan dan penyaringan suatu larutan
permanganat sebelum standardisasi (khususnya pada pembuatan larutan permangant
yang kan distandardisasi)???
c. Terangkan efek kesalahan atas penentuan yang dilakukan pada suatu sampel
biji besi yang dilarutkan dalam asam klorida dan dititrasi dengan permanganat tanpa
penambahan larutan pencegah?

9. Suatu larutan kalium permanganat mempunyai normalitas 0,0600 N jika digunakan


dalam suatu larutan dengan pH. 10,0.
a. Bagaimana reaksi; setengah reaksi dari MnO4- pada pH 10 ini?
b. Hitung normalitas larutan permangat jika permanganat dibiarkan bereaksi dalam
suatu larutan H2SO4 yang konsentrasinya 0,20 N?
c. Berapakah normalitas dan molaritas permanganat jika reaksi dilaksanakan dalam
NaOH 1 M?

10. Suatu sampel tembaga oksida beratnya 2,0130 g dilarutkan dalam asam, pH diatur,
ditambahkan KI berlebihan untuk membebaskan I 2. Kemudian I2 dititrasi dengan 29,65
mL; 0,1050 N natriumtiosulfat.
a. Tuliskan reaksi yang terjadi!!
b. Hitung persentase CuO dalam sampel!!!

11. Pembuatan larutan baku Ba2+ : Sebanyak 4,88 g serbuk BaCl2.2H2O dimasukkan ke labu
takar 1 liter dan dilarutkan dalam air suling sampai tanda tera. Hitung konsentrasi larutan
baku Ba2+ tersebut dalam satuan konsentrasi dalam satuan M, N, dan mg/L.
i. Pembuatan larutan baku EDTA :
Berapa jumlah gram EDTA (Na2H2Y2.2H2O) (BM EDTA = 372,2) yang diperlukan untuk
membuat 0,01M larutan EDTA tersebut sebanyak 1 L.
ii. Standardisasi larutan baku EDTA :
Suatu contoh CaCO3 murni ditimbang seberat 0,1055 g dilarutkan dalam asam klorida dan
larutan diencerkan menjadi 100 mL dalam labu takar. Kemudian larutan tersebut dipipet
25,00 mL dimasukkan ke erlenmeyer dan diberi 10 mL buffer pH 10 dan dititar dengan
EDTA yang telah dibuat (5.b), serta digunakan Erio.T(HIn2-) sebagai indikatornya, ternyata
volume EDTA yang diperlukan sebanyak 23,75 mL. Tuliskan reaksi yang terjadi;
jelaskan prinsipnya; dan hitung molaritas (M) larutan EDTA tersebut.

iii. Standardisasi larutan baku Ba2+ : larutan BaCl2 25,00 mL diencerkan dengan
air suling bebas logam sampai diperoleh volume 100 mL, lalu ditambahkan kepada larutan
tersebut 3 sampai 6 mL larutan NaOH 1 M sampai pH larutan antara 11,25 sampai 12,7.
Kemudian ditambahkan 50 mg campuran indikator biru timol metil/KNO 3 dan dititrasi
dengan 50,00 mL larutan baku EDTA sampai terjadi perubahan warna dari biru menjadi
abu-abu.
iv. Penetapan kadar lemak dalam minyak secara komplesiometri :

Sampel minyak kelapa ditimbang 1,5 g dimasukkan ke labu Erlenmeyer. Ditambahkan


berturut-turut 80 mL KOH 8 %; 0,2 g kalium karbonat dan 0,5 g hidroksilamonium klorida,
kemudian dipanaskan pada penangas air selama 20 menit. Larutan diencerkan dengan 25
mL etanol 40%, didinginkan dan disaring, kemudian hasil saringan dicuci dengan larutan
KOH 0,1 5. Filtrat yang diperoleh dimasukkan ke labu takar 250 mL dan ditambahkan air
suling sampai tanda tera. Sebanyak 50,0 mL filtrat dipindahkan ke dalam beker gelas dan
ditambahkan 15 mL asam klorida 2 M, dan selanjutnya campuran larutan dididihkan
selama 10 menit, dan didinginkan. Setelah larutan menjadi dingin ditambahkan 5 mL

2
ammonia pekat. Larutan diaduk secara perlahan dan kemudian ditambahkan 25 mL
larutan Ba2+. Larutan didiamkan selama kurang lebih 10 menit, disaring dan endapannya
dicuci dengan 30 mL larutan ammonia 0,05M sebanyak 2 kali. Kepada filtrat yang
diperoleh ditambahkan 1 mL larutan ammonia pekat dan dengan cara yang sama,
digunakan indikator eriochrom black T yang didahului oleh penambahan 50 mg garam
MgKEDTA. Larutan dititrasi dengan 5,50 mL larutan baku EDTA yang sudah
distandardisasi (pada soal 5.c) sampai timbul warna.
1. Tuliskan prinsip penetapan lemak dalam minyak secara
kompleksiometri.!!!
2. Tuliskan reaksi yang terjadi !!!
3. Hitung Kadar (%) lemak dalam minyak tersebut ( jika diketahui bobot
molekul trigliserida dalam minyak kelapa sebesar 672,90)!!!

Keterangan : Bobot Atom (BA) :


H = 1; O = 16; S = 32; Na = 23; Ba = 137; C = 12; Cl = 35,5
Cr = 52; K = 39; O = 16; S = 32; Na = 23; H = 1; Ba =137,33 Cl = 35,5;
Ag = 108; N = 14; Cu = 63,5)

Anda mungkin juga menyukai