Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKA

Kelas : 2B-B2
Kelompok :7
Anggota Kelompok : 1. Rifdha Putri Aditia NIM : 2018720
2. Rizki Nuria Sury Altar NIM : 2018728

Tanggal Praktikum : Senin, 27 September 2021

I. Judul
Penetapan Kekentalan Metode Laju Alir (Ostwald).

II. Tujuan
a. Dapat melaksanakan pengukuran dan menetapkan kekentalan metode laju alir dengan
menggunakan Viskometer Ostwald.
b. Dapat menentukan kekentalan larutan sirup dengan viscometer Oswald.
c. Dapat mengetahui pengaruh kekentalan viskositas larutan terhadap waktu laju alir.

III. Prinsip Percobaan


Percobaan ini menggunakan viskometer Ostwald, dimana pada metode ini dilakukan
dengan mengukur waktu alir yang dibutuhkan oleh suatu cairan (fluida) pada konsentrasi
tertentu untuk mengalir antara dua tanda pada pipa viskometer.
Prinsip dari penentuan viskositas ini dilakukan dengan memasukkan cairan ke dalam
alat viskometer ostwald melalui pipa A, kemudian cairannya dihisap dibawa ke B hingga
ke garis atas. Selanjutnya, cairan dibiarkan mengalir bebas dan waktu yang diperlukan
untuk mengalir dari garis atas ke bawah diukur. Semakin kental zat cair yang dimasukkan,
maka gerakannya semakin lambat.

IV. Reaksi Yang Terjadi


-
V. Cara Kerja
a. Penentuan Densitas Aquadest/Sampel

Ditambahkan aquadest
Piknometer dibersihkan Lalu ditimbang dan
hingga penuh dan
dan dikeringkan hingga dicatat sebagai bobot
dicelupkan penutup
benar - benar kering. awal
piknometer

Dilakukan hal yang


Ditimbang kembali
Lalu, diseka di dinding sama untuk penentuan
bobot pikno + air dan
luar piknometer. densitas sampel (Air
dicatat hasilnya.
Sirup).

b. Penentuan Waktu Alir Larutan

Dimasukkan zat cair ke Jika zat cair melewati


Kemudian, dihisap zat
dalam viskometer batas tanda A, ditutup
cair menggunakan bulb
ostwald melalui lubang lubang hisap dengan
hitam dari lubang pipa
pipa menggunakan menggunakan jari
corong. yang berbeda. tangan.

Selanjutnya, diturunkan
Kemudian, dicatat
permukaan zat cair Jika permukaan tsb
waktu yang diperlukan
dengan sedikit mencapai batas A, jari
untuk mencapai batas
membuka jari tangan penutup dilepaskan.
tanda B.
penutup.

Diulangi sebanyak 3
kali.
VI. Data Pengamatan
a. Data Pengamatan Fisik

Pengamatan Fisik
No. Nama Bahan/Reagen
Wujud Warna Bau
1. Aquadest Cairan Tidak Berwarna Tidak Berwarna
2. Sampel A Cairan Kuning Bau Khas Sirup
2. Sampel C Cairan Kehijauan Bau Khas Sirup

b. Tabel Densitas Aquadest/Sampel

Massa Pikno Massa Pikno Massa Volume Berat Jenis


Keterangan
Kosong (g) + Larutan (g) Larutan (g) Pikno (mL) (g/mL)
22,7991 47,6199 24,8208 0,9928
Aquadest 22,7792 47,6199 24,8207 25 0,9928
22,7792 47,6198 24,8207 0,9928
Rerata 22.7792 47,6199
21,3922 49,7265 28,3243 1,1330
Sampel A 21,3921 49,7266 28,3245 25 1,1330
21,3922 49,7265 28,3243 1,1330
Rerata 21,3922 49,7265

c. Tabel Waktu Alir Larutan


Nama Sampel t1 (s) t2 (s) t3 (s) Rerata (s)
Aquadest 02,19 02,15 02,15 02,16
Sampel A 04,83 04,80 04,79
Sampel C 04,65 04,69 04,73
VII. Perhitungan

a. Berat Jenis Aquadest (g/mL)


𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑞𝑢𝑎𝑑𝑒𝑠𝑡 1 (𝑔)
 Berat Jenis =
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (𝑚𝐿)
24,8208 𝑔
=
25 𝑚𝐿

Berat Jenis = 0,9928 g/

b. Penentuan Laju Alir Larutan (η)


Suhu Aquadest : 24,05 C
Viskositas Aquadest (η) : 0.9107 mPa.s  0,0091 Poise (sumber : Viscosity of Water
– viscosity table and viscosity chart :: Anton Paar Wiki (anton-paar.com)
1 mPa.s = 10-2 Poise

4,83 𝑠 1,1330 𝑔/𝑚𝐿


ηAir Sirup A1 = x x 0,0091 Poise
2,16 𝑠 0,9928 𝑔/𝑚𝐿

= 2,23 x 1,1412 x 0,0091 Poise


ηAir Sirup A1 = 0,0232 Poise

4,80 𝑠 1,1330 𝑔/𝑚𝐿


ηAir Sirup A2 = x x 0,0091 Poise
2,16 𝑠 0,9928 𝑔/𝑚𝐿

= 2,22 x 1,1412 x 0,0091 Poise


ηAir Sirup A2 = 0,0230 Poise

4,79 𝑠 1,1330 𝑔/𝑚𝐿


ηAir Sirup A3 = x x 0,0091 Poise
2,16 𝑠 0,9928 𝑔/𝑚𝐿

= 2,29 x 1,1412 x 0,0091 Poise


ηAir Sirup A3 = 0,0230 Poise

(𝑦1+𝑦2+𝑦3) 𝐴𝑖𝑟 𝑆𝑖𝑟𝑢𝑝


Rata - rata =
3
(0,0232 + 0,0230 + 0,0230 ) 𝑃𝑜𝑖𝑠𝑒
=
3

Rata - rata = 0,0260 Poise


VIII. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan penetapan kekentalan metode laju alir menggunakan
Viskometer Oswald. Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan
besar kecilnya gesekan didalam fluida. Semakin besar viskositas suatu fluida maka makin
sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda begerak didalam fluida tersebut
(Lachman, 1994). Besarnya viskositas berbanding terbalik dengan perubahan temperatur,
karena kenaikan suhu akan melemahkan ikatan antar molekul suatu jenis zat cairan sehingga
akan menurunkan nilai viskositasnya. Penentuan viskositas larutan dilakukan dengan
menggunakan viskometer ostwald dan menggunakan piknometer untuk menghitung berat
jenis.
Pada penggunaan viskometer Ostwald, dilakukan untuk mengukur waktu alir yang
dibutuhkan oleh suatu cairan (fluida) pada konsentrasi tertentu mengalir antara dua tanda
pada pipa viskometer. Keunggulan dari metode ini adalah lebih cepat, lebih mudah, alatnya
murah serta perhitungannya lebih sederhana. Prinsip dari penentuan viskositas dengan
metode viskometer Ostwald ini dilakukan dengan memasukkan cairan ke dalam alat
viskometer melalui pipa A kemudian dengan cara menghisap cairan dibawa ke B sampai
garis atas. Selanjutnya, cairan dibiarkan mengalir bebas dan waktu yang diperlukan untuk
mengalir dari garis atas ke bawah diukur menggunakan Stopwatch. Masing-masing
perlakuan diulangi tiga kali, hal ini dilakukan karena untuk mendapatkan nilai yang
mendekati benar sebab alat yang digunakan tidak dapat menentukan hasilnya secara pasti
(Roth, 1988).
Dalam menentukan viskositas, terlebih dahulu dihitung hasil berat jenisnya. Berat
jenis dihitung dengan membagi antara massa larutan (aqudest/air sirup) dengan volume
larutan piknometer.
Pada sampel aquadest, dimana massa larutan aquadest di dalam piknometer berurutan
sebesar 24,8208 gram ; 24,8207 gram dan 24,8207 gram. Kemudian, membagi dengan
volume piknometer dari sampel tersebut (25 mL), sehingga didapatkan berat jenis sebesar
0,9928 g/mL.
Pada sampel air Sampel A, dimana massa larutan air sirup di dalam piknometer
berurutan sebesar 28,3243 gram ; 28,3245 gram dan 28,3243 gram. Kemudian, membagi
dengan volume piknometer dari sampel tersebut (25 mL), sehingga didapatkan berat jenis
sebesar 1,1330 g/mL (3x pengulangan).
Pada percobaan ini, digunakan aquadest sebagai pembanding. Hal ini dilakukan
karena nilai viskositas dari aquadest sudah memiliki ketetapannya. Diperoleh data rerata
laju alir pada air sebesar 2,16 detik yang digunakan aquadest untuk mengalir pada alat
viskometer ostwald. Sedangkan, rerata laju alir pada sampel A sebesar 4,80 detik. Air Sirup
dengan partikel-partikel yang jauh lebih rapat daripada aquadest, mempunyai gaya kohesi
yang jauh lebih besar daripada aquades. Sehingga, sirup membutuhkan waktu alir yang
lebih lama daripada aquades dalam menempuh jarak yang sama. Gaya kohesi ini muncul
karena adanya gaya tarik menarik antar partikel dalam cairan.
Gaya kohesi merupakan penyebab utama terjadinya viskositas. Sedangkan gaya
adhesi terjadi antara cairan dengan tabung. Suatu perbedaan tekanan dibutuhkan agar cairan
uji dapat mengalir melalui tabung. Perbedaan tekanan ini diperlukan karena gaya gesekan
yang diberikan oleh tabung pada lapisan yang berada di dekatnya dan karena bergerak
dengan kecepatan yang berbeda. Sehingga, dapat dibuktikan bahwa semakin banyak waktu
yang diperlukan oleh suatu cairan untuk mengalir, maka viskositas cairan tersebut semakin
besar pula. Maka, dapat disimpulkan bahwa waktu yang diperlukan oleh suatu cairan untuk
mengalir, berbanding lurus dengan nilai viskositas yang didapat.
IX. Kesimpulan
a. Waktu yang diperlukan oleh suatu cairan untuk mengalir, berbanding lurus dengan nilai
viskositas yang didapat.
b. Berat jenis aquadest sebesar 0,9928g/mL.
c. Berat jenis air sirup sebesar 1,1330 g/mL (3x pengulangan).
d. Rerata laju alir aquadest 2,16 detik, dan rerata laju alir air sirup 4,80 detik.
e. Nilai ηAir Sirup 1 0,0260 Poise.

X. Daftar Pustaka
 Lachman, Leon. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Jakarta : UI Press.
 Roth, H. 1988. Analisis Farmasi. Yogyakarta : UGM Press.
 Sukardjo. 1997. Kimia Fisika 1. Jakarta : Rineka Cipta.
LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Data Hasil Percobaan

Anda mungkin juga menyukai