Anda di halaman 1dari 6

NAMA : RIFDHA PUTRI ADITIA

NIM : 2018720
KELAS : 1B-ANALISIS KIMIA
DOSEN : PAK AHMAD SYARKINI
MATERI :RUMUSAN DAN SISTEMATIKA PANCASILA DALAM SEJARAH
PERKEMBANGAN KETATANEGARAAN
TANGGAL : SELASA, 6 OKTOBER 2020

SEJARAH PANCASILA
1. Masa Kerajaan
2. Masa Penjajahan dan Perlawanan terhadap Penjajahan
3. Kebangkitan Nasional (ditandai berdirinya Budi Utomo dan PNI)
4. Sumpah Pemuda (pada kongres pemuda 28 oktober 1928)
5. Penjajahan Jepang

PEMBENTUKAN BPUPKI (1 MARET 1945)


 29 April 1945 : beranggotakan 63 orang, dengan ketua Dr. Rajiman
Wedyodiningrat dan wakil ketua Icibangase dari Negara Jepang dan
sekretarisnya, R.P. Soeroso
 28 Mei 1945 : Anggota BPUPKI ditambah 7 orang dan upacaranya
dilaksanakan di Gedung Cuo Sangi In di Pejambon Jakarta.
 Sidang I (28 Mei – 01 Juni 1945) : Pidato M. Yamin, Soepomo dan
Soekarno tentang Dasar Negara.
 Sidang II (10 – 16 Juli 1945)
o 10 Juli 1945 Panitia Kecil BPUPKI berhasil merumuskan dasar
negara dan membahas perumusan UUD 45
o 11 Juli 1945 Panitia perancang UUD sepakat menjadikan Piagam
Jakarta sebagai Pembukaan UUD 45.
o 14 Juli 1945, Panitia Kecil BPUPKI, dipimpin Supomo melaporkan
hasil Panitia Perancang UUD yang terdiri dari pernyataan
kemerdekaan, pembukaan UUD, dan batang tubuh.

PIDATO PERUMUS DASAR NEGARA


 Prof. Moh. Yamin SH. (29 Mei 1945)
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
 Prof. Mr. Dr. Soepomo SH. (31 Mei 1945)
1. Paham negara kesatuan
2. Perhubungan negara dengan agama
3. Sistem badan permusyawaratan
4. Sosialisasi negara
5. Hubungan antarbangsa

 Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945 )


1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Rumusan Versi Piagam Djakarta/Jakarta Charter (22-6-1945)
1. Ketoehanan, dengan kewadjiban mendjalankan sjari'at Islam bagi
pemeloek-pemeloeknja*
2. Kemanoesiaan jang adil dan beradab
3. Persatoean Indonesia
4. Kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat, kebidjaksanaan dalam
permoesjarawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seloeroeh Rakjat Indonesia.

PEMBENTUKAN PPKI (9 Agustus 1945)


 Dibentuk oleh Jendral Terauchi untuk melanjutkan hasil kerja BPUPKI.
Awalnya beranggotakan 21 orang dan diketuai Ir. Soekarno.
 Tugas awalnya adalah untuk mempersiapkan kemerdekaan yang telah
dijanjikan Jepang pada tanggal 24 Agustus 1945.
 Sidang I (18 Agustus 1945) menghasilkan :
 Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945
 Memilih presiden dan wakil presiden (Soekarno dan Moh.
Hatta)
 Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai badan
musyawarah darurat.

UNDANG UNDANG DASAR 1945


Berdasarkan :
1. Keputusan PPKI tanggal 18 Agustus 1945.
2. Berita Negara RI II No.7 tanggal 15 Febuari 1946.

Sistematika sebagai berikut:


 Pembukaan terdiri dari 4 alinea.
 Batang tubuh terbagi dalam 16 bab, 37 pasal, 4 pasal Aturan
Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan.
 Penjelasan yang meliputi Penjelanan Umum dfan Penjelasan pasal
demi pasal.
Rumusan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat :
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA SERIKAT


Berdasarkan :
1. Kepres No. 48 tahun 1950 tanggal 31 Januari 1950.
2. Sifat berlakunya sementara sesuai pasal 186, yaitu Konstituante bersama-
sama pemerintah selekas-lekasnya menetapkan Konstitusi RIS yang akan
menggantikan Konstitusi pertama.

Sistematika sebagai berikut:


 Mukaddimah terdiri dari 4 alinea
 Batang Tubuh terdiri dari 6 Bab dan 197 pasal.

Rumusan Pancasila dalam mukaddimah KRIS 1949 alinea ketiga.


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial
UNDANG-UNDANG DAASAR SEMENTARA TAHUN 1950
Lahirnya Negara RIS merupakan siasat para pimpinan untuk memperoleh
pengakuan kedaulatan dari Belanda.
Untuk mempercepat kembali ke bentuk Negara kesatuan, dibentuk panitia
bersama dengan tugas merancang UUD sementara.

Sistematika sebagai berikut:


 Mukadimah terdiri dari 4 alinea
 Batang Tubuh terdiri dari 6 Bab dan 146 pasal
 Tidak ada penjelasan.

Rumusan Pancasila dalam mukaddimah UUDS 1950 alinea keempat.


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial

KEMBALI KE UUD 1945 (5 Juli 1959 - sekarang)


 Sejak Dekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga sekarang, UUD 1945 terus berlaku
dan di berlakukan sebagai hukum dasar.
Sifatnya masih sebagai UUD sementara. Namun, pada masa orde baru,
konsolidasi kekuasaan lama kelamaan semakin terpusat.
Di sisi lain, siklus kekuasaan mengalami stagnasi yang statis karena pucuk
pimpinan pemerintah tidak mengalami pergantian selama 32 tahun.
Rumusan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat;
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

KESIMPULAN
 Pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil menyusun Rancangan Pembukaan UUD
1945 yang disebut dengan Piagam Jakarta.
 Sistematika dan rumusan Pancasila tidak mengalami perubahan.
 Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia.
 Namun pada kenyataannya sekarang ini banyak masyarakat yang lupa akan
isi Pancasila dan tidak tahu bagaimana terjadinya rumusan dan sistematika
Pancasila.
 Oleh karena itu, dengan adanya kajian ini diharapkan dapat membantu
masyarakat mengingat kembali isi dari Pancasila dan juga dapat memberi
pengetahuan kepada masyarakat tentang rumusan dan sistematika
Pancasila dalam sejarah perkembangan ketatanegaraan Indonesia.
CONTOH KASUS PENYIMPANGAN RUMUSAN DAN SISTEMATIKA PANCASILA
DALAM SEJARAH PERKEMBANGAN KETATANEGARAAN

Dikutip dari KOMPAS.com Pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan


dekrit presiden. Dekrit dikeluarkan adanya kegagalan dari Badan Konstituante
menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) baru pengganti UUD Sementara 1950.
Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud),
dekrit dikeluarkan karena ada desakan juga dari masyarakat untuk kembali ke
UUD 1945.
Usulan Presiden Soekarno untuk kembali ke UUD 1945 terjadi pro dan kontra, ada
yang mendukung dan menolak. Dua partai besar, PNI dan PKI menerima usul
rencana pemerintah tentang UUD 1945, sedangkan Masjumi menolak. Di kalangan
yang menolak menjelaskan kekhwatirannya tentang akibat-akibat pelaksanaan
Demokrasi Terpimpin dengan pelaksanaan UUD 1945.
Adanya Dekrit Presiden, maka sistem pemerintahan liberal dan kabinet
parlementar berakhir. Kemudian diganti dengan sistem pemerintahan terpimpin
dan kabinet diganti dengan presidensial.

SOLUSI :
Pendapat saya, dalam hal ini Indonesia memberlakukan kembali konstitusi yang
tidak terpakai. Tapi keputusan ini membuat mereka semakin tidak menghiraukan
sisi lain dari dekrit : Soekarno semakin berkuasa. Kenyataannya, setelah dekrit ini
semua kekuasaan pemerintahan ada tangan presiden atau era Demokrasi
Terpimpin. Pada saat ini, ada beberapa prinsip hukum, antara lain supremasi
hukum (Supremacy of law). Karena Indonesia termasuk negara hukum, dengan
berjalannya prinsip tersebut maka negara dapat terhindar dari perbuatan
sewenang-wenang. Sejak berjalannya era reformasi, pemerintah Indonesia telah
melakukan amandemen terhadap UUD 1945 sebanyak empat kali. Membaca
situasi nasional dan internasional serta beberapa permasalahan yang perlu ditinjau
kembali, misalnya pada perumusan norma konstitusional yang dipandang
berlebihan atau masih mengandung kelemahan.

Anda mungkin juga menyukai