Anda di halaman 1dari 99

KULIAH BAHASA INDONESIA PROGRAM STUDI FARMASI - UAD Kamis, 09.35 12.

10 Pengampu : Ani Yuliati


aniye_uad2@yahoo.co.id Hp 0857 4369 5287

KONTRAK BELAJAR
1.

Evaluasi : - UTS 25 % - UAS 30 % - tugas/presentasi 25 % - presensi 5 % - kuis 15 %

2. Aturan perkuliahan : - toleransi keterlambatan 15 menit - hp digetarkan - pakaian islami, rapi, bersepatu - tugas dikumpulkan tepat waktu

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA


VISI : menjadikan BI sebagai salah satu instrumen pengembang kepribadian mahasiswa menuju terbentuknya insan terpelajar yang mahir berkomunikasi dalam BI dengan santun

MISI : tercapainya kemahiran mahasiswa dalam menggunakan BI utk menguasai, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan penuh tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia yang berkepribadian mulia

TUJUAN UMUM : MAHASISWA MEMPUNYAI SIKAP YANG POSITIF TERHADAP BAHASA INDONESIA
WUJUD SIKAP POSITIF : KESETIAAN BAHASA KEBANGGAAN BAHASA SADAR AKAN ADANYA NORMA BAHASA SETIA = menjaga bahasa Indonesia dari pengaruh bahasa lain, baik bahasa asing atau bahasa daerah, yang memang tidak perlu

BANGGA = menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan situasinya Slogan yang sering kita dengar Pergunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar
SADAR NORMA BAHASA > kesadaran ini yang perlu dipahamkan kepada para mahasiswa sehingga bahasa Indonesia semakin kokoh kedudukannya terutama untuk mengembangkan ilmu dan teknologi

TUJUAN KHUSUS : MAHASISWA TERAMPIL MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR, BAIK SECARA LISAN MAUPUN TERTULIS TERAMPIL > tidak sekedar bisa BAHASA YANG BAIK > sesuai dengan situasinya Situasi informal menggunakan bahasa yang tidak baku Situasi formal menggunakan bahasa yang baku > sesuai kaidah (mulai tataran yang paling rendah - kata , sampai tataran yang paling tinggi - wacana) BAHASA YANG BENAR > bahasa yang sesuai dengan kaidah yang berlaku

Program Studi Mata kuliah Kode Jumlah SKS Semester

SILABUS : Farmasi :Bahasa Indonesia : :3 :I

Standar kompetensi : Mahasiswa terampil menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terutama penggunaan bahasa ragam tulis, mulai dari masalah ejaan, pilihan kata, kalimatkalimatnya, paragrafnya, dan aturan tata tulis ilmiah, sehingga dapat menyusun tugas akhir dengan baik

Rincian Pokok Bahasan


TATAP MUKA POKOK BAHASAN WAKTU

I II III-IV

Pengantar Ragam bahasa Penerapan ejaan

V VI-VII VIII-IX X-XI


XII XIV

Unsur serapan Kalimat Paragraf Makalah


Artikel ilmiah Surat

RAGAM BAHASA
PENGERTIAN :

VARIASI PENGGUNAAN BAHASA YANG WUJUDNYA BERANEKA RAGAM DITINJAU DARI BERBAGAI SEGI (media, situasi, bidang/topik penggunaan, wilayah, hubungan pembicara, dll.)

PENGGOLONGAN RAGAM BAHASA YANG PENTING


Berdasarkan Media : - Lisan - Tulisan Berdasarkan Situasi : - Resmi >bahasa baku - Tidak Resmi > tdk baku bahasa gaul/percakapan, prokem, argot, dll. Berdasarkan Topik/Bidang Penggunaan : - Ilmiah - Sastra - Hukum - Jurnalistik, dll

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BAHASA LISAN DAN BAHASA TULISANBAHASA LISANKE DAN TULISAN Keunggulan Cara Kelemahan
komunikasi Secara lisan 1) Berlangsung cepat 2) Sering tanpa alat bantu 3) Kesalahan dapat langsung dikoreksi 4) Dibantu gerak tubuh dan ekspresi 1) Tidak selalu mempunyai bukti autentik 2) Dasar hukumnya lemah 3) Sulit disajikan secara matang 4) Mudah dimanipulasi

Secara tertulis

1) mempunyai bukti autentik 2) dasar hukumnya kuat 3) dapat disajikan lebih matang 4) lebih sulit dimanipulas i

1) berlangsung lambat 2) Selalu memakai alat bantu 3) Kesalahan tidak langsung dapat dikoreksi 4) Tidak dpt dibantu gerak tubuh dan ekspresi

BAHASA BAKU Pengertian: bahasa yang dijadikan acuan/rujukan dalam pemakaian yang resmi Konsep baku mulai tataran paling rendah sampai paling tinggi (kata (ejaan) wacana) Ciri bahasa baku : @ kemantapan dinamis @ cendekia @ @seragam

Contoh :

mantap : sesuai kaidah (pe + rasa = perasa, pe + rajin = perajin) dinamis : tidak kaku (me + sapu = menyapu, me + sinyalir = mensinyalir) cendekia : jelas, tidak menimbulkan makna ganda(anak istrinya, istri jenderal yang gemuk itu) seragam (pramugari stewardess , yang baku pramugari)

BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH


CIRI : 1. TERMASUK RAGAM BAKU

1. BANYAK MENGGUNAKAN ISTILAH


1.

LEBIH BERKOMUNIKASI DENGAN PIKIRAN DARIPADA PERASAAN KONSISTEN DALAM SEGALA HAL

1.

5. PENGUNGKAPAN PENDAPAT DIDUKUNG OLEH FAKTA 6. TIDAK MEMIHAK DAN TIDAK EMOSIONAL 7. LUGAS DAN JELAS
8. CENDEKIA 9. GAGASAN SEBAGAI PANGKAL TOLAK (dirangkum dr berbagai sumber)

PENERAPAN EJAAN
EJAAN : seperangkat kaidah pelambangan bunyi dalam suatu tuturan yang wujudnya antara lain pemisahan; penggabungan; dan cara penulisannya dalam suatu bahasa Jadi EJAAN mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca

Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi demi keteraturan dan keseragaman bentuk yang akhirnya akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna

RUANG LINGKUP EJAAN


1. PEMAKAIAN HURUF : abjad, pemenggalan suku kata, nama diri,dll. 2. PENULISAN HURUF : huruf kapital, huruf miring, dll. 3. PENULISAN KATA : kata ganti, gabungan kata, kata depan, partikel, singkatan dan akronim, angka dan lambang bilangan, dll. 4. PENULISAN UNSUR SERAPAN : bahasa asing, bahasa daerah 5. PEMAKAIAN TANDA BACA : titik (.), koma (,) dll.

CONTOH PEMAKAIAN HURUF....

1. SINGKATAN DAN AKRONIM AC : a-ce, BBC : be-be-ce, UII : u-i-i 2. NAMA DIRI, UNSUR KIMIA, ISTILAH ILMU PENGETAHUAN Alex, Mexico, dll. Xenon, Xantat, dll. sinar-X, 2x-y=....

CONTOH PENULISAN HURUF...


1. HURUF KAPITAL a. Adik bertanya, Kapan kita pulang, Kak ? b. Yang Mahakuasa c. Haji Agus Salim d. Presiden SBY e. Siapa nama Saudara? f. Prof. Sutanto, M.M.

g. gula jawa, ayam bangkok, kacang bogor h. 10 ampere, mesin diesel i. bahasa Indonesia, suku Sunda, bangsa Prancis j. Pulau Bali, Gunung Semeru k. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma

2. HURUF MIRING a. Kompas, Nova b. Nama ilmiah padi ialah oriza sativa e. Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.

3. PENULISAN KATA
1. KATA TURUNAN a. diberi tahu, diberitahukan tanda tangan, ditandatangani lipat ganda, dilipatgandakan 2. GABUNGAN KATA b. multilateral, paripurna, narapidana c. non-Islam, nonblok, d. buku sejarah baru e. kacamata, matahari, daripada, kepada

3. KATA GANTI a. aku ambil, kuambil engkau bawa, kaubawa dia pukul, dipukulnya 4. KATA DEPAN a. di sini, ke mana, dari rumah b. daripada, kepada, kemari 5. PARTIKEL a. lah, -kah

b. pun

Apa pun yang terjadi .... Satu kali pun dia belum pernah .... Adapun .... Walaupun ....

c. per

Mereka masuk satu per satu. Harga beras itu per kilogram ....

SINGKATAN DAN AKRONIM SINGKATAN Satu kata : nomor no. halaman hlm. Dua kata : atas nama a.n. dengan alamat d.a. Tiga kata : dan lain lain dll. yang akan datang yad. Nama diri atau yg lain : PT, CV, RI, UII,SIM, KTP

AKRONIM FISIP, KONI, ISPA Bappenas, Kadin, Puskesmas rudal, radar, tilang
ANGKA DAN LAMBANG BILANGAN pukul 15.30 Rp 10.000,00 Jalan Mawar, Blok F 2, No. 15

LANJUTAN ...
dua belas, dua puluh dua tiga perempat seperenam belas satu persen satu permil satu dua persepuluh

Lanjutan...
...lihat Bab II, Pasal 5 dalam bab ke-2 buku ini. Lima puluh orang tewas .... PENULISAN UNSUR SERAPAN 1. BERDASARKAN ASAL : a. asing, b. daerah 2. BERDASARKAN TARAF INTEGRASI a. belum sepenuhnya terserap b. diserap dg menyesuaikan pengucapan dan penulisannya dg bhs Indonesia

TANDA BACA

1. 2. 3. 4. 5. 6.

titik (.) koma (,) titik koma (;) titik dua (:) tanda hubung (-) dst...

Catatan : Baca pedoman EYD !

KALIMAT
Definisi : 1. Gabungan dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir (internet, 15 Mei 2010) 2. satuan kebahasaan yang dibatasi oleh jeda panjang dengan nada akhir turun atau naik (Ramlan dalam buku Sintaksis) Klasifikasi kalimat : 1. Dilihat dari fungsi isi : kal berita, tanya, dll. 2. Dilihat dari jumlah klausa : kal tunggal, majemuk

3. Dilihat dari kedudukan S : kal aktif, pasif 4. Dilihat dari ada tidaknya klausa : kal berklausa, tak berklausa 5. Dilihat dari kelengkapan unsurnya : kal minor, mayor 6. Dilihat dari unsur P : kal verbal, nominal 7. dll.

UNSUR KALIMAT
(P, S, O, Ket., Pel. = fungsi sintaksis)
1.

PREDIKAT

> merupakan unsur pokok dalam kalimat > wujudnya sering berupa verba /frase verbal dan adjektiva/ frase adjektival > fungsi P dapat juga diisi jenis kata atau kategori kata lain (lihat pola kalimat dasar)

> makna P antara lain : 1. melakukan tindakan apa S 2. dalam keadaan bagaimana S 3. sifat, ciri, jati diri 4. situasi 5. status CONTOH : 1. Adik sedang tidur. 2. Ayah masih sakit. 3. Putrinya cantik jelita. 4. Kota Jakarta dalam keadaan aman. 5. Indah mahasiswa baru.

2. SUBJEK > merupakan unsur terpenting kedua setelah P > umumnya berupa nomina, frase nominal, verba/frase verbal,atau klausa > makna S di antaranya 1. menunjuk pelaku, sosok, sesuatu hal 2. masalah yang menjadi pokok pembicaraan CONTOH : 1. Ayahku sedang melukis. 2. Berjalan kaki menyehatkan badan. 3. Ruang tamunya sangat sempit.

3. OBJEK > unsur kalimat yang kehadirannya dituntut oleh P yang berupa verba transitif > letak selalu dibelakang P > biasanya berupa nomina/ frase nominal atau klausa > pada kalimat aktif transitif, O akan menjadi S jika kalimat dipasifkan > makna O adalah bagian kalimat yang melengkapi P > kadang-kadang O tidak muncul jika dari segi P cukup jelas

CONTOH

Orang itu menipu adik saya. 2. Wisatawan membeli barang antik. 3. Rio membeli motor baru.
1.

4. PELENGKAP

> sering dicampuradukkan dengan O karena : a. letaknya sama-sama di belakang P b. wujudnya sama-sama nomina/ frase nominal
Perhatikan contoh : 1. Ketua MPR membacakan Pancasila. S P O 2. Negara Indonesia berdasarkan Pancasila. S P Pel.

PERBEDAAN OBJEK DAN PELENGKAP

OBJEK
1. Berwujud frase nominal atau klausa 2. Berada langsung di belakang P

PELENGKAP
1. Berwujud frase nominal, frs. Verbal,frase adj., frs prep, atau klausa 2. Berada langsung di belakang P jika tdk ada O dan di belakang O jk ada O 3. Tdk dpt mjd S akibat pemasifan kalimat 4. Tdk dpt diganti - nya

3. Menjadi S akibat pemasifan kalimat 4. Dapat diganti nya

Contoh...
Ibunya sakit kepala. S P Pel 2. Ibu mengambilkan saya air minum. S P O Pel 3. Dia mencarikan saya pekerjaan. S P O Pel 4. Negara ini berlandaskan hukum. 5. S P Pel
1.

5. KETERANGAN > merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam > paling mudah berpindah letaknya > kehadiran dalam kalimat manasuka > biasanya berupa frase nominal, frase prep, frase adverbial, klausa

> makna ditentukan oleh perpaduan makna unsurunsurnya Contoh : 1. Ketika hujan turun, dia masih berada di lokasi perkebunan. 2. Di sana kalian dapat bermain air sepuasnya. 3. Dia pergi dengan tergesa-gesa.

POLA KALIMAT DAN KAL EFEKTIF

POLA KALIMAT DASAR 1. KB + KB 2. KB + KS 3. KB + Kbil 4. KB + (KD + KB) 5. KB + KK 6. KB + KK + KB 7. KB + KK + KB + KB

KALIMAT EFEKTIF
1. Pengertian : kalimat yang dapat

mengungkapkan gagasan penutur/penulis secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula 2. Syarat kalimat efektif : a. Kesatuan gagasan : dalam satu kalimat terdapat satu ide pokok

Kesalahan yang sering terjadi : (1) subjek ganda - Pembangunan sekolah baru pihak yayasan dibantu pihak bank. (2) subjek tidak jelas - Dalam pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik. (3) struktur tidak benar/rancu - Saya punya rumah baru saja diperbaiki. (4) salah pemakaian kata/frase - Yang saya sudah sarankan kepada mereka adalah merevisi proposal masingmasing.

b. Keparalelan bentuk : terdapat unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola/susunan katanya CONTOH (S)Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan buku diberi label. (B)Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, pembuatan katalog, dan pemberian label. c. Ketegasan/penekanan : menonjolkan bagian kalimat yang penting - letak awal kalimat (1) Kasus Bank Century telah melibatkan begitu banyak pejabat negara. (2) Pejabat negara..... (3) Begitu banyak.....

- pengulangan/repetisi (1) Kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak suka dibodohi. (2) Hatinya susah, susah, dan suusaah.
- pertentangan

antara lain dapat dengan menggunakan penghubung namun, tetapi, sebaliknya, padahal, dll.

- menggunakan partikel penekan : -kah, lah, -pun Contoh : 1. Kamulah yang harus bertanggung jawab terhadap masalah ini. 2. Kalau saya pergi, dia pun ikut pergi. 3. Maukah kau menjadi temanku? d. Kehematan : menghindari pemakaian kata, frasa, atau unsur lain yang tidak perlu. Hemat tidak berarti harus menghilangkan kata yang dapat memperjelas arti kalimat

- tidak memakai bentuk yang berlebihlebihan - menjamakkan bentuk yang sudah jamak - penggunaan penghubung yang tumpang tindih Contoh : 1. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri.... 2. Dalam pertemuan yang mana dihadiri .... 3. Agar supaya Anda memperoleh nilai yang bagus.... 4. Karena hari ini sakit, maka saya .....

e. Kelogisan : sesuai akal Contoh : 1. Dengan mengucap syukur, selesailah tugas ini tepat pada waktunya. 2. Kepada Bapak Dekan waktu dan tempat kami persilakan.

f. Variasi : variasi dalam pemakaian penghubung, memulai kalimat, jenis kalimat, dll.

PARAGRAF
PENGERTIAN : satuan kebahasaan yang biasanya

merupakan gabungan beberapa kalimat yang memiliki satu gagasan pokok.


STRUKTUR PARAGRAF/ALINEA :

- kalimat topik - beberapa kalimat penjelas

Contoh
Menurut saya, keseriusan pemerintah dalam mengatasi masalah rokok sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang maksimal. Hal tersebut terlihat dengan masih banyaknya orang yang merokok dengan bebasnya di tempat-tempat umum, seperti kendaraan umum, tempat perbelanjaan, bahkan di tempat-tempat yang melibatkan anak-anak seperti tempat rekreasi. Hal ini sangat merugikan para perokok pasif. Untuk itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak.

SYARAT PARAGRAF YANG BAIK 1. KESATUAN (KOHESI) : KALIMAT DEMI KALIMAT MENDUKUNG TOPIK UTAMA SEHINGGA TIDAK ADA KALIMAT YANG MELENCENG 2. KEPADUAN : KEKOMPAKAN HUBUNGAN ANTARKALIMAT SEHINGGA MEMBENTUK PARAGRAF YANG LOGIS , MUDAH DIPAHAMI

3. KELENGKAPAN : BERISI KALIMATKALIMAT PENJELAS YANG CUKUP Idealnya, sebuah alinea tidak hanya terdiri atas satu kalimat, tetapi terdiri atas beberapa kalimat sehingga gagasan pokok diuraikan sejelasjelasnya

PENGEMBANGAN PARAGRAF
TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF 1. 2. 3. 4. TEKNIK ALAMIAH TEKNIK KLIMAKS DAN ANTIKLIMAKS TEKNIK UMUM-KHUSUS DAN KHUSUS-UMUM TEKNIK PERBANDINGAN DAN PERTENTANGAN

Lanjutan
5. TEKNIK ANALOGI 6. TEKNIK CONTOH 7. TEKNIK SEBAB-AKIBAT 8. TEKNIK DEFINISI LUAS 9. TEKNIK KLASIFIKASI

1. Teknik alamiah
a. a.Urutan ruang (spasial) misalnya penggambaran

dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan Contoh : Perhatikan sebiji kelapa di hadapan Anda. Apa yang tetangkap oleh mata telanjang kita. Hanya kulit luarnya yang berwarna kehijauan atau kecoklatan, dan bentuknya yang hampir bulat. Bila kita belah dua, maka tampaklah yang tadinya tersembunyi. Ada sabutnya, tempurung, dagingnya yang putih dan mengucurkan air bersih. Seluruh fisik benda nyata sebuah kelapa dapat kita tangkap jelas. Setelah diketahui unsur isinya, barulah digunakan menurut fungsinya masing-masing.

b. Urutan waktu (kronologis) yaitu penggambaran urutan waktu terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan Contoh : Tahun 1986 dia menjadi redaktur Majalah Horison. Tahun 1968 ia menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta dan tahun 1993 terpilih sebagai Ketua Lembaga Kesenian Jakarta.

2. Cara klimaks anti klimaks Terlebih dahulu dilakukan pemerincian pikiran pokoknya. Kemudian gagasan pokok tersebut disusun secara urut dari gagasan paling bawah/rendah/sederhana menuju gagasan yang paling atas/tinggi/kompleks atau dengan urutan sebaliknya.

Lanjutan .. Jika gagasan itu disusun dari yang paling sederhana menuju yang paling kompleks, pengembangan paragraf tersebut menggunakan cara klimaks. Sebaliknya, jika gagasan tersebut disusun dari gagasan yang paling atas/penting menuju gagasan yang paling sederhana/ bawah, pengembangan paragraf tersebut menggunakan cara antiklimaks.

Contoh : Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman sesuai dengan kemajuan teknologi yang dicapai manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Modelnya seperti mesin giling yang digerakkan dengan uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun dibuat seperti model tank. Traktor model tank tersebut sampai saat ini masih digunakan orang, yaitu traktor yang menggunakan roda rantai baja. Traktor

Contoh lanjutan : Semacan ini adalah hasil perusahaan Cartepillar. Disamping Cartepillar, perusahaan Ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak kalah saing dalam bidang ini. Produksi Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama Padi Traktor yang bentuknya telah mengalami perubahan dari modelmodel sebelumnya.

Keterangan : Gagasan pokok paragraf tersebut adalah perkembangan bentuk/ model traktor. Gagasan pokok teresbut dirinci dan kemudian diurutkan dari model pertama hingga model yang terakhir. Dengan demikian, pengembagan paragraf tersebut menggunakan cara klimaks.

3. Dengan cara umum khusus dan sebaliknya


1. Deduktif

2. Induktif

Contoh deduktif (umum-khusus) Kesejahteraan hidup sangat didambakan oleh setiap anggota masyarakat. Bahkan, kesejahteraan sering dijadikan tujuan hidup. Kesejahteraan yang dimaksud disini adalah kesejahteraan jasmani dan rohani. Apabila rohani sejahtera, tetapi jasmani tidak, rohani itu pun akan terganggu. Demikian pula sebaliknya, apabila jasmani terpenuhi, sedangakan rohani tidak sehat, akan hilanglah rasa kemanusiaan kita. Oleh sebab itu kesejahteraan jasmani dan rohani harus seimbang

Contoh Induktif (khusus-umum) Dokumen, keputusa dan surat-menyurat yang dikeluarkan pemerintah dan badab-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dalam bahasa Indonesia. Hanya dalam keadaan tertentu, demi kepentingan komunikasi antarbangsa, pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Dengan kata lain, komunikasi timbal balik atara pemerintah dan masyarakat berlangsung dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik secara tertulis maupun secara lisan.

4. Perbandingan dan Pertentangan Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil di depan umum sesuai dengan harapan rakyatnya. Kalau keluar, paling senang ia mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyukai topi dan kraf. Lain dengan Margareth Thatcher. Sejak memimpin parta konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian dua kali setahun dan berbelanjanya cenderung di tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi jika mau ke pesta pemakaman, dan upacara resmi pembukaan parlemen.

5. Contoh Ini seperti acara pesta kesenian sekolah di Indonesia. Lagu-lagu diperdengarkan, mulai dari Bintang Kecil hinga Indonesia Raya. Alat musik tradisional semacam angklung dan talempong pun terdengar. Busana yang dikenakan juga busana dari Sabang sampai Merauke, ada yang mengenakan pakaian adat Bali, Minang, atau Jawa. Dengan gerakan lentur dan lucu, para penari seusia SD itu memperlihatkan ketrampilan membawakan taro Penambahan, Indang, hingga tari Merak. Tapi ada yang membedakannya dengan pesta di sekolah Indonesia. Para penarinya tidak berkulit sawo matang karena mereka adalah bocah-bocah bule dengan mata biru atau cokelat atau berambut pirang. Mereka para murid SD Benalla East, kira-kira 120 km dari Melbourn, Autralia. Para murid sekolah itu tertarik belajar bahasa Indonesia, termasuk keseniannya.

6. Sebab Akibat Proses pemilihan capres dan cawapres 2009 berdampak positif bagi masyarakat. Mereka semakin sadar akan hak-haknya. Mereka tidak hanya menyadari hak politiknya melainkan juga hak mendapatkan kesejahteraan. Mereka merasakan bahwa penderitaan dan kesulitan hidupnya merupakan akibat semakin meluasnyya pejabat yang korupsi. Untuk menjamin tidak korupsi, para calon legislatif, eksekutif, dan yudikatif itu diminta kesediaannya menandatangani kontrak politik.

7. Definisi Luas Istilah organisasi dalam bahasa Indonesia berasal dari kata kerja bahasa Latin organizare yang berarti membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang satu unsur lainnya saling bergantung atau terkoordinasi. Jadi, secara harfiah organisasi itu berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.

8. Klasifikasi sebanyak lima dari sepuluh kota termahal di dunia berada di Asia dengan Tokyo dan Osaka tercatat sebagai kota termahal di dunia. Demikian menurut kajian di Economist Inteligence Unit yang diterbitkan Selasa. Kedua kota besar di Jepang itu ternyata 20% lebih mahal dibanding tempat ketiga yang diduduki Hongkong beserta Sinbgapura dan Taipeh yang juga tercatat dalam daftar kota termahal di dunia. London yang sedang berupaya keras menarik wisatawan setelah bergulat dengan krisis dalam hal urusan makanan dan perjalanan, tampil menjadi kota keenam termahal bagi para pelancong internasional dan sebagai kota termahal di negara-negara Uni Eropa. Posisi keempat diduduki kota Libreville di Afrika. New York tetap merupakan kota termahal di Amerika Serikat, sedangkan Chicago, San Fransisco, dan Los Angeles termasuk dalam kelompok 20.

KARANGAN ILMIAH
Dalam dunia pendidikan, kaum akademisi dituntut

terampil menulis 3 hal yang harus dikuasai penulis dalam membuat karangan ilmiah : a. pengetahuan/latar belakang informasi yang luas b. Peka thd suatu masalah c. Pengetahuan kode etik penulisan ilmiah (ejaan, tanda baca,piulihan kata, sdtruktur kalimat, karangan, dsb).

Langkah-langkah menulis akademik


Merencanakan (menentukan topik, mengumpulkan bahn, menentukan tujuan dan bentuk karangan, menentukan pembaca) 2. Menulis 3. Merevisi
1.

Tahapan yang paling sulit adalah merencanakan sehingga harus diperhitungksn scr matang agar tahap selanjutnya dapat dilalui denga baik, jika perlu komunikasikn dengan`teman, senior, atau dosen)

Topik, judul, tema


Topik : pokok permasalahan/pembicaraan Judul : nama, label sebuah karangan Judul dapat berubah asal sesuai dengan isi karangan Tema : amanat/sesuatu yang ingin disampaikan pengarang

Hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih topik untuk karangan ilmiah
Ada manfaat untuk disiplin ilmu/profesi tertentu 2. Bahan mudah didapat 3. Menarik 4. Topik tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit
1.

Syarat judul yang baik :

Sesuai dengan isi dan jangkauannya 2. Jelas 3. Sebaiknya diwujudkan dalam bentuk frase (bukan kalimat)
1.

Menulis makalah
Makalah : karya tulis ilmiah mengenai suatu topik yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan atau yang berkaitan dengan suatu tema seminar, diskusi, atau kegiatan ilmiah lainnya Jenis Makalah : 1. Makalah biasa 2. Makalah posisi (ada argumen yang harus dipertahankan)

SISTEMATIKA MAKALAH :
1.

2.
3. 4.

5.
6.

JUDUL ABSTRAK PENDAHULUAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Keterangan
Abstrak memuat : 1. Judul penelitian, menggunakan huruf kapital dalam susunan simetris horisontal. 2. Nama penulis (kadang dengan instansi/sekolah) 3. Tulisan ABSTRAK dengan huruf kapital dalam susunan simetris horisontal. 4. Abstrak diketik dalam jarak 1 spasi maksimum 250 kata.

5. Isi abstrak mencakup :


i. Alinea pertama berisi latar belakang masalah,

dan tujuan penelitian, ii. Alinea kedua berisi metode penelitian, iii. Alinea ketiga berisi tentang hasil penelitian dan kesimpulan. 6. Kata kunci yakni kata-kata penting yang berhubugan dengan topik penelitian, 3-5 kata.

MENULIS PROPOSAL PENGERTIAN : rencana yang dituangkan dalam bentuk rancanagan kerja. USULAN PENELITIAN/PROPOSAL PADA UMUMNYA MEMUAT : 1. Judul 2. Latar belakang 3. Identifikasi masalah 4. Pembatasan masalah 5. Rumusan masalah 6. Tujuan penelitian 7. Manfaat penelitian

Lanjutan ..
8. Tinjauan pustaka

9. Landasan teori
10. Hipotesis (jika ada) 11. Metode penelitian

12. Jadwal kegiatan


13. Daftar pustaka

Beberapa keterangan subbab pendahuluan 1. Latar Belakang : bagian ini berisi uraian tentang alasan pentingnya masalah untuk diteliti. Pada bagian ini dikemukkan pula penyebab timbulnya masalah, antara lain dapat berupa : kesenjangan antara kenyataan dan harapan, kesenjangan antara teori dan praktik, dan atau kesenjangan antara sumber daya yang dimiliki dan tujuan yang akan dicapai. 2. Identifikasi Masalah : bagian ini berisi deskripsi pengenalan terhadap masalah yang relevan dengan topik penelitian atau merupakan kumpulan berbagai masalah yang timbul dari hasil pencermatan kondidi yang ada.

3. Pembatasan Masalah : berisi uraian tentang

ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Dalam bagian ini perlu diuraikan pula lasan perlunya membatasi kajian pada masalah-masalah tersebut, dan asumsi-asumsi yang digunakan. 4. Rumusan Masalah : bagian rumusan masalah berisi suatu deskripsi masalah-masalah yang harus dijawab atau diselesaikan dalam penelitian. Uraian dalam rumusan masalah dapat berbentuk kalimat tanya dan harus merupakan hasil dari batasan masalah. Yang lain sudah cukup jelas!!

Menulis Skripsi
1. Bagian Awal a. Halama sampul

b. Halaman pengesahan
c. Halaman pernyataan keaslian tulisan d. Kata pengantar

e. Daftar isi
f. Daftar tabel, gambar, program, lambang dan

singkatan g. Abstrak

2. Bagian Utama a. Pendahuluan b. Kajian Pustaka c. Metode Penelitian d. Hasil Penelitian dan Pembahasan e. Kesimpulan dan Saran 3. Bagian Akhir a. Daftar Pustaka b. Lampiran

MENULIS SURAT Dari segi pemakaiannya surat dibedakan menjadi : 1. Surat Pribadi 2. Surat dinas pemerintah 3. Surat bisnis 4. Surat sosial kemasyarakatan
Ciri umum surat yang baik : 1. Menggunakan kertas surat yang tepat (ukuran, jenis, warna) 2. Menggunakan bentuk surat yang standar

3. Menggunakan bahasa yang baku


4. Menggunakan gaya bahasa yang lugas 5. Menggunakan bahasa yang jelas

6. Menggunakan bahasa yang sopan dan hormat


7. Menyajikan fakta yang benar dan lengkap 8. Tidak menggunkana singkatan, kecali yang

lazim dipakai dalam surat-menyurat 9. Tidak menggunakan kata-kata sulit

Fungsi surat (secara umum) : 1. Bukti tertulis hitam di atas putih 2. Alat pengikat karena dapat diarsipkan 3. Bukti sejarah 4. Pedoman kerja 5. Duta atau wakil bagi pengirim

Format dan bagian surat (dinas/resmi)


Kepala surat/kop surat (1) Tgl,bln,thn (2) Nomor : Hal : (3) Lampiran : Yth. (4) alamat tujuan surat (5) Salam pembuka (6) isi surat (7) Salam penutup Tanda tangan . (8) Nama terang .. Jabatan (9) tembusan

Keterangan (4) Alamat tujuan surat : Kata kepada dan sejenisnya tidak wajib ditulis asal alamat tujuan ditempatkan pada posisi yang tepat. Ungkapan Yth. juga tidak selalu dipakai Pemakaian Yth. digunakan : a. Jika ditunjukkan pada orang yang dihormati, bawahan kepada atasan, perusahaan kepada relasinya. b. Jika ditunjukkan pada seseorang dengan menuliskan nama jabatan yang diikuti nama organisasi Yth. Direktur Utama PT Garuda Indonesia

Jika surat ditujukan kepada organisasi, ungkapan Yth. tidak digunakan PT Andika Sarjana Jln. Pemuda No. 53 Medan 15320 Sumatera Utara

(6) Isi surat Isi surat yang ideal terdiri atas 3 macam alinea: Alinea pembuka Alinea transisi Alinea penutup
a. Alinea pembuka berfungsi sebagai pengantar

untuk mengetahui masalah pokok surat, isinya sesuai dengan tujuan, misalnya : memberitahukan, menanyakan, meminta, melaporkan, menjawab surat, menunjuk surat, dll.

Contoh alinea pembuka : Kami beritahukan bahwa Pada kesempatan ini kami bermaksud menanyakan Kami mohon bantuan Saudara untuk Perkenankanlah kami melaporkan Sebagai tindak lanjut pertemuan kita Bersama ini kami kirimkan datar Sesuai dengan pembicaraan kita minggu yang lalu Sehubungan dengan surat Saudara Nomor Untuk memenuhi permintaan Saudara melalui surat Nomor ....... Menunjuk surat Saudara Nomor Setelah membaca iklan perusahaan Bapak dalam harian

Sebagai lanjutan dari awal alinea pembuka dapat dipakai beberapa pilihan ungkapan yang sesuai dengan konteks permasalahan, misalnya :
Bersama ini kami kirimkan daftar harga kosmetik yang

Saudara minta Untuk melengkapi lamaran ini, bersama ini saya lampirkan fotokopi ijazah dan surat-surat penting lainnya Dengan ini kami beritahukan bahwa barang yang Saudara pesan ada dalam sediaan kami, dan Sehubungan dengan surat lamaran Saudara, dengan ini kami mengharapkan kedatangan Saudara di kantor kami untuk

b.

Alinea transisi : seluruh alinea yang terdapat antara alinea pembuka dan alinea penutup. Di dalamnya terdapat isi surat yang sesungguhnya. Alinea transisi dapat dibangun dengan beberapa cara : repetisi, frasa transisi, penghubung

REPETISI : Alinea pembuka : Dengan ini kami kabarkan bahwa Direktur kami sedang sakit, dan kini beliau dirawat di Rumah Sakit Islam, Jakarta Alinea transisi : Karena Direktu kami sakit, pertemuan yang semula dijadwalkanterpaksa ditunda

FRASA TRANSISI Alinea pembuka : Kami beritahukan kepada Saudara bahwa perusahaan kami telah ditunjuk sebagai dealer barang elektronik merek Kawaguchi untuk seluruh Indonesia. Alinea transisi : Sehubungan dengan hal tersebut, kami membuka kesempatan kepada perusahaan swasta nasional untuk menjadi agen. Adapun persyaratannya adalah

KATA PENGHUBUNG Alinea pembuka : Sehubungan dengan pengumuman kami di harian Kompas . Pada hari Senin tanggal 20 Oktober 2010 akan diadakan testing dan wawancara. Untuk itu, kami harap Saudara membawa ijazah asli dan surat keterangan lain yang diperlukan. Alinea transisi : Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan kesehatan yang meliputi

Alinea penutup, isinya dapat berupa penegasan sesuatu, harapan dan imbauan, ucapan terima kasih, dll. Contoh alinea penutup : Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih. Demikianlah agar Saudara maklum, dan atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih. Harapan kami semoga kerja sama yang telah kita bina dapat ditingkatkan terus. Mudah-mudahan bahan pertimbangan yang kami kemukakan di atas bermanfaat bagi Saydara.
c.

HAL YANG SEPELE TIDAK DAPAT DIKUASAI TANPA KEMAUAN UNTUK MEMPELAJARINYA
JADI, .
TIDAK ADA HALYANG SULIT DI DUNIA INI JIKA KITA MAU BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai