Anda di halaman 1dari 88

BAHASA INDONESIA

Laga Adhi Dharma, S.S., M.A.


RAGAM BAHASA
PENGERTIAN :
VARIASI PENGGUNAAN BAHASA YANG WUJUDNYA BERANEKA
RAGAM DITINJAU DARI BERBAGAI SEGI
1. Media
2. Situasi
3. Bidang atau topik penggunaan
4. Wilayah
5. Hubungan pembicara, dll.
2
PENGGOLONGAN RAGAM BAHASA YANG PENTING

Berdasarkan media : lisan


tulis
Berdasarkan situasi :
formal > bahasa baku
informal > bahasa tidak baku > bahasa yang dipergunakan dalam
percakapan sehari-hari (keluarga, teman, kenalan), bahasa komunitas
tertentu, dll.
Berdasarkan bidang penggunaan : jurnalistik, sastra, agama,
pariwisata, ekonomi, olahraga, dll.
3
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BAHASA LISAN DAN BAHASA TULISAN

Cara kom Keunggulan Kelemahan


Secara lisan 1) Berlangsung cepat 1) Tidak selalu
2) Sering tanpa alat mempunyai bukti
bantu autentik
3) Kesalahan dapat 2) Dasar hukumnya
langsung dikoreksi lemah
4) Dibantu gerak tubuh 3) Sulit disajikan
dan ekspresi secara matang
4) Mudah
dimanipulasi
4
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BAHASA LISAN DAN BAHASA TULISAN

Cara kom Keunggulan Kelemahan


Secara 1) mempunyai bukti 1) Berlangsung
tertulis autentik lambat
2) dasar hukumnya 2) Selalu memakai
kuat alat bantu
3) dapat disajikan 3) Kesalahan tidak
lebih matang langsung dapat
4) lebih sulit dikoreksi
dimanipulasi 4) Tidak dapat
dibantu gerak
tubuh dan
ekspresi 5

Bahasa baku (‘standar’)
Pengertian: bahasa yang dijadikan
acuan atau rujukan dalam
pemakaian yang resmi

Ciri bahasa baku :


1. Kemantapan dinamis
2. Cendekia
3. Seragam

6
Mantap : sesuai kaidah/aturan
pe + rasa = perasa, pe + rajin = perajin (bukan
pengrajin)
pe + rusak = perusak (bukan pengrusak)

Dinamis : tidak kaku


me + sapu = menyapu
me + sinyalir = mensinyalir (bukan menyinyalir
karena susah dilafalkan)

Cendekia : jelas, tidak menimbulkan makna ganda


anak istrinya : keluarganya/anak dari istrinya
istri jenderal yang gemuk itu : yang gemuk bisa
istri atau jenderal

Seragam
pramugari – stewardess , yang baku pramugari
7
BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
CIRI :
1. TERMASUK RAGAM BAKU
2. BANYAK MENGGUNAKAN ISTILAH
3. LEBIH BERKOMUNIKASI DENGAN PIKIRAN DARIPADA PERASAAN
4. KONSISTEN DALAM SEGALA HAL
5. PENGUNGKAPAN PENDAPAT DIDUKUNG OLEH FAKTA
6. TIDAK MEMIHAK DAN TIDAK EMOSIONAL
7. LUGAS DAN JELAS
8. CENDEKIA
9. GAGASAN SEBAGAI PANGKAL TOLAK (dirangkum dari berbagai sumber)
8
PENERAPAN EJAAN

EJAAN : seperangkat kaidah pelambangan bunyi dalam suatu


tuturan yang wujudnya antara lain pemisahan; penggabungan; dan
cara penulisannya dalam suatu bahasa.

Jadi EJAAN mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan


menggunakan huruf, kata, dan tanda baca.

Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi demi keteraturan dan


keseragaman bentuk yang akhirnya akan berimplikasi pada
ketepatan dan kejelasan makna. 9
RUANG LINGKUP EJAAN
1. PEMAKAIAN HURUF
Abjad, pemenggalan suku kata, nama diri, dll.
2. PENULISAN HURUF
Huruf kapital, huruf miring, dll.
3. PENULISAN KATA
Kata ganti, gabungan kata, kata depan, partikel, singkatan dan akronim, angka dan
lambang bilangan, dll.
4. PENULISAN UNSUR SERAPAN
Bahasa asing, bahasa daerah
5. PEMAKAIAN TANDA BACA
Titik (.), koma (,) dll. 10

CONTOH PEMAKAIAN HURUF....

1. SINGKATAN > AC : a-ce, BBC : be-be-ce, UII : u-i-i

2. AKRONIM > puskesmas, tilang, kloter

3. NAMA DIRI > Alex, Mexico, dll.


UNSUR KIMIA > Xenon, Xantat, dll.
ISTILAH ILMU PENGETAHUAN >
sinar-X, 2x-y=....

11

CONTOH PENULISAN HURUF....
1. HURUF KAPITAL
a. Adik bertanya, “Kapan kita pulang, Kak ?”
b. Yang Mahakuasa
c. Haji Agus Salim
d. Presiden SBY
e. Siapa nama Saudara?
f. Prof. Sutanto, M.M.
g. gula jawa, ayam bangkok, kacang bogor
h. 10 ampere, mesin diesel
i. bahasa Indonesia, suku Sunda, bangsa Prancis
j. Pulau Bali, Gunung Semeru
k. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma 12

CONTOH PENULISAN HURUF....
2. HURUF MIRING

a. Kompas, Nova
b. Nama ilmiah padi ialah oriza sativa
c. Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.

13

CONTOH PENULISAN HURUF....
2. PENULISAN KATA
1. KATA TURUNAN
a. diberi tahu, diberitahukan
tanda tangan, ditandatangani
lipat ganda, dilipatgandakan
2. GABUNGAN KATA
b. multilateral, paripurna, narapidana
c. non-Islam, nonblok,
d. buku sejarah – baru
e. kacamata, matahari, daripada, kepada

14

CONTOH PENULISAN HURUF....
2. PENULISAN KATA
3. KATA GANTI
a. aku ambil, kuambil
engkau bawa, kaubawa
dia pukul, dipukulnya

4. KATA DEPAN
a. di sini, ke mana, dari rumah
b. daripada, kepada, kemari

15

CONTOH PENULISAN HURUF....
2. PENULISAN KATA

5. PARTIKEL
a. –lah, -kah
b. –pun Apa pun yang terjadi ....
Satu kali pun dia belum pernah ....
Adapun ....
Walaupun ....
c. –per Mereka masuk satu per satu.
Harga beras itu per kilogram ....

16
SINGKATAN DAN AKRONIM

SINGKATAN
Satu kata : nomor – no.
halaman – hlm.
Dua kata : atas nama – a.n.
dengan alamat – d.a.
Tiga kata : dan lain lain-dll.
yang akan datang – yad.
Nama diri atau yg lain : PT, CV, RI, UII, SIM, KTP
17
SINGKATAN DAN AKRONIM

AKRONIM
FISIP, KONI, ISPA
Bappenas, Kadin, Puskesmas
rudal, radar, tilang
ANGKA DAN LAMBANG BILANGAN
pukul 15.30
Rp 10.000,00
Jalan Mawar, Blok F 2, No. 15
18
LANJUTAN

dua belas, dua puluh dua


tiga perempat
seperenam belas
satu persen
satu permil
satu dua persepuluh
...lihat Bab II, Pasal 5 dalam bab ke-2 buku ini.
Lima puluh orang tewas ....
19
TANDA BACA

titik (.)
koma (,)
titik koma (;)
titik dua (:)
tanda hubung (-)
dst...

Silakan baca EYD!!


20
PENULISAN UNSUR SERAPAN

BERDASARKAN ASAL :
a. asing
b. daerah
BERDASARKAN TARAF INTEGRASI :
a. belum sepenuhnya terserap
b. diserap dengan menyesuaikan pengucapan dan
penulisannya dengan bahasa Indonesia

21
UNSUR SERAPAN DARI BAHASA ASING

Latar belakang :
§ Kata asing tidak dapat dihindari dalam pemodernan bahasa Indonesia.

§ Padanan kata yang diperkenankan dicari dari bahasa Indonesia atau


bahasa Melayu, bahasa daerah, ataupun bahasa Jawa Kuna yang
bentuknya dianggap sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari (misalnya
untuk nama diri atau nama tempat).

§ Kata asing dipergunakan karena tidak ada padanan yang tepat, tetapi harus
tunduk kepada kaidah bahasa Indonesia sehingga serapannya merupakan
bentuk yang telah disesuaikan tulisan atau ucapannya, atau kedua-duanya. 22
GARIS HALUAN PENGGANTIAN NAMA DAN KATA ASING

Latar belakang
§ Kontak budaya antarbangsa mengakibatkan kontak bahasa
sehingga pengaruh bahasa lain masuk ke dalam bahasa Indonesia
(Sanskerta, Arab, Jawa Kuna, Portugis, Belanda, Jawa Modern,
Sunda, Minang, Inggris, dll.).
§ Penyerapan kata dari bahasa lain tidak boleh merusak jati diri
bahasa Indonesia.
§ Penyerapan unsur bahasa asing harus mempertajam daya ungkap
pemakai bahasa Indonesia dan memugkinkan orang menyatakan
isi hatinya dengan tepat dan cermat. 23

KALIMAT
Definisi :
1. Gabungan dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu
pengertian dan pola intonasi akhir.
2. Satuan kebahasaan yang dibatasi oleh jeda panjang dengan nada akhir
turun atau naik.

Klasifikasi kalimat :
1. Dilihat dari fungsi isi : kalimat berita, tanya, dll.
2. Dilihat dari jumlah klausa : kalimat tunggal, majemuk
3. Dilihat dari kedudukan S : kalimat aktif, pasif
4. Dilihat dari ada tidaknya klausa : kalimat berklausa, tak berklausa
5. Dilihat dari kelengkapan unsurnya : kalimat minor, mayor
6. Dilihat dari unsur P : kalimat verbal, nominal
7. dll. 24

UNSUR KALIMAT
(P, S, O, Ket., Pel. = fungsi sintaksis)
PREDIKAT
1. Merupakan unsur pokok dalam kalimat
2. Wujudnya sering berupa verba/ frase verbal dan adjektiva/ frase
adjektival
3. Fungsi P dapat juga diisi jenis kata atau kategori kata lain
(lihat pola kalimat dasar)

25
PERSAMAAN DAN PERBERDAAN KALIMAT
BAHASA INDONESIA DAN KALIMAT BAHASA INGGRIS

PERSAMAAN :
Polanya sama yaitu S P

PERBEDAAN :
Pengisi P dalam bahasa Inggris hanya berupa FRASA VERBAL,
sedangkan dalam bahasa Indonesia dapat berupa kata atau frasa
VERBAL, ADJEKTIVAL, NUMERAL, NOMINAL, dan FRASA
PREPOSISIONAL
Catatan : kesalahan yang sering terjadi adalah kalimat bahasa
Inggris tidak ada to be-nya 26

Makna P antara lain :
1. melakukan tindakan apa S
2. dalam keadaan bagaimana S
3. sifat, ciri, jati diri
4. situasi
5. status
CONTOH :
1. Adik sedang tidur.
2. Ayah masih sakit.
3. Putrinya cantik jelita.
4. Kota Jakarta dalam keadaan aman.
5. Indah mahasiswa baru.

27

UNSUR KALIMAT

SUBJEK
1. Merupakan unsur terpenting kedua setelah P
2. Umumnya berupa nomina, frase nominal, verba/ frase verbal,
atau klausa
makna S di antaranya :
1. menunjuk pelaku, sosok, sesuatu hal
2. masalah yang menjadi pokok pembicaraan
CONTOH :
Ayahku sedang melukis.
Berjalan kaki menyehatkan badan.
Ruang tamunya sangat sempit.
28

UNSUR KALIMAT

OBJEK
1. Unsur kalimat yang kehadirannya dituntut oleh P yang berupa
verba transitif
2. Letak selalu di belakang P
3. Biasanya berupa nomina/ frase nominal atau klausa
4. Pada kalimat aktif transitif, O akan menjadi S jika kalimat
dipasifkan
5. Makna O adalah bagian kalimat yang melengkapi P
6. Kadang-kadang O tidak muncul jika dari segi P cukup jelas

29
CONTOH

§ Orang itu menipu adik saya.


S P O
§ Wisatawan membeli barang antik.
S P O
§ Rio membeli motor baru.
S P O

30

UNSUR KALIMAT

PELENGKAP
Sering dicampuradukkan dengan O karena :
a. letaknya sama-sama di belakang P
b. wujudnya sama-sama nomina/frase nominal

Perhatikan contoh :
1. Ketua MPR membacakan Pancasila.
S P O
2. Negara Indonesia berdasarkan Pancasila.
S P Pel.
31
PERBEDAAN OBJEK DAN PELENGKAP

OBJEK PELENGKAP
1. Berwujud frase nominal atau 1. Berwujud frase nominal, frase.
klausa Verbal, frase adj., frase prep,
atau klausa
2. Berada langsung di 2. Berada langsung di belakang P
belakang P jika tidak ada O dan di
belakang O jika ada O
3. Menjadi S akibat pemasifan 3. Tdk dpt mjd S akibat pemasifan
kalimat kalimat
4. Dapat diganti –nya 4. Tdk dpt diganti - nya

32
CONTOH

1. Ibunya sakit kepala.


S P Pel
2. Ibu mengambilkan saya air minum.
S P O Pel
3. Dia mencarikan saya pekerjaan.
S P O Pel
4. Negara ini berlandaskan hukum.
S P Pel
33

UNSUR KALIMAT

KETERANGAN
§ Merupakan fungsi sintaksis yang paling
beragam
§ Paling mudah berpindah letaknya
§ Kehadiran dalam kalimat manasuka
§ Biasanya berupa frase nominal, frase
preposisional, frase adverbial, klausa
§ Makna ditentukan oleh perpaduan makna unsur-
unsurnya
34
CONTOH

1. Ketika hujan turun, dia masih berada di lokasi perkebunan.


2. Di sana kalian dapat bermain air sepuasnya.
3. Dia pergi dengan tergesa-gesa.

35
POLA KALIMAT DAN KALIMAT
EFEKTIF
POLA KALIMAT DASAR :
SUBJEK + PREDIKAT
1. KB + KB
2. KB + KS
3. KB + K Bil
4. KB + (KD + KB)
5. KB + KK
6. KB + KK + KB
7. KB + KK + KB + KB
KB : KATA BENDA, KS : KATA SIFAT, K Bil : KATA BILANGAN,
KD : KATA DEPAN, KK : KATA KERJA 36

KALIMAT EFEKTIF

1. Pengertian : kalimat yang dapat mengungkapkan


gagasan penutur/penulis secara tepat sehingga
dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara
tepat pula

2. Syarat kalimat efektif :


a. Kesatuan gagasan : dalam satu kalimat
terdapat satu ide pokok

37
KESALAHAN YANG SERING TERJADI

(1) subjek ganda


- Pembangunan sekolah baru pihak yayasan dibantu pihak bank.
(2) subjek tidak jelas
- Dalam pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik.
(3) struktur tidak benar/rancu
- Saya punya rumah baru saja diperbaiki.
(4) salah pemakaian kata/frase
- Yang saya sudah sarankan kepada mereka adalah merevisi proposal
masing-masing. 38

KALIMAT EFEKTIF

b. Keparalelan bentuk : terdapat unsur-unsur yang


sama derajatnya, sama pola/susunan katanya
CONTOH :
(Salah)Kegiatan di perpustakaan meliputi
pembelian buku, membuat katalog, dan buku
diberi label.
(Benar)Kegiatan di perpustakaan meliputi
pembelian buku, pembuatan katalog, dan
pemberian label.
Atau menggunakan kata kerja semua 39

KALIMAT EFEKTIF

c. Ketegasan/penekanan : menonjolkan bagian


kalimat yang penting
- letak awal kalimat
(1) Kasus Bank Century telah melibatkan begitu
banyak pejabat negara.
(2) Pejabat negara.....
(3) Begitu banyak.....
(4) ............

40

KALIMAT EFEKTIF

- pengulangan/repetisi
(1) Kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita tidak
suka dibodohi.
(2) Hatinya susah, susah, dan suusaah.

- pertentangan
antara lain dapat dengan menggunakan penghubung namun,
tetapi, sebaliknya, padahal, dll.

41

KALIMAT EFEKTIF

- menggunakan partikel penekan : -kah, -lah, -pun


Contoh :
1. Kamulah yang harus bertanggung jawab terhadap masalah
ini.
2. Kalau saya pergi, dia pun ikut pergi.
3. Maukah kau menjadi temanku?

d. Kehematan : menghindari pemakaian kata, frasa, atau unsur


lain yang tidak perlu.
Hemat tidak berarti harus menghilangkan kata
yang dapat memperjelas arti kalimat
42

KALIMAT EFEKTIF

e. Kelogisan : sesuai akal


Contoh :
1. Dengan mengucap syukur, selesailah tugas ini tepat pada
waktunya.
2. Kepada Bapak Dekan waktu dan tempat kami persilakan
(kalimat tersebut salah satu contoh kalimat yang tidak logis
karena ambigu dan bermakna ganda) maka kalimat efektif
berdasarkan kelogisan yang tepat adalah “kepada bapak
Dekan kami persilakan”.

f. Variasi : variasi dalam pemakaian penghubung, memulai


kalimat, jenis kalimat, dll.
43

KALIMAT EFEKTIF

- tidak memakai bentuk yang berlebih-lebihan


- menjamakkan bentuk yang sudah jamak
- penggunaan penghubung yang tumpang tindih
Contoh :
1. Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri....
2. Dalam pertemuan yang mana dihadiri ....
3. Agar supaya Anda memperoleh nilai yang bagus....
4. Karena hari ini sakit, maka saya .....

44
PARAGRAF

§ PENGERTIAN : satuan kebahasaan yang biasanya merupakan


gabungan beberapa kalimat yang memiliki satu gagasan
pokok.

§ STRUKTUR PARAGRAF/ALINEA :
- kalimat topik
- beberapa kalimat penjelas

45

CONTOH PARAGRAF

Menurut saya, keseriusan pemerintah dalam mengatasi masalah


rokok sampai saat ini belum menunjukkan hasil yang maksimal
(kal.topik). Hal tersebut terlihat dengan masih banyaknya orang
yang merokok dengan bebasnya di tempat-tempat umum, seperti
kendaraan umum, tempat perbelanjaan, bahkan di tempat-tempat
yang melibatkan anak-anak seperti tempat rekreasi. Hal ini sangat
merugikan para perokok pasif. Untuk itu diperlukan kerjasama dari
berbagai pihak.

46
SYARAT PARAGRAF YANG BAIK
1. KESATUAN (KOHESI) : KALIMAT DEMI KALIMAT MENDUKUNG TOPIK
UTAMA SEHINGGA TIDAK ADA KALIMAT YANG MELENCENG
2. KEPADUAN : KEKOMPAKAN HUBUNGAN ANTARKALIMAT SEHINGGA
MEMBENTUK PARAGRAF YANG LOGIS , MUDAH DIPAHAMI
3. KELENGKAPAN : BERISI KALIMAT-KALIMAT PENJELAS YANG
CUKUP

Idealnya, sebuah alinea tidak hanya terdiri atas satu kalimat, tetapi terdiri
atas beberapa kalimat sehingga gagasan pokok diuraikan sejelas-jelasnya.

47
PENGEMBANGAN PARAGRAF

TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF


1. TEKNIK ALAMIAH
2. TEKNIK KLIMAKS DAN ANTIKLIMAKS
3. TEKNIK UMUM-KHUSUS DAN KHUSUS-UMUM
4. TEKNIK PERBANDINGAN DAN PERTENTANGAN
5. TEKNIK ANALOGI
6. TEKNIK CONTOH
7. TEKNIK SEBAB-AKIBAT
8. TEKNIK DEFINISI LUAS
9. TEKNIK KLASIFIKASI
48

1. TEKNIK ALAMIAH

a. ruang (spasial) misalnya penggambaran dari depan ke


belakang, dari luar ke dalam, dari atas ke bawah, dari kiri ke
kanan
Contoh :
Perhatikan sebiji kelapa di hadapan Anda. Apa yang
tetangkap oleh mata telanjang kita. Hanya kulit luarnya
yang berwarna kehijauan atau kecoklatan, dan bentuknya
yang hampir bulat. Bila kita belah dua, maka tampaklah
yang tadinya tersembunyi. Ada sabutnya, tempurung,
dagingnya yang putih dan mengucurkan air bersih. Seluruh
fisik benda nyata sebuah kelapa dapat kita tangkap jelas.
Setelah diketahui unsur isinya, barulah digunakan menurut
fungsinya masing-masing.
49

1. TEKNIK ALAMIAH

b. Urutan waktu (kronologis) yaitu penggambaran urutan waktu


terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan

Contoh :
Tahun 1986 dia menjadi redaktur Majalah Horison. Tahun 1989
ia menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta dan tahun 1993
terpilih sebagai Ketua Lembaga Kesenian Jakarta.

50

2. TEKNIK KLIMAKS ANTI KLIMAKS

Terlebih dahulu dilakukan pemerincian pikiran pokoknya.


Kemudian gagasan pokok tersebut disusun secara urut dari
gagasan paling bawah/rendah/sederhana menuju gagasan
yang paling atas/tinggi/kompleks atau dengan urutan
sebaliknya.
Jika gagasan itu disusun dari yang paling sederhana menuju
yang paling kompleks, pengembangan paragraf tersebut
menggunakan cara klimaks.
Sebaliknya, jika gagasan tersebut disusun dari gagasan yang
paling atas/penting menuju gagasan yang paling sederhana/
bawah, pengembangan paragraf tersebut menggunakan cara
antiklimaks.
51
2. TEKNIK KLIMAKS ANTI KLIMAKS


Contoh :
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke
zaman sesuai dengan kemajuan teknologi yang dicapai
manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada
traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Modelnya seperti
mesin giling yang digerakkan dengan uap. Pada waktu tank
menjadi pusat perhatian orang, traktor pun dibuat seperti
model tank. Traktor model tank tersebut sampai saat ini
masih digunakan orang, yaitu traktor yang menggunakan roda
rantai baja.
Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Cartepillar. Di
samping Cartepillar, perusahaan Ford pun tidak ketinggalan
dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya.
Jepang pun tidak kalah saing dalam bidang ini. Produksi
Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama Padi
Traktor yang bentuknya telah mengalami perubahan dari 52

2. TEKNIK KLIMAKS ANTI KLIMAKS

Keterangan :
Gagasan pokok paragraf tersebut adalah perkembangan
bentuk/ model traktor.
Gagasan pokok tersebut dirinci dan kemudian diurutkan dari
model pertama hingga model yang terakhir.
Dengan demikian, pengembangan paragraf tersebut
menggunakan cara klimaks

53

3. TEKNIK UMUM KHUSUS DAN SEBALIKNYA

Deduktif
Induktif

54

3. TEKNIK UMUM KHUSUS DAN SEBALIKNYA

Contoh Deduktif (Umum-Khusus)

Kesejahteraan hidup sangat didambakan oleh


setiap anggota masyarakat. Bahkan, kesejahteraan
sering dijadikan tujuan hidup. Kesejahteraan yang
dimaksud di sini adalah kesejahteraan jasmani dan
rohani. Apabila rohani sejahtera, tetapi jasmani tidak,
rohani itu pun akan terganggu. Demikian pula
sebaliknya, apabila jasmani terpenuhi, sedangkan
rohani tidak sehat, akan hilanglah rasa kemanusiaan
kita. Oleh sebab, itu kesejahteraan jasmani dan rohani
harus seimbang. 55

3. TEKNIK UMUM KHUSUS DAN SEBALIKNYA

Contoh Induktif (Khusus-Umum)


Dokumen, keputusan, dan surat-menyurat yang
dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan
lainnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato,
terutama pidato kenegaraan ditulis dan diucapkan dalam
bahasa Indonesia. Hanya dalam keadaan tertentu, demi
kepentingan komunikasi antarbangsa, pidato resmi
ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing, terutama
bahasa Inggris. Dengan kata lain, komunikasi timbal balik
antara pemerintah dan masyarakat berlangsung dengan
menggunakan bahasa Indonesia, baik secara tertulis
maupun secara lisan.
56

4. TEKNIK PERBANDINGAN DAN PERTENTANGAN

Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi


selalu berusaha tampil di depan umum sesuai dengan
harapan rakyatnya. Kalau keluar, paling senang ia
mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyukai topi dan
kraf. Lain dengan Margareth Thatcher. Sejak memimpin
partai konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan
rambutnya. Ia membeli pakaian dua kali setahun dan
berbelanjanya cenderung di tempat yang agak murah. Ia
hanya memakai topi jika mau ke pesta pemakaman, dan
upacara resmi pembukaan parlemen.

57

4. TEKNIK PERBANDINGAN DAN PERTENTANGAN

Contoh :
Ini seperti acara pesta kesenian sekolah di Indonesia. Lagu-lagu
diperdengarkan, mulai dari Bintang Kecil hinga Indonesia Raya. Alat
musik tradisional semacam angklung dan talempong pun
terdengar. Busana yang dikenakan juga busana dari Sabang sampai
Merauke, ada yang mengenakan pakaian adat Bali, Minang, atau
Jawa. Dengan gerakan lentur dan lucu, para penari seusia SD itu
memperlihatkan keterampilan membawakan tari Penambahan,
Indang, hingga tari Merak. Namun, ada yang membedakannya
dengan pesta di sekolah Indonesia. Para penarinya tidak berkulit
sawo matang karena mereka adalah bocah-bocah bule dengan
mata biru atau cokelat atau berambut pirang. Mereka para murid SD
Benalla East, kira-kira 120 km dari Melbourne, Australia. Para murid
sekolah itu tertarik belajar bahasa Indonesia, termasuk 58
keseniannya.

5. TEKNIK SEBAB AKIBAT

Contoh :
Proses pemilihan capres dan cawapres 2009 berdampak
positif bagi masyarakat. Mereka semakin sadar akan hak-
haknya. Mereka tidak hanya menyadari hak politiknya
melainkan juga hak mendapatkan kesejahteraan. Mereka
merasakan bahwa penderitaan dan kesulitan hidupnya
merupakan akibat semakin meluasnya pejabat yang korupsi.
Untuk menjamin tidak korupsi, para calon legislatif,
eksekutif, dan yudikatif itu diminta kesediaannya
menandatangani kontrak politik.

59

6. TEKNIK DEFINISI LUAS

Contoh :
Istilah organisasi dalam bahasa Indonesia berasal dari
kata kerja bahasa Latin organizare yang berarti
‘membentuk sebagai’ atau ‘menjadi keseluruhan dari
bagian-bagian yang satu unsur lainnya saling
bergantung atau terkoordinasi’. Jadi, secara harfiah
organisasi itu berarti paduan dari bagian-bagian yang
satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para
ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga
yang menamakannya sarana.

60
7. TEKNIK KLASIFIKASI

“ Contoh :
Sebanyak lima dari sepuluh kota termahal di dunia berada di Asia
dengan Tokyo dan Osaka tercatat sebagai kota termahal di dunia.
Demikian menurut kajian di Economist Inteligence Unit yang
diterbitkan Selasa. Kedua kota besar di Jepang itu ternyata 20%
lebih mahal dibanding tempat ketiga yang diduduki Hongkong
beserta Singapura dan Taipe yang juga tercatat dalam daftar kota
termahal di dunia. London yang sedang berupaya keras menarik
wisatawan setelah bergulat dengan krisis dalam hal urusan
makanan dan perjalanan, tampil menjadi kota keenam termahal
bagi para pelancong internasional dan sebagai kota termahal di
negara-negara Uni Eropa. Posisi keempat diduduki kota Libreville
di Afrika. New York tetap merupakan kota termahal di Amerika
Serikat, sedangkan Chicago, San Fransisco, dan Los Angeles
termasuk dalam kelompok 20.
61
KARANGAN
ILMIAH
§ Dalam dunia pendidikan, kaum akademisi
dituntut terampil menulis
§ 3 hal yang harus dikuasai penulis dalam
membuat karangan ilmiah :
a. Pengetahuan/latar belakang informasi
yang luas
b. Peka terhadap suatu masalah
c. Pengetahuan kode etik penulisan ilmiah
(ejaan, tanda baca, pilihan kata, struktur
kalimat, karangan, dsb). 62
LANGKAH-LANGKAH MENULIS AKADEMIK

1. Merencanakan
Menentukan topik, mengumpulkan bahan, menentukan tujuan dan
bentuk karangan, menentukan pembaca
2. Menulis
3. Merevisi

Tahapan yang paling sulit adalah merencanakan sehingga harus


diperhitungkan secara matang agar tahap selanjutnya dapat dilalui
dengan baik, jika perlu komunikasikan dengan teman, senior, atau
dosen) 63
TOPIK, JUDUL, TEMA

“ Topik : Pokok permasalahan atau pembicaraan

Judul : Nama atau label sebuah karangan


(Judul dapat berubah asal sesuai dengan isi
karangan)

Tema : Amanat atau sesuatu yang ingin disampaikan


pengarang

64
HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMILIH
TOPIK UNTUK KARANGAN ILMIAH

1. Ada manfaat untuk disiplin ilmu atau profesi tertentu


2. Bahan mudah didapat
3. Menarik
4. Topik tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit

65
SYARAT JUDUL YANG BAIK
UNTUK KARANGAN ILMIAH

1. Sesuai dengan isi dan


jangkauannya
2. Jelas
3. Sebaiknya diwujudkan dalam
bentuk frase (bukan kalimat)

66
MENULIS MAKALAH

“ Makalah : Karya tulis ilmiah mengenai suatu


topik yang tercakup dalam ruang lingkup
suatu perkuliahan atau yang berkaitan
dengan suatu tema seminar, diskusi, atau
kegiatan ilmiah lainnya
Jenis Makalah :
1. Makalah Biasa
2. Makalah Posisi (ada argumen yang harus
dipertahankan)
67
SISTEMATIKA MAKALAH

1. JUDUL
2. ABSTRAK
3. PENDAHULUAN
4. PEMBAHASAN
5. KESIMPULAN
6. DAFTAR PUSTAKA

68
KETERANGAN

“ ABSTRAK memuat :
1. Judul penelitian, menggunakan huruf kapital dalam susunan
simetris horisontal.
2. Nama penulis (kadang dengan instansi/sekolah)
3. Tulisan ABSTRAK dengan huruf kapital dalam susunan simetris
horisontal.
4. Abstrak diketik dalam jarak 1 spasi maksimum 250 kata.
5. Isi abstrak mencakup :
- Alinea pertama berisi latar belakang masalah, dan tujuan
penelitian,
- Alinea kedua berisi metode penelitian,
- Alinea ketiga berisi tentang hasil penelitian dan kesimpulan.
6. Kata kunci yakni kata-kata penting yang berhubungan dengan 69
topik penelitian, 3-5 kata.
MENULIS PROPOSAL
PENGERTIAN : rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan
kerja.
USULAN PENELITIAN/PROPOSAL PADA UMUMNYA MEMUAT :
1. Judul
2. Latar Belakang
3. Identifikasi Masalah
4. Pembatasan Masalah
5. Rumusan Masalah
6. Tujuan Penelitian
7. Manfaat Penelitian
8. Tinjauan Pustaka
9. Landasan Teori
10. Hipotesis (jika ada)
11. Metode Penelitian
12. Jadwal Kegiatan
13. Daftar Pustaka 70
BEBERAPA KETERANGAN SUB
BAB PENDAHULUAN
1. Latar Belakang : bagian ini berisi uraian tentang
alasan pentingnya masalah untuk diteliti. Pada bagian
ini dikemukakan pula penyebab timbulnya masalah,
antara lain dapat berupa : kesenjangan antara
kenyataan dan harapan, kesenjangan antara teori dan
praktik, dan atau kesenjangan antara sumber daya
yang dimiliki dan tujuan yang akan dicapai.
2. Identifikasi Masalah : bagian ini berisi deskripsi
pengenalan terhadap masalah yang relevan dengan
topik penelitian atau merupakan kumpulan berbagai
masalah yang timbul dari hasil pencermatan kondisi
yang ada. 71
BEBERAPA KETERANGAN SUB
BAB PENDAHULUAN
3. Pembatasan Masalah : berisi uraian tentang ruang
lingkup masalah yang akan diteliti. Dalam bagian ini
perlu diuraikan pula alasan untuk membatasi kajian
pada masalah-masalah tersebut, dan asumsi-asumsi
yang digunakan.
4. Rumusan Masalah : bagian rumusan masalah berisi
suatu deskripsi masalah-masalah yang harus dijawab
atau diselesaikan dalam penelitian. Uraian dalam
rumusan masalah dapat berbentuk kalimat tanya dan
harus merupakan hasil dari batasan masalah.
Yang lain sudah cukup jelas!!
72
MENULIS SKRIPSI

1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul
b. Halaman Pengesahan
c. Halaman Pernyataan Keaslian
Tulisan
d. Kata Pengantar
e. Daftar Isi
f. Daftar Tabel, Gambar, Program,
Lambang dan Singkatan
g. Abstrak

73
MENULIS SKRIPSI

2. Bagian Utama
a. Pendahuluan
b. Kajian Pustaka
c. Metode Penelitian
d. Hasil Penelitian dan Pembahasan
e. Kesimpulan dan Saran
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran

74
MENULIS SURAT
Dari segi pemakaiannya surat dibedakan menjadi :
1. Surat Pribadi
2. Surat Dinas Pemerintah
3. Surat Bisnis
4. Surat Sosial Kemasyarakatan

Ciri umum surat yang baik :


1. Menggunakan kertas surat yang tepat (Ukuran, Jenis, Warna)
2. Menggunakan bentuk surat yang standar

75
MENULIS SURAT
Lanjutan ciri umum surat yang baik :
3. Menggunakan bahasa yang baku
4. Menggunakan gaya bahasa yang lugas
5. Menggunakan bahasa yang jelas
6. Menggunakan bahasa yang sopan dan hormat
7. Menyajikan fakta yang benar dan lengkap
8. Tidak menggunakan singkatan, kecuali yang lazim dipakai
dalam surat-menyurat
9. Tidak menggunakan kata-kata sulit

76
FUNGSI SURAT (SECARA UMUM)

“ 1. Bukti tertulis hitam di atas putih


2. Alat pengikat karena dapat diarsipkan
3. Bukti sejarah
4. Pedoman kerja
5. Duta atau wakil bagi pengirim

77
Format dan Bagian Surat (Dinas/Resmi)
Kepala Surat/Kop Surat (1)

Tanggal, Bulan, Tahun (2)


Nomor :
Hal : (3)
Lampiran :
Yth. …… (4) Alamat tujuan surat
…………
(5) Salam Pembuka
………………… (6) Isi Surat
…………………
(7) Salam Penutup
Tanda tangan ….
(8) Nama terang …..
Jabatan …………
(9) Tembusan 78
KETERANGAN

“ (4) Alamat tujuan surat :


— Kata kepada dan sejenisnya tidak wajib ditulis asal
alamat tujuan ditempatkan pada posisi yang tepat.
— Ungkapan Yth. juga tidak selalu dipakai
Pemakaian Yth. digunakan :
a. Jika ditunjukkan pada orang yang dihormati,
bawahan kepada atasan, perusahaan kepada
relasinya.
b. Jika ditunjukkan pada seseorang dengan
menuliskan nama jabatan yang diikuti nama
organisasi
79
Yth. Direktur Utama PT Garuda Indonesia
KETERANGAN

“ Jika surat ditujukan kepada organisasi, ungkapan Yth.


tidak digunakan

PT Andika Sarjana
Jln. Pemuda No. 53
Medan 15320
Sumatera Utara

80
KETERANGAN

“ (6) Isi Surat


Isi surat yang ideal terdiri atas 3 macam alinea:
— Alinea pembuka
— Alinea transisi
— Alinea penutup
a. Alinea pembuka berfungsi sebagai pengantar untuk
mengetahui masalah pokok surat, isinya sesuai
dengan tujuan, misalnya : memberitahukan,
menanyakan, meminta, melaporkan, menjawab surat,
menunjuk surat, dll.
81
CONTOH ALINEA PEMBUKA

Kami beritahukan bahwa ………


Pada kesempatan ini kami bermaksud menanyakan ………
Kami mohon bantuan Saudara untuk ………
Perkenankanlah kami melaporkan ………
Sebagai tindak lanjut pertemuan kita ………
Bersama ini kami kirimkan data …………
Sesuai dengan pembicaraan kita minggu yang lalu……s……
Sehubungan dengan surat Saudara Nomor ……
Untuk memenuhi permintaan Saudara melalui surat Nomor .......
Menunjuk surat Saudara Nomor …………
Setelah membaca iklan perusahaan Bapak dalam harian …
82
CONTOH ALINEA PEMBUKA

Sebagai lanjutan dari awal alinea pembuka dapat dipakai beberapa pilihan ungkapan
yang sesuai dengan konteks permasalahan, misalnya :

— Bersama ini kami kirimkan daftar harga kosmetik yang Saudara minta
— Untuk melengkapi lamaran ini, bersama ini saya lampirkan fotokopi ijazah dan
surat-surat penting lainnya
— Dengan ini kami beritahukan bahwa barang yang Saudara pesan ada dalam
sediaan kami, dan …
— Sehubungan dengan surat lamaran Saudara, dengan ini kami mengharapkan
kedatangan Saudara di kantor kami untuk …

83
KETERANGAN

“ b. Alinea transisi : seluruh alinea yang terdapat antara


alinea pembuka dan alinea penutup. Di dalamnya
terdapat isi surat yang sesungguhnya. Alinea transisi
dapat dibangun dengan beberapa cara : repetisi, frasa
transisi, penghubung

REPETISI :
Alinea pembuka :
Dengan ini kami kabarkan bahwa Direktur kami
sedang sakit, dan kini beliau dirawat di Rumah Sakit
Islam, Jakarta
Alinea transisi :
84
Karena Direktu kami sakit, pertemuan yang semula
FRASA TRANSISI

Alinea pembuka :
Kami beritahukan kepada Saudara
bahwa perusahaan kami telah ditunjuk
sebagai dealer barang elektronik merek
“Kawaguchi” untuk seluruh Indonesia.

Alinea transisi :
Sehubungan dengan hal tersebut, kami
membuka kesempatan kepada perusahaan
swasta nasional untuk menjadi agen.
Adapun persyaratannya adalah …

85
KATA PENGHUBUNG

Alinea pembuka :
Sehubungan dengan pengumuman
kami di harian Kompas … . Pada hari Senin
tanggal 20 Oktober 2010 akan diadakan
testing dan wawancara. Untuk itu, kami
harap Saudara membawa ijazah asli dan
surat keterangan lain yang diperlukan.
Alinea transisi :
Selanjutnya, akan dilakukan
pemeriksaan kesehatan yang meliputi…

86
KETERANGAN

“ c. Alinea penutup, isinya dapat berupa penegasan


sesuatu, harapan dan imbauan, ucapan terima kasih,
dll.
Contoh alinea penutup :
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Demikianlah agar Saudara maklum, dan atas perhatian
Saudara kami ucapkan terima kasih.
Harapan kami semoga kerja sama yang telah kita bina
dapat ditingkatkan terus.
Mudah-mudahan bahan pertimbangan yang kami
kemukakan di atas bermanfaat bagi Saudara.

87
TERIMA KASIH
MATURNUWUN
XIEXIE

Good luck in your study

88

Anda mungkin juga menyukai