Anda di halaman 1dari 16

Bahasa Indonesia

Ragam Ilmiah

Kelompok 3
1. Chyntia Diana Putri
2. Muhammad Bayu Y
Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya
dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di
kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di
dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut
ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.

Timbulnya ragam bahasa


Ragam bahasa timbul seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa
variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannnya. Agar banyaknya variasi tidak
mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul
mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang
disebut ragam standar.
MACAM RAGAM BAHASA
1. Berdasarkan Media
2. Berdasarkan Cara Pandang Penutur
3. Berdasarkan Topik Pembicaraan

1. Berdasarkan Media
Ditinjau dari media atau sarana yang
digunakan untuk menghasilkan bahasa,
ragam bahasa. Terdiri dari:
a. Ragam bahasa lisan
b. Ragam bahasa tulis
a.Ragam Lisan b.Ragam Tulis
Ciri-ciri ragam lisan: Ciri-ciri ragam tulis :
1. Memerlukan orang kedua/teman bicara; 1. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.
2.Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu; 2. Bersifat objektif.
3.Tidak harus memperhatikan unsur 3. Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta
gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa waktu.
tubuh. 4. Mengemban konsep makna yang jelas.
4. Berlangsung cepat; 5. Harus memperhatikan unsur gramatikal.
5. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu; 6. Berlangsung lambat.
6 Kesalahan dapat langsung dikoreksi; 7. Jelas struktur bahasanya, susunan kalimatnya
7. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan juga jeas, dan runtut.
mimik wajah serta intonasi. 8. Selalu memakai alat bantu;
8. Di pengaruhi oleh tinggi rendahnya suara. 9. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
10. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan
mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.
Contoh : Ana sedang baca surat kabar. Contoh : Ana sedang membaca surat kabar
2. Berdasarkan Cara Pandang Penutur
a. Ragam Dialek
Ragam daerah/dialek adalah variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok banhasawan
ditempat tertentu(lihat Kridalaksana, 1993:42). Dalam istilah lama disebut dengan
logat.logat yang paling menonjol yang mudah diamati ialah lafal (lihat Sugono,
1999:11).
Contoh: “Gue udah baca itu buku.”

b. Ragam terpelajar
Tingkat pendidikan penutur bahasa indonesia juga mewarnai penggunaan bahasa
indonesia. Bahasa indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur berpendidikan
tampak jelas perbedeaannya dengan yang digunakan oleh kelompok penutur yang
tidak berpendidikan.
Contoh : Pidio = Vidio
c. Ragam Resmi dan Tak Resmi
Ragam Resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti pertemuan-
pertemuan, peraturan-peraturan, dan undangan-undangan.
Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
1. Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;
2. Menggunakan imbuhan secara lengkap;
3. Menggunakan kata ganti resmi;
4. Menggunakan kata baku;
5. Menggunakan EYD;
6. Menghindari unsur kedaerahan.
Contoh : Saya sudah mngerjakan pekerjaan rumah tersebut

Ragam tak resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi takresmi, seperti
dalam pergaulan, dan percakapan pribadi, seperti dalam pergaulan, dan percakapan
pribadi (lihat Keraf,1991:6).
Ciri- ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa resmi. Ragam
bahasa bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak
normal
Contoh : PR itu sudah aku selesaikan
3. Berdasarkan Topik Pembicaraan

1. Dia dihukum karena melakukan tindak pidana. (ragam hukum)


2. Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.(ragam bisnis)
3. Cerita itu menggunakan unsur flashback. (ragam sastra)
4. Anak itu menderita penyakit kuorsior. (ragam kedokteran)
5. Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif. (ragam
psikologi)
RAGAM BAHASA ILMIAH
RAGAM BAHASA ILMIAH
Ragam bahasa ilmiah adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang di gunakan dalam
pertemuan dan penulisan karya ilmiah.

Ciri-Ciri Bahasa Ilmiah


1. Bahasa Indonesia ragam baku;
2. Penggunaan kalimat efektif;
3. Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda;
4. Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan
istilah yang bermakna kias;
5. Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan;
6. Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea
RAGAM BAHASA ILMIAH
Ciri-Ciri Bahasa Ilmiah
1.Cendekia
IBahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama,
sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca
Contoh 1 : Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan mempengaruhi serapan
hara fosfor oleh tanaman inang melalui akar terutama tanaman yang tumbuh pada tanah
yang kekurangan fosfor yang dimungkinkan oleh adanya hifa eksternal
menjadi Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada akar tanaman inang akan
meningkatkan serapan hara fosfor melalui hifa eksternalnya.
Contoh 2 : penyimpulan, pemaparan, pembuatan, dan pembahasan.
RAGAM BAHASA ILMIAH
2. Lugas
Paparan bahasa yang lugas akan menghindarkan dari kesalahpahaman dan
kesalahtafsiran isi kalimat. Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari
COntoh : Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat dikatakan ringan
sehingga kemampuan berfikirnya menjadi berada di awang-awang.
Menjadi Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga kemampuan
berfikirnya menjadi menurun
RAGAM BAHASA ILMIAH
3. Jelas
Gagasan akan mudah dipahami apabila (1) dituangkan dalam bahasa yang jelas dan (2)
hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas,
umumnya akan muncul pada kalimat yang panjang
Contoh : Struktur cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada apikal akar berbentuk bebas
dan berpengaruh tidak langsung terhadap kapasitas serapan hara oleh akar, misalnya
dalam kompetisi dalam memanfaatkan karbohidrat, karena cendawan pembentuk mikorisa
sangat tergantung kepada kandungan karbon tanaman inang sebagai sumber energinya
serta kapasitas dan mekanisme CPM dalam menyerap hara hanya akan dievaluasi dari
asosiasinya dengan tanaman inang.
Menjadi Struktur Cendawan Pembentuk Mikoriza (CPM) pada apikal akar berbentuk bebas dan
berpengaruh tidak langsung terhadap kapasitas serapan hara oleh akar, misalnya dalam kompetisi
dalam memanfaatkan karbohidrat. Cendawan pembentuk mikorisa sangat tergantung kepada
kandungan karbon tanaman inang sebagai sumber energinya. Kapasitas dan mekanisme CPM dalam
menyerap hara hanya akan dievaluasi dari asosiasinya dengan tanaman inang
RAGAM BAHASA ILMIAH
4. Formal
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan
bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata, bentukan kata, dan kalimat
Contoh :
cewek - wanita
ketimbang - daripada
cuman - hanya
bikin - membuat

5. Objektif
Sifat objektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak,
tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
Contoh : Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis kiranya disebabkan oleh
kekurangan unsur nitrogen
RAGAM BAHASA ILMIAH
6. Konsisten
Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka untuk
selanjutnya digunakan secara konsisten.
Contoh : Untuk mengatasi bahaya kelaparan pada musim kemarau 2013, masyarakat
dihimbau untuk menghemat penggunaan beras dengan sistem diversifikasi pangan dan
menggalakkan kembali lumbung desa.

7. Bertolak dari gagasan


Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Pilihan kalimat yang lebih cocok adalah
kalimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari.
Contoh : Penulis menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza yang berasosiasi
dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan
nitrogen menjadi Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza
yang berasosiasi dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur
hara fosfor dan nitrogen.
RAGAM BAHASA ILMIAH
8. Ringkas dan Padat
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur
bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa
yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi.
Contoh : Tri dharma perguruan tinggi sebagaimana yang tersebut pada Undang-Undang
Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Tinggi menjadi ukuran kinerja dan prosedur
standar setiap sivitas akademika menjadi Tri dharma perguruan tinggi menjadi ukuran
kinerja setiap sivitas akademika.
Daftar Pusataka
http://blog.unnes.ac.id/suparno/2016/04/26/ragam-bahasa-ilmiah/

Ade Wahyu Tysna.Ragam Bahas Indonesia. Universitas Serang


Raya
Thank
You!

Anda mungkin juga menyukai