Anda di halaman 1dari 5

Ragam Bahasa dan Ciri Ragam Bahasa Ilmiah

Pengertian
Pada awalnya manusia hanya bisa berkomunikasi sebatasnya saja yaitu melalui gestur
tubuh, hingga lama kelamaan otak manusia berevolusi untuk memahami hal yang komplek.
Sehingga mampu untuk menamai benda, makanan dan sebagainya, yang dianggap menirukan
sumber suara sesuatu. Setelah itu manusia mulai memikirkan dua kata dalam satu kontruksi
seperti apel dan pohon kemudian digabung menjadi ‘pohon apel’ dan kontruksi-kontruksi
tersebut yang menjadi cikal bakal bahasa. Jika dilihat dari sejarahnya, bahasa merupakan jantung
dari kehidupan karena tanpa bahasa kita tidak akan bisa berinteraksi secara efektif satu sama
lain.

1. Menurut Waridah (2015), ragam bahasa adalah wujud dari pemakaian bahasa yang
berbeda-beda oleh penutur karena adanya faktor-faktor tertentu.
2. Menurut Setiawati (2019), ragam bahasa adalah tuturan yang berkaitan dengan
masyarakat dalam melakukan suatu interaksi dengan individu yang lain.

Penyebab Terjadinya Ragam Bahasa


Keberagaman bahasa disebabkan oleh isolasi kebudayaan, Dimana setiap daerah memiliki
budaya yang berbeda-beda. Isolasi inilah yang menyebabkan kenapa di tiap tempat memiliki
bahasa yang berbeda. Menurut para ahli, penyebab terjadinya ragam bahasa dibagi menjadi 3

1. Budaya
2. Sejarah
3. Perbedaan Demografi

Jenis-Jenis Ragam Bahasa


Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok tertentu dalam
masyarakat. Ragam bahasa ini dapat berbeda dalam hal tata bahasa, pengucapan, kosa kata, dan
gaya berbicara. Berikut adalah beberapa jenis ragam bahasa yang umum ditemui:

1. Ragam Bahasa dari Cara Penuturan


 Ragam Dialek
Ragam dialek adalah bahasa yang digunakan oleh kelompok etnis tertentu, sering kali
memiliki kosa kata dan tradisi budaya yang unik.
 Ragam Terpelajar
Tingkat pendidikan seseorang dapat memengaruhi cara mereka berbicara dan
menggunakan bahasa. Orang dengan pendidikan yang tinggi cenderung memiliki
kemampuan bahasa yang lebih luas dan kosa kata yang lebih kaya dibandingkan dengan
orang yang kurang berpendidikan.
 Ragam Resmi
Ragam resmi adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar
masyarakat pemakainya sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya.
 Ragam Tidak Resmi/Akrab
Ragam tidak resmi adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang
menyimpang dari norma ragam resmi yang biasa digunakan dalam situasi tidak resmi,
seperti dalam pergaulan, atau percakapan pribadi.

2. Ragam Bahasa dari Cara Berkomunikasi


 Ragam Lisan
Bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari, dan tidak tertulis. Penggunaan
ragam lisan lebih efektif, fleksibel, dan informatif. Ciri-ciri ragam lisan:
 Ragam Tulis
Ragam tulis memanfaatkan huruf sebagai unsur dasarnya. Ragam tertulis sering kali lebih
formal dan memiliki tata bahasa yang lebih ketat.
3. Ragam Bahasa dari Topik Pembicaraan
 Ragam Sosial
Ragam sosial merupakan ragam bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu.
Misalnya, ragam bahasa yang digunakan dalam keluarga atau persahabatan dua orang
yang akrab dapat dikatakan sebagai ragam sosial.
 Ragam Profesional
Ragam profesional atau biasa disebut ragam fungsional adalah bahasa yang digunakan
dalam suatu profesi atau industri tertentu, seperti bahasa medis, bahasa hukum, atau
bahasa teknis.
 Ragam Jurnalistik
Ragam Jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh dunia persuratkabaran,
ragam bahasa jurnalistik bersifat sederhana, komunikatif, dan ringkas.
Ragam Sastra
Bahasa dalam ragam sastra ini digunakan sebagai bahan kesenian yang dipakai untuk
menyampaikan emosi (perasaan) dan pikiran fantasi serta lukisan angan-angan,
penghayatan lahir dan batin, peristiwa dan khayalan dengan bentuk istimewa.
 Ragam Politik dan Hukum
Diakui bahwa bahasa hukum di Indonesia tidak terlalu memperhatikan sifat dan ciri khas
bahasa Indonesia dalam strukturnya, dikarenakan bahasa hukum harus mejelaskan
norma-norma dan aturan yang membutuhkan penjelasan panjang, jelas kriterianya,
keadaan, serta situasi yang dimaksud.
Apa Itu Bahasa Ilmiah?
Melansir dari pembahasan B. Suhardi & B. Cornelius Sembiring dalam buku Pesona
Bahasa (2009), ragam bahasa adalah berbagai bentuk bahasa yang terbentuk dengan
menyesuaikan aspek sosial pemakai dan pemakaiannya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ilmiah adalah sesuatu yang bersifat
keilmuan. Artinya,ragam bahasa ilmiah merupakan bahasa yang disampaikan dalam ranah ilmiah
atau akademis.

Ciri-ciri Ragam Bahasa Iimiah :


1. Cendikia: merupakan bahasa Indonesia yang digunakan secara tepat dan seksama sehingga
gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca secara tepat.

Contoh yang kurang tepat :


Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan mempengaruhi serapan hara fosfor oleh
tanaman inang melalui akar terutama tanaman yang tumbuh pada tanah yang kekurangan
fosfor yang dimungkinkan oleh adanya hifa eksternal.

Contoh setelah perbaikan :


Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada akar tanaman inang akan meningkatkan
serapan hara fosfor melalui hifa eksternalnya.

“Kalimat pada contoh 2 secara jelas mampu menunjukkan


hubungan sebab-akibat, tetapi tidak terungkap jelas pada
contoh 1”

2. Lugas dan Jelas: mampu menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat sehingga
gagasan yang diungkapkan, langsung menimbulkan makna lugas.

Contoh yang kurang tepat :


Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat dikatakan ringan sehingga
kemampuan berfikirnya menjadi berada di awang-awang.

Contoh setelah perbaikan :


Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga kemampuan berfikirnya menjadi
menurun.

3. Bertolak dari gagasan: menonjolkan arah gagasan atau hal-hal yang dapat diungkapkan
tidak pada penulis atau pun pelaku.

Contoh yang kurang tepat :


Penulis menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza yang berasosiasi dengan
akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan nitrogen.
Contoh setelah perbaikan :
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza yang berasosiasi
dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap unsur hara fosfor dan
nitrogen.

4. Formal: Keformalan ahasa dalam sebuah karya ilmiah dilihat dari kosa kata, pembentukaN
kata, dan kalimat dengan unsur yang lengkap.

Kata Formal Kata Nonformal


Wanita Cewek
Daripada Ketimbang
Hanya Cuman
Membuat Bikin
Dipikirkan Dipikirin
Bagaimana Gimana
Matahari Mentari

5. Obyektif: menghindari kata-kata yang menimbulkan sifat subyektif.

Contoh yang kurang tepat :


Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis kiranya disebabkan oleh kekurangan unsur
nitrogen.

Contoh setelah perbaikan :


Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis disebabkan oleh kekurangan unsur
nitrogen.

“Kata yang menunjukkan sikap ekstrem dapat memberi kesan subjektif dan emosional. Kata
seperti harus, wajib, tidak mungkin tidak, pasti, selalu perlu dihindari. Contoh ke 1 bersifat
subjektif dan emosional, berbeda dengan contoh ke 2”.

6. Ringkas dan padat: tidak adanya unsur bahasa yang mubazir (pemborosan kata).

Contoh yang kurang tepat :


Tri dharma perguruan tinggi sebagaimana yang tersebut pada Undang-Undang Nomor 2
tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Tinggi menjadi ukuran kinerja dan prosedur standar
setiap sivitas akademika.

Contoh setelah perbaikan :


Tri dharma perguruan tinggi menjadi ukuran kinerja setiap sivitas akademika.
7. Konsisten: penggunaan unsur bahasa, tanda baca, dan istilah yang sesuai dengan kaidah
yang digunakan secara konsisten.

Contoh yang kurang tepat :


Untuk mengatasi bahaya kelaparan pada musim kemarau 2013, masyarakat dihimbau untuk
menghemat penggunaan beras dengan sistem diversifikasi pangan dan menggalakkan
kembali lumbung desa.

Contoh setelah perbaikan :


Untuk bahaya kelaparan pada musim kemarau 2013, telah disiapkan program ketahanan
pangan. Masyarakat dihimbau untuk melakukan diversifikasi pangan dan menggalakkan
lumbung desa.

Anda mungkin juga menyukai