Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUHAMMAD THARIQ KEMAL

NIM : V1721049
PRODI: D3 KEUANGAN PERBANKAN

1. Tugas Makalah
A. Definisi bahasa lisan dan bahasa tulis

Bahasa lisan adalah bahasa yang langsung dilafalkan oleh penutur bahasa kepada pendengar
bahasa. Pemahaman makna atas bahasa lisan ditentukan oleh intonasi. Bahasa lisan
menggunakan sistem bunyi dengan aturan tertentu.
Bahasa tulis adalah bentuk bahasa lisan yang menggunakan aksara sebagai sarananya. Lain
dengan bahasa lisan yang memiliki unsur utama berupa bunyi, bahasa tulis unsur utamanya
adalah huruf-huruf. Bahasa tulis dapat dibagi menjadi dua ragam, yakni yang menggunakan
bahasa baku dan bahasa yang tidak baku. Bahasa tulis baku umumnya digunakan pada urusan
karya ilmiah dan kewartawanan, sedangkan ragam tidak baku dapat berupa obrolan di media
sosial.

B. Perbedaan bahasa lisan dan bahasa tulis disertai dengan contoh


Perbedaan paling jelas antara bahasa lisan dan bahasa tulis bisa dilihat pada manifestasinya.
Dalam pertuturan, bahasa tampil sebagai bunyi, kata-kata cenderung terdengar seperti rentetan
suara petasan renceng, yang panjang pendeknya tergantung pada banyak kata dalam satu
kalimat. Tiap kata dan tiap kalimat terdengar saling menyambung nyaris tanpa jeda.
a. Ciri-ciri bahasa lisan :
 Langsung
Dalam berkomunikasi, seseorang diharapkan dapat bertemu langsung dengan orang
yang diajak bicara.
 Tidak terikat ejaan bahasa Indonesia tetapi terikat situasi pembicaraan
Dalam berkomunikasi, seseorang diharapakan dapat mengetahui situasi dan kondisi dan
menggunakan bahasa sehari-hari dengan orang yang diajak bicara.
 Tidak efektif
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa sehari-hari sehingga
banyak menggunakan kalimat yang bersifat basa-basi dengan orang yang diajak bicara.
 Kalimatnya pendek-pendek
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut orang
lain sudah mengetahui maksudnya.
 Kalimat sering terputus dan tidak lengkap
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut orang
lain sudah mengetahui maksudnya.
 Lagu kalimat situasional
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang harus mengerti situasi yang ada pada
dengan orang yang diajak bicara atau keadaan sekitarnya.

Adapun kelebihan bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:


1. Dapat disesuaikan dengan situasi.
2. Faktor efisiensi.
3. Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak anggota
badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak
pembicara.
4. Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.
5. Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang
dituturkan oleh penutur.
6. Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit,
visual dan kognitif.

Sedangkan kelemahan bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:


1. Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
2. Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
3. Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan secara baik.
4. Aturan-aturan bahasa yang dilakukan seringkali menggunakan ragam tidak formal.

Contoh kalimat dari bahasa lisan :


1. Enggak sengaja Ardi nginjak pecahan gelas,hingga kakinya luka.
2. Semalam ada berita tentang kecelakaan mobil nabrak motor.
3. Adik lagi ngegambar pemandangan alam di desa.
4. Pak Guru pagi ini menyuruh kami mengumpulkan tugas yang kemarin.
5. Dalam sepekan ini, terjadi banyak kecelakaan di ruas jalan ini disebabkan oleh rusaknya jalan.
6. Wanita itu melepaskan cincinnya dan membuangnya ke dalam sungai.

b. Ciri-ciri bahasa tulis :


 Santun
Memenuhi kaidah-kaidah yang ada dan pilihan kata atau istilah yang tepat dan cermat.
 Efektif
Hemat dan singkat, tetapi kena dalam hal maksud yang diungkapkannya.
 Bahasa disampaikan sebagai upaya komunikasi satu pihak
Karena tak dapat bertemu langsun, maka kita diharapkan dapat mengkomunikasikan
segala apa yang ada dengan harapkan orang yang menerima surat tidak salah persepsi
atau salah paham.
 Ejaan digunakan sesuai dengan pedoman
Dalam penyampaian bahasa tulis, memang ada pedoman yang harus digunakan atau
dipatuhi agar tidak menimbulkkan kesalahan dalam pemakaian atau penulisan kata.
 Penggunaan kosa kata pada dasarnya sudah dibakukan
Dalam hal ini, penggunaan kata atau pilihan kata harus tepat. Walaupun maksud kita
sama, namun apabila kita salah dalam memilih kata maka akan menimbulkan kerancuan.

Adapun kelebihan dari ragam bahasa tulis diantaranya:


1. Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang
menarik dan menyenangkan.
2. Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
3. Sebagai sarana memperkaya kosakata.
4. Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau
mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan pembaca.

Sedangkan kelemahan dari ragam bahasa tulis siantaranya sebagai berikut:


1. Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada
akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
2. Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti
kaidah kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
3. Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu
dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.

Contoh kalimat dari bahasa tulis :


1. Ardi tidak sengaja menginjak pecahan gelas sehingga kakinya terluka.
2. Kemarin malam, ada berita tentang kecelakaan mobil yang menabrak motor.
3. Adik sedang menggambar pemandangan alam di desa.
4. Pagi ini pak guru menyuruh kami untuk mengumpulkan tugas yang diberikan kemarin.
5. Sepekan ini, terjadi banyak kecelakaan diruas jalan ini disebabkan rusaknya jalan.
6. Wanita itu melepaskan cincinnya dan membuangnya ke sungai.

C. Daftar Pustaka
https://beritagar.id/artikel/tabik/bedanya-ragam-bahasa-lisan-dan-tulisan
https://ennybisa.blogspot.com/2014/06/pengertian-bahasa-lisan-dan-tulis.html
2. Tugas Ulasan
A.Ciri Bahasa Indonesia di dalam Karya Ilmiah
 Cendekia,
Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga
gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca.
Contoh :
Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan mempengaruhi serapan hara fosfor
oleh tanaman inang melalui akar terutama tanaman yang tumbuh pada tanah yang
kekurangan fosfor yang dimungkinkan oleh adanya hifa eksternal.
Contoh :
Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada akar tanaman inang meningkatkan
serapan hara fosfor melalui hifa eksternalnya.
Kalimat pada contoh 2 secara jelas mampu menunjukkan hubungan sebab-akibat, tetapi
tidak terungkap jelas pada contoh 1.
 Lugas,
Paparan bahasa yang lugas akan menghindarkan dari kesalahpahaman dan
kesalahtafsiran isi kalimat. Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.
Contoh :
Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat dikatakan ringan sehingga
kemampuan berfikirnya menjadi berada di awang-awang.
 Jelas,
Gagasan akan mudah dipahami apabila (1) dituangkan dalam bahasa yang jelas dan (2)
hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak
jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang panjang.
Contoh :
Struktur cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada apikal akar berbentuk bebas dan
berpengaruh tidak langsung terhadap kapasitas serapan hara oleh akar, misalnya dalam
kompetisi dalam memanfaatkan karbohidrat, karena cendawan pembentuk mikorisa
sangat tergantung kepada kandungan karbon tanaman inang sebagai sumber energinya
serta kapasitas dan mekanisme CPM dalam menyerap hara hanya akan dievaluasi dari
asosiasinya dengan tanaman inang.
 Formal,
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan
bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata, bentukan kata, dan
kalimat.
Contoh :
Apabila tanaman kekurangan unsur nitrogen, maka tanaman tersebut akan mengalami
khlorosis.
 Objektif,
Sifat objektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak,
tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
Contoh :
Daun tanaman kedelai yang mengalami khlorosis kiranya disebabkan oleh kekurangan
unsur nitrogen.

B. Daftar Pustaka
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132049472/pendidikan/materi-bhs-indonesia-mku-bahasa-
ilmiah.pdf

Anda mungkin juga menyukai